CINTA SEORANG PANGERAN

Pancingan Cynthia



Pancingan Cynthia

0Hari di saat kepergian Alena dan Nizam, Cynthia sibuk mengatur tempat tinggalnya. Sebuah istana di belakang istana Nizam. Karena Pangeran Thalal sedang dipersiapkan untuk menjadi perdana mentri maka Ia harus belajar lagi tentang kepemerintahan. Itulah sebabnya kediamannya tidak boleh terlalu jauh dari Istana utama. Semua bayi di bawa ke istana Pangeran Thalal. Dan Ratu Sabrina tidak berdaya ketika Nizam menyerahkan kepercayaan anak - anaknya kepada adik tiri dan istrinya.     

Meninggalkan anak - anak bersama Ratu Sabrina memang sedikit riskan mengingat Ratu Sabrina sendiri tidak memiliki banyak waktu untuk menjaga para bayi sehingga ketika Nizam memutuskan para bayi agar bersama pangeran Thalal. Ratu Sabrina mau tidak mau harus menyetujuinya. Cynthia melihat Bastnah sedang membereskan pakaian si kembar. Dan Ia kemudian melihat ke arah pangeran Thalal yang sedang membaca buku.      

Wajahnya yang begitu tampan tampak semakin tampan disaat Ia sedang serius.     

"Honey.. apakah yang sedang kau baca?" Kata Cynthia sambil duduk dipangkuan suaminya. Pangeran Thalal mengerutkan keningnya melihat kelakuan istrinya yang aneh. Cynthia bukanlah Alena yang suka bersikap romantis. Ia juga tidak termasuk kepada orang yang suka basa - basi.     

Dan Cynthia tahu kalau Pangeran Thalal sedang keheranan sehingga Cynthia melotot dan berbisik. " Kau diam saja" Kata Cynthia dan Pangeran Thalal baru akan bicara lagi ketika Cynthia berkata lagi.     

"Aku lega akhirnya Pangeran Abbash turun tangan.." Kata Cynthia kepada suaminya. Ia mengelus - ngelus cambang suaminya yang begitu hitam, lembut dan bersinar.      

"Pangeran Abbash apa? "     

"Sst.. Aku bilang diam "     

"Oh iya..iya.. aku bersyukur pangeran Abbash akhirnya turun tangan " Kata Pangeran Thalal sekarepnya. Ia baru tahu permainan istrinya setelah istrinya melirik ke arah Bastnah dengan lirikan matanya.     

"Ilmu pangeran itu sangat tinggi. Ia mampu menyelusup kemanapun yang Ia mau. Ia seperti siluman yang mengerikan. Akhirnya Putri Rheina bernafas dengan lega"     

"Apa maksudmu kalau pembunuh Putri Kumari sudah ketahuan ?" Kata Pangeran Thalal, Cynthia mengangkat bahunya.     

"Secara pasti sih tidak. Tapi yang pasti sepulang dari Kerajaan Rajna, Nizam dan Pangeran Abbash akan bertemu di istana ini. Kau pikir mau apa pangeran itu kemari kalau bukan karena ingin menemukan pembunuh Putri Kumari"     

"Sebenarnya apa kepentingan Pangeran Abbash mau membantu untuk mengungkap kasus ini?" Kata pangeran Thalal.     

"Entahlah.. Aku juga tidak tahu. Tapi memang kasus ini sangat alot, sampai sekarang pembunuhnya belum ketahuan siapa ? Jadi Nizam mendatangkan Pangeran itu untuk menggunakan kemampuan batinnya menyelidiki kasus ini. Aku yakin tidak ada yang bisa mengelak dari kepandaian Pangeran Abbash."     

"Setahuku Pangeran itu memang hobinya mempelajari banyak ilmu yang berkaitan dengan ilmu kebatinan, penyamaran dan ilmu bela diri lainnya. pantas saja dia begitu luar biasa kekuatannya"     

"Iya yang Mulia, kasus pembunuhan Putri Kumari banyak yang menuduhkan kepada Putri Mira karena hanya putri itu yang misterius. Katanya dia hanya pura - pura gila lalu akan menikam dari belakang. Putri itu kata berita yang beredar adalah ingin membunuh semua wanita yang ingin jadi saingannya."     

"Apa dia sudah gila? Kau tau darimana ? Hati - hati ini bisa jadi fitnah" Pangeran Husen malah terpancing oleh perkataan Cynthia. Ia jadi bingung sendiri apakah istrinya ini benar - benar sedang memancing Bastnah atau memang sedang bercerita kebenaran.     

"Aku dengar sendiri dari pelayan - pelayan yang sedang berbicara sambil bisik - bisik. Saat itu Aku sedang berjalan setelah dari taman dan Aku mendengar perbincangan mereka tanpa sengaja kalau kasus ini sebenarnya Putri Mira yang bertanggung jawab.      

Ada yang bilang putri Mira ini pada saat terjadi pembunuhan dia tidak ada dikamarnya dan pergi entah kemana ? " Kata Cynthia lagi.     

"Siapa yang melihat dia tidak ada. Dan mengapa Satuan Pengamanan Istana tidak ada yang mengetahuinya?"     

"Mereka sibuk menyelidiki putri Rheina dan menganggap Putri Mira tidak mungkin melakukan hal itu karena dia gila " Kata Cynthia lagi.     

"Itukah sebabnya Pangeran Abbash lantas akan turun tangan?" Kata Pangeran Thalal.     

"Benar dan katanya pangeran Abbash sudah tahu siapa pelakunya "     

"Hah ?? Benarkah ? Emang siapa pelakunya ? " Kata Pangeran Thalal.     

"Ya ga tahu juga.. inikan baru desas desus.. Para pelayan di ruangan Putri Mira tidak sengaja mendengar Putri Mira berbicara dengan kakaknya itu"     

"Lho bukannya Putri Mira gila?"     

"Gilanya putri Mira itu hanya depresi saja bukannya gila yang suka ngamuk - ngamuk tidak jelas. Kalau sedang stabil dia masih bisa berbicara dan putri Alycia sangat setiap menemaninya" Kata Cynthia.     

Pangeran Thalal mengangguk - nganggukan kepalanya. Ia sudah tidak tahu lagi apakah istrinya itu sedang berbicara kebohongan atau kebenaran karena rasanya sangat nyata dan masuk diakal.     

Bastnah sebenarnya bukan orang bodoh bahkan dia orang yang sering menjebak orang lain agar bicara atau membuka rahasianya. Termasuk dulu Ia pernah menjebak Cynthia juga agar bercerita kepadanya saat Pangeran Thalal hilang ingatan. Tetapi kali ini Ia terpancing kata - kata Cynthia. Matanya dari tadi melirik sedikit - sedikit ke arah Cynthia dan pangeran Thalal yang sedang berbincang - bincang.      

Ia bukanlah asisten Cynthia dan Ia adalah asisten Alena dalam mengurus keperluan makanan dan peralatan lainnya. Jadi kalau Ia menyebarkan kata - kata Cynthia, Ia tidak akan menyalahi aturan. Mulutnya sudah gatal ingin cerita ke teman - temannya atau pelayan yang lain.     

Misteri kematian Putri Kumari sampai sekarang belum ketahuan titik terangnya. SPI yang biasanya tidak pernah gagal melaksanakan tugasnya, kali ini malah seperti ayam yang kalah bertarung tidak ada taringnya sama sekali. SPI seperti macan ompong yang gagal menakuti orang lain. Ini sudah berjalan beberapa minggu tetapi masih saja tidak ada perubahan.     

Ratu Sabrina juga semakin tidak berdaya, Ia sama sekali tidak mengerti mengapa SPI yang menjadi andalannya selama ini seperti tidak berdaya. Mereka memang kelihatan sibuk bekerja tetapi setiap ditanya hasilnya seperti apa, Semua kompak menggelengkan kepala dan tetap menuduh Putri Rheina yang bersalah.     

Mereka mengatakan kalau perut Putri Kumarilah yang sensitif terhadap obat pencahar sehingga obat yang tidak berefek apa - apa terhadap orang lain malah berefek fatal kepada Putri Kumari.     

Dokter forensik sudah didatangkan dari Rumah Sakit Internasional Azura tetapi sama dengan penyelidikan SPI. Dokter forensik juga mengatakan kalau Racun itu adalah Obat pencahar yang berefek fatal kepada Putri Kumari. Sementara itu riwayat kesehatan Putri Kumari sama sekali tidak pernah menyebutkan kalau Putri Kumari pernah mengidap alergi terhadap obat - obatan tertentu.     

Pembicaraan tentang kematian putri Kumari seakan tidak ada habisnya, bahkan pembicaraan sudah merembet kepada Pangeran Husen. Katanya Pangeran Husen ditumbalkan oleh Pangeran Nizam untuk menikah dengan Adiknya Putri Kumari yang sangat jelek.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.