CINTA SEORANG PANGERAN

Gaun Pengantin Putri Mira



Gaun Pengantin Putri Mira

0Nizam duduk sambil menikmati secangkir kopi panas ditemani oleh Nayla sambil menunggu Pangeran Abbash berbicara dengan adiknya.     

"Kau, Aku perintahkan untuk memata - matai Putri Mira, kau mendapatkan apa?" Kata Nizam sambil menatap lurus ke arah taman bunga yang indah. Bunga - bunga tampak bermekaran dengan indahnya. Tanah Azura cukup  subur karena ada sungai yang membentang, melintasi kerajaan mereka.     

Selain itu mereka menerapkan tekonologi tinggi untuk pengairan jika musim kemarau. Kerajaan mereka hanya mengalami dua musim dengan musim kemarau yang lebih panjang dari musim dingin. Hujan tidak turun terlalu sering sehingga udara di sekitar Kerajaan Aliansi cukup kering dan panas. Tetapi dengan adanya sungai yang bisa menampung debit air ketika turun hujan menyebabkan pertanian dan perkebunan mereka masih berjalan dengan baik. Kerajaan Azura memiliki banyak pertambangan minyak selain memiliki perkebunan buah - buahan yang tumbuh subur di beberapa propinsi kerajaan     

Di dalam harem banyak tumbuh buah - buahan yang didatangkan dari berbagai negara yang sekiranya dapat tumbuh dengan subur. Nenek Nizam, ibunya dari Raja Walid sangat menyukai taman bunga dan taman buah. Dia adalah Ratu yang sangat  baik dan pintar. Di cintai oleh semua rakyatnya karena kepandaiannya di dalam merancang suatu taman.     

Banyak taman di kerajaan Azura adalah hasil dari rancangannya dengan beberapa arsitek dunia. Di dukung oleh suaminya, Neneknya Nizam juga membawa perubahan yang besar pada kerajaan Azura di bidang pertanian dan perkebunan. Tiba - tiba Nizam merasa rindu kepada Neneknya itu.     

Neneknya meninggal ketika usia Nizam tepat dua puluh tahun. Diantara semua cucunya, hanya Ia yang diberi kalung warisan turun temurun dari ratu  ke ratu dan biasanya hanya dipegang oleh Ratu utama kerajaan Azura. Dan kalung itu Nizam berikan kepada Alena.     

Nayla menatap ke arah Nizam yang sedang bertanya tetapi matanya malah menatap ke arah deretan pohon jeruk yang sedang berbuah. Sungguh pemandangan yang menyejukkan mata, Nizam tiba - tiba teringat Alena yang sangat menyukai jus jeruk.     

Karena Nayla hanya terdiam, Nizam kemudian menoleh ke arahnya dan berkata lagi,     

"Mengapa kau diam saja? Aku sedang bertanya denganmu" Kata Nizam sambil mengerutkan keningnya. Nayla menjadi tergagap dan segera menjawab,     

"Hamba melihat Yang Mulia seperti sedang berpikir sehingga hamba tidak berani berkata" kata Nayla dengan polos. Nizam menggelengkan kepalanya, Ia menghembuskan nafasnya tapi kemudian Ia tersenyum dan memandang wajah Nayla dengan penuh penekanan.     

"Walaupun Aku sedang berpikir tetapi bukan berarti Aku tidak bisa mencerna apapun perkataanmu. Nah sekarang katakanlah! Apa yang sudah kau dapatkan selama kau menyelidiki keadaan Putri Mira" Kata Nizam kepada Nayla.     

Dengan wajah polos Nayla berkata, "Menurut pengamatan hamba, Selama ini Putri Mira baik - baik saja. Ia tidak pernah melakukan hal yang mencurigakan. Setiap hari Yang Mulia banyak membaca buku, terkadang menyulam, menanam bunga atau memasak. Yang Mulia juga.     

Kondisi mental Yang Mulia juga tampak baik - baik saja. Yang Mulia putri Mira tidak pernah lagi menunjukkan tanda - tanda Ia gila. Bahkan sekarang Yang Mulia tampak sedang mempersiapkan gaun pengantin yang sangat indah" Kata Nayla.      

Tentu saja Ia tidak pernah menunjukkan tanda - tanda gila lagi karena Ia sudah ketahuan kalau Ia sedang berackting. Tapi sebentar.. mempersiapkan gaun pengantin? Apa maksudnya? Badan Nizam mendadak tegak.     

Terakhir kali Putri Mira memintanya menikahi dia dengan ancaman akan melaporkan Cynthia yang dianggapnya sudah mendorongnya untuk melakukan tindakan bunuh diri. Tetapi kemudian Jonathan berhasil membuktikan kalau Putri Mira melakukan suatu kebohongan.     

Jonathan mengatakan kalau tindakan bunuh diri yang dilakukan putri Mira sudah dipersiapkan dengan sengaja. Terbukti karena dia menyembunyikan pisau itu di dalam tubuhnya. Ia akan melakukan tindakan bunuh diri jika terdesak. Jadi penyebabnya bukan Cynthia tetapi karena dia sudah berniat sebelumnya.     

Nizam menjadi terlepas dari kewajiban menikahi Putri Mira hanya saja ternyata Putri Mira ternyata tetap tidak mau meninggalkan Harem. Dia masih akan melakukan tindakan bunuh diri kalau sampai Ia dikeluarkan dari dalam harem Nizam.     

Dia akan tetap tinggal di sana walaupun Nizam tidak akan menikahinya secara resmi. Ia tidak keberatan hanya menjadi selir. Itulah sebabnya Nizam meminta bantuan Pangeran Abbash untuk mengeluarkan Putri Mira dari dalam Harem. Nizam merasa kalau Putri Mira adalah orang yang cukup berbahaya.     

"Kau bilang apa? Gaun pengantin ?" Kata Nizam dengan jantung yang hampir lepas dari dadanya. Bagaimana bisa Putri Mira menyediakan gaun pengantin setelah semua tindakan penipuan yang Ia lakukan. Seandainya dia bukan adik dari Pangeran Abbash dan putri dari Sultan Mahmud yang sangat baik. Nizam tidak akan pernah mengampuni Putri cantik itu. Dia akan membunuhnya dengan tangannya sendiri. Dia sudah berani mengacaukan keadaan haremnya.     

"Benar Yang Mulia. Hamba belum pernah melihat gaun pengantin sebagus itu. Gaun itu khas dari Kerajaan Zamron. Berwarna merah keemasan bersulamkan benang emas. Putri Mira mendatangkan para penyulam dari kerajaan Zamron khusus untuk menyulamnya " Kaya Nayla dengan wajah berbinar. Ia sungguh tidak memahami bagaimana perasaan Nizam. Ia malah fokus terhadap gaun pengantin Putri Mira dan tidak memperhatikan bagaimana muka Nizam yang berubah  menjadi gelap.     

"Mendatangkan Para Penyulam ? " Wajah Nizam benar - benar semakin gelap. Putri Mira mendatangkan para penyulam dari luar dan Ia tidak mengetahuinya.      

"Benar Yang Mulia.. sudah sekitar dua minggu yang lalu. Mereka benar - benar hebat dapat menyulam dengan baik. Bahkan para putri yang lain seringkali datang ke kediaman putri Mira untuk menyaksikan langsung mereka menyulam pakaian pengantin Putri Mira"      

"Apakah Ibunda Ratu tau kedatangan mereka" Kata Nizam.     

"Tentu saja Yang Mulia. Bahkan kedatangan mereka diantar langsung oleh Yang Mulia Ratu Sabrina sambil mengatakan kalau kedatangan mereka untuk mengajari Para putri menyulam teknik dari kerajaan Zamron "     

"Mengapa Ibunda tidak memberitahukan kepadaku?" Kata Nizam dengan tubuh gemetar karena marah.     

"Tetapi Yang Mulia, bukankah ini adalah urusan dalam harem. Bukankah biasanya Yang Mulia tidak akan perduli dengan pengajaran atau pembelajaran yang berlangsung di dalam harem. Bukankah mendatangkan guru untuk para putri adalah wewenang dari kepala pimpinan Harem? " Kata Nayla dengan bingung. Ia baru sadar kalau Nizam sangat marah. Tetapi kenapa harus marah. Apa yang aneh.     

Saat ini pemimpin Harem adalah Ratu Sabrina. Karena Nizam belum menjadi raja. Kemudian Ratu Sabrina akan memilih salah satu putri penghuni Harem untuk menjadi tangan kanannya. Putri Rheina adalah tangan kanan Ratu Sabrina yang pertama tetapi kemudian karena Putri Rheina ternyata emosinya tidak stabil dan banyak menimbulkan kekacauan di dalam harem maka Putri Kumari kemudian di pilih untuk menjadi tangan kanannya.     

Putri Kumari sudah meninggal dan sekarang Ratu Sabrina masih belum memiliki tangan kanan di dalam harem untuk menjadi pemimpin harem di bawah wewenangnya, sehingga pembuat keputusan mau tidak mau semua ditangani Ratu Sabrina.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.