CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Bukan Wanita yang Gila Harta



Aku Bukan Wanita yang Gila Harta

0Pangeran Abbash mendengarkan nasihat dari Lila dengan mengerahkan segenap konsentrasinya. Dia adalah Pangeran Abbash yang sejak kecil selalu bertindak semaunya. Tidak ada yang berani menasehatinya. Bahkan kakaknya sendiri tidak penah mengatakan apa - apa selain memberikan perintah. Dan Pangeran Abbash hanya melakukan perintah itu sesuai dengan perkataan kakaknya tanpa pernah meminta petunjuk atau nasihat dari kakaknya.     

Jika kakaknya meminta Ia membunuh Si Fulan maka Pangeran Abbash akan membunuh si Fulan tanpa bertanya mengapa si Fulan harus dibunuh dan bagaimana cara membunuhnya. Kalau kakaknya menyuruh Pangeran Abbash untuk membakar rumah maka Ia akan membakar rumah itu sesuai perintah kakaknya.     

Pangeran Abbash tidak banyak memiliki anak buah. Ia hanya memiliki asisten yang terkadang memberikan petunjuk. Ibarat tubuh maka asistennya ini adalah mata di punggungnya karena Ia tahu diri walau bagaimanapun Ia harus memiliki asisten untuk menutupi segala kekuarangannya. Pangeran Abbash selalu menggunakan orang - orang yang ada di lingkungan tempat Ia melakukan aksinya.  Selain asisten, Ia juga memiliki Amrita yang menjadi tangan kanannya.      

Ia selalu melaksanakan aksinya bersama Amrita. Berdua mereka melanglang buana dan hanya pulang ke Kerajaan Zamron jika harus membunuh seseorang. Itulah sebabnya Pangeran Abbash selalu lolos dari tuduhan karena kepergian dan kepulangannya ke Kerajaan Zamron tidak pernah diketahui siapapun.     

Amrita sendiri sangat jarang menasehati Pangeran Abbash kecuali saling bertukar pikiran tentang aksi yang harus mereka lakukan. Tetapi saat ini Lila terang - terangan memberikan dia nasihat apalagi karena sebelumnya Pangeran Abbash malah meminta pendapatnya.     

Lila banyak berbicara tetapi Pangeran Abbash hanya bisa menangkap sebagian saja. Ia menengadahkan muka tampannya itu lalu menatap istrinya.     

"Mengapa Aku merasa tidak suka ketika kau mengatakan bahwa Aku harus membela rakyat. Aku tidak ingin mengorbankan kebahagiaan pribadiku untuk kebahagian orang banyak. Aku tidak ingin menjadi seorang pahlawan yang hidupnya menderita hanya untuk menyelamatkan orang lain.     

orang - orang diluaran itu hanya tahu menerima pengorbanan orang lain tetapi ketika dirinya sendiri diminta untuk berkorban mereka tidak mau. Mereka semua cari selamat ketika kita tertimpa masalah dan akan mencari kita ketika mereka tertimpa masalah. Maaf Lila, Aku bukanlah Nizam atau kakakku yang sudah dididik sejak lahir untuk menjadi seorang raja.     

Aku tidak sanggup harus hidup dikendalikan aturan. Aku masih bisa dikendalikan Kakakku karena dia hanya memberikan aku perintah tetapi Aku tidak sanggup harus bangun pagi - pagi. Menghadiri rapat, mendengarkan adu pendapat para dewan kerajaan. mendengarkan keluh kesah rakyat.     

Aku akan jarang bertemu denganmu dan bermain bersama anak - anak. Bahkan Aku harus menyentuh banyak wanita hanya untuk bereproduksi dan bukan untuk bersenang - senang. Hidup penuh aturan dan tekanan, semua tingkah laku kita disorot semua orang. Salah sedikit langsung jadi bahan pembicaraan.     

Tidak Lila Aku tidak sanggup untuk itu. Ketika Aku menerima penggantian putra mahkota, Ibunda bilang ini hanya untuk sementara. Untuk meredam kemarahan rakyat setelah beberapa lama maka Kakakku akan segera menggantikan Aku kembali. Demikian Ibunda mengatakan sehingga akhirnya Aku bersedia.     

Tapi entahlah mengapa Ibundaku malah memaksaku menikah dengan Putri Chantika. Dan hendak membuat Harem untukku. Aku tidak menginginkan itu semua. Mari kita pergi dari sini Lila. Biarkan pertumpahan darah terjadi, itu bukan tanggung jawab kita. Aku hanya ingin hidup tenang.     

Bertahun - tahun Aku tidak memiliki tujuan hidup. Aku hanya boneka kakakku dan tidak memiliki ambisi apapun. Lila Aku tidak mau itu terjadi lagi. Aku hanya ingin hidup bahagia bersamamu sampai akhir hidupku. Bersama anakmu dan anak - anak kita kelak. Kita akan hidup seperti rakyat jelata.     

Walaupun begitu, Percayalah Aku memiliki banyak uang yang aku simpan di bank - bank beberapa negara. Aku juga memiliki asset yang tersebar di beberapa negara. Kau tidak perlu takut kita sengsara. Kau masih bisa hidup layak. Jadi setelah Aku menyelesaikan urusan adikku putri Mira, mari kita pergi dari sini" Kata Pangeran Abbash sambil menggenggam tangan Lila dan menciuminya dengan penuh cinta.     

Ia sangat mencintai wanita di hadapannya ini. Entah karena mirip Alena atau apa, Ia tidak perduli. Baginya hidup bahagianya dimulai setelah Ia menikahi Lila dan memiliki anak tiri yang begitu tampan dan lucu. Anak setengah bule yang sangat dibenci Ibundanya. Apalagi anaknya Lila ini seperti duplikat ayahnya dan sama sekali tidak menyisakan kemiripan dengan Lila kecuali kulitnya yang memang tidak terlalu bule. Tetapi mata zamrudnya adalah mata dari Edward dengan rambut coklatnya.     

"Mengapa nada bicaramu seperti menuduhku bahwa Aku memintamu untuk tetap menjadi putra mahkota hanya karena Aku takut kehilangan harta dan kedudukanmu sebagai calon raja?" Lila cemberut dengan menekuk bibirnya.     

"Kau tahu Aku bukan wanita seperti itu. Walaupun Aku tidak kaya dan hanya memiliki gelas magister hukum tetapi Aku percaya tanpa dirimu Aku masih bisa bertahan. Aku memiliki kaki dan tangan sendiri untuk bekerja menghidupi Aku dan anakmu.     

Aku bukan perempuan lemah yang menggantungkan hidup dari uang suaminya. Apalagi sampai memanfaatkan hartanya untuk kesenangan pribadiku. Tidak Yang Mulia. Aku bukanlah wanita tipe seperti itu.     

Aku hidup dengan keras sejak kecil. Tahu bagaimana rasanya makan hanya sehari sekali dan itupun terkadang pemberian orang. Sekolah dengan biaya hanya mengandalkan beasiswa. Aku sudah kenyang dengan penderitaan. Bahkan harta yang begitu banyak kau berikan kepadaku tidaklah membuatku senang.     

Mati harta itu tidak akan kita bawa, Mengapa pula kita harus berbangga dengan semau itu. Hidup bermanfaat untuk orang lain itu jauh lebih baik. Aku juga tidak ingin menjadikan Yang Mulia untuk menjadi seorang pahlawan. Aku hanya berharap Yang Mulia sedikit perduli dengan  nasib orang lain terlebih ketika Yang Mulia mampu untuk bertindak.     

Aku bukan hendak merampas kebahagiaan Yang Mulia tetapi kebahagiaan yang sejati itu adalah bahagia karena melihat orang lain bahagia dan sedih melihat orang lain menderita.     

Yang Mulia, Aku tidak ingin disebut dengan wanita yang memberikan pengaruh buruk terhadap Yang Mulia. Aku yakin ketika kita melarikan diri ke luar negeri maka Kita tidak akan dibiarkan begitu saja. Aku  berani  taruhan, Keluarga kerajaan akan terus mengejar kita.  Aku sangat khawatir kita malah akan terbunuh jika kita melarikan diri keluar.     

Kita tidak memiliki dukungan dari siapapun keculali kalau Pangeran Nizam menolong kita. Tetapi walaupun begitu kita harus ingat kalau Pangeran Nizam sendiri memiliki banyak masalah dalam kerajaannya. Jadi sepertinya kita tidak meminta bantuan Yang Mulia Pangeran Nizam untuk menolong kita" Kata Lila kepada Pangeran Abbash.      

Pangeran Abbash menghembuskan nafasnya dengan panjang. Ia sebenarnya saat ini hanya fokus untuk menyelamatkan adiknya. Ia bertahan selama ini karena tidak ingin melepaskan keselamatan adiknya di dalam harem Nizam. Hidupnya sekarang benar - benar sangat sulit.     

***     

Dear Reader     

Jangan lupa kiriman PS, komen dan Review-nya untuk novel "a prince's love"     

Dukungan Anda sangat berarti bagi saya. Berikan Review dengan bintangnya.  Jika Review mencapai 100 dan  PS di novel A Prince's Love minggu ini mencapai 500 maka saya akan update 2 kali perhari sampai hari minggu.     

Jika 1000 maka saya akan update 3 kali. Jika anda hanya memiliki PS satu maka vote saja A prince's Love jangan novel CSP. Jika anda berniat memberikan 3 PS untuk CSP maka berikan 2 untuk A Prince's Love dan satu untuk CSP. Jika 2 PS maka berikan satu - satu. Tanpa PS dan review Anda, novel saya tidak akan mendapatkan peringkat di Web Global.     

Terima kasih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.