CINTA SEORANG PANGERAN

Permintaan Nizam



Permintaan Nizam

0Dan Nizam tidaklah bodoh untuk tidak bisa melihat kilatan cinta dimata ibu tirinya itu untuk ayahandanya. Kilatan cinta itu bahkan tidak pernah Nizam lihat dimata ibundanya sendiri. Tapi yang membuat Nizam menjadi terharu adalah bagaimana ibu tirinya itu menyembunyikan rasa cintanya yang begitu besar di depan Nizam.     

Dari semua ibu tirinya, Ratu Zenitalah yang memiliki pemikiran paling masuk di akal. Ia memiliki ambisius tetapi akal sehatnya tetap di pakai. Jadi Ia masih bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang tidak. Nizam tahu ayahnya hanya mencintai ibundanya tetapi Ia tahu persis kalau kondisi ayahnya sekarang sedang tidak baik.     

Ayahandanya sudah menampar ibundanya, wanita yang paling Ia cintai. Nizam sangat khawati kalau kesehatan ayahandanya yang mulai membaik kini akan memburuk kembali dan Nizam merasa kalau Ratu Zenita akan dapat menghibur ayahandanya.      

Nizam memegang tangan Ratu Zenita dan mengusapnya dengan lembut, "Ibunda Ratu Zenita, Ayahanda saat ini sedang sedih "     

"Sedang sedih ? Tapi mengapa?" Kata Ratu Zenita dengan mata yang membulat. Ratu Zenita juga terkenal dengan kecantikan khas-nya dan kecantikannya itu menurun kepada ketampanan adik tirinya.     

"Ada tindakan ibunda yang tidak berkenan di hati Ayahanda sehingga Ayahanda menampar Ibunda. Dan sekarang Aku yakin Ayahanda pasti sangat sedih dan Ia membutuhkan seseorang untuk mendampingi dan menghiburnya agar Ayahanda tidak terlalu terpuruk.     

Ibunda tentu tahu kalau kesehatan Ayahanda sedang tidak baik dan baru beberapa hari ini kesehatan Ayahanda tampak mulai membaik dan sekarang malah bertengkar dengan ibunda. Jadi Aku mohon, Ibunda. Datanglah ke istana Ayahanda dan hiburlah Ayahanda dengan baik" Kata Nizam kepada Ibu tirinya.     

Ratu Zenita sangat kaget mendengar kata - kata Nizam. Bagaimana mungking Raja Walid bisa menampar Ratu Sabrina. Ratu itu selalu memiliki tempat istimewa di hati Raja Walid. Hampir setiap malam Raja Walid hanya ingin ditemani Ratu Sabrina dan Ia tidak pernah marah jka Ratunya itu bermalam di istananya sendiri dan bukan istana milikl Raja.     

Raja Walid juga tidak pernah marah kalau Ratu Sabrina menyingkirkan pelayan, penjaga dan kasim yang tidak loyal kepadanya. Raja Walid selalu memaafkan semua kesalahan yang diberbuat oleh dirinya.     

Bahkan ketika Ratu Sabrina bertindak tidak adil dengan menguasai Raja Walid untuk dirinya sendiri dan hanya menjatah dua hari dalam seminggu. Tapi tidak ada satupun yang berani melawana Ratu Sabrina yang kekuasaanya di dukung oleh perdana menteri Salman.     

Para putri di dalam harem Raja Walid di pegang sepenuhnya oleh Ratu Sabrina dan mereka takut kalau harus melawan Ratu yang paling berkuasa itu, Jadinya mereka hanya pasrah pada nasib mereka.     

Sudah beberapa minggu, Ratu Zenita tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Raja walid karena alasan kalau Raja Waldi sakit. Dan Ratu Sabrina menjaga Raja dengan sangat ketat. Dengan alasan kesehatan Ratu Sabrina melarang Raja Walid untuk bermalam dengan para istrinya sampai kesehatannya pulih kembali.     

Tapi kini Nizam, anak tirinya memohon kepadanya untuk menemani Raja Walid. Apakah ini bukan suatu anugrah kepadanya. Tetapi Ia tidak mau terjebak ke dalam jebakan anak tirinya kalau seandainya ternyata anak tirinya hanya ingin mempermainkannya. Ia tahu kalau Nizam bukanlah orang yang keji tetapi hidup di istana itu sendiri setiap orang harus waspada terhadap siapapun.     

Dan Nizam juga tahu kalau ibu tirinya harus waspada. Karena bisa saja Nizam memintanya menemani ayahnya lalu ketahuan oleh Ratu Sabrina dan terjadilah perselisihan yang pemenangnya bisa ditebak yaitu Ratu Sabrina.     

"Maafkan Hamba Yang Mulia, tanpa seizin Ratu Sabrina, Hamba tidak berani menemani Yang Mulia. Tentu Yang Mulia memahami hal itu" Kata Ratu Zenita dengan sedih.     

Nizam memegang tangan Ratu Zenita dengan lembut, " Ayahanda saat ini sangat sedih tidak ada yang menemani. Demi cinta Ibunda Ratu Zenita kepada Ayahanda, apakah ibunda akan tega membiarkan Ayahanda kesepian dalam kesedihan hanya karena takut kepada Ibunda Ratu Sabrina" Kata Nizam sambil menatap Ratu Zenita penuh harap.      

Nizam tahu kalau ibunya pasti sangat marah kepada Ratu Zenita kalau ketahuan tanpa seizinnya ratu Zenita menemani ayahandanya. Tetapi Ia juga tidak bisa mengabaikan keselamatan ayahnya yang sedang terpuruk. Dari tiga ibu tirinya hanya Ratu Zenita yang memungkinkan bisa menghibur dan menjaga ayahnya.      

"Ibunda, Ananda tidak ingin jadi anak yang tidak berbakti terhadap ibunda walaupun ibunda adalah ibu tiri ananda. Jika nanti terjadi sesuatu terhadap ayahanda maka ibunda pasti akan menyalahkan ananda" Kata Nizam sambil menatap lembut ibu tirinya itu.     

Ratu Zenita sesaat menghela nafas. Apa yang dikatakan anak tirinya itu sangat benar. Kalau sampai suaminya itu terjadi sesuatu dan Ia tidak perduli maka Ia pasti akan sangat menyesal. Mengapa Ia harus takut kepada Ratu Sabrina hingga mengorbankan orang yang Ia cintai.     

Bukankah dulu, Ia bersedia dan menyetujui ketika lamaran dari pihak Raja walid datang kepadanya sebagai salah satu istri. Ia berasal dari kerajaan luar Azura dan kini tinggal di dalam salah satu istana penjuru mata angin. Ratu Zenita adalah ratu kedua yang paling dekat dengan Raja Walid selain Ratu Sabrina.     

Kenyataan mereka memiliki anak sulung laki - laki membuat mereka bersaing untuk menjadikan anak mereka putra mahkota. Tetapi persaingan itu lama - lama tidak seimbang karena Ratu Sabrina berasal dari dinasti keluarga Salman yang sudah berpuluh - puluh tahun mengabdi dan menguasai kerajaan.     

Jadilah Ia, Ratu Iklima dan Ratu Aura serta semua selir yang jumlahnya puluhan di daam harem dikuasai oleh ratu Sabrina. Ratu Sabrina akan mencambuk siapa saja yang tidak menuruti perintahnya. dan itu mampu membuat semua putri ketakutan jika tidak mengikuti perintahnya.      

Tapi kali ini Ratu Zenita tidak ingin mengalah lagi apalagi kondisi Raja Walid yang semakin hari semakin buruk. Dan sekarang malah akan bertambah buruk karena kesedihan yang akan alami oleh Ratu Sabrina. Sehingga Ia membulatkan tekadnya.     

"Baiklah, Hamba akan masuk ke dalam istana Yang Mulia dan menemaninya. Hamba akan mengorbankan nyawa hamba sendiri asalkan bisa menemani Yang Mulia di istananya. " Kata Ratu Zenita dengan penuh semangat dan Nizam langsung memeluknya dengan erat.     

"Ananda sangat senang dan berterima kasih. Terima kasih ibunda" Kata Nizam sambil mencium tangan ibu tirinya itu.     

"Hamba akan bersiap - siap dulu sebelum pergi ke istana Yang Mulia" Kata Ratu Zenita sambil berdiri.  Kemudia Ia membungkukkan badannya di depan Nizam dengan sangat hormat sebelum kemudian Ia pergi berlalu dari hadapan Nizam.     

Nizam hanya menatapnya penuh rasa terima kasih. Setidaknya Ia bernafas lega karena ayahnya ada yang menemani dan menghiburnya. Ia ingin agar ayahnya tidak terlalu terpuruk oleh kesedihannya. Tetapi kemudian Ia mendengar suara dingin dan datar dari balik pohon.     

Nizam terkejut melihat Pangeran Thalal tampak menatapnya dengan pandangan mata yang beku.     

***     

Dear Reader, Jangan lupa untuk memasukan cerita Cinta  seorang Pangeran dalam bahasa Inggris di global ke dalam library Anda semua. Cukup search, A Prince's Love dan masukan ke dalam library atau pustaka. Oh ya jangan yang ada tulisan deletenya ya. Jangan lupa untuk meninggalkan komen dan memberikan PS. Dukungan Anda sangat berarti buat Author agar karyanya dapat diterima di negara lain.     

Terima kasih      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.