CINTA SEORANG PANGERAN

Alena, Kau sengaja Membuat Nizam Cemburu



Alena, Kau sengaja Membuat Nizam Cemburu

0Tetapi kemudian Cynthia menggelengkan kepalanya, mungkin Ia berpikir terlalu jauh. Ia hanya merasa aneh saja, Alena mau memakai kalung berlian kuno yang mencolok. Karena memang kalung itu memiliki berlian berbentuh oval di tengah serta di sekellilingnya penuh dengan berlian kecil yang menjadi pelengkap keindahan kalung itu.     

Berlian berwarna merah  itu konon katanya berasal dari Afrika pada tiga ratus tahun lampau dan di miliki kerajaan Azura sebagai persembahan dari Raja Muktaq dari  kerajaan Zarya ketika berkunjung ke Azura.      

Kecantikan Alena semakin memancar karena kalung berlian itu. Kalung itu sempat membuat Nizam morang - maring karena Alena akan memberikan kepada Pangeran Husen untuk meluluhkan hati Amrita. Sebagai istri dari salah satu pangeran Azura, Cynthia juga banyak menerima perhiasan dari bendahara kerajaan tetapi tentu saja perhiasan itu berbeda dengan perhiasan yang dipakai Alena sekarang.     

Perhiasan Alena tidak pernah ada di brankas kerajaan. Perhiasan itu diwariskan secara turun-temurun dari Ratu ke Ratu. Bahkan kalung Alena ini tidak pernah mampir ke tangan Ratu Sabrina tapi langsung dari tangan ibunya Raja Walid ke tangan Nizam untuk diserahkan ke calon istri yang dicintai Nizam.     

Ada banyak berita simpang siur yang beredar tentang kalung ini. Konon katanya Ibunya Raja Walid enggan memberikan kalung itu kepada Ratu Sabrina karena tahu kalau hati Ratu Sabrina tidak tulus terhadap anaknya. Jadi Ia enggan memberikan kalung yang sangat berharga itu kepada ibunya Nizam malah memberikannya langsung kepada Nizam.     

Bahkan kepada Nizampun Neneknya berkata kalau Nizam hanya boleh memberikan kalung itu kepada wanita yang dicintainya. Dan jika dia menikah dengan wanita yang tidak dicintainya lebih baik kalung itu diberikan kepada anaknya.     

Cynthia berkali-kali melirik ke arah Alena yang tampil begitu cantik. Alena sangat menggemaskan. Begitu mungil tetapi sangat seksi. Dada dan pinggulnya seakan dibatasi oleh pinggang yang begitu ramping.      

"Alena, apa Nizam sudah melihat kecantikan mu ini? " Kata Cynthia kepada Alena.     

Alena yang sedang berjalan menghentikan langkahnya lalu Ia menengok ke belakang.     

"Apa maksudmu?" Alena malah balik bertanya.     

"Kau begitu cantik, kalungmu itu menambah kecantikan mu berkali kali lipat. Aku takut Nizam cemburu dan menyangka Kau berdansa cantik seperti itu untuk menyambut Pangeran Abbash." Kata Cynthia merasa khawatir. Kejadian Nizam yang mengamuk ketika dia cemburu pada Pangeran Abbash.     

"Dia memang sudah cemburu dari tadi, dia bilang Aku berdandan untuk Pangeran Abbash" Kata Alena.     

"Terus kamu bilang apa?" Jawab Cynthia.     

" Aku bilang iya"      

"Hah?? Lalu bagaimana reaksi Nizam?"     

"Nah kau bisa lihat, rambutku basah" Kata Alena santai membuat Cynthia tercengang sebelum kemudian dia tertawa terbahak-bahak.      

"Aku sekarang tahu, mengapa kau senang membuat Nizam cemburu" kata Cynthia sambil menghapus air matanya yang keluar karena tertawa.     

"Apa yang kau tahu?" Alena bertanya dengan rasa penasaran.     

" Kau memang sengaja membuat Nizam cemburu agar Nizam memaksamu untuk bercinta" Kata Cynthia. Sekarang Alena yang tertawa terbahak-bahak.     

" Apa sih yang tidak bisa tertebak oleh mu? Kau sungguh seperti sebuah keajaiban. Kau sangat jenius" Kata Alena. Tetapi kemudian dia menatap Cynthia dari ujung rambut ke ujung kaki.     

" Kau sendiri tampak begitu cantik. Kau biasanya tidak suka berdandan tetapi kali ini kau berdandan lengkap dengan make up. Aku jadi curiga jangan-jangan kau hendak membuat Pangeran Thalal cemburu juga agar kalian bisa bercinta" Kata Alena.     

"Enggak lah. Pangeran Thalal tidak seperti itu. Dia masih rasional dibandingkan suamimu yang otaknya jadi idiot kalau sedang cemburu" Kata Cynthia.     

"Kalau begitu Kau pasti ingin terlihat cantik oleh Pangeran Abbash." Alena langsung menuduh Cynthia. Kali ini Cynthia malah tersenyum walaupun sedikit misterius.     

"Ketampanan Pangeran Abbash menyebar bagaikan api menyambar tumpukan daun kering dan itu membuat reaksi yang cukup hebat di antara semua makhluk yang berjenis kelamin wanita. Mereka sibuk berdandan untuk tampil secantik mungkin. Mereka mungkin tidak berharap untuk menjadi pasangan tapi cukup hanya untuk membuat pangeran tampan itu melirik mereka agaknya mereka cukup puas.     

Dan Aku adalah wanita sama seperti yang lain, Aku tidak ingin terlihat konyol sendiri dibandingkan yang lain bahkan kau tahu kalau Maya sudah dari kemarin sibuk  berendam di air mawar hanya agar tercium harum mewangi" Kata Cynthia sambil merapihkan gaunnya. Alena langsung memasang wajah terkejut mendengar perkataan Cynthia.     

"Maya ? Wanita judes itu? Ha..ha..ha.. Aku yakin Amar pasti sekarang sedang hangus karena cemburu" Kata Alena sambil tertawa terpingkal - pingkal.     

"Aku dulu pernah membaca ada pria yang sangat tampan. Kemudian banyak membuat para wanita tergoda lalu pria itu di usir ke luar dari suatu negara. Aku pikir berita itu mengada - ngada tetapi ternyata dialami oleh ku sendiri. Ada pria begitu tampan hingga menarik perhatian semua wanita walaupun perhatian itu bukan berarti ingin memiliki tetapi hanya karena suka saja melihatnya" kata Cynthia sambil tersenyum.     

"Kau benar. Dulu Aku tidak mengerti mengapa Amrita sampai mau diperbudak pangeran itu sampai Aku lihat dengan seksama kalau Pangeran Abbash memang sangat tampan"     

"Ya.. dan Aku berani taruhan kalau seandainya kau bertemu duluan dengan pangeran Abbash maka kau pasti akan langsung jatuh cinta pada pangeran Abbash dibandingkan dengan Nizam"     

"Yah.. enggaklah. Ga sampai segitunya, kali. Tapi mungkin juga benar" Kata Alena sambil cekikikan.     

"Kasihan juga ya Lila, dia pasti tertekan lihat suaminya di sukai banyak wanita" Kata Alena lagi sambil membayangkan kalau Dia pasti banyak di musuhi wanita yang jatuh cinta kepada Pangeran Abbash.     

"Aku pikir, Lila akan bersikap santai dalam menghadapi Pangeran Abbash?" Kata Cynthia membuat Alena langsung melirik ke arah wajah Cynthia.     

"Tapi mengapa bersikap santai? Karena yang aku rasakan ketika banyak wanita di Azura atau dimana saja melirik ke arah Nizam, Aku langsung cemburu dan sebal" Kata Alena dengan pandangan tidak mengerti.     

"Lila itu orang yang banyak tertempa oleh ujian kehidupan. Kalau di ibaratkan prajurit dia sudah banyak luka di tubuhnya jadi luka yang akan di terima di kemudian hari tidak akan terlalu menyakitinya.     

Menurutku sepanjang Pangeran Abbash perduli kepadanya Lila tidak akan pernah menuntut apapun lagi. Rasa cinta dihatinya sudah mati seiring matinya Edward" kata Cynthia kepada Alena. Mata Alena jadi berkaca - kaca.     

"Aku menyadari hal itu, pasti sangat sakit hidup bersama pria yang tidak mencintai kita dan malah menyimpan cinta untuk wanita lain. Aku jadi merasa berdosa kepada Dia" Kata Alena sambil tertunduk. Ia merasa menjadi duri dalam pernikahan antara Lila dan Edward.     

"Ini bukan salahmu. Kau ada sebelum mereka bertemu. Edward menikahi Lila untuk menghindari cintanya kepada dirimu bukan sebaliknya. Lagipula sudah jelas kalau kau sama sekali tidak melayani cinta Edward. Dan Lila juga pasti menyadari hal itu. Buktinya Ia tidak pernah mendendam kepadamu bahkan dia sangat menyayangi dirimu"     

***     

Dear Reader     

Jangan lupa kiriman PS, komen dan Review-nya untuk novel "a prince's love"     

Dukungan Anda sangat berarti bagi saya. Berikan Review dengan bintangnya.  Jika Review mencapai 100 dan  PS di novel A Prince's Love minggu ini mencapai 500 maka saya akan update 2 kali perhari sampai hari minggu.     

Jika 1000 maka saya akan update 3 kali. Jika anda hanya memiliki PS satu maka vote saja A prince's Love jangan novel CSP. Jika anda berniat memberikan 3 PS untuk CSP maka berikan 2 untuk A Prince's Love dan satu untuk CSP. Jika 2 PS maka berikan satu - satu. Tanpa PS dan review Anda, novel saya tidak akan mendapatkan peringkat di Web Global.     

Terima kasih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.