CINTA SEORANG PANGERAN

Mengguna - guna suami



Mengguna - guna suami

0Alena melangkah dengan gaya yang dianggun - anggunkan membuat kedua putri teman Putri Rheina cekikikan tetapi mereka langsung diam ketika Putri Kumari melihat ke arah mereka dengan tajam, setajam silet. Wajah kedua itu berubah warna melihat betapa menakutkan putri Kumari. Di dalam harem ini baru Putri Kumari yang menyebabkan Putri Rheina terkena hukuman cambuk. Bayangkan itu.. hukuman cambuk hanya karena berselisih dengan putri yang baru saja datang. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi.     

Jadi Putri Faiza dan putri Keysa tidak berani berbuat macam - macam dengan Putri Kumari secara terang - terangan. Karena kedua putri licik itu bisa melakukan apa saja di belakang Putri Kumari.     

Alena akhirnya bertemu muka lagi dengan putri Rheina setelah hampir setahun lebih Ia tidak bertemu muka. Mereka berdua saling berpandangan dengan penuh selidik. Alena menatap Putri Rheina dan dalam hatinya langsung mengumpat kalau Putri itu semakin cantik dan terlihat menawan. Sementara itu Putri Rheina juga menatap Alena yang sedikit berisi dan dadanya bertambah besar. Cantik dan imut serta seksi khas gadis Indonesia.     

Mata Putri Rheina bersinar galak tidak seperti Putri Kumari yang bersinar lembut. Putri Rheina diam - diam memperhatikan tingkah putri Kumari yang begitu lembut dan baik kepada Alena. Ia langsung mendecih karena Ia merasa Putri Kumari sedang berusaha menjilat Alena. Sungguh sangat menyebalkan bukankah terakhir kali Putri Kumari begitu galak dan kasar kepadanya. Tidak ada lembut - lembutnya sedikitpun. Putri Kumari seperti orang bar - bar yang tidak tahu etika.     

Tetapi sekarang Putri itu sangat baik kepada Alena padahal gara - gara Alenalah Nizam tidak pernah menyentuh istri yang lain walaupun sekarang Ia berharap kalau Nizam akan bersikap adil terhadap istri - istri yang lain.      

"Salam Putri Rheina. Apa kabarmu ? Aku harap Kau baik - baik saja " Kata Alena basa basi. Putri Rheina tampak memandang Alena dari atas ke bawah seperti melecehkan.     

"Jendral Imran berkhianat dan yang Aku dengar kau turut andil memimpin gerakan para pelayan untuk membantu Yang Mulia Nizam melawan para pengawal yang memberontak " Kata Putri Rheina sambil melipat kedua tangannya di dadanya.     

Alena mengangkat kedua bahunya dan berlagak seakan tidak perduli,     

"Aku hanya mencoba melakukan apa yang Aku bisa " Kata Alena sambil mencoba bersikap tenang.     

"Oh ya ? Bukannya kelakuanmu itu sangat membahayakan semua yang ada di atas pesawat. Di atas pesawat ada suami kami dan kau putri pendek. Selain ingin menguasai suami kita kau juga membahayakan nyawanya " Kata Putri Rheina disambut dengan cibiran dan cemoohan putri - putri yang mendukung putri Rheina. Mereka memang tidak suka dengan Putri Rheina tetapi mereka lebih tidak menyukai Alena yang mendominasi suami mereka.     

"Tolong catat kalau Aku tidak mendominasi Niz.. eh Yang Mulia Nizam. Dia yang ingin Aku dominasi. Aku sudah menyuruhnya dia untuk meniduri kalian tetapi Aku tidak berhasil. Perlu kalian ketahui kalau Yang Mulia Nizam bukan anak kecil yang bisa Aku suruh - suruh " Kata Alena dengan wajah datar membuat para putri langsung terpekik mendengar betapa vulgarnya kata - kata Alena.      

Cynthia sampai mengumpat dalam hati karena perkataan Alena yang memang tidak ada remnya. Putri Kumari sendiri sampai hampir tersedak mendengar kata - kata Alena. Bagaimana bisa calon Ratu Azura begitu vulgar kata - katanya.     

"Kau sungguh memalukan. Mulut bagaikan air kotor. Kau sungguh tidak pantas menjadi istri Pangeran kami Yang Mulia " kata Putri Rheina.     

"Apa yang dikatakan Putri Rheina adalah benar. Kau sungguh tidak pantas untuk Pangeran Kami " Kata Putri Keysa ikut kesal mendengar kata - kata Alena.     

"Maaf.. ya. Tetapi menurutku apa yang kukatakan tidaklah vulgar yaah.. mungkin agak kurang sopan tetapi Aku harus mengungkapkan kebenarannya. Aku sama sekali tidak berniat untuk mendominasi Pangeran Nizam. Coba saja nanti kalian lihat apakah Pangeran Nizam akan menyentuh kalian atau tidak ?" Kata Alena.     

"Dan kau Cynthia. Kau juga sangat hebat bisa menaklukan Pangaran Thalal kami yang sangat tampan. Ilmu guna - guna apa yang kau pakai untuk menjerat Pangeran Thalal" Kata Putri Rheina meluapkan amarahnya juga kepada Cynthia.     

Cynthia tadinya tidak akan berbicara apa - apa karena dilihatnya Alena bisa menguasai keadaan. Alena bisa menjawab cacian dan cemoohan para putri itu. Ini benar - benar di luar dugaan Cynthia. Tadinya Cynthia berpikir kalau mereka tidak akan langsung membuka konfrontasi saat pertama kali bertemu tetapi ternyata kelihatannya para putri itu sudah sangat mendendam kepada Alena.     

Agaknya setahun ini mereka sangat kesal menunggu kepastian dari Nizam. Nizam belum pernah menyentuh mereka sehingga nasib mereka masih tidak jelas. Mereka tidak bisa berdiam selamanya di dalam harem tanpa kepastian. Sungguh sangat memalukan bagi seorang wanita yang tinggal di harem bertahun - tahun lamanya tetapi tidak pernah di sentuh sekalipun oleh Pangeran Putra Mahkota.     

Mereka yang memang hanya sebagai selir biasa tidak berharap banyak, Mereka butuh sentuhan Nizam walaupun hanya sekali. Syukur - syukur kalau sampai mereka mengandung putra Nizam. Maka rahmat dan berkah akan mengikuti seluruh keluarga mereka.     

Jadi ketika melihat Alena datang mereka langsung menumpahkan kekesalannya apalagi Putri Rheina pasti menyebarkan fitnah kalau Alenalah yang tidak mau Nizam menyentuh para istrinya yang lain. Dan bagi para istri pangeran putra Mahkota atau raja perbuatan itu sangat terlarang.     

Bukankah raja itu istrinya banyak dan semua istrinya harus tahu diri tentang hal itu karena jika tidak mau dimadu lebih baik menikah dengan rakyat jelata daripada menikah dengan Pangeran Putra Mahkota. Dan ketika seseorang membenci seseorang maka temannya orang itu juga dapat kena imbasnya. Cynthia sedang kena imbas karena pertemanannya dengan Alena.     

"Guna - guna ? Apa itu ? jangankan melakukannya mendengarnya saja baru kali ini" kata Cynthia mengerutkan keningnya dan Ia lalu bertanya kepada putri kumari apa yang dimaksud dengan guna - guna.     

"Guna - guna adalah ilmu hitam yang dikirim seseorang untuk mencelakai orang lain. Guna - guna bisa juga berupa pelet yang bisa membuat orang yang tidak menyukainya jadi berbalik menyukai atau mencintai." Kata Putri Kumari kepada Cynthia dan Cynthia langsung paham. Berarti selama ini orang - orang mengira kalau Ia telah mengguna - guna suaminya agar bisa menikahinya.     

Sungguh tuduhan yang sangat keji mengingat yang memohon agar mereka menikah itu adalah Pangeran Thalal dan Cynthia memang tidak ada rencana untuk menjadi istri dari adik Nizam yang tampannya memang keterlaluan.     

Cynthia tidak seperti Alena yang mudah terpancing emosi jadi Ia hanya tersenyum manis menjawab pertanyaan yang tidak sopan iu     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.