CINTA SEORANG PANGERAN

Cerita Pangeran Abbash



Cerita Pangeran Abbash

0Walaupun posisi Lila sebagai istri satu - satunya dari Pangeran Abbash tetapi Ia sama sekali belum pernah bertemu dengan kakak dari Pangeran Abbash. Yaitu Pangeran Barry. Seperti apa sifatnya Ia juga masih belum bisa menebak. Yang pasti dari yang Ia dengar kalau Pangeran Barry ini adalah satu - satunya pangeran dari kerajaan Aliansi yang dapat menyaingi Nizam.     

Pangeran Abbash sendiri tidak banyak membicarakan kakaknya kepadanya. Ia seperti ingin melupakan kakaknya. dan sekarang agaknya Pangeran tampan itu akan mencurahkan perasaannya kepada Lila tentang keadaan kakaknya. Dan benar saja tidak lama kemudian Pangeran Abbash bersuara,     

"Kau tahu Lila, Kalau kami bertiga sangat dekat. Kami mungkin bukan orang baik tetapi kami bertiga adalah saudara yang saling menyayangi dan mengasihi. Setidaknya itu yang ada di dalam pikiranku dan pikiran orang - orang. Kami seperti satu tubuh yang selalu bersama - sama. Dan kami selalu saling membela jika ada yang menyakiti kami.     

Itulah sebabnya ketika Adikku Putri Mira hendak dinikahkan dengan pangeran Nizam kami berdua menentangnya habis - habisan. Kakak Barry sangat membenci Pangeran Nizam karena orang - orang di kerajaan Aliansi sering kali menghormati Pangeran Nizam tetapi menganggap sebelah mata kepada Kakakku.      

Pangeran Nizam tidak pernah terkalahkan dalam hal apapun. Ia selalu menjadi pemenang pada saat lomba adu ketangkasan dan keterampilan. Pangeran Nizam sangat puja para wanita dan para wartawan selalu ingin mengetahui berita tentangnya.     

Ada kejadian yang sangat membekas di hati Kakak Barry. Saat itu adalah perayaan ulang tahun kakakku yang ke tujuh belas. Dan kerajaan kami mengundang semua pangeran dari kerajaan Aliansi untuk merayakannya. Sebagai tuan rumah yang sedang merayakan ulang tahun sudah sepantasnya Kakakku  menjadi bintang pesta.     

Tetapi yang terjadi adalah ketika Pangeran Nizam muncul maka semua orang langsung mengalihkan perhatian kepadanya. Dan sialnya kedatangan Pangeran Nizam bukannya untuk ikut berpesta dan mengucapkan selamat kepada kakakku tetapi dia malah datang untuk mewakili ayahnya menengok Nenek yang kebetulan sedang sakit.     

Para wartawan berusaha mengejar - ngejar Pangeran Nizam untuk mencari tahu tentang rencananya akan kuliah di Amerika. Dan suasana pesta jadi kacau balau karena para pangeran malah ingin bertemu Nizam dan berbicara dengannya. Sementara itu kakakku diabaikan. Ini sangat berbekas di hati Kakakku hingga hari ini.     

Ketika Kakaku membenci Pangeran Nizam maka Aku juga ikut membencinya. Dan Aku lihat Putri Mira juga membenci pangeran Nizam. Tetapi siapa sangka ketika Ratu Sabrina melamarnya untuk Pangeran Nizam. Adikku malah menerimanya. Dan kami sangat terkejut ketika tahu kalau Adik kami ternyata malah mencintai Pangeran Nizam.     

Aku dan kakakku berusaha membujuk adik kami agar menolak lamarannya tetapi adikku malah bersikeras ingin menjadi istri dari Pangeran Nizam. Berulang kali kakakku mencoba agar adikku bisa keluar dari harem tetapi semua gagal.     

Tetapi kemudian Aku menyadari kalau adikku tidak ingin meninggalkan harem karena ada seseorang yang ingin adikku ada di dalam harem" Kata Pangeran Abbash dengan sedih. Matanya berkaca - kaca mengigngat nasib adiknya.     

"Apakah seseorang itu adalah Pangeran Barry?" kata Lila sambil mengelus rambut hitam, panjang dan sangat lembut itu.      

"Bertahun - tahun Aku memuja kakakku. Bagiku Kakak Barry jauh lebih hebat dari Pangeran Nizam. Dan ketika kakakku berkata kalau  Ia ingin menang di atas Nizam maka Aku bilang bahwa Aku akan membantunya sekuat tenaga.     

Jadilah Aku menjadi tangan kanan kakakku.      

Kakakku bilang agar bisa mengalahkan Nizma maka Ia harus memiliki banyak kekayaan. Dan kemudian Ia akan menaklukan semua kerajaan yang ada lalu bersama - sama akan menaklukan kerajaan Azura. Dan Aku memambantunya dengan mencari kekuatan agar kakakku bisa mengambil alih asset dari Nizam.     

Aku juga membantu kakakku untuk memperkuat posisinya di Kerajaan Zamron. Aku bergerilya untuk membujuk orang - orang agar mengabdi dan setia kepada kakakku dan akan  membunuhnya jika orang itu berkhianat.      

Pangeran Abbash berhenti dulu bercerita dan Ia malah meminta Lila untuk menciumnya agar Ia mendapatkan ketenangan dan dengan muka memerah malu Lila membalas ciumannya. Ini menjadi hal yang sangat indah. Pangeran Abbash kemudian melepaskan ciumannya untuk bercerita kembali.     

Sampai suatu ketika entah bagaimana Kakaku menjadi laki - laki yang mencintai istri orang lain. Kakakku yang memiliki banyak wanita di dalam haremnya itu malah menyukai Putri Alena dan Ia menugaskan Aku untuk menyelidikinya dan kemudian menculiknya.     

Kami merencanakannya secara perlahan hingga kemudian Aku sering melihat wajah Putri Alena melalui foto dan video yang dikirimkan Amrita. Entah mengapa malah Aku juga jatuh cinta kepadanya. Bahkan Aku sampai harus melakukan perjalanan sukma hanya agar dapat melihatnya secara langsung. Bukan saja kepada Putri Alena, tetapi Aku juga menyukai si kembar.     

Jadi ketika Kakaku menyuruh Aku untuk membunuh Putri Alena dan membunuh si kembar. Hatiku sangat terkejut dan merasa tidak karuan. Setelah berpikir lama akhirnya Aku memutuskan untuk berkhianat. Jadi kau tahu dengan pasti bagaimana Kakakku pasti sangat membenciku sekarang. Apalagi sekarang Aku jadi Putra Mahkota. Aku yakin Kakakku sekarang pasti sedang mengira Aku mengkhianatinya karena ingin menjadi Raja, Padahal itu tidak benar.     

Sebenarnya Aku ingin mendatangi Kakakku dan mengatakan kalau Aku tidak membutuhkan tahta kerajaan. Aku mengkhianatinya bukan karena Aku membenci Kakakku tetapi Aku tidak tega karena bayi - bayi kembar yang lucu itu.      

Aku tahu Aku bukanlah orang baik. Aku orang jahat yang sedang berusaha bertobat. Lila, Apa yang harus ku lakukan. Apakah Aku harus mendatangi Kakakku dan menjelaskan semuanya kemudian kita pergi dari Kerajaan Zamron. Mari kita hidup di Skotlandia atau di Prancis atau di Belanda atau di Jepang, Korea, manapun yang kau sukai atau kita ke Indonesia sekalian" Kata Pangeran Abbash kepada Lila.     

Entah mengapa Lila merasa kalau Pangeran Abbash yang sedang galau ini malah seperti ingin menguji mentalnya. Atau bahkan mungkin bukan Pangeran Abbash tetapi persoalan ini seperti ingin menguji tentang dirinya sendiri. Sejauh mana Ia menjadi manusia yang bijaksana.     

Lila bukanlah manusia yang tamak harta. Ia bukan perempuan mata duitan. Karena kalau saja Ia mata duitan pasti Ia sudah menjual dirinya sendiri untuk mendapatkan uang yang lebih mudah daripada jadi pelayan bar dan peterjemah tamu asing.     

Ia tidak pernah peduli dengan tahta Kerajaan Zamron. Ia malah tersiksa dengan segala macam tata krama dan etika kerajaan. Ia juga merasa kalau nyawa anaknya terancam karena kedudukan ayah tirinya itu. Jagi ketika Pangeran Abbash berkata seperti itu maka Ia menjadi sangat ingin menganggukan kepala dan menyetujuinya. Lila ingin sekali berkata, Ayo kita pergi ke Indonesia saja dan hidup bahagia di sana. Tidak usah menderita karena tekanan orang - orang.     

***     

Dear Reader     

Jangan lupa kiriman PS, komen dan Review-nya untuk novel "a prince's love"     

Dukungan Anda sangat berarti bagi saya. Berikan Review dengan bintangnya.  Jika Review mencapai 100 dan  PS di novel A Prince's Love minggu ini mencapai 500 maka saya akan update 2 kali perhari sampai hari minggu.     

Jika 1000 maka saya akan update 3 kali. Jika anda hanya memiliki PS satu maka vote saja A prince's Love jangan novel CSP. Jika anda berniat memberikan 3 PS untuk CSP maka berikan 2 untuk A Prince's Love dan satu untuk CSP. Jika 2 PS maka berikan satu - satu. Tanpa PS dan review Anda, novel saya tidak akan mendapatkan peringkat di Web Global.     

Terima kasih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.