Hasrat Wanita Bayaran

kekesalan violet pada Daniel



kekesalan violet pada Daniel

0(Violet POV)     

Kepergian dokter Mona dan Nyonya Anne membuatku sedikit merasa lega. Aku bisa beristirahat tenang malam ini, sebelum melakukan banyak hal yang merepotkan esok pagi.     

Merebahkan tubuhku dengan nyaman dan merasa bebas malam ini. Mungkin karena aku sudah sedikit membalaskan dendam pada Choon-hee. hal inilah yang membuatku jadi sedikit lebih baik, aku memilih untuk langsung berganti pakaian dan Membersihkan wajah.     

Aktifitas wanita pada umumnya, itulah yang selalu aku lakukan sebelum tidur.     

Sambil bersenandung kecil, aku membasuh wajah dan mulai mengeringkannya. memakai krim malam sebagai pelembab, kemudian berjalan ke arah Tempat tidur.. Jika banyak yang mengira aku selalu rutin Mengurus wajah, kalian salah. aku sangat malas soal begitu, hanya karena Ibu yang selalu memintaku menjadi wanita pada umumnya.     

Bisa mengurus wajah dan tubuh, jika bukan karena ibu. Jangankan pergi ke dokter kulit dan wajah, Cuci muka saja aku malas..     

Ya, pastilah ada wanita yang sama denganku di dunia ini. Terlalu malas Melakukan hal yang selalu di lakukan dengan rutin, pagi dan malam.. Harus memakai ini dan itu, Merepotkan bagiku..     

Aku sudah memakai baju tidur, Bersiap untuk tidur. Ketika aku akan mematikan lampu, Pintu kamarku malah terbuka.     

Aku menengok dan melihat siapa yang datang. Ketika aku menatap wajah Daniel yang memandang diriku dengan tatapan sendu. "Daniel? Kenapa kemari?." Tanyaku, Aku bangun dari atas tempat tidur. Berjalan perlahan-lahan ke arahnya, dia langsung memeluk diriku dengan begitu erat. aku tidak tau apa yang membuatnya seperti ini, tapi aku Berusaha menenangkan dirinya. memeluknya balik sambil mengelus lembut punggungnya. "Ada apa? apakah terjadi sesuatu?." Tanyaku lagi.     

"Aku tidak bisa tidur, aku resah dan gelisah. aku pikir kau sangat sibuk dan masih banyak mengobrol dengan Ibu dan dokter Mona. Tapi ternyata sekarang kau sudah Ingin tidur. untungnya aku langsung kemari saja." Perkataan Daniel membuatku sadar, bahwa lelaki ini sudah terlalu bergantung hidup pasaku.     

"Oh begitu, maaf.. tadi ada beberapa hal yang aku urus. aku baru saja ingin pergi tidur, ayo tidur bersamaku. siapa tau dengan hal itu, kau bisa tidur dengan tenang." Aku melepaskan pelukan darinya, lalu membawa Daniel untuk naik ke atas ranjang. aku menjentikkan jari, menutup pintu kamar dan menguncinya.     

Semoga saja nyonya Anne tidak tau bahwa Daniel menginap malam ini disini, Jika saja dia tau. aku yakin dia sangat tidak setuju, karena mau Bagaimanapun. hubungan kami saat ini sangat berbahaya. Karena aku masih menjadi istri sah dari Edwards.     

Aku dan Daniel sudah sama-sama naik ke atas Tempat tidur. Dia langsung memeluk tubuhku, seperti bayi besar yang memeluk ibunya. aku merapihkan banyak sedikit lebih tinggi, agar kepalaku bisa lebih nyaman untuk tidur malam ini. dia memeluk diriku dan menaruh kepalanya di depan dadaku, dia mengecup lembut leherku. aku tidak bereaksi apa-apa, karena aku sedang lelah dan tidak mau melakukan apapun.     

"Tidurlah, banyak kejadian hari ini. aku begitu lelah dan sangat mengantuk." Kataku jujur, aku mengelus rambutnya. sambil memejamkan mata tanpa kau melihat lagi ke arah Daniel.     

Hanya tanganku yang bergerak, Daniel juga tidak mengatakan apa apa lagi. dia bernafas dengan teratur, dan masih memeluk diriku.. keheningan tercipta, membuatku semakin merasa sangat mengantuk.     

Aku sudah setengah sadar, ketika merasa payudaraku di remas oleh sebuah tangan. Aku tau itu Daniel, aku tidak mau mengatakan apa-apa lagi. tetap diam dan memilih untuk jatuh pada mimpi indah..     

Alam bawah sadarku hampir hilang ke alam mimpi, tapi Indra perasa di kulitku masih merasakan sentuhan sentuhan yang Renand berikan. bibirku seakan di cium dan di gigit lembut, aku mengeluh pelan.. kenapa dia tidak bisa diam? apakah dia sangat ingin melakukan hubungan sex? Pikirku bingung, aku berusaha membuka mata, tapi rasa kantuk membuatku menutup mata lagi.     

"Daniel, tidurlah.. aku mengantuk." kataku padanya, Tapi dia tidak mendengarkan apa yang aku katakan. dia tetap meremas payudaraku dan bahkan sekarang mengulum putingnya. dia membuka bajuku dan bra yang aku pakai, aku benar-benar terganggu dengan semua ini.     

aku membuka mataku lagi, lalu melihat rambut hitam yang sedang menunduk. "Daniel, berhenti. aku mengantuk sekarang." Kataku sekali lagi, aku mendorong Kepalanya. dengan sisa-sisa Kesadaran yang aku miliki.     

Tapi Daniel bukannya menjauh, dia malah memegang kedua tanganku dan di angkat ke atas kepala. lalu dia menindih tubuhku, aku langsung membuka mata dengan jelas. melihat matanya yang sekarang sudah menatap mataku dengan pandangan kosong! Sial! kenapa harus sekarang? disaat aku begitu Mengantuk.     

dia sedang di kendalikan oleh hawa nafsu. terlihat jelas dari tatapan matanya, tapi kenapa dia malah meminta Sex dariku sekarang. aku benar-benar mengantuk dan lelah     

"Ada apa?." Tanyaku, sambil menatap matanya yang begitu sendu.     

"Kau." Katanya padaku, aku menghela nafas dan Dengan sekali gerakan menendang Juniornya. membuat dia langsung mengaduh sakit dan meringis.     

dengan cepat aku berguling kesamping, Kemudian membuka laci dan mengeluarkan borgol. aku mengambil kedua tangan Daniel dan langsung aku borgol di pegangan Sisi Ranjang.     

Dia masih kesakitan, kesadarannya terpecah saat kesakitan seperti itu. pada saat itulah aku menyuntikkan cairan Berwarna hijau di lehernya. membuatnya perlahan-lahan berhenti kesakitan dan Nafasnya mulai teratur. cairan itu di berikan oleh dokter Mona, merupakan cairan penenang. jika sewaktu-waktu aku dalam keadaan sulit. dan sekarang aku benar-benar sulit melepaskan diri dari hawa nafsu lelaki ini, jadi lebih baik dia tidur agar aku bisa Tidur juga.     

Aku menatap matanya, sambil menyeka keringat yang tiba-tiba turun. aku sedang sangat mengantuk. Tidak bisakah dia membuatku tidur sebentar saja? apakah hidupku harus mengalami hal-hal seperti ini?     

Ckckckck..     

"Sudah lebih baik? Jika kau datang mau melakukan Sesuatu, katakan lebih dulu padaku. tidak bisakah kau datang besok saja? siang hari mungkin. aku begitu lelah dan aku Sangat ingin Tidur dengan tenang malam ini, aku tidak punya waktu untuk meladeni dirimu yang aneh itu." entah kenapa aku ingin sekali berkata seperti itu pada Daniel, dia itu kalau sudah berbicara tentang sex. Bergoyang sampai pagi sekalipun, dia akan sangat sanggup. itu kenapa aku akan tetap memintanya diam. karena aku lelah.     

aku membaringkan Tubuhku lagi ke atas tempat tidur, sedikit jauh dari tubuh Daniel, karena Ranjang Milikku memang lebar. dia juga sudah aku borgol, jadi dia bisa diam saja tanpa melakukan apapun.     

aku bisa tidur, walaupun Beberapa jam. Setidaknya aku tidur. "Jangan ganggu aku, tolong. malam ini saja." Kataku sekali lagi, Daniel hanya diam saja dan menatap mataku masih dengan pandangan sendu. aku bersyukur bahwa dia bisa diam tanpa mau mengganggu lagi.     

aku mengambil guling dan mulai memeluk guling tersebut. masa bodo dengan tangan Daniel yang mungkin akan pegal, karena aku borgol Semalaman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.