Hasrat Wanita Bayaran

Janji dari suamiku



Janji dari suamiku

0(Choon-Hee POV)     

Kursi roda yang suamiku dorong sejak tadi membuatku sadar bahwa saat ini kami hanya berdua saja, mengelilingi taman rumah sakit yang sepertinya sangat luas dan besar. Mataku menatap langit sore yang cukup terang, Matahari masih ada di atas kepala dan sepertinya malam enggan untuk datang lebih cepat.     

Bunga-bunga yang tumbuh di taman ini terasa lebih menyegarkan saat di lihat dari dekat, apalagi bunga-bunga Tersebut baru saja di siram dan menciptakan harum yang begitu menyegarkan.     

Kalian tau bagaimana aroma bunga mampu membuat suasana hati lebih baik? Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Science Daily, aroma yang menyenangkan dapat menciptakan suasana hati yang baik serta meningkatkan mood positif. Bahkan, untuk aroma bunga tertentu dapat secara efisien meredakan migrain dan sakit kepala, termasuk juga melelapkan tidur.     

Setelah seharian sibuk beraktivitas, menghirup aromaterapi dapat membantu menenangkan pikiran dan sarana relaksasi yang sehat. Stimulus yang diberikan melalui rangsangan aroma yang kemudian diterima dan diproses oleh otak disinyalir baik untuk kesehatan fisik dan psikis.     

"Kau sedang memikirkan apa? aku lihat sekarang kau mudah sekali melamun." Edwards menghentikan langkah kakinya, dia duduk di salah satu bangku dan membiarkan aku tetap menatap hamparan bunga di taman itu.     

"Aku hanya senang melihat bunga-bunga yang baru di siram, apakah kau suka? banyak hal yang bisa kita dapatkan saat melihat keindahan Seperti ini, pikiran kita juga jauh lebih tenang dan nyaman." Kataku padanya, dia langsung tertawa kecil dan mengacak rambutku dengan pelan.     

"kau selalu mampu menjawab semua hal dengan mudah, apakah kau punya pengalaman yang baik tentang bunga? kau wanita yang luar biasa, kuncup bunga membuatmu Terlihat seperti wanita cantik yang lahir sebagai Dewi. Aku baru sadar hal itu saat melihat wajahmu terkena sinar matahari dan helaian rambut yang tertiup angin, kau cantik sekali." Pujian yang di berikan suamiku itu, tentu saja membuatku tertawa kecil.     

"Kau sudah pandai berkata manis ya? darimana kau belajar hal itu? apakah kau memang baru melihat kecantikan diriku hari ini? bukankah aku sudah cantik sejak lama?." Aku Bertanya sambil tersenyum penuh arti, menengok ke arahnya yang sekarang sedang memencet Hidungnya. dia kedinginan di cuaca seperti ini? hidungnya memerah, apakah dia sakit?.     

"kau baik-baik saja sayang?." Tanyaku lagi, dan dia langsung menatap mataku lalu mengangguk.     

"Aku baik-baik saja, berjalan-jalan seperti ini membuatku sadar bahwa banyak hal yang belum pernah aku lakukan di dunia ini, Terutama melihat senyum manis di bibirmu sepanjang waktu. Aku merindukan dirimu, bahkan saat aku menatap mataku dari dekat. Apakah cinta memang seindah ini?." Dia tertawa lagi, tawa yang membuatku semakin bergairah ketika melihat senyum itu.     

Ah.. dia sangat luar biasa, aku benar-benar merasa bangga bisa merasakan cinta tulus darinya.     

"Banyak hal yang memang tidak pernah kita lakukan, apakah kau mau menghabiskan banyak waktu dengan diriku? mungkin kita bisa membuat suatu rencana besar untuk kehidupan di masa depan? atau kita juga bisa membuat kebun bunga seperti ini, di suatu tempat indah yang kau inginkan. apapun itu, selama aku bisa berada di dekatmu dan bisa melihat wajahmu setiap hari, aku akan menikmati semuanya." Edwards memegang tanganku dan mengecupnya dengan lembut. aku yang merasakan kecupan hangat darinya hanya bisa terdiam dan menikmati Semuanya.     

"Aku akan sangat menikmati Semuanya, jika aku bisa Merasakan cinta darimu. aku akan menikmati semuanya jika aku mendapatkan semua perhatian darimu. Apakah aku bisa menjadi satu-satunya wanita di hidupmu? hanya aku, yang akan selalu kau lihat sebelum kau tidur. dan akan selalu kau tatap saat kau bangun dari tidur. Bisakah hanya aku satu-satunya wanita yang merasakan kehangatan serta kasih sayang darimu? merasakan setiap sentuhan dan ciuman manis itu, bisakah hanya aku saja?." Tanyaku penuh arti, aku memegang sisi wajahnya.     

wajahnya telah di tumbuhi banyak bulu-bulu yang cukup kasar, sudah berapa lama dia tidak merawat wajahnya ini? apakah karena dia sibuk mengurus diriku?     

"Aku akan menjadikan dirimu Satu-satunya di hidupku, wanita yang aku cintai, dan wanita yang akan mendapatkan semua perhatian serta kehangatan dari diriku. aku mungkin tidak bisa berjanji banyak hal, tapi aku akan.. akan dan selalu akan. Apakah kau percaya pada semua ucapan dariku?." Dia bertanya, masih sambil memegang tanganku. matanya perlahan terpejam dan terbuka lagi, dia seperti ingin menikmati semua suasana manis yang kami rasakan secara bersama-sama.     

"Apakah ucapanmu itu benar-benar akan kau lakukan? maksudku, apakah kau bisa berjanji? semua yang kau ucapan, semuanya.. Tentang akan yang kau Katakan. apakah akan? benar-benar terjadi? aku tidak mau berbohong, bahwa aku menginginkan semua janji yang kau Katakan. aku tidak mau berdusta bahwa aku memang inginkan dirimu seutuhnya, aku juga menginginkan kau hanya menatap mataku Saja. Bukan lagi perempuan lain, ya.. katakan aku sangat bodoh dan naif, tapi itulah yang aku inginkan sebagai seorang istri. seorang calon ibu yang akan mendampingi anak-anakmu nanti. Jadi? kau berjanji?." Aku mengeluarkan jari kelingkingku, memastikan dia akan berjanji dengan cara konyol ini.     

Tapi kata orang, perjanjian ini adalah perjanjian saklar. mengikat satu persamaan dan akan selalu terikat dengan jari yang saling bergandengan.     

"Kau lucu Sayangku, kau sangat ketakutan aku tidak bisa menepati janjiku? aku akan menepatinya, kau tenang saja." Edwards memperlihatkan kari kelingkingnya dan mulai menyatukannya Dengan jari kelingking milikku. kami sama-sama menatap ikatan itu lalu tersenyum senang, Edwards mengeratkan lebih dalam. Aku sedikit tertawa saat jari kelingkingnya malah bergerak-gerak membuat kulitku jadi berdesir aneh.     

Semua sentuhan Edwards memang menciptakan sensasi aneh, aku yang terlalu menjatuhkan harapan padanya. itu kenapa Aku sangat takut kehilangan dia, katakan bahwa cinta ini adalah cinta paling buta dan paling konyol. tapi apa yang bisa aku lakukan, saat cinta ini memang membunuh diriku perlahan. Aku tau, diriku akan hancur jika cinta ini terlalu besar. Tapi aku membiarkan kehancuran itu menggerogoti tulang belulang dan kulitku secara perlahan-lahan.     

"Kau senang sayangku? kau juga harus berjanji bahwa hanya aku laki-laki satu-satunya yang akan kau cintai dan kau jadikan Sandaran saat kau membutuhkan bantuan, aku.. Adalah suamimu. dan selamanya kita akan bersama, jangan takutkan hal yang tidak penting. Sejatinya hidup kita memang selalu penuh cobaan, tapi aku yakin Perlahan-lahan cobaan itu akan kita lewati dengan mudah. Kau hanya perlu percaya, jika kau percaya. semuanya akan terasa baik-baik saja." Edwards mencium Keningku, dia mencium dengan sangat dalam. membuatku memejamkan mata dan menikmati semua perlakuan manis darinya.     

Ahh.. ini seperti mimpi, mimpi indah yang aku dambakan sejak aku kecil dulu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.