CINTA SEORANG PANGERAN

Telak sekali balasanmu, Anakku



Telak sekali balasanmu, Anakku

0"Kau sangat menyebalkan. Terang - terangan tertarik dengan laki - laki lain selain suamimu sendiri" Kata Nizam sambil cemberut. Alena merangkul suaminya dan tertawa, "Aku ini wanita normal yang senang melihat laki - laki tampan. Ini cuma senang lho Nizam, daripada Aku senang melihat monyet tampan. Jangan terlalu perasa. Aku hanya mengagumi ketampanannya saja dan tidak lebih dari itu" Kata Alena sambil mencium pipi Nizam dengan lembut.     

"Tapi Aku tidak suka" Nizam semakin mengeraskan wajahnya.     

"Ok..  ok... Aku minta maaf. Aku salah, berbicaralah. Aku tidak akan mendengarkan."     

"Bukan itu maksudku. Aku bukan tidak suka kau mendengarkan isi pembicaraan Aku dengan Pangeran Abbash tetapi Aku tidak suka Kau menyukai Pangeran Abbash dan memperlihatkannya kepadaku rasa suka itu" Kata Nizam kepada Alena.     

"Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan memperlihatkan rasa sukaku kepada Pangeran Abbash. Aku akan menyimpan rasa suka itu dalam hatiku" Kata Alena sambil mesem - mesem.     

"ALENA !! " Nizam berteriak dengan bibir yang mengerucut. Alena jadi cekikikan karena berhasil menggoda suaminya.     

"Baiklah.. baiklah.. Yang Mulia. Aku tidak akan menyukai Pangeran tampan itu baik di luar maupun di dalam hati. Tapi Aku boleh mengupingkan?" Kata Alena membuat Nizam tambah kesal.     

"TIDAK.. Sejak kapan kau menyebalkan seperti ini?" Kata Nizam sambil melotot.     

"Lho kho malah tambah marah, bukannya tadi kau mengatakan kalau Kau tidak akan keberatan kalau Aku menguping" Kata Alena semakin menjadi - jadi menggoda Nizam.     

"Aku meralat ucapanku. Sekarang pergilah dari hadapanku." Kata Nizam sambil menunjukkan jarinya ke depan pintu tetapi kemudian dia merasa bersalah dengan kata - katanya.     

"Oh tidak .. tidak. Kau tetaplah disini. Aku yang akan pergi" Kata Nizam sambil turun dari tempat tidur dan pergi meninggalkan Alena. Alena malah semakin keras tertawa melihat suaminya yang sewot.     

Sementara itu pangeran Abbash menunggu dengan sabar jawaban dari Nizam. Nizam masih belum mengangkatnya padahal ini adalah panggilan ke enam yang sudah Ia buat untuk NIza, Pangeran Abbash jadi berpikir mungkin Nizam sedang bersama Alena dan melakukan hal yang privacy sehingga tidak menjawab teleponnya. Pangeran Abbash baru saja hendak mengakhiri panggilannya ketika kemudian Ia mendengar suara Nizam menjawab panggilannya.     

"Assalamualaikum, Pangeran Abbash" Kata Nizam memberikan salam. Nizam berdiri agak jauh dari Alena dan Ia berdiri di dekat jendela kamar yang pemandangannya langsung keluar ruangan. Taman indah terbentang di depan matanya tetapi perasaannnya mendadak hampa. Karena telepon dari Pangeran Abbash. Ia sedih bukan karena cemburu sebenarnya. Nizam sedih karena tidak biasanya Pangeran Abbash meneleponnya. Ini pasti ada kaitannya dengan Putri Mira dan Ia tidak ingin menyakiti hati Alena.     

Mata Nizam masih dapat melihat Alena yang sedang berbaring di tempat tidur dengan santai. Sementara Ia mendengar suara Pangeran Abbash. Suara Pangeran Abbash sangat ngebass sekali. Kalau saja Ia tidak pernah melihat wajah pria itu maka Ia akan mengira kalau  pemilik suara ini adalah seorang laki - laki tinggi besar, gagah perkasa dengan bulu - bulu lebat yang menghiasi tubuhnya.     

Dan suara Pangeran Abbash memang benar - benar membuat Nizam yang mendengarkan saja merasa jadi insecure. Pangeran Abbash memiliki suara yang seksi dan  membuat yang mendengarkan jadi berpikiran yang aneh - aneh. Pangeran Abbash memang layak di sukai semua wanita. Nizam masih mendengarkan Pangeran Abbash mengatakan basa - basi sebelum kemudian Ia benar - benar mengatakan apa yang ditakutkan oleh Nizam.     

"Ini tentang adikku, Yang Mulia. Sesuai dengan janjiku. Aku akan berkunjung ke Azura untuk menengok adikku. Kebetulan di istana sedang ada perayaan dan kau tahu setiap ada perayaan istriku  merasa tidak nyaman.     

Jadi Aku ingin pergi meninggalkan keramaian istana dengan membawa serta istriku. Agar Ia bisa melupakan kesedihannya" Kata Pangeran Abbash perlahan. Ia seperti sedang berkeluh kesah terhadap Nizam dengan istrinya. Pangeran Abbash sepertinya tidak tahan dengan perasaannya yang terluka akibat perlakuan orang - orang terhadap Lila.     

Ia tidak memiliki orang yang sejajar dengannya untuk dijadikan tempat berkeluh kesah selain Samir. Tetapi posisi Samir adalah asistennya, bawahannya. Ia ingin ada orang yang sejajar dengannya yang bisa mendengarkan curahan hatinya dan memberikannya saran. Pangeran Abbash tidak memiliki Kakak selain Pangeran Barry yang sekarang pasti sedang memusuhinya dan Ia juga tidak memiliki teman.     

Karena satu - satunya teman dia adalah Amrita dan Amrita sudah menjadi istri Pangeran Husen. Tidak mungkin Ia berbicara lagi dengan Amrita. Amrita sudah menjadi milik orang lain.     

Nizam langsung mengerti apa yang dikatakan oleh Pangeran Abbash. Dari suaranya Ia mendengar kalau pangeran Abbash sedang galau tentang keadaan istrinya. Dan Nizam berkata dengan hati - hati.     

"Aku harap kau dapat membela istrimu dengan baik" Kata Nizam kepada Pangeran Abbash. Mendengar perkataan Nizam entah mengapa Pangeran Abbash malah menjadi teringat nasib Alena.     

"Oh tentu saja Aku akan berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan istriku. Makanya Aku akan membawanya kemari agar Ia dapat bertemu dengan istrimu dan Putri Cynthia. sehingga Ia dapat berbahagia" Kata Pangeran Abbash kepada Nizam dan Nizam jadi merasakan hatinya sedikit tergores.     

Disebalik kata - kata Pangeran Abbash ada kata - kata yang melukai hatinya. Ia merasa kalau Ia tidak bisa membela Alena dengan baik. Ia berulang kali menyakiti hati Alena.     

"Aku tahu kau akan melakukan itu. Kau akan melakukan segalanya untuk bisa mempertahankan Lila walaupun itu sangat sulit" Kata Nizam sambil menghela nafas. Sebenarnya posisi dia jauh lebih beruntung dibandingkan dengan Pangeran Abbash. Tetapi Nizam tidak sefrontal Pangeran Abbash. Nizam bukan tipe orang yang bertindak sesuai dengan kata hatinya. Ia memiliki banyak  pertimbangan dan analisa untuk melakukan sesuatu.     

"Iya Kau tahu kalau posisi istriku sangat sulit  dan ibuku terus menyerangnya. Aku merasa kasihan melihat Istriku selalu di anggap tidak pantas untukku"     

"Aku sangat prihatin mendengarnya padahal yang tidak pantas itu bukan Lila terdapat dirimu tetapi dirimu terhadapnya" Kata Nziam sambil menghembuskan nafas. Suara Pangeran Abbash jadi mengeram.     

"Apa maksud dari perkataanmu? Teganya kau berkata seperti itu. Apa maksudnya dengan Aku tidak pantas untuk Lila"     

"Ah..ha..ha.. Aku tidak mengatakan itu. Kau jangan terlalu sensitif seperti itu" Kata Nizam jadi merasa lucu karena sudah menggoda Pangeran Abbash. Siapapun sebenarnya tahu bagaimana bengalnya Pangeran Abbash dan ibunya tidak ingin tahu kalau anaknyalah yang sebenarnya tidak bermoral dibandingkan dengan Lila. Lila hanyalah seseorang yang pernah menikah dan Ia tidak pernah berbuat diluar norma dan agama tentang hubugannya dengan seorang laki - laki. Tetapi pangeran Abbash ini terkenal dengan sifat playboynya.      

"Aku tahu kalau Aku bukan orang baik. Tetapi Aku sedang berusaha untuk menjadikan diriku layak berada disisi istriku. Sedangkan Kau bagaimana? Apakah kau sudah membubarkan Harem? Kau masih berminat untuk mengambil istri selain Alena?" Kata Pangeran Abbash membalikkan kata - katanya. Dan kali ini Nizam yang sewot.     

"Telak sekali balasanmu, Anakku" Kata Nizam sambil mencibirkan bibirnya walaupun Ia tahu kalau cibirannya tidak akan terlihat karena mereka tidak sedang Video call     

***     

Dear Reader     

Jangan lupa kiriman PS, komen dan Review-nya untuk novel "a prince's love"     

Dukungan Anda sangat berarti bagi saya. Berikan Review dengan bintangnya.  Jika Review mencapai 100 dan  PS di novel A Prince's Love minggu ini mencapai 500 maka saya akan update 2 kali perhari sampai hari minggu.     

Jika 1000 maka saya akan update 3 kali. Jika anda hanya memiliki PS satu maka vote saja A prince's Love jangan novel CSP. Jika anda berniat memberikan 3 PS untuk CSP maka berikan 2 untuk A Prince's Love dan satu untuk CSP. Jika 2 PS maka berikan satu - satu. Tanpa PS dan review Anda, novel saya tidak akan mendapatkan peringkat di Web Global.     

Terima kasih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.