CINTA SEORANG PANGERAN

Di Dalam Ada Dua Orang Pelayan Wanita



Di Dalam Ada Dua Orang Pelayan Wanita

0Dua hari berlalu persiapan pernikahan Pangeran Husen dan Putri Avantika sudah mulai tersebar dari ujung ke ujung. Ratu Aura bahkan sudah datang dari Azura dan tampak sangat terkejut mendengar anaknya akan menikah dengan Putri Avantika dan kemungkinan akan menjadi raja di Kerajaan Rajna.     

Ratu Aura benar - benar sangat bahagia dengan pernikahan ini. Ia berulang kali mengucapkan terima kasih kepada Nizam atas anugrah yang diberikan Nizam kepada anaknya. Ketika Nizam akan mengangkat Pangeran Thalal sebagai perdana menterinya. Diam - diam Ratu Aura sangat iri hati kepada Ratu Zenita, mengapa bukan anaknya yang jadi perdana mentri dan mengapa harus pangeran Thalal padahal dari segi keaktifan, anaknya lebih aktif dibandingkan dengan Pangeran Thalal yang cenderung pendiam dan lebih mirip photo model itu.     

Ratu Aura sudah menuduh Nizam dalam hatinya kalau Nizam menjadikan Pangeran Thalal sebagai perdana menteri karena Cynthia istrinya itu sedangkan Pangeran Husen tidak memiliki istri yang bisa diandalkan seperti Cynthia. Ia jadi berkecil hati. Dan Ia tambah kesal ketika Pangeran Husen malah jatuh cinta kepada Amrita yang bekas kekasih dari Pangeran Abbash. Yang hanya anak perdana menteri yang temperemental dan lebih sering berada di luar negeri dibandingkan di kerajaannya.     

Ratu Aura sungguh tidak terima dengan kenyataan ini sehingga diam - diam Ia sudah memikirkan cara agar anaknya bisa bersiaga kalau - kalau Nizam tidak menjadi raja. Ia berambisi agar pangeran Husen bisa memiliki peluang untuk menjadi Raja di Kerajaan Azura.     

Ketika Nizam menikahi Alena dan malah tidak memperdulikan Putri Rheina, yang paling bahagia adalah dirinya walaupun Ia tidak berani terang - terangan menampakkan kegembiraannya. Ketika Nizam menikah dengan Putri Rheina maka terpadamlah harapan Ratu Aura untuk bisa menggeser Nizam karena Putri Rhiena adalah putri yang memiliki kesempurnaan sebagai seorang ratu.     

Jadi ketika Nizam malah mecintai Alena yang orang luar bahkan dengan kelakuannya yang aneh, nyeleneh, polos dan tidak tahu aturan. Harapan Ratu Aura bangkit kembali. Ia berharap rakyat tidak menyukai Alena dan membuat Nizam menjadi tidak sempurna sebagai seorang calon Raja. Tapi harapan Ratu Aura lalu terpadam kembali ketika ternyata Alena malah berkali - kali melakukan tindakan yang membuat rakyat menjadi semakin bersimpati kepada Alena.      

Nizam menyadari ketidaksukaan Ratu Aura kepada dirinya karena memang persaingan diantara Para Ratu sangat biasa terjadi. Tetapi Nizam juga tidak pernah memperlihatkan kalau Ia tahu dengan ambisi Ratu Aura sehingga Nizam terus berusaha agar Pangeran Husen dekat dengannya sehingga Pangeran Husen sama sekali tidak berambisi mewujudkan obsesi ibunya. Alih - alih menjadi pangeran yang layak menjadi raja Pangeran Husen malah memberontak dengan bertingkah bandel dan senang hura - hura. Padahal Nizam sendiri tidak pernah mendorong Pangeran Husen untuk bertingkah seperti itu.      

Namun kini hilang sudah ketidak sukaan Ratu Aura kepada Nizam. Ia kini merasa kalau anak tirinya itu benar - benar anugrah dari langit. Anaknya malah dijodohkan dengan Putri Avantika. Sungguh keberuntungan yang luar biasa. Anaknya akan menjadi orang yang lebih bertanggung jawab. Anaknya bahkan berjanji akan menjadi Raja kerajaan Rajna yang baik dengan bimbingan Raja Alimudin dan Nizam.      

Nizam menjadi sangat lega dan ikut berbahagia. Tetapi tidak demikian Arani. Ketika persiapan akad pernikahan sedang di siapkan dan Pangeran Husen sedang didandani menjadi pengantin. Arani malah berbicara kepada Nizam dengan hati gundah.     

"Hamba mengira kalau tadinya Yang Mulia membawa Pangeran Husen semata - mata ingin mendekatkan Amar dengan Maya tetapi ternyata Yang Mulia memiliki pemikiran lain " Kata Arani sambil menghela nafas.     

Nizam meminum kopi di dalam cangkirnya sambil memperhatikan Alena yang sedang berbincang dengan Jonathan dan Amar. "Aku juga sebenarnya tidak pasti apakah Raja Alimudin akan berniat untuk menikahkna anaknya denganku. Karena ketika dia meminta Alena untuk datang raja itu tidak memintaku untuk datang.     

Apa yang Aku takutkan terjadi, Raja itu tadinya akan membujuk Alena agar menikahkan Aku dengan adiknya putri Kumari karena khawatir Aku menolak sehingga kemudian ketika Aku benar - benar datang ke Kerajaan Rajna, Raja Alimudin akhirnya tidak memiliki pilihan lain selain mengatakan di depan diriku.     

Aku tahu ketika Aku menyodorkan adikku, Raja itu akan menyambutnya dengan baik. Daripada putrinya menikah dengan diriku yang tidak bisa lepas dari Alena maka Ia lebih menikahkan anaknya dengan Pangeran Husen yang jelas - jelas lebih fleksibel. Aku menutup cerita ini dengan indah. Aku terbebas dari perasaan bersalahku di kerajaan Rajna.     

Aku bisa membahagiakan Ibunda Ratu Aura dan Aku bisa menjadikan adikku menjadi Raja. Jadi apalagi yang membuatmu resah ?" kata Nizam dengan santai.     

"Yang Mulia, Mohon Yang Mulia tidak lupa siapa Nona Amrita. Ia adalah mata - mata Pangeran Abbash. Siapapun tahu bagaimana kemampuannya dalam menyusup, menyamar dan membunuh orang. Ia juga bukan wanita yang bisa ditindas.     

Hamba tahu kalau sekarang Nona Amrita pasti sudah mendengar pernikahan ini. Hamba yakin Ia tidak akan tinggal diam ketika mendengar calon suaminya telah mengkhianatinya lagi. Pertama pangeran Abbash meninggalkanya dan sekarang Pangeran Husen " Kata Arani dengan wajah muram.     

Tapi Nizam malah tersenyum sambil melihat ke arah jam tangannyanya. telunjuknya menelusuri lingkaran jam tangan itu sambil mengangkat alisnya. Arani menjadi mengerutkan keingnya. Ia lalu tahu kalau Nizam pasti sudah memiliki rencana yang Ia tidak tahu. Arani lalu terdiam siaga ketika Nizam berdiri.     

"Aku pikir ini sudah saatnya kita ke kamar Pangeran Husen " Kata Nizam sambil melangkah. Arani tertegun.     

"Kau ikut denganku ke kamar Pangeran Husen dan biarkan Amar menjaga istriku dan Jonathan " Kata Nizam sambil melangkah. Arani tidak banyak bicara lagi. Ia segera berkata kepada Amar dan meminta suaminya dan Alena untuk diam di tempat. Alena dan Jonathan hanya menganggukkan kepalanya tanpa banyak bertanya dan curiga.     

Nizam melangkah menuju kamar Pangeran Husen. Dan ketika sudah di depan pintu kamar Pangeran Husen tampak penjaganya masih berdiri di depan bersama Maya.     

'Apa Pangeran Husen masih di dalam ?" tanya Nizam. Maya malah menatap Nizam dengan keheranan.     

"Ada.. Yang Mulia sedang bersiap - siap." Kata Maya kebingungan mengapa Nizam menghampiri kamar Pangeran Husen dan bukannya datang ke tempat akad.     

"Mengapa Kau ada diluar?" tanya Nizam.     

"Ada dua orang pelayan wanita yang sudah membantunya dan menyuruh hamba untuk menunggu di luar agar mereka leluasa mendandani Pangeran Husen. Lagipula memang hamba risih kalau harus melihat Pangeran Husen berpakaian ' Selesai Maya berkata maka Nizam segera berbalik dan kemudian menendang pinta dengan sekali tendang.      

"Brak !! " Pintu terbuka paksa semua yang ada disitu bagaikan terbang nyawanya saking kagetnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.