CINTA SEORANG PANGERAN

Tidak Mungkin Melibatkan Putri Mira



Tidak Mungkin Melibatkan Putri Mira

0"Aku mempercayaimu Kakak, maafkan Aku" Kata Pangeran Thalal sambil memeluk Nizam dengan erat. Cynthia tersenyum lega. Ia sudah ketakutan kalau Nizam akan memukul pangeran Thalal. Akhirnya mereka kemudian berbincang bersama untuk melupakan pembicaraan yang tidak enak ini.     

Ketika pangeran Thalal di panggil oleh Ratu Zenita untuk berdiskusi tentang kepergiannya ke istana Raja Walid. Cynthia menemani Nizam untuk berbicara. Dan Cynthia kemudian mendengar Nizam bertanya sesuatu kepadanya,     

"Apakah kau melakukan sesuatu pada Putri Rhiena ? " Nizam bertanya hal yang masih membuatnya penasaran mengapa tanda kesucian di lengan Putri Rheina bisa hilang padahal Ia sama sekali belum pernah menyentuh Putri Rheina. Apakah ciuman bisa menghilangkan tanda itu?      

Cynthia tertawa sampai air matanya berderai, Nizam meneguk air putih dalam gelas tinggi dan menatap adik iparnya yang tertawa terbahak. Sungguh tidak sopan memang adik iparnya ini.     

Tapi kemudian Cynthia menutup mulutnya dan menghapus air mata dari sudut matanya.      

"Aku tahu kalau ini akan menjadi pertanyaan untukku " Kata Cynthia sambil tersenyum lucu.     

"Tentu saja. Siapa lagi yang bisa melakukan hal konyol di istana ini kalau bukan dirimu atau Alena" kata Nizam.     

"That is.. Kamu benar. Aku tahu kalau Ratu Sabrina suatu saat akan tahu  kalau Putri Rheina tinggal di sini dan AKu tidak mau dia sampai tahu kalian sudah bercerai. Maka jalan satu - satunya adalah membuat Ibundamu itu percaya kalau Kau sudah menyentuh Putri Rheina sehingga Aku kemudian mengoleskan foundation buat wajah yang tahan air dan menutupi tanda itu dengan sempurna. " Kata Cynthia dengan mimik wajah yang lucu.     

"Kau menipu ibundaku" Kata Nizam sambil mengerutkan keningnya dan itu membuat Cynthia jadi ketakutan lagi.     

"Ma..afkan Aku Nizam tetapi Aku hanya ingin ibundamu tahu kalau kalian sudah bercerai. Kau tahu kalau ibundamu adalah orang yang cerdas. Jika Putri Rheina tinggal di sini sedangkan dia masih tetapi suci maka itu akan membuat Ratu Sabrina mencurigai perceraian kalian." Kata Cynthia kepada Nizam dan Nizam menganggukan kepalanya.     

"Kau benar Cynthia hanya dengan tindakan itu yang akan membuat ibunda percaya bahwa hubunganku dan Rheina membaik dan itu akan mengamankan kedudukan Alena juga. Tadikan Aku sudah bilang bahwa orang - orang yang ada disekeliling ibundaku lah yang berbahaya dan khawatir kita tidak dapat pergerakan mereka untuk saat ini"\     

"Kau benar Nizam semakin banyak kita menekan mereka maka mereka akan semakin memperkuat keamanan mereka jadi sebenarnya untuk sementara waktu sampai Putri Mira dapat kita kendalikan maka kita harus pura - pura tidak tahu apa - apa" Kata Cynthia.     

"Putri Mira.." Nizam mendesah mengingat putri itu, kepalanya mendadak pusing.     

"Apakah Aku harus menikahinya ? " Kata Nizam kepada Cynthia.     

"Kau tahu mengapa sampai saat ini pangeran Abbash diam dan tidak melakukan tindakan apapun tentang adiknya itu?" Kata Cynthia kepada Nizam. Nizam menghela nafasnya dan bertanya,     

"Menurutmu apa? " kata Nizam ingin menyamakan pemikirannya dengan Cynthia.     

"Itu karena Aku sangat yakin kalau di belakang  Putri Itu adalah Pangeran Barry. pangeran Itu tidak akan membiarkan kau menyakiti adiknya." Kata Cynthia dan Nizam menganggukkan kepalanya,     

"Aku sepemikiran dengan mu. Dan Entahlah Aku juga merasa yakin kalau kematian Putri Kumari ada di belakang Pangeran Barry"     

"Belum tentu, Aku pikir Pangeran Barry masih belum terlalu bodoh sampai harus melakukan pembunuhan di dalam harem karena itu terlalu riskan" Kata Cynthia.     

"Benarkah ? " Nizam malah balik bertanya, Adik iparnya ini sangat menarik dalam analisanya.     

"Ini pasti perbuatan salah satu putri selirmu. Aku tadinya berpikir kalau ini perbuatan pangeran Barry tetapi kemudian aku merubah pikiranku, tidak mungkin pangeran Barry akan melibatkan adiknya sendiri dalam suatu pembunuhan karena ini akan sangat membahayakan nyawa adik perempuannya itu " Kata Cynthia sambil menyentuhkan telunjuknya ke keningnya.     

"Hmm.. Kau benar juga Cynthia. Pangeran Barry sangat mencintai adik bungsunya ini maka Ia tidak akan mungkin membuat adiknya sendiri terlibat dalam pembunuhan dalam harem"     

"Untuk itu sebenarnya akan lebih memudahkan kita menjebak pelakunya dengan membiarkan Alena dan Putri Rheina kembali ke dalam harem" Kata Cynthia dengan hati - hati karena takut Nizam akan kembali marah.     

Nizam menundukka kepalanya. Ia sangat tidak setuju Alena kembali ke dalam harem tetapi perkataan Alena dan Cynthia adalah benar. Kalau Ia bersenyembunyi terus kapan mereka akan dapat menangkap musuh jadi salah satu - satunya adalah dengan membiarkan Alena kembali ke dalam harem dan terlibat kembali dengan para putri dan akan melihat putri mana yang sangat mencurigakan.     

"Aku tahu bahwa hal ini tidak dapat dihindari lagi jadi Aku meminta Arani untuk mengajarkan Alena ilmu bela dari dan cara mepertahankan diri di dalam harem" Kata Nizam kepada Cynthia membuat Cynthia terbelalak matanya.     

"Alena itu orang yang penakut dan tidak tahan dengan kesakitan. Alena juga tidak terlalu suka olah rada dan sekarang Alena mempelajari ilmu bela diri. Maka Cynthia kembali tertawa membayangkan bagaimana Alena akan meraung kesakitan ketika dibanting ke tanah atau terkena pukulan dan tendangan.     

"Tidak ... Tidak Nizam. Ini terlalu aneh bagiku. dia itu senam sedikit saja nafasnya sudah ngos - ngosan apalagi ini belajar ilmu bela diri. Tidak Nizam. dia akan menderita patah tulang di semua tempat. "Cynthia menolak mendengar Alena akan belajar ilmu bela diri. Anak manja itu tidak akan tahan terkena pukulan dan tendangan.     

"Tapi dia harus belajar Cynthia, minimal dia dapat melatih gerak refleks melawan musuh walaupun hanya sedikit saja. Aku tidak mau dia jadi bulan - bulanan di dalam harem" Kata Nizam. Cynthia kemudian berpikir lalu berkata,     

"Apakah semua putri belajar tentang cara mempertahankan diri?" Kata Cynthia kepada Nizam.     

"Tentu saja, mereka belajar hanya saja porsinya tidak banyak. Mereka hanya mempelajari trik - trik cara menghadapi musuh saja. Hidup sebagai putri itu tidaklah mudah. Mereka harus selalu bersiaga menghadapi segala macam kemungkinan. Aku hanya ingin Alena dapat melawan kalau tiba - tiba di bully di dalam harem " Kata Nizam lagi.     

"Baiklah Aku setuju. Selain itu aku juga berharap Putri Rheina benar - benar dapat menjadi  sahabat Alena di dalam harem dan akan saling melindungi"      

"Aku juga berharap demikian, tapi entahlah Aku merasa kalau pembunuh Putri Kumari yang sebenarnya pasti memiliki kecerdasan rata - rata karena sampai sekarang masih belum terungkap dan barang bukti masih tetap mengarah kepada Putri Rheina. Ini yang membuat Aku menjadi masih tidak tenang. "     

"Kau benar Nizam. Ini ada persengkongkolan yang kuat di dalam harem.. sebentar .. sebentar. Kenapa Aku merasa kalau sebenarnya dalam dibalik pembunuhan ini adalah tetap pangeran Barry" Kata Cynthia sambil mengurut keningnya sendiri menggunakan telunjuknya.     

***     

Dear Reader, Jangan lupa untuk memasukan cerita Cinta  seorang Pangeran dalam bahasa Inggris di global ke dalam library Anda semua. Cukup search, A Prince's Love dan masukan ke dalam library atau pustaka. Oh ya jangan yang ada tulisan deletenya ya. Jangan lupa untuk meninggalkan komen dan memberikan PS. Dukungan Anda sangat berarti buat Author agar karyanya dapat diterima di negara lain.     

Terima kasih      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.