CINTA SEORANG PANGERAN

Ayo Kita Tinggal Di Amerika



Ayo Kita Tinggal Di Amerika

0Arani mencoba menenangkan suaminya dengan ciumannya yang lembut. Dia sangat mengerti kegelisahan suaminya. Ia sedang mengandung lima bulan. Hanya karena badannya yang ramping membuat Ia tidak terlihat mengandung.      

Sejak Ia mengandung Jonathan sudah sangat cerewet untuk mengingatkan agar Arani berhenti menjadi asisten Nizam dan istirahat saja di dalam rumah mereka yang masi ada di dalam istana.     

Arani selalu mengatakan bahwa Ia baik - baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Bayi mereka baik - baik saja. Bayi mereka sangat kuat dan tidak rewel. Ia tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya karena ayahnya menitipkan Nizam kepadanya sebelum meninggal.     

Nizam adalah anak asuhan Ayahnya Arani. Dan Ayahnya sangat menyayangi Nizam. Dimatanya Nizam bukanlah majikannya tetapi anak kandungnya. Ia mendampingi Nizam lebih baik dari Yang Mulia Raja Al-Walid mendampingi Nizam.      

Sejak kecil Arani sudah sering mendengar kalau Ia harus menganggap Nizam sebagai adiknya dan harus menjaganya. Kehidupan Nizam sangat berat dan Ia memerlukan asisten yang kuat. Terlebih setelah Nizam menikahi wanita dari luar maka masalah yang akan dihadapi Nizam akan semakin berat.      

Itulah yang membuat Arani tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya dari Nizam. Jonathan sudah Arani beritahu tetapi tentu saja Jonathan tidak akan merasakan perasaan Arani.     

"Aku tahu Arani, kau sangat menyayangi Yang Mulia. Tetapi ada yang lebih penting dari itu. Ini Anak kita yang diamanahkan Tuhan kepada kita. Kalau kita tidak menjaganya dengan benar maka kita akan berdosa." Mata Jonathan menjadi lembut. Ia lalu menarik tangan Arani untuk di ajak duduk. Arani bahkan didudukan dipangkuannya.     

Arani menjadi gugup ketika Jonathan memangkunya. Ia adalah jenderal wanita yang membawahi semua tentara wanita Azura dan pelatih tentara pria. Ia juga nembawahi ribuan prajurit pria. Jadi Ia sangat canggung kalau Jonathan sudah memangkunya.     

Jonathan seakan tidak mengerti kalau istrinya sedang canggung. Ia begitu berhati - hati menjaga Arani. Ia bahkan tidak berani melakukan gerakan yang terlalu cepat jika sedang mencurahkan perasaan cintanya kepada Arani. Tetapi Arani malah sering menentang bahaya sendiri.     

Ketika Arani pergi ke kerajaan Zamron, Jonathan mati - matian membujuknya untuk tidak melakukannya tetapi Ia gagal melakukan nya karena Ia malah yang terbujuk Arani untuk memberikan izinnya. Arani membujuknya sambil menunggangi tubuhnya jadi ketika Ia sedang terbang melayang tanpa sadar Ia memberikan izinnya kepada Arani.     

Keterlaluan memang, Arani memanfaatkan kondisinya yang sedang berada di puncak asmara. Desahan Arani membuatnya mabuk sehingga Ia menjawab Iya ketika Arani mengatakan bahwa Ia akan pergi ke kerajaan Zamron.     

Setelah semuanya berlalu, Jonathon baru tersadar dan Ia hanya bisa duduk termangu sambil meratapi kebodohannya. Sebelum pergi, Jonathan menemui Amar dan memintanya untuk menjaga Arani dengan sungguh-sungguh. Karena Jonathan tahu kalau Arani akan pergi bersama Amar.     

Jonathan hanya bisa berdoa sambil harap - harap cemas menunggu kedatangan Arani dari kerajaan Zamron.     

Sekarang Ia sudah mendengar jika di dalam Harem ada orang yang bunuh diri. Ia mendengar dari para pelayan yang tidak sengaja bercerita.     

Muka Jonathan berubah mendung mendengar cerita itu, bukankah tadi malam Arani mendampingi Nizam masuk ke dalam harem. Kemudian pagi harinya ada yang bunuh diri. Ini sangat luar biasa. Setiap Nizam masuk ke dalam harem bukan cerita romantis yang tersebar tetapi cerita kematian yang beredar. Bagaimana Jonathan tidak cemas.      

Peribahasa yang mengatakan sepandai-pandainya tupai melompat tidak menutup kemungkinan Ia akan jatuh juga. Jonathan takut hal itu menimpa Arani apalagi Arani dalam kondisi hamil. Walaupun Arani terlihat kuat tetapi tetap saja Jonathan yakin kalau gerakan Arani tidak akan seleluasa jika tidak hamil.     

" Aku bisa menjaga diri. Percayalah, Aku juga mencintai anak kita. Jika apa yang kutangani ini memang akan mencelakakan kami maka Aku pasti tahu batasan. Aku akan mundur.     

Lagipula Nizam sendiri bukanlah orang yang kejam. Dia tidak akan pernah membiarkan Aku dalam bahaya. Kau pasti tahu bagaimana dengan karakterku.     

Aku tidak akan pernah membela orang yang tidak layak dibela. Aku tidak hanya menyayangi Yang Mulia tetapi Aku juga berjuang untuk negaraku. Kau tahu? Betapa kacaunya kerajaan kami sekarang. Korupsi dimana-mana. Pernikahan paksa, kolusi, penumpukan kekayaan dan kekuasaan pada salah satu dinasti. Ini tidak bisa dibiarkan.     

Rakyat sudah mulai resah dan beberapa turun ke jalan. Perdana menteri Salman menguasai kepemerintahan. Walaupun kami menguasai prajurit tetapi jumlahnya tidak sebanyak yang berada di pihak Perdana Menteri. Para petinggi kerajaan tidak ada yang berani melawan Perdana Menteri Salman.     

Kami sedang menunggu saat yang tepat untuk menggulingkan kekuasaannya. Sayangnya Ratu Sabrina mencintai penjahat itu dan Yang Mulia Raja Al-Walid mencintai Ratu Sabrina."      

"Betapa rumitnya hidup di kerajaan. Aku terkadang ingin membawamu pulang ke Amerika. Di sana kita bangun istana sendiri dan hidup dengan damai. Tidak ada konflik, intrik, perselingkuhan, pengkhianatan dan kekejian. Hanya ada kita dan anak-anak kita.     

Kita tidak perlu harta yang banyak, uang bertumpuk dan rumah mewah kalau itu semua hanya akan mencelakakan kita. Ayolah Arani sayangku... Jika seandainya Pangeran Nizam sudah menjadi raja dan Alena menjadi Ratu. Azura sudah damai. Maukah kau ikut bersamaku ke Amerika dan hidup sebagai orang biasa?" Jonathan berkata sambil memeluk Arani yang mulai bertambah gemuk dibeberapa sisi.     

Arani terdiam mendengar perkataan Jonathan. Ini entah yang keberapa kalinya. Jonathan mengajak Arani tinggal di Amerika. Ini adalah permintaan yang sangat berat. Ia mencintai Azura dan juga mencintai Jonathan. Arani tidak ingin menjadi warga negara lain. Arani ingin mati di Azura. Ia ingin menemani ayahnya yang sudah mendahuluinya.     

"Jangan terlalu berpikir jauh. Kita fokus saja terhadap anak kita" Kata Arani sambil mengelus kepala Jonathan. Ia berusaha menenangkan Jonathan. Ia khawatir kalau Jonathan memaksanya ke Amerika.     

"Tapi Aku tidak tenang berada disini. Aku takut kau akan celaka. Apakah kau tidak pernah memikirkan perasaanku? Setiap kali Kau pergi bersama Pangeran Nizam maka Aku menjadi berdebar dan merasa depresi. Aku sangat  ingin mendampingimu kemanapun kau pegi tetapi Aku juga tidak mau kau terganggu oleh ku.     

"Jangan berpikir yang aneh - aneh. Kita berdoa saja agar Allah selalu memberikan keselamatan kepada kita."     

Jonathan tersenyum, "Kau tidak usah meminta doa kepadaku karena tanpa kau minta Aku akan selalu mendoakanmu. Karena kau adalah permata hidupku." Jonathan mendekap Arani dan  mengecup perut Arani.     

Para pelayan yang tidak sengaja melihat kemesraan mereka berdua langsung tersipu - sipu malu. Mereka sangat suka kalau Arani bersikap manja kepada Jonathan. Singa betina itu tampak sangat penurut di tangan Jonathan. Sekarang Arani malah tetap duduk dipangkuan Jonthan dan memeluk lehernya sambil mengecup leher yang indah itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.