CINTA SEORANG PANGERAN

Bertemu Ratu Zenita



Bertemu Ratu Zenita

0Amar sekarang yang menghela nafas, ini benar - benar rumit. Apapun yang akan dilakukan Nizam akan berbalik kembali ke arah Nizam. Ini terlalu menyakitkan untuk Nizam. Pantas saja Nizam merasa bahwa saudara kembarnya hidup lebih berbahagia dibandingkan dirinya.      

"Sudahlah.. Kalian keluar dulu. Aku hendak berbicara dengan Adikku dan Cynthia " Kata Nizam sambil berdiri dan melangkah keluar.     

Arani tampak heran melihat Nizam berjalan sendiri, "Yang Mulia ? Apakah Nayla tidak ada? " Kata Arani sambil celingukan mencari Nayla.     

"Dia ada di dalam harem sedang menyelidiki putri Mira" Kata Nizam sambil pergi dan Arani hanya menatapnya tidak mengerti. Si polos  itu disuruh menyelidiki harem apa bukannya malah akan membuat kacau suasana harem. Nayla sama sekali belum terasah daya nalar dan logikanya jadi rasanya aneh kalau Nizam menyuruh Nayla menyelidiki keadaan Harem.     

Tapi Nizam tidak memperdulikan keheranan Arani. Ia malah berjalan keluar tapi kemudian Ia sadar kalau punggungnya masih terluka jadi Ia segera mengatur nafasnya dulu agar rasa sakitnya sedikit reda. Ini karena Ia terlalu bersemangat dengan Alena dan Alena malah menekan bekas lukanya hingga berdarah kembali.     

Para pengawal berjalan di belakang Nizam termasuk Fuad dan Ali yang tadi menunggu di luar ruangan. Jarak antara istana Nizam ke istana Pangeran Thalal lumayan jauh.     

"Yang Mulia apa tidak sebaiknya Pangeran Thalal kita panggil saja ?" Kata Fuad tampak khawatir dengan kesehatan Nizam. Nizam menggelengkan kepalanya,     

"Tidak !! Aku hanya ingin pergi ke Pangeran Thalal juga ingin bertemu dengan Yang Mulia Ibunda Ratu Zenita." Kata Nizam sambil terus berjalan membuat Fuad tidak berani berkata lagi dan hanya mengikuti langkah Nizam menuju istana Pangeran Thalal.     

Pangeran Thalal sedang membaca buku kenegaraan ketika penjaga memberi tahu kalau Nizam datang, bahkan Cynthia yang sedang lenyeh -  lenyeh di sisi Pangeran Thalal sama terkejutnya dengan Pangeran Thalal. Mereka langsung berdiri dan menyambut Nizam. Cynthia bahkan menyuruh para pelayan segera menyiapkan jamuan makan untuk Nizam.     

"Kakak !! Assalamualaikum " Kata Pangeran Thalal sambil mencium tangan Nizam dengan hormat dan Cynthia menganggukan kepalanya dengan hormat. Walau bagaimanapun Nizam adalah kakak iparnya dan Ia tidak ingin dianggap orang yang tidak tahu tata krama kerajaan. Ini Azura dengan sistem kerajaannya dan bukan Amerika dengan sistem liberalnya. Hanya saja Cynthia masih sulit menyebut Yang Mulia kepada Nizam.     

Selama empat tahun dan bahkan hendak enam tahun Cynthia sudah nyaman menyebut Nizam dan bukan Yang Mulia. Apalagi mereka memang teman kuliah. Melihat kedua orang itu malah canggung, Nizam melambaikan tangannya.     

"Sudah - sudah, tidak usah terlalu formal. Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan kalian tetapi sebelumnya Aku ingin bertemu dengan Ibunda Ratu Zenita. Apakah Ibunda ada ?" tanya Nizam kepada Pangeran Thalal.     

Pangeran Thalal saling berpandangan dengan Cynthia. Ini sedikit di luar kebiasaan Nizam meminta bertemu dengan Ibunda mereka. Tetapi Cynthia segera menghampiri Nizam dan berkata,     

"Marilah Ikut denganku. Yang Mulia Ibunda Ratu ada di taman sedang bersama anak kami. Mereka ada di taman kupu - kupu. " Kata Cynthia sambil menujukkan jalan kepada Nizam dan Nizam mengangguka kepalanya sambil tersenyum lucu melihat Cynthia begitu sopan kepadanya padahal biasanya Ia sering di bully oleh Cynthia.     

"Kau tampak lain, Cynthia" Kata Nizam berbisik ke telinga Cynthia.     

Cynthia jadi tersenyum dikulum, Ia tahu Nizam sedang mengolok - ngoloknya tetapi Ia tidak berdaya untuk melawannya. Ini adalah kediaman resmi Pangeran Thalal dan sedang ada ibu mertuanya yang memang istananya satu area dengan istana pangeran Thalal.     

"Ini istana suamiku dan bukan kediamanmu. Kalau Aku tidak sopan kepadamu di istanamu maka itu tidak akan bermasalah dengan reputasi suamiku tetapi kalau Aku tidak sopan terhadapmu di sini maka Aku takut orang - orang suamiku akan menganggap kalau majikan mereka tidak memiliki adab sehingga mereka akan kehilangan hormat kepada suamiku" Kata Cynthia dan itu membuat Nizam tertawa dengan suka.     

"Kau sunggu istri yang baik dan bisa menjaga kehormatan suamimu. Adikku sungguh beruntung mendapatkan dirimu yang begitu cerdas" Kata Nizam kepada Cynthia. Cynthia hanya tersenyum lebar.     

Cynthia mengerling kepada Nizam, "Agaknya di otakmu sekarang sedang penuh masalah " Kata Cynthia dan Nizam mengernyitkan keningnya.     

"Kau tahu itu dengan pasti"     

"Tentu saja, Aku mengenalmu sudah lama. Kalaupun kerutan di keningmu tidak lebih dari tiga maka masalahnya pasti bukan Alena"     

"Ah.. ha..ha..ha.. Kau sungguh terlalu mengada - ngada" Kata Nizam sambil tertawa.     

"Aku tidak mengada - ngada, Ini serius"     

"Oh Ya? memangnya kalau Aku ada masalah dengan Alena maka kerutan dikeningku akan menjadi berapa?" Kata Nizam.     

"Kerutan akibat permasalahan dengan Alena akan lebih dari lima kerutan. Semakin rumit masalahnya maka kerutannya akan semakin banyak. Jadi cobalah untuk lebih menikmati hidup agar kerutan di muka mu tidak terlalu terlihat" Kata Cynthia sambil tertawa kecil.     

"Kau memang bisa saja, Oh ya Cynthia sungguh sebenarnya Aku menjadi sangat penasaran terhadapmu. Bagaimana Kau bisa membujuk Putri Rheina untuk membatalkan pernikahan kami "      

"Ini bukan sesuatu yang bisa dibicarakan dengan terbuka seperti ini" Kata Cynthia kepada Nizam.     

"Apakah kau menawarkan saudara kembarku kepadanya?" Kata Nizam sambil berbisik dan itu membuat Cynthia pucat pasi dan hampir tercekik dengan udaranya sendiri.     

"K..kau jangan mengada - ngada. Saudara kembar apa? Aku tidak mengerti. Apakah kau memang memiliki suadara kembar" Kata Cynthia sambil melirik ke sana kemari seakan takut ada mata - mata yang akan berkhianat.     

"Kau jangan balik bertanya kalau sedang kau tanya. Putri Rheina adalah orang yang sangat sukar untuk dibujuk jika sudah ada keinginan jadi sungguh aneh ada orang yang begitu mudah merayunya untuk membatalkan pernikahannya denganku kalau saja kau tidak mengiming - ngiminginya sesuatu yang sangat menarik. " Kata Nizam kepada Cynthia     

Cynthia tampak membisu Ia tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada Nizam tentang permasalahannya kalau taruhannya nyawa. Bukankah maya sudah memintanya untuk melindunginya kalau sampai rahasia mereka terbongkar.     

"Nizam, bukankah kau hendak bertemu dengan ibunda mertuaku. Mengapa kau malah berpikir tentang hal yang aneh - aneh" Kata Cynthia mencoba mengelak.     

"Tapi Aku jadi ingin tahu, apa yang kau janjikan kepadanya?" Kata Nizam tampak tetap mendesak Cynthia. Ia ingin tahu segigih apa Cynthia mencoba menyembunyikan rahasianya.     

"Aku akan menceritakannya tetapi nanti setelah urusan mu dengan Ratu Zenita sudah selesai. Kau selesaikan dulu masalahmu, Nah kau coba lihat itu Ratu Zenita sudah mulai terlihat dari sini." Kata Cynthia sambil menunjuk ke arah Ratu Zenita yang sedang memangku Pangeran Atha     

"Aku harap Kau menjelaskan sedetil mungkin" Kata Nizam sambil menyeringai.     

"Aku harap kau akan mengampuni nyawa kami atas apa yang kau akan tuduhkan kepada kami" Kata Cynthia.     

"Tenang saja, Aku tidak mungkin menggantungmu. Kau istri adikku. Jika sampai kau dianiaya olehku maka adikku akan mengejarku kemana saja untuk menuntut balas. Jadi kau dapat bercerita apa saja kepadku dan Aku akan menyelamatkanmu"      

***     

Dear Reader, Jangan lupa untuk memasukan cerita Cinta  seorang Pangeran dalam bahasa Inggris di global ke dalam library Anda semua. Cukup search, A Prince's Love dan masukan ke dalam library atau pustaka. Oh ya jangan yang ada tulisan deletenya ya. Jangan lupa untuk meninggalkan komen dan memberikan PS. Dukungan Anda sangat berarti buat Author agar karyanya dapat diterima di negara lain.     

Terima kasih      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.