CINTA SEORANG PANGERAN

Aku ini laki - laki straight, Alena



Aku ini laki - laki straight, Alena

0Semua orang tampak kebingungan ketika Alena kemudian berkata, "Aku tahu siapa yang tepat untuk menjadi asisten Lila di kerajaan Zamron. Aku jamin Lila akan aman di sampingnya" Kata Alena sambil tersenyum penuh kepuasan. Nizam menatap istrinya dan berkata,     

"Kau akan memberikan siapa kepada Lila? Ingat kalau Maya akan menikah dengan Amar jadi Aku tidak akan mengijinkan dia pergi dari Azura," Kata Nizam dengan wajah serius. Karena dari gelagatnya Ia sudah tahu kalau Alena pasti akan menyuruh seseorang dari Azura untuk menjadi asisten Lila. Lila dan pangeran Abbash juga menatap Alena dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Aku akan memberikan seseorang yang kau cintai. Jangan salahkan Aku. Aku sangat cemburu kepadanya" Kata Alena dengan wajah serius. Membuat Nizam menjadi tegang. Siapa yang Ia cintai? Ia tidak mencintai siapapun selain Alena. Apakah Alena akan memberikan Arani. Nizam menggigit bibirnya, sampai kapanpun Ia tidak akan mengijinkan Arani pergi meninggalkan sisinya kecuali Jonathan suaminya yang mebawanya pergi.     

"Kau ingat ? Ketika Aku menyuruhmu memilih antara Pangeran abbash dan Bastnah ? Kau lebih memilih Bastnah. Jadi agar kau tidak tergoda maka Aku akan mengirim Bastnah ke Kerajaan Zamron." Kata Alena dengan wajah penuh kebijaksanaan. Sesaat Nizam duduk tegak dan sebelum Ia berkata Alena sudah berkata,     

"Aku akan memberikan Bastnah Asistenku, untuk menjadi asisten Lila. Ia sangat cakap dan handal. Ia juga sangat setia dan bisa diandalkan. Bahkan setahuku Ia memiliki beberapa saudara yang menjadi pelayan utama di istana Kerajaan Zamron. Aku yakin jika dia berada di kerajaan Zamron dan menjadi asisten Lila dengan cepat Ia akan bisa merekrut para pelayan lainnya untuk menjadi sekutu Lila" kata Alena membuat semua orang kini tampak berbinar karena kagum.     

pemikiran Alena sungguh luar biasa cerdas. Dan apa yang dikatakan Alena sangat tepat dan masuk di akal. Cynthia sampai bertepuk tangan saking setujunya dengan pendapat Alena. ini solusi yang sangat tepat. Bastnah sangat pandai merayu orang dan pandai memata - matai siapa saja. Ia juga bukan orang dari kerajaan Zamron sehingga Ia tidak akan bisa dikuasai oleh Ratu Ariel, ibunya Pangeran Abbash. Bastnah akan bisa menjaga Lila dengan baik.     

"Aku tidak tahu siapa Bastnah" Kata Pangeran Abbash dengan heran dan Nizam kemudian menjelaskan kepada Pangeran Abbash.     

"Bastnah adalah pelayan kami. Ia tinggal dan besar di istana. Ia menjadi pelayan pribadi Alena di dalam menyiapkan semua keperluan Alena. Memang benar yang dikatakan Alena. Ia sangat kompeten untuk mendampingin Lila. Dia memiliki beberapa saudara di istanamu dan Aku jamin Ia akan setia kepada Lila karena Lila adalah teman kami." Kata Nizam menjelaskan kepada Pangeran Abbash.     

Pangeran Abbash  kemudian menatap Alena dengan penuh rasa terima kasih. Sesaat pandangannya dan pandangan Alena bertemu. Pangeran Abbash tersenyum,     

"Terima kasih Yang Mulia, Anda sudah mengorbankan salah satu asisten terbaikmu untuk mendampingi istriku" kata  Pangeran Abbash sambil berdiri dan kemudian membungkuk kepada Alena. Alena juga segera berdiri dan membalas hormat pangeran abbash sambil tersenyum Ia berkata, " Jangan terlalu sungkan Yang Mulia. Bukankah kita adalah teman" Kata Alena sambil memiringkan kepalanya dengan lucu dan Pangeran Abbash langsung bersumpah saat Alena bersikap manis seperti ini maka seluruh madu di dunia tidak akan bisa menandingi kemanisannya.     

Melihat Alena dan Pangeran Abbash saling bertatapan, tersenyum dan saling membungkuk. Nizam jadi cemburu. Kakinya lalu menginjak kaki Alena. Alena berteriak kaget. Sehingga semua mata lagi - lagi menatap Alena. Sebelum Alena berkata maka Nizam segera berdiri dan merangkul bahu Alena.     

"Ada apa sayangku? Pasti ada semut yang menggigit kakimu. Ayolah duduk. Aku akan memeriksa kakimu." Kata Nizam sambil melotot kepada Pangeran Abbash. Ia memberikan isyarat kalau pangeran Abbash jangan macam - macam kepada Alena. pangeran Abbash tersenyum melihat tingkah Nizam yang kekanak - kanakan.     

Sementara itu Alena berkata kepada Nizam, "Kau benar suamiku. Ada semut kurang ajar yang menggigit kakiku. Nanti malam Aku akan memukulnya menggunakan ujung sepatuku biar mati sekalian" Kata Alena dengan kesal. Kaki Nizam begitu besar dan kakinya begitu mungil jadi injakan kaki Nizam lumayan menyakitkan.     

Nizam terbatuk - batuk karena kemudian Alena mengulurkan tangannya dan meremas tubuh Nizam di bawah meja. Nizam seketika pucat pasi karena merasakan kesakitan tapi Ia tidak berani berteriak. Ia menggigit bibirnya menahan sakit.     

"Silahkan semuanya makan kembali sebelum kita berpisah. Hidangan penutupnya adalah es cendol dari Indonesia. Kalian pasti suka." Kata Alena dengan penuh wibawa dan semua orang kembali menikmati hidangan. mereka tidak tahu kalau Nizam sedang menahan derita di remas oleh Alena.     

"Alena, honey. Please jangan konyol! Lepaskan tanganmu! Nanti malam Ia tidak akan berfungsi kalau kau memegangnya begitu keras" Bisik Nizam sambil tetap memasang wajah datar agar semua orang tidak curiga. Mendengar perkataan Nizam seperti itu. Alena langsung melepaskan tangannya dari tubuh Nizam. Ia jadi khawatir kalau perkataan Nizam menjadi benar.     

Harta dan kedudukan Nizam boleh saja hilang, Ia tidak perduli tetapi kalau Nizam sampai hilang kemampuannya memuaskan Alena maka Alena tidak akan bisa tahan. "Makanya kau jangan macam - macam ! Pake nginjak kaki segala. Sakit tahu! " Kata Alena sambil cemberut.     

"Kau saling bertatapan dengan Pangeran Gila itu. Mana Aku tahan menghadapi semua ini"     

"Kami bukannya saling bertatapan tetapi dia hanya mengucapkan terima kasih"     

"Tetapi kalian begitu mesra"     

"Mesra.. mesra.. endasmu" Kata Alena sambil mendorong pipi Nizam oleh telunjuknya.     

"Tapi ngomong - ngomong, Aku sudah puas sudah membuat Batsnah pergi dari sisimu" Kata Alena sambil tersenyum senang. Semua orang memuji kecerdasannya tetap mereka tidak tahu kalau di sebalik itu sebenarnya Alena cemburu kepada Bastnah.     

"Mengapa Kau begitu serius dengan Bastnah, Alena. Ada banyak wanita cantik di dalam haremku. Mengapa pula Aku harus mencintai Bastnah yang lebih pantas menjadi ibuku daripada istriku. Ingat umurnya sudah di atas empat puluh tahun. Walaupun terus terang, idemu itu sangat brilian. Bastnah memang orang yang paling tepat untuk menjadi asisten Lila," Kata Nizam kepada Alena.     

"Kau lebih memilihnya dibandingkan Pangeran Abbash" Kata Alena dengan wajah dingin. Nizam jadi menepuk keningnya sendiri.     

"Aku ini laki - laki straight Alena. Aku lurus bukannya belok. Pangeran Abbash walaupun cantik tetapi dia laki - laki dan Bastnah walaupun tidak cantik tetapi dia wanita. jadi tentu saja Aku akan memilih dia  bukan karena aku mencintainya tetapi karena dia wanita. lagipula kau aneh sekali menyuruh Aku memilih antara dia dan pangeran Abbash" Kata Nizam kepada Alena. Alena jadi cengengesan tetapi kemudian dia tertawa lagi.     

"Kau hanya milikku Nizam, jadi jangan coba - coba menyukai siapapun selain Aku. Kau boleh memiliki banyak istri di dalam haremmu tetapi cintamu hanya untukku" Kata Alena kepada Nizam.     

***     

Dear Reader     

Jangan lupa kiriman PS, komen dan Review-nya untuk novel "a prince's love"     

Dukungan Anda sangat berarti bagi saya. Berikan Review dengan bintangnya.  Jika Review mencapai 100 dan  PS di novel A Prince's Love minggu ini mencapai 500 maka saya akan update 2 kali perhari sampai hari minggu.     

Jika 1000 maka saya akan update 3 kali. Jika anda hanya memiliki PS satu maka vote saja A prince's Love jangan novel CSP. Jika anda berniat memberikan 3 PS untuk CSP maka berikan 2 untuk A Prince's Love dan satu untuk CSP. Jika 2 PS maka berikan satu - satu. Tanpa PS dan review Anda, novel saya tidak akan mendapatkan peringkat di Web Global.     

Terima kasih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.