CINTA SEORANG PANGERAN

Investigasi



Investigasi

0Setelah basa-basi dan perbincangan pembuka sebelum ke point utama. Akhirnya Alena didampingi Nizam dan penasihat hukum mereka menceritakan kejadian yang sebenarnya. Untuk menjaga kerahasian korban maka perbincangan dilakukan secara tertutup.     

Kemudian dengan sangat hati-hati AKBP Santosa berbicara dengan bahasa Inggris yang sangat pasih tentang orang tua Andre yang menuduh Nyonya Alena penyebab dari kematian anaknya. Mereka bilang Nyonya Alena telah menggoda anaknya sehingga Andre memaksakan diri untuk menyelamatkan Nyonya Alena. Dan kini mereka akan menuntut secara hukum.     

Alena menjadi pucat pasi mendengar perkataan AKBP Santosa. Nizam menepuk tangan Alena dan lalu berbisik di telinganya."Kau tidak usah khawatir. Serahkan. semuanya padaku. Aku tidak akan pernah membiarkan Kau didzolimi orang. Apalagi Kau ada dipihak korban." Alena menatap suaminya dengan pandangan penuh rasa terima kasih.     

Nizam meminum air putih yang disediakan oleh pihak kepolisian. "Mr. Santosa mohon diijinkan Aku mewakili istriku untuk menjawab semua pertanyaan dari Anda. Kecuali jika Aku tidak memahami apa yang ditanyakan. Baru Aku akan meminta istriku untuk menjawabnya." Nizam meminta izin kepada Komandan polisi itu.     

Dan memang tidak ada alasan untuk tidak boleh karena sama saja halnya dengan seorang penasehat hukum yang memberikan pembelaan terhadap kliennya. Sehingga tidak perlu mengundang segala macam perdebatan, Komandan itu mengijinkan Nizam untuk berbicara atas nama Istrinya.     

"Pertama-tama ijinkan Aku Aku sangat memahami apa yang dirasakan oleh Orangtua Andre. Kehilangan anak tunggal, calon pewaris kekayaan mereka. Bukanlah hal yang bisa diterima dengan mudah."     

"Tetapi Mr. Santosa, Aku harap Anda dapat berada di pihak Kami. Alena istriku adalah pihak yang menjadi korban disini. Anda tentu sudah mempelajari kronologi kejadian sebenarnya. Bagaimana mungkin ada tuduhan istriku menggoda Almarhum Tuan Andre kalau dia tidak pernah beranjak disisiku sedikitpun kalau bukan karena terperdaya oleh perangkap Almarhum Tuan Andre sendiri." Nizam terdiam sebentar lalu melanjutkan kata-katanya lagi.     

"Istriku ini sedang mengandung tiga bulan. Secara psikologis sangat tidak mungkin Ia menggoda laki-laki lain. Bagaimana bisa wanita yang sedang menunggu kelahiran bayi dapat menggoda pria lain. Kalau seandainya wanita itu tidak bersuami Mungkin saja dapat terjadi. Tetapi istriku ini memiliki suami yang Ia cintai dan dari segi apapun mungkin Mr. Santosa dapat melihat tidak ada alasan apapun yang dapat menjadikan cinta istriku bergeser pada Andre. Jadi tuduhan bahwa istriku menggoda Andre hingga menyebabkan Andre terbunuh adalah terlalu mengada-ada."     

Nizam seakan secara halus mengatakan bahwa dari segi apapun Ia tidak kalah dari Andre. Bahkan jauh melampaui Andre baik dari segi kekayaan, ketampanan, posisi dan popularitas. Sehingga wanita normal akan lebih memilih dia daripada Andre. Dan yang terpenting adalah Nizam adalah teman kuliah Alena yang lebih dulu mengenal Alena. Andre hanya seorang tunangan yang tidak jadi.     

"Mr. Santosa, Sebelum Aku menikahi Alena, orang tua Andre dan Alena pernah berencana untuk menikahkan mereka. Tetapi Istriku ini sudah terlanjur mencintaiku dan memutuskan untuk tidak menerima lamaran dari orang tua Andre. Ada kemungkinan Andre sakit hati sehingga dia terus berupaya mengganggu kehidupan Kami."     

Polisi juga melihat motif sakit hati karena Alena memutuskan pertunangan mereka.     

AKBP Santosa diam-diam curi pandang pada Alena. Gadis Indonesia disamping Pangeran Azura ini memang sangat cantik. Wajahnya sangat khas. Dengan kulit yang tidak terlalu putih malah terlihat sangat eksotis. bulu mata yang lentik, alis yang tebal dan mata yang begitu indah dan lebar. Dan Bibirnya yang mungil tetapi seksi seakan menjanjikan seribu madu bagi yang berhasil mengecupnya.     

Ia merasa Alena memang lebih layak menjadi istri seorang Nizam dibandingkan dengan istri Andre. Sebenarnya dari olah TKP sudah terlihat sangat jelas bahwa Alena memang tidak bersalah. Melihat dari catatan HP Andre memang dia yang menginginkan pesan kepada Alena dengan mengatasnamakan Sisca.     

"Lalu bagaimana dengan keterlibatan Nendri??" Penyidik masih tidak paham mengapa Andre yang menjebak Alena tetapi malah terbunuh oleh Nendri.     

Wajah Nizam menjadi kelam. Ia memandang Alena dengan perasaan campur aduk. Alena sendiri tampak muram. Ia sangat menyesali tindakannya yang ceroboh. Seandainya Ia tidak terjebak oleh Andre mungkin mereka berdua masih hidup. Dan Ia bisa pulang ke Azura dengan tanpa beban.     

Sesaat suasana menjadi hening. Komandan Polisi itu memandang Nizam dan Alena bergantian. Penyidik dan penasihat hukum Alena juga terdiam. Setelah menghela nafas panjang akhirnya Nizam berkata, " Mungkin alasan ini terlihat sangat berlebihan sehingga Aku sendiri bingung untuk mengatakannya. Mungkin Istriku bisa langsung menceritakannya sendiri." Nizam menatap Alena.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.