Hasrat Wanita Bayaran

Amarah Nyonya Berenice



Amarah Nyonya Berenice

0Nyonya Berenice membanting semua gelas yang ada di depannya, dia menatap marah ke arah Edwards yang saat ini hanya bisa menatap wajah Nyonya Berenice dengan tatapan datar.     

"Kau!!! Edwards Salvador Douglas!!! Apakah kau sudah gila? kau menculik anak perempuanku dan sekarang kau datang lalu mengatakan anakku di Culik? apakah kau sedang mempermainkan diriku?." Tanya Nyonya Berenice, suaranya cukup kencang untuk menghancurkan tempat ini.     

"Apakah penting semua teriakan itu saat ini? aku tau aku salah, kau boleh membunuh diriku setelah Choon-hee ketemu! jadi sekarang, aku datang untuk meminta bantuan padamu! Anakmu di luar sana di culik oleh musuh! entah itu musuh untuk mengancam diriku, atau musuh untuk mengancam dirimu! kau tau betul di bandingkan aku, keluarga Berenice lebih banyak memiliki musuh. Apalagi jika mereka tau bahwa Choon-hee adalah kepala keluarga Berenice yang baru!." Edwards menahan dirinya untuk tidak memaki, ini semua memang salahnya. karena dia terlalu sibuk merencanakan banyak hal dengan Tim perusahaan di ruangan bawah tanah. Sampai lupa dengan keberadaan Choon-hee yang hanya di jaga oleh Laila dan Ree saja.     

Sekarang dimana Keberadaan Choon-hee? Edwards juga tidak tau, semuanya terjadi sangat cepat. suara Bom dan ledakan besar membuat Edwards dan semua orang di bawah tanah terjebak beberapa saat. Sampai pada akhirnya mereka berhasil keluar, namun saat melihat keberadaan di luar sudah benar-benar tidak karuan. Hanya ada mayat-mayat yang bergeletakan, identitas tidak di ketahui. Dan sampai hari ini Edwards tidak tau siapa yang membawa Choon-hee.     

"Tidak!!!! Tidak Mungkin! kita harus mencari Choon-Hee sekarang juga!. sebenarnya apa yang terjadi Edwards?." Nyonya Berenice baru sadar akan satu hal, bahwa apa yang di katakan oleh Edward benar. Bisa jadi semua musuh-musuh keluarga Berenice memang sengaja mengincar Choon-hee untuk keuntungan masih-masing.     

"Terjadi pertempuran sengit dan kekalahan menyertai salah satu pihak, aku merasa di tempat kejadian ada dua pihak yang memang mau menyerang kami. Tapi salah satunya berhasil membawa Choon-hee dan yang lainnya pergi entah kemana." Edwards mengingat lagi kejadian di sekitar rumah itu, dia melihat banyaknya mayat dengan seragam yang sama, beberapa tubuh mereka hancur disebabkan oleh ledakan besar.     

"Sialan! siapa yang berani melakukan hal itu? dua musuh sekaligus? ini benar-benar gila! aku yakin semuanya sudah merencanakan hal ini cukup lama. akan aku balas mereka lebih menyakitkan! Edwards, aku tidak akan tinggal diam lagi sekarang, akan kupastikan kepala mereka hilang!." Nyonya Berenice berjalan pergi dari ruangan tersebut, Edwards dan yang lainnya mengikuti dari arah belakang. terlihatlah bunker bawah tanah, dengan kode yang sudah dimasukan di gagang pintu bunker. bunker itu terbuka dan masuklah Nyonya Berenice kedalam, diikuti oleh Edward dan Pengawal lainnya.     

Edwards hanya terdiam tanpa mengatakan apa apa lagi, Nyonya Berenice benar. mereka tidak akan tinggal diam lagi sekarang, nyawa Choon-hee sedang di pertaruhkan. Edwards sendiri yang akan mencabut nyawa orang yang berani menyentuh istrinya.     

Edwards cukup tau isi bungker bawah tanah ini, adalah tempat cctv dan peralatan canggih lainya. disini terdapat peralatan bertempur, mulai dari helikopter, mobil tank, berbagai senjata api, dan juga alat pelacak super canggih. Edwards mengetahui hal ini salah tidak sengaja meretas sistem keamanan di Mansion keluar Berenice. Boleh Edwards akui, bahwa jika mau memulai perang. Maka Keluarga Berenice bisa memenangkan semuanya dengan sekali serangan.     

Keluarga mereka bahkan punya salah satu perusahaan yang tersembunyi di salah satu pulau, perusahaan itu membuat sistem tenaga nuklir. Yang bisa mereka ledakan kapan saja di salah satu tempat. Edwards memang tidak pernah bisa bermain-main dengan keluarga ini, walaupun sekarang semuanya di pegang oleh Nyonya Berenice. Tapi Edwards cukup yakin Nyonya satu ini punya akal licik yang kapan saja bisa membunuh semua orang yang tidak dia sukai.     

"Sudah sejak lama aku menahan diri karena menginginkan keselamatan anak perempuanku, itu kenapa aku tidak lagi bergerak aktif di dunia luar, namun ternyata musuh tetaplah musuh. Mereka memang selalu memancing amarah. Sekarang aku tidak akan tinggal diam lagi, saat ini tidak lagi. akan kukejar mereka hingga ke ujung dunia sekalipun." Nyonya Berenice duduk di salah satu bangku, didepannya sudah ada 4 layar dengan kode kode yang sulit dimengerti. menekan tombol merah, Lee tersentak kaget karena keberanian wanita di depannya saat ini.     

Tombol merah artinya peperangan, Nyonya Berenice menghubungi keseluruh mafia di dunia untuk membantunya mencari orang orang yang berada di cctv rumahnya, tidak lupa menampilkan wajah Choon-hee anaknya.     

dalam pesannya nyonya Berenice membuka sayembara, bagi siapa saja yang menemukan anak perempuannya, maka mereka bisa memiliki alat tempur, serta uang dengan jumlah yang luar biasa. di kutipan akhir sayembara nyonya Berenice memberitahu bahwa satu kepala musuhnya adalah satu juta dollar.     

Akses sudah terkirim ke seluruh agen dan mafia di seluruh dunia, satu juta dollar untuk satu kepala musuh adalah tawaran yang fantastis. nyonya Berenice tidak tanggung-tanggung dalam memberikan imbalan.     

sinyal balasan dari mereka semua didapat sangat cepat, siapa yang tidak menginginkan alat tempur yang dimiliki keluarga Berenice? alat tempur super canggih dan hanya di produksi beberapa unit saja. dan salah satu unit itu akan diberikan kepada siapapun yang berhasil membawa anak perempuannya dengan selamat.     

"Kau sudah Melakukan yang terbaik sebagai seorang ibu." Edwards Tersenyum kecil saat Melihat akses lengkap yang di miliki oleh keluarga Berenice. Dengan di buatnya pengumuman tersebut, saat ini Tim divisi IT dari keluarga Berenice sudah mulai aktif bekerja. Mereka harus lebih berhati-hati dalam momen saat ini.     

sebenarnya ada rasa khawatir menyertai mereka. akan ada peperangan di dunia mafia esok pagi. mereka semua akan berlomba-lomba saling membunuh agar mendapatkan hadiah dari sayembara yang di lakukan oleh Nyonya Berenice ini.     

"Aku tak masalah kehilangan semua aset, tapi aku tidak bisa kehilangan anak perempuanku." Nyonya Berenice menangis dalam diam, tangannya bergetar. Edwards hanya bisa menatap dengan sendu, dia tau seorang ibu akan merasakan kehilangan yang teramat dalam jika menyangkut anak mereka. Edwards juga sedih, apalagi saat ini Choon-hee sedang hamil muda.     

"Aku cukup berterimakasih dengan apa yang kau perbuat Nyonya Berenice, ini adalah kesalahan diriku sebagai seorang suami yang tidak bisa menjaga istrinya dengan baik. Aku akan bergerak lebih jauh setelah ini, aku pastikan Choon-hee pulang dalam keadaan selamat dan tanpa ada luka satupun di Tubuhnya. aku bersumpah atas hal itu. Aku akan pergi." Kata Edward dengan penuh hormat, selama ini mereka berdua memang selalu berseteru, tapi sekarang tidak bisa. karena mereka punya satu tujuan yang sama, yaitu menyelamatkan Choon-hee.     

"Hati hati Edwards, aku tau kita tidak punya kenangan baik. Tapi aku Berharap kau bisa membawa kembali Choon-hee anakku dengan selamanya. jangan sampai kau lengah dan masuk ke jebakan mereka lagi. jangan terlalu percaya pada mafia yang ada di luaran sana, mereka sedang haus darah saat ini. tawaran dariku membuat mereka akan Melakukan segala cara, aku tidak ingin kau menjadi sasaran mereka juga. Karena Choon-Hee saat ini sangat membutuhkan dirimu." Ucapan Nyonya Berenice cukup di percayai oleh Edward, Edwards merasa dunianya Perlahan berantakan hanya dengan memikirkan keselamatan Choon-Hee     

dimana istrinya sekarang? Edwards sudah rindu, padahal baru beberapa jam yang lalu mereka berdua saling mengucapkan kata cinta. Tapi sekarang, perpisahan terasa di depan mata.     

Edwards mengangguk sekali lagi sebagai Tanda mengerti. sejak kecil dirinya di didik untuk menjadi pejuang dan tidak jatuh saat serangan. namun Edwards yang hanya sibuk dengan perusahaan tidak terlalu memikirkan dunia gelap seperti ini, sekarang Edwards mengerti apa pentingnya mendapatkan orang orang penting yang bisa dipercaya. ya saat saat genting seperti ini, akan Edwards buat sebagai pelajaran, apalagi sekarang hidupnya tidak sendiri lagi. ada anak dan istrinya yang harus dia jaga.     

"Pergilah Edwards,, bawa helikopter itu dan cari agen ini." nyonya Berenice memberikan kartu nama seorang agen. "dia adalah anak kecil yang pernah aku selamatkan dulu, aku yakin setidaknya dia bisa membantumu sampai kau menemukan Choon-hee." Edwardsmenerima kartu nama yang diberikan nyonya Berenice, menyimpan didalam kantung celana. edwards mengambil beberapa persediaan senjata api, peledak, dan racun lalu dimasukkan kedalam tas perlengkapan.     

Dia kembali menyusuri lorong, sampailah ke garasi khusus. disana terdapat satu helikopter tempur yang sudah dinyalakan jarak jauh oleh Nyonya Berenice dari ruang monitor. edwards masuk kedalam helikopter, melakukan pengecekan dan merubah sistem menjadi manual. atap diatasnya terbuka dan garasinya naik perlahan. Edwards siap menerbangkan helikopternya. dalam aba-aba Edwards menghitung mundur.     

3....2.....1.....     

Baling-baling helikopter berputar dan menimbulkan bunyi yang cukup mengusik telinga, Nyonya Berenice dan agen Lee memperhatikan dari layar Monitor saat helikopter berhasil lepas landas. mereka hanya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing masing, nyonya Berenice masih geram karena tangannya tidak bisa menghancurkan musuh sialnya saat ini. karena dia hanya harus memantau para mafia dan agen yang bersedia mengikuti sayembaranya.     

"Semua akan selesai Nyonya, kau tidak usah terlalu khawatir." Lee menunduk hormat di depan Nyonya Berenice, dia tau Bahwa ini juga kesalahannya. Karena tidak cukup baik menjaga Choon-hee     

"Aku ingin kepala mereka, aku tidak rela anak perempuanku di jadikan sasaran oleh mereka. aku akan pastikan, siapapun orang itu. dia akan mati di tanganku. mati hingga mereka memohon ampun dan Memilih untuk mati dengan cepat." nyonya Berenice menangis lagi , mau sekuat apapun dirinya. hatinya tetap rapuh dan ketakutan. takut akan keselamatan orang yang dirinya sayangi.     

"Aku disini akan menjadi penanggungjawab atas keselamatan Nona Choon-hee. serahkan semuanya padaku Nyonya, aku bersumpah atas nyawaku sendiri. Nona Choon-Hee akan kembali dengan selamat dan aku bawa ke depan anda." Kata Lee sekali lagi, nyonya Berenice mengangguk pelan.     

"Pergilah Lee, cari tau semua hal yang bisa kau cari. Katakan padaku jika ada hal-hal yang mencurigakan. Dan ya.. aku rasa, kau bisa periksa orang-orang dalam di Mansion ini. siapa tau salah satu dari mereka adalah musuh kita." Ucapan Nyonya Berenice membuat Lee sedikit terdiam, sebab Choon-Hee juga mencurigai seseorang di dalam Mansion ini.     

Apakah Bella ada sangkut-pautnya dengan semua ini?. pikir Lee     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.