CINTA SEORANG PANGERAN

Pangeran Barry Menipu Ibundanya



Pangeran Barry Menipu Ibundanya

0"Mengapa harus ada orang - orang yang haus kekuasaan di dunia ini? Mengapa kita tidak bisa hidup dengan tenang? Mengapa Aku harus menjadi anak seorang raja ? mengapa Kakakku harus bertindak konyol hingga Aku yang menjadi korban? Mengapa adikku juga harus menikah dengan Pangeran Nizam ? Mengapa Ia harus menggali kuburannya sendiri ?" Kata Pangeran Abbash jadi morang - maring.     

"Anggap saja semua penderitaan yang mulia sekarang adalah penebusan dosa - dosa yang sudah yang mulia lakukan di masa lampau. Saatnya sekarang Yang Mulia untuk mengorbankan sedikit kebahagiaan Yang Mulia untuk kepentingan orang banyak" Kata Lila sambil tetap tersenyum memberikan ketenangan kepada Pangeran Abbash.     

Diam - diam Lila berkata dalam hatinya kalau Ia sebenarnya tidak jauh beda dengan kondisi suaminya. Lila seringkali menghadapi situasi sulit yang membuatnya ingin mati saja dari pada menghadapi banyak kesulitan. Ia pikir dengan menikahi Pangeran Abbash Ia akan medapatkan ketenangan dan kebahagiaan karena ada orang yang akan melindunginya tetapi nyatanya Ia malah semakin tidak tenang dengan tekanan keluarga kerajaan.     

Mereka menyerang, mengejek dan menghina hanya karena Ia berani menikahi Pangeran putra mahkota sementara itu statusnya adalah janda beranak satu. Padalah itu bukan salahnya. Ia tidak pernah meminta Pangeran Abbash menjadi suaminya. Ia bahkan tidak tahu wajahnya seperti apa? Lila hanya mengikuti keputusan dan takdir yang ditetapkan atas dirinya. Baginya di cintai Pangeran Abbash jauh lebih memberikan ketenangan dibandingkan dengan ketika hidup bersama Edward. Lila menghela nafasnya dan membuang semua pikiran buruk tentang hidupnya.     

***     

Sesaat sebelum kepergian ke Azura.     

Ratu Ariel tampak menghalangi putra keduanya itu yang sudah bersiap akan pergi ke Azura.     

"Kau tidak boleh ke Azura ! Biarkan Putri Mira di sana" Kata Ibundanya kepada Pangeran Abbash.     

"Tetapi mengapa Ibunda? Apakah Ibunda tidak menyayangi Mira? Apakah Ibunda begitu tega membiarkan Putri Mira tersia - sia hidupnya di dalam harem Pangeran Nizam ? Ibunda pasti tahu kalau Yang Mulia Pangeran Nizam tidak pernah mencintai Putri Mira. dia hanya  mencintai Putri Alena. Mari kita bawa pulang adik. Pangeran Nizam sudah membebaskan adik untuk kembali ke pangkuan kita" Kata Pangeran Abbash dengan lembut. Ia ingin membujuk ibundanya agar dapat menerima kehadiran anaknya kembali.     

"Ini akan jadi sangat memalukan untuk kerajaan kita. Putri Mira kembali sebelum dinikahi secara resmi oleh Yang Mulia pangeran Nizam. Adikmu tidak memiliki status. Apa kau tahu kalau ini adalah hal yang sangat memalukan."     

"Ibunda.. Aku mohon. harga diri, kehormatan, status adalah hal yang tidak penting jika dibandingkan dengan nyawa kita. Membiarkan Putri mira berada di dalam harem Pangeran Nizam sangat membahayakan nyawanya. Ibunda tentu masih ingat dengan kasus kematian putri kumari? Sampai hari ini pembunuhnya belum diketahui. Bagaimana kalau mereka sampai menuduh adik yang melalukannya ? Bagaimana kalau ada orang jahat yang menyimpan semua bukti di tempat adik dan kemudia adik akan dihukum mati.     

Ibunda, ayolah.. ini adalah tentang nyawa adik. Putri Ibunda. Anak gadis ibunda satu - satunya. Seorang ibu tidak seharusnya tidak perduli kepada anak gadisnya sendiri" Kata Pangeran Abbash merayu ibunya.     

Muka Ibunya malah mengeras, "Sejak kapan kau berbicara dengan penuh moral seperti itu? Kita tidak boleh terlalu lemah karena kelemahan akan menjadi titik kehancuran seseorang. Adikmu itu bukan orang bodoh. Kau tidak boleh melemahkan kemampuannya. Kalau bukan karena ayahmu yang bodoh itu tentu kerajaan kita sudah menjadi yang terbesar saat ini.     

Kerajaan kita terlalu banyak mengalah kepada kerajaan Azura. Sehingga kita harus ditindas terus menerus oleh mereka. Sebagai salah satu pewaris tahta kerajaan  Zamron, kau seharusnya memiliki tekad dan semangat untuk menjadi yang terbaik,  bukannya malah menjadi orang lemah.     

Tetapi kau malah mengacaukan segalanya. Kau mengkhianati kakakmu dan menikahi seorang janda dengan anak tiri. Kau sungguh merendahkan kerajaan kita. Apakah kau tahu kalau semua kerajaan aliansi sekarang sudah mengolok - ngolok kerajaan kita. Kita tidak memiliki kehormatan lagi sekarang. " Ratu Ariel menatap tajam ke arah putranya.     

Pangeran Abbash menjadi terdiam membeku, Ia tahu kalau ibundanya memang bukan orang yang berhati lemah lembut dan baik hati. Ia sebenarnya seorang ibu yang sangat baik bagi ketiga anak-anaknya. Baik dalam arti selalu memanjakan dan menuruti apapun keinginan mereka.      

Terutama tentu saja dia. Pangeran Abbash yang berwajah tampan dan manis itu membuat ibunya melakukan apapun keinginannya tetapi kali ini ternyata ibunya banyak menentang keinginannya. Pangeran Abbash menjadi tidak mengerti.     

"Ibunda, Apa maksud ibunda? Aku berubah menjadi orang yang lebih baik. Tetapi Ibunda malah mengatakan yang bukan - bukan" Kata Pangeran Abbash sambil menatap ibunya dengan pandangan bingung. Mengapa semua seperti sebuah misteri yang tidak Ia mengerti. Apa sebenarnya yang terjadi ?"     

"Kalian sebenarnya sudah Aku rencanakan untuk menjadi tiga saudara yang saling membantu satu sama lain. Aku selalu berharap kakakmu akan menjadi raja yang besar dan Kau akan menjadi tangan kanan yang mendukungnya. Sedangkan adikmu Putri Mira akan menjadi istri raja yang besar. Tapi kau mengacaukan segalanya" Ibunya berkata kepada Pangeran Abbash dengan wajah yang tampak sedikit murung karena sekarang rencananya sedikit gagal.     

"Apakah Ibunda menyalahkanku atas semua yang terjadi? Mengapa Ibunda sangat marah kepadaku ? Bukankah selama ini Aku banyak melakukan kejahatan. Apakah yang aku lakukan sekarang dosanya  lebih besar dibandingkan dengan kejahatanku yang lain?" Kata Pangeran Abbash masih tidak mengerti mengapa ibunya begitu marah dengan apa yang telah Ia lakukan padalal Ia melakukan kebenaran.     

"Demi Putri Alena kau menghancurkan rencana kakakmu. Padahal saat itu kakakmu sudah berencana untuk membunuh Pangeran Nizam. Kau seharusnya membantunya tetapi kau malah berkhianat karena ingin menolong putri Alena. Kemudian apa yang terjadi ? rencana kakakmu gagal dan Ia harus menderita di pengasingan serta status putra mahkotanya dicabut.     

Kau tahu sebenarnya Ibunda tidak rela jika Ia harus kehilangan statusnya tetapi apa daya untuk meredam kemarahan rakyat karena tuduhan dari negara lain yang mengatakan kalau Pangeran dari Kerajaan Zamron telah melakukan kekacauan.     

Dan kau sebagai penggantinya untuk sementara malah menikahi wanita itu. Padahal Ibunda sudah menyiapkan seorang calon istri untuk mu. Jadi bagaimana kau bisa mengatakan kalau kau tidak merasa sudah membuat kekacauan?" Kata Ratu Ariel.     

Mata Pangeran Abbash melebar mendengar omelan ibunya. "Ibunda, Apakah kau tahu tujuan dari Kakak hendak membunuh Pangeran Nizam?" Kata Pangeran Abbash sambil menggelengkan kepalanya.     

"Tentu saja ibunda tahu. Kakakmu ingin merebut kerajaan Azura atau minimal menguasai Azura. Kita tahu bahwa Pangeran Nizam saat ini adalah pangeran terkuat dari seluruh kerajaan Aliansi. Jika Pangeran itu mati maka Kerajaan Azura akan kehilangan kekuatannya. Kita tahu bahwa dari semua adik - adik Pangeran Nizam tidak ada satupun yang pantas menjadi raja" Kata Ratu Ariel penuh percaya diri dan Pangeran Abbash benar - benar jadi mengetahui kalau ibunya telah tertipu oleh kakaknya.     

***     

Dear Reader     

Jangan lupa kiriman PS, komen dan Review-nya untuk novel "a prince's love"     

Dukungan Anda sangat berarti bagi saya. Berikan Review dengan bintangnya.  Jika Review mencapai 100 dan  PS di novel A Prince's Love minggu ini mencapai 500 maka saya akan update 2 kali perhari sampai hari minggu.     

Jika 1000 maka saya akan update 3 kali. Jika anda hanya memiliki PS satu maka vote saja A prince's Love jangan novel CSP. Jika anda berniat memberikan 3 PS untuk CSP maka berikan 2 untuk A Prince's Love dan satu untuk CSP. Jika 2 PS maka berikan satu - satu. Tanpa PS dan review Anda, novel saya tidak akan mendapatkan peringkat di Web Global.     

Terima kasih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.