CINTA SEORANG PANGERAN

Kemarahan Nizam



Kemarahan Nizam

0Nizam hampir meledak tawanya melihat adiknya tampak terpancing oleh perkataan istrinya sendiri. Dan Cynthia ini memang keterlaluan, Ia memancing emosi suaminya sendiri dengan mengatakan bahwa Pangeran Thalal lebih suka melihat ayahnya menderita dibandingkan dengan ibunya. Padahal dalam hati Pangeran Thalal antara ayah dan ibunya jelas memiliki kedudukan yang sama karena tanpa salah satu dari mereka maka dia tidak akan pernah hadir ke dunia ini.     

Melihat suaminya marah Cynthia malah pura - pura kaget, "Eh.. apa Aku salah berbicara terhadap Yang mulia? Apaka kesimpulan Aku salah ? jika Yang Mulia tidak mengizinkan Ibunda untuk menemani Ayahanda, menurut pemikiranku itu berarti Yang Mulia telah mengesampingkan arti dari pengorbanan seorang istri terhadap suami yang sangat dicintainya dan lebih suka melihat Ayahanda menderita.     

Padahal jika Ayahanda menderita bukankah itu berarti Ibunda Ratu Zenita juga akan menderita. Yang Mulia suamiku yang baik hati, bertahun - tahun Ibunda Ratu Sabrina menguasai Yang Mulia Raja Walid dan membiarkan Ibunda Ratu Zenita dalam kesedihan. Tidakkah saatnya sekarang saat yang tepat untuk mendapatkan waktu terdahulu yang sudah hilang dari tangan Ibunda Ratu Zenita ?" Kata Cynthia sambil mengelus punggung suaminya dengan lembut.     

Pangeran Thalal terdiam dan membenarkan kata - kata istrinya dan Ia kemudian menatap Nizam seakan ingin menegaskan bahwa kakaknya sedang tidak bermain - main dengan nyawa ibunya. Nizam menganggukan kepalanya,     

"Aku akan menjadi tameng bagi ibumu. Aku akan menghadapi siapa saja yang berani menyakiti ibundamu" Kata Nizam dengan tatapan tajam.     

"Termasuk menghadapi Ibunda Ratu Sabrina?" Kata Pangeran Thalal meyakinkan hati kakaknya. Nizam menghela nafas, Ia sudah tahu kalau Pangeran Thalal akan meminta jaminan ini. Pangeran Thalal memiliki hati yang paling lembut diantara semua anak ayahnya dan Ia adalah anak yang paling dekat dengan ibundanya. Saat ini Ia pasti sedang sangat ketakutan kehilangan ibunya sendiri.     

Suasana di istana sedang tidak baik dan hati Ratu Sabrina sedang tidak dalam keadaan baik - baik saja. Ia pasti semakin temperemental dalam menghadapi apapun. Jadi dia meminta jaminan itu kepada Nizam dan Nizam masih belum menjawab. Walau bagaimanapun Ratu Sabrina adalah ibunya dan Ia juga sangat mencintai dan menyayangi ibunya itu. Terlepas dari apapun sikap dan tingkahnya     

"Kakak.. apakah kau masih ingat Selir Dendra ? Ia sangat cantik dan kemudian menarik perhatian Ayahanda. Selain cantik Dendra ini sangat pandai menyanyi dan Ayahanda sangat suka mendengar suaranya " Tapi belum selesai Pangeran Thalal berkata, Nizam berkata dengan tajam.     

"Apa kau hendak mengatakan kalau Ia tidak bisa bicara lagi selama - lamanya karena ibundaku?" Kata Nizam sambil menegakkan badannya. Ia jadi terpancing emosi adiknya sendiri. Bertahun - tahun Ia ingin melupakan banyak kejadian mengerikan di dalam harem dan istana. Peristiwa hilangnya kemampuan bicara seorang selir yang pandai menyanyi adalah salah satu hal yang sangat ingin Ia lupakan. Karena secara mulut ke mulut melalui bisikan perlahan ada yang mengatakan kalau itu adalah ulah ibunya.     

Ibundanya  menyuruh seseroang untuk memutus syaraf bicara seliri itu melalui tusukan jarum dan kemudian selir itu benar - benar menjadi bisu. Jangankan bernyanyi untuk berkatapun tidak bisa. Selir itu kemudian pergi meninggalkan istana diam - diam dan tidak pernah kembali lagi. Lagi - lagi berita yang beredar adalah selir itu bukannya pergi diam - diam tetapi mati karena di bunuh dan sampai sekarang beritanya tidak pernah terdengar lagi.     

Selir yang diam - diam menghilang dari dalam harem dan kebetulan menjadi selir yang disukai oleh Raja Walid sering terjadi membuat kemudian Raja Walid tidak berani menyukai selir lagi dan Ia hanya menerima siapapun yang di atur oleh Ratu Sabrina.      

Cynthia memegang tangan pangeran Thalal agar Dia sedikit melunak terhadap kakaknya sendiri, dan kemudian Pangeran Thalal segera menyadari kesalahannya. Ia segera menjatuhkan tubuhnya dan berlutut  di depan kakaknya sendiri,     

"Yang Mulia ampuni adikmu yang tidak tahu diri ini. " Katanya sambil menyentuhkan keningnya ke kaki Nizam. Nizam menggeser kakinya agar tidak tersentuh kening adiknya. Wajahnya masih redup karena hatinya yang sakit. Melihat itu Cynthia segera ikut menjatuhkan tubuhnya dan menyentuhkan keningnya ke kaki Nizam.      

"Yang Mulia mohon ampuni suamiku " Kata Cynthia dengan ketakutan. Ia tidak pernah melihat Pangeran Thalal begitu ketakutan terhadap kakaknya sendiri. ia belum pernah mendengar cerita tentang selir Dendra tetapi melihat betapa marahnya Nizam, berati peristiwa itu sangat berbekas di hati Nizam. Melihat Cynthia ikut berlutut efeknya langsung terasa.     

Nizam sebenarnya tidak menyukai kalau orang - orang bersujud kepada dirinya karena Ia bukanlah Tuhan yang harus disembah. Tetapi kebiasaan di kerajaannya sejak jaman dulu masih saja dilakukan. Dan Ia akan menghapusnya begitu Ia naik tahta. Jadi kemudian Nizam menggeser kembali kakinya. Cynthia dan pangeran Thalal malah mengira Nizam semakin marah karena menggeser kakinya padahal Nizam tidak menyukai tindakan mereka sehingga kemudian Nizam berkata,     

"Bangunlah ! Aku tidak suka melihat kalian berlutut. Aku tahu kau sangat ketakutan karena ibundamu itu tetapi walau bagaimanapun ratu Sabrina adalah ibundaku dan Aku menyayanginya sebagaimana kau menyayangi ibundanya.     

Membicarakan kejelekan seorang ibu di depan anaknya sendiri adalah kurang bijaksana walaupun itu benar adanya. Aku tidak akan membela kesalahan ibundaku sendiri tetapi sampai sekarang kesalahan itu belum terbukti. Ada banyak orang yang berada dibelakang ibundaku dan mereka semua memiliki kepentingan masing - masing.     

Ibarat sebatang pohon maka ibundaku adalah pohon besar bernaung banyak makhluk hidup jadi ketika ada banyak pohon yang mati karena pohon besar itu belum tentu pohon itu penyebabnya. Tetapi Allah tidak akan membiarkan sehelai daun jatuh tanpa seizin -Nya. Jadi berhentilah mengatakan kesalahan ibuku sampai semua terbukti jelas" Kata Nizam membuat Pangerah  Thalal semakin menyesal.     

"Aku tahu, Kakak. Aku mohon ampun " Kata Pangeran Thalal dan Nizam kemudian mengangkat bahu adiknya dan menyuruhnya bangun sambil kemudian Ia berkata,     

"Adikku.. Kau adalah orang yang paling dekat denganku. Tolong untuk jangan tidak percaya kepadaku. karena Aku tidak memiliki siapapun di istana ini yang akan membelaku kecuali dirimu. Kau dan Cynthia adalah tangan kaki kiri dan kananku. Aku tidak bisa melakukna apapun tanpa kalian.     

Jika Kalian tidak mempercayaiku maka Aku akan tidak leluasa bergerak. Percayalah Aku sudah memperhitungkan apapun yang terjadi. Kau kan tahu kalau Aku juga mencintai Ibunda Ratu Zenita. Jadi percayalah Aku tidak akan membiarkannya terluka. Kalau kau tanya apakah Aku akan membela Ratu Zenita dan melawan ibuku sendiri.     

Aku pikir kita harus berpikir rasional dengan mempelajari apa yang terjadi. Sebagai seorang putra Mahkota aku masih harus mempelajari semua atauran di istana karena kau tahu kalau Aku lama tinggal di luar negeri jadi Aku sendiri sangat membutuhkan pertolongan kalian. Jadi tolong percayalah dan mengertilah keadaan diriku" Kata Nizam kepada Adiknya dan Cynthia.     

***     

Dear Reader, Jangan lupa untuk memasukan cerita Cinta  seorang Pangeran dalam bahasa Inggris di global ke dalam library Anda semua. Cukup search, A Prince's Love dan masukan ke dalam library atau pustaka. Oh ya jangan yang ada tulisan deletenya ya. Jangan lupa untuk meninggalkan komen dan memberikan PS. Dukungan Anda sangat berarti buat Author agar karyanya dapat diterima di negara lain.     

Terima kasih      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.