CINTA SEORANG PANGERAN

Perbincangan antara Arani dan Amar



Perbincangan antara Arani dan Amar

0"Bastnah itulah yang memiliki telinga di sebuah dinding. Tidak ada gosip yang terlewatkan kecuali gosip Ratu Sabrina dan Raja Walid" Kata Arani kepada Amar.     

"Aku heran Arani, mengapa berita tentang mereka tidak bisa diketahui banyak orang, padahal mereka adalah tokoh terkenal. Seharusnya gosip mereka tersebar luas termasuk Aku baru tahu kalau Yang Mulia Ratu Sabrina ternyata tidak mencintai Yang Mulia Raja Walid.     

Aku pikir mereka adalah pasangan yang saling mencintai mengingat Raja Walid paling dekat dengan Ratu Sabrina dan selalu bersama setiap saat. Para ratu yang lainnya dan para selir hanya seperti angin yang melintas di pegunungan sedangkan Ratu Sabrina adalah pohon yang berada di pegunungan tersebut" Kata Amar sambil mengangguk - nganggukkan kepalanya mencoba mengeluarkan pendapatnya.     

"Orang yang ada disamping Ratu Sabrina melibas semua orang yang mencari tahu tentang mereka. Dan semua berakhir dengan kematian jika memang itu dirasa perlu. Kau tahu orang yang kita interogasi waktu itu dan Ia memberikan nomor telepon untuk ku investigasi ?"     

"Kepala penjara yang Aku seret itu?" Kata Amar sambil terbelalak, tiba - tiba bulu kuduk Amar berdiri.     

Arani menganggukkan kepalanya, "Kita selangkah lebih lambat dibandingkan mereka. Mereka sudah membunuh kepala penjara itu. Orang itu mati masuk ke dalam jurang dan rumahnya terbakar hingga tidak ada barang bukti apapun yang tersisa" Arani tersenyum pahit.     

"Mereka benar - benar menguasai Azura bahkan Yang Mulia Pangeran Nizam sendiri belum memiliki akses untuk bisa menghentikannya" Kata Amar.     

"Kau benar, Yang Mulia Pangeran Nizam lama berada diluar negeri. Yang Mulia masih belum memiliki kekuatan di sini. Yang Mulia memang perkasa tapi kalau harus melawan orang banyak tentu saja tidak bisa. Orang yang loyal terhadap Yang Mulia hanyalah sebagian dari kita.     

Seharusnya sebagai dinasti dari Ratu Sabrina, Yang Mulia Pangeran Nizam memiliki kekuatan penuh dari dukungan mereka tetapi apa daya tujuan Yang Mulia dan tujuan dari dinasti Ratu Sabrina berbeda sehingga mereka tidak memiliki keterikatan batin.     

Aku khawatir kalau sampai Perdana Menteri Salman tahu perceraian di antara anaknya dan Yang Mulia maka Ia akan mengeluarkan kartu truf untuk menyingkirkan Yang Mulia dari kerajaan Azura" Kata Arani sambil berpikir keras.     

"Kartu truf maksudmu? Apakah itu saudara kembar Yang Mulia ?" Amar jadi semakin depresi mendengarnya     

"Rahasia yang dijaga mereka sangat ketat. Dan Aku merasa kalaupun mereka akan mendatangkan suadara kembar Yang Mulia maka mereka tidak akan menyingkirkan Yang Mulia Nizam tetapi mereka akan menggantikannya"     

"Apa maksudmu ? " Kata Amar terkejut bukan alang kepalang.     

"Perdana Menteri Salman itu sangat licik, Jika Yang mulia Pangeran Nizam tidak bisa menjadi bonekanya maka Ia akan menggantikannya dengan saudara kembarnya. Tetapi dengan menggunakan identitas pribadi Yang Mulia Nizam jadi saudara kembarnya itu kemungkinan akan menjadi istri dari Putri Rheina dengan begitu anaknya akan tetap menjadi ratu"     

"Astaghfirulloh, alangkah jahatnya orang itu "Amar mengusap mukanya.     

"Tapi Aku harap kau tetap tutup mulut. Kita tidak akan pernah bergerak tanpa perintah Yang Mulia. Tugas kita adalah melayani Yang Mulia dan bukan melayani kerajaan Azura jadi jika kita tidak memperdulikan tahta kerajaan tapi kita perduli kepada pribadi Yang Mulia. Kau jelas itu Amar! " Kata Arani kepada Amar.     

Amar menganggukan kepalanya, Ia sudah tahu dengan gaya Arani. Arani bukanlah orang yang setia terhadap kerajaan Azura tetapi Ia setia kepada Nizam secara pribadi. Jadi mau jadi raja ataupun tidak Arani akan tetap mengabdi kepada Nizam. Ia sama sekali tidak ingin mengabdi kepada Kerajaan Azura yang sudah jelas - jelas banyak menyimpang dari prinsip hidupnya.     

Secara pribadi Arani tidak menyukai orang tua Nizam. Ia menganggap kalau Ibunya Nizam adalah orang yang serakah dan Ayahnya Nizam adalah orang yang tidak memiliki kekuatan. Terlalu lemah sebagai seorang laki - laki. Ia seperti kura - kura yang berlindung di balik tempurung rumahnya dan ketika ada musuh dia akan menyembunyikan kepalanya.     

Nizam sendiri bukan orang yang tidak memperdulikan orang tuanya. Sebagai anak Ia ada diposisi yang serba salah. Ia menyayangi kedua orang tuanya dan sedang berupaya untuk menyelematkan mereka. Itulah sebabnya Arani tidak mau bergerak kalau tidak diperintahkan oleh Nizam.     

Karena setiap pergerakan secara frontal pasti akan mengorbankan salah satu diantara mereka. Dan Nizam belum siap untuk itu. Ia tidak ingin mengorbankan keduanya jadi Nizam memilih bertahan dulu.     

"Aku sudah mengira kalau di Istana akan semakin rumit." Kata Amar      

"Kau pikir hanya di istana ? Coba kau luangkan waktu keluar istana. Kondisi sudah semakin memprihatinkan. Banyak perusahaan kerajaan dikuasai oleh dinasti keluarga Ratu Sabrina. Dan mereka mengeruk kekayaan kerajaan untuk kepentingan pribadi"     

"Apakah Tuan Jonathan yang mengatakannya ?" Kata Amar kepada Arani mengingat kalau Jonathan sekarang tangan kanan dari Nizam. Arani kemudian mengambil setumpuk dokumen di depannya.     

"Coba lihat! Suamiku baru saja memberikan dokumen - dokumen ini kepadaku. Isinya adalah selisih pendapatan negara yang tidak terlacak dengan pengeluarannya dan terdapat beberapa pengeluaran yang tidak masuk di akal. Ini mencakup semua perusahaan yang menyangkut kehidupan masyarakat banyak.     

Mulai dari perusahaan Listrik, air, telekomunikasi, rumah sakit, pendidikan dan banyak lagi. Ini mengerikan. Korupsi membuat pelayanan publik menjadi carut marut dan kalau dibiarkan maka akan ada gelombang demontrasi besar - besaran"     

"Ini sudah tidak bisa dibiarkan" Kata Amar sambil mengambil dokumen itu lalu menelitinya secara acak karena untuk memahami secara mendetail bukanlah bidangnya.      

"Tadi suamiku menunjukkan beberapa point pentingnya dan Sebenarnya hari ini Aku berniat untuk menghadap kepada Yang Mulia pangeran Nizam. Yang Mulia pasti akan lebih memahami mengingat jurusan Yang mulia adalah Ekonomi"     

"Lha.. kan Tuan Jonathan jurusannya hukum. " Kata Amar baru ngeh kalau Jonathan jurusannya hukum.     

"ini bukan dia yang buat " Kata Arani     

"Terus siapa ?"     

"Mr. Arescha "     

"Mr. Arescha ? Akuntannya Yang Mulia ? Asistennya yang mengelola hotel Gardenia"     

"Iya benar.. "     

"Tapi Aku belum pernah melihatnya ada di istana?" Kata Amar.     

"Pangeran Thalal melarang orang itu menampakkan wajahnya di istana" Kata Arani singkat.     

"Tapi mengapa ? " Amar kebingungan     

"Karena dia dan Yang Mulia Putri Cynthia pernah ada hubungan "     

Amar langsung mengacak - ngacak rambutnya, "Hari ini Aku berharap tidak gila"      

"Kau jangan gila. Kalau kau gila Aku tidak ada rekan lagi " Kata Arani sambil mengambil dokumen itu dari tangan Amar dan menyimpannya di laci mejanya.     

"Lha mengapa di simpan? Bukankah hari ini kita hendak ke Yang Mulia Pangeran Nizam" Kata Arani.     

"jangan dulu diperlihatkan. Aku lihat dulu situasnnya seperti apa. Kalau yang Mulia sedang banyak masalah, Aku tidak ingin menambah bebannya. Lagipula Aku diminta untuk melatih Tuan Putri Alena oleh Yang mulia"     

"Melatih apa?"     

"Berkelahi "     

"What the F*ck" Amar berteriak histeris tapi kemudian Ia terdiam karena lagi - lagi kepalanya di keplak oleh Arani.     

***     

Dear Reader, Jangan lupa untuk memasukan cerita Cinta  seorang Pangeran dalam bahasa Inggris di global ke dalam library Anda semua. Cukup search, A Prince's Love dan masukan ke dalam library atau pustaka. Oh ya jangan yang ada tulisan deletenya ya. Jangan lupa untuk meninggalkan komen dan memberikan PS. Dukungan Anda sangat berarti buat Author agar karyanya dapat diterima di negara lain.     

Terima kasih      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.