CINTA SEORANG PANGERAN

Sebaiknya Tidak Menemui Cynthia



Sebaiknya Tidak Menemui Cynthia

0Putri Raya tambah kesal mendengar kata – kata Pangeran Barry. Bagaimana mungkin suaminya sendiri mengatakan bahwa Ia akan memberikan dirinya sendiri kepada adiknya. Ia menjadi geram dan berkata dalam hatinya. ' Baiklah karena kau mengatakan seperti itu maka jangan salahkan Aku kalau Aku akan menjadi istri dari adikmu kelak. Kalau kau tidak menghargai Aku dan bahkan adikmu sendiri hanya untuk wanita itu maka Aku akan bergerak sendiri' Kata Putri Raya dalam hatinya sambil kemudian dia berdiri lalu mengambil minuman untuk suaminya.     

"Yang Mulia silahkan untuk minum dulu. Yang Mulia tidak usah khawatir, Hamba yakin jika memang sudah jodohnya. Putri Alena tidak akan kemana – mana. Sekarang silahkan Yang Mulia untuk duduk dulu" Kata Putri Raya sambil tersenyum tenang.     

Pangeran Barry yang memang sudah sedikit tenang melirik ke arah istrinya, " Kau pasti sangat marah dengan kata – kataku tadi " kata Pangeran Barry sambil mengambil air minumnya.     

"Tidak apa, Yang Mulia. Bukankah Anda sedang emosi karena Pangeran Abbash. Pengkhianatan itu memang menyakitkan tetapi semoga saja ada jalan keluar untuk Anda berdua. Pangeran Abbash sudah bertahun – tahun mengabdi kepada Yang Mulia. Hanya karena Putri Alena jangan sampai ada perpecahan antara adik dan kakak"     

Entahlah Yang Mulia. Hamba meresa kalau Anda dan Pangeran Abbash mungkin terkena sihir "Kata Putri Raya sambil memijat bahu Pangeran Barry dari belakang.     

"Sihir katamu ?? " Pangeran Barry tercengang     

"Sihir bagaimana maksudmu ?" Kata Pangeran Barry lagi.     

"Putri Alena berasal dari Indonesia yang cukup kental dengan dunia mistis sebagaimana negara kita. Mungkinkah Yang Mulia dan Pangeran Abbash di guna – guna oleh Putri Alena atau semacam ilmu pemikat" Kata Putri Raya mencoba menggoyahkan hati Pangeran Barry.     

Pangeran Barry mengerutkan keningnya. Wajah tampannya tampak berpikir tetapi kemudian dia menggelengkan kepalanya. "Itu adalah alasan yang tidak masuk di akal. Kau tahu bagaimana Pangeran Nizam sangat tidak menyukai hal yang seperti itu. Dan dia tidak akan pernah mencintai wanita yang memiliki ilmu ghaib seperti itu atau menggunakan ilmu ghaib. Pangeran Nizam sangat membenci tahayul yang bisa menggoyahkan keimanan dia.     

Lagi pula selera Pangeran Nizam ini sangat tinggi. Tidak mungkin Dia sampai mencampakan seluruh isi harem untuk Putri Alena kalau tidak Putri Alena memiliki keistimewaan" Kata Pangeran Barry kepada Putri Raya. Kemudian dengan gerakan malas Pangeran Barry menyingkirkan tangan Putri Raya dari bahunya. Saat ini Ia sedang mencurigai Putri bersekongkol dengan adiknya. Hanya karena Ia belum memiliki bukti yang kuat sehingga Ia tidak bisa menyingkirkan istrinya ini.     

Putri Raya langsung terdiam. Ia tidak bisa membodohi suaminya itu. Pangeran Barry terlalu pintar untuk Ia bodohi. Putri Raya terlalu menganggap remeh suaminya sendiri. Ketika mereka sedang berbincang – bincang seperti itu terdengar pintu di ketuk dari luar.     

"Assalamualaikum Yang Mulia. Hamba Pelayan Zafirah menghadap " Kata Pelayan yang tadi melayani Cynthia. Pangeran Barry tersentak dan langsung menyuruhnya untuk masuk.     

"Masuklah !!" Kata Pangeran Barry sambil kemudian meminta Putri Raya untuk keluar memanggil asistennya.     

" Pelayan ini pasti hendak memberikan informasi penting tentang Putri Cynthia. Kau pergilah keluar panggilkan Asisten pribadiku. Aku hendak berbicara penting dengan pelayan ini. Dan kau tidak perlu menungguiku. Sebaiknya kau pastikan keamanan Putri Cynthi karena kalau terjadi apa – apa dengannya lagi maka yang pertama kali akan ku curigai adalah dirimu" Kata Pangeran Barry kepada Putri Raya.     

Putri Raya sedikit tertegun dengan perkataan kasar suaminya. Ia benar – benar sangat marah kepada suaminya. Hanya saja karena Ia seorang putri yang sudah mendapatkan banyak pendidikan tentang sikap dan etika maka Ia berusaha menahan emosinya di depan suaminya. Ia tahu suaminya sedang tergila – gila dengan putri Alena, dia sedang digelapkan oleh cinta maka kata – kata apapun tidak akan berpengaruh kepadanya.     

 Lagipula Ia sendiri memiliki dosa yang sangat besar kepada Pangeran Barry suaminya. Ia bekerja sama dengan Pangeran Abbash untuk menggagalkan rencana dari Pangeran Barry. Putri Raya keluar lalu setelah Ia  membuka pintu dan lalu menyuruh Pelayan Zafirah untuk masuk. Putri Raya juga meminta asisten Pangeran Barry untuk masuk.     

Pelayan Zafirah masuk bersama asisten Pangeran Barry. Mereka lalu berdiri dan memberikan hormat ke depan Pangeran Barry.     

"Bicaralah..!! " Kata pangeran Barry sambil tetap duduk di kursi sementara itu pelayan Zafirah berdiri sambil membungkuk hormat.     

" Tadi hamba melayani Putri Cynthia sesuai dengan perintah Yang Mulia. Hamba memperhatikan dan mempelajari segala gerak geriknya. Hamba merasa bahwa Putri Cynthia ingin berbicara dengan Anda Yang Mulia "     

"Apa maksudmu ?" Pangeran Barry mengerutkan keningnya. Ia sama sekali tidak ingin berbicara dengan Cynthia.     

"Putri Cynthia ingin kelihatannya ingin melakukan suatu penawaran dengan Yang Mulia " kata Zafirah     

" ..... " Pangeran Barry masih terdiam menatap pelayannya.     

"Putri Cynthia mengatakan bahwa sepertinya Yang   Mulia dan Putri Cynthia ada pada pihak  yang sama " pelayan Zafirah yang cerdas itu langsung mengemukakan pendapatnya.     

"Hmmm... Apa dia mengatakan secara terus terang kepadamu ?"     

"Tidak yang Mulia.. Dia hanya bercerita kalau kedudukan suaminya seperti kedudukan Pangeran Abbash dengan Yang Mulia. Putri Cynthia juga seakan – akan mengungkapkan kalau Putri Cynthia kecewa dengan pihak istana dan publik yang menganggap bahwa Pangeran Thalal adalah pangeran yang lemah. Bahkan Hamba pikir Yang Mulia Pangeran Abbash masih beruntung karena Yang Mulia Pangeran Barry masih  menghargai kemampuannya. Tetapi Pangeran Thalal hanya dianggap bayangan Pangeran Nizam yang tidak berdaya"     

"Aku mengerti perasaan dia. Walau bagaimanapun perasaan wanita memang sukar ditebak keinginannya. Aku masih ingin tahu lebih jelas apa keinginannya sehingga mungkin Aku akan memutuskan untuk menemuinya" Kata Pangeran Barry.     

Asisten pribadinya yang berdiri disampingnya langsung berkata,     

" Mohon Ampuni hamba Yang Mulia.. tetapi Putri Cynthia ini terkenal sangat cerdas dan licik. Hamba khawatir kalau Yang Mulia akan diperdaya olehnya" Kata Asisten Pangeran Barry.     

"Apakah kau mau mengatakan kalau Aku lebih bodoh darinya sehingga dia akan membodohi Aku?" pangeran Barry tampak tidak suka dengan kata – kata asistennya.     

Asistennya langsung terdiam dan menutup mulutnya. Pangeran Barry lalu berdiri dan melangkah pergi menuju kamar Cynthia. Putri raya yang menunggu di luar langsung menghampirinya tetapi Pangeran Barry memberikan isyarat kalau Ia tidak usah di ikuti. Putri Raya lalu mundur lagi Ia lalu berkata dalam hatinya, ' Kau memang tidak bisa dikasihani. Kau akan termakan kata – kata Putri Cynthia itu. Kalau kau sampai mati maka Aku akan bersongkol dengan adikmu untuk mengambil alih tahtamu dan mengurus kerajaan Zamron ' Kata Putri Raya sambil menatap suaminya yang pergi ke kamar Cynthia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.