Hasrat Wanita Bayaran

Dendam



Dendam

0Cincin itu telah di pakai di tanganku, saat aku Memakai cincin tersebut. aku mendengar langkah kaki yang masuk ke dalam, ibu dan Zurich terlihat masuk ke dalam sini. aku melihat wajah ibu yang cukup terkejut, namun tidak lama dia tersenyum senang melihat apa yang terjadi..     

"Akhirnya!!! kau mendapatkan hak penuh atas keluarga ini." Ibu memeluk diriku dan membuatku sedikit terkejut.     

apa maksud ibu?.     

"dia pantas mendapatkan itu, dia adalah Puteri kita." Kata ayah pelan, suaranya masih sangat pelan.     

"Dia anakku." Kata ibu, ibu melepaskan Pelukannya dariku dan menatap ayahku dengan tatapan datar.     

"Sumpahku telah selesai, Pada akhirnya keluarga Berenice akan jatuh ke tangan anakku. hahahahaha.. akhirnya! akhirnya rasa sakit di hatiku terbayarkan!." Ucapan ibu membuatku sedikit panik, apa yang sedang ibu bicarakan?.     

"Mom? Apa yang kau katakan?." tanyaku bingung.     

"Anakku, akhirnya semua rasa sakit kita sudah terbayar. sekarang kau mendapatkan langsung Semua milik keluarga Berenice, cincin di tanganmu itu. itu adalah pertanda bahwa kau pewaris yang sah! Kau akan di akui di semua kalangan." kata ibu dengan senyum yang cukup mengerikan, aku menatap mata ayah. dia sepertinya baik-baik saja saat mendengar ucapan yang cukup aneh dari ibu.     

"Kau lihat suamiku? kau sudah memberikan semuanya pada anak kita. sekarang kau akan lihat keluarga ini hancur! aku akan buat Keluarga Berenice hanya di kenang! aku akan mengubah nama keluarga ini! aku akan Menghancurkan nama besar keluargamu yang telah menyakiti aku!!." suara ibu cukup lantang, aku yang mendengar hal itu sekarang paham apa yang ibu inginkan.     

apakah selama ini ibu memang menginginkan kehancuran keluarga Berenice? tapi kenapa?     

"Mommy? Jangan berkata seperti itu." Kataku pelan, aku sudah mau memegang pundaknya. Tapi dia lebih dulu memegang kedua Pundakku dan menatap mataku dengan sangat lekat.     

"Katakan Nak!! katakan dengan jelas Bahwa nama besar keluarga Berenice akan kau hapus! katakan dengan lantang Bahwa kau akan membunuh lelaki yang hampir mati ini! katakan dengan jelas!!! katakan Bahwa kau akan membawa keluarga ini pada lubang kematian!. Hahahahahaha....." Aku yang mendengar hal tersebut langsung merasa sakit hati.     

Kenapa ibuku bisa sejahat ini?.     

"Mommy? jangan berkata seperti itu, aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu." Ucapku dengan cukup lantang, ibu yang mendengar penolakan dariku langsung menatap kesal dan memegang Pundakku cukup kencang.     

"Kau!!!." Belum ibu mengatakan apapun, beberapa Pengawal langsung memegang tubuh ibu. Aku yang melihat itu hanya bisa menatap bingung.     

"NYONYA, aku mohon Tenangkan dirimu. sekarang Nona Choon-hee adalah kepala Keluarga Berenice. kami tidak akan sungkan-sungkan menyingkirkan Nyonya, jika anda melakukan hal buruk padanya." Kata Salah satu pria yang aku tidak tau siapa namanya.     

"Biarkan saja, aku akan membawa ibuku ke kamar. Daddy, aku tinggal sebentar." Aku memegang pundak ibuku dan membantunya untuk berjalan ke arah luar, ada banyak pengawal yang langsung menunduk hormat saat aku lewat.     

"Lihat Nak? kau sudah di takuti dan di hormati sekarang." Kata Ibu sekali lagi, dia berkata sambil tertawa-tawa pelan. aku tidak tau apa yang membuatnya seperti ini.     

"Tolong panggilkan dokter Ya." Ujarku pada salah satu pelayan, aku merasa ibuku punya sedikit penyakit. karena Sikapnya cukup aneh akhir-akhir ini.     

kami naik satu lantai paling atas, dimana itu adalah kamarku. aku membawanya ke kamarku saja. Karena aku merasa ibu perlu perhatian lebih dariku, aku membuka pintu dan menyuruhnya masuk. lalu dia duduk di atas tempat tidurku, aku memegang tangannya dengan begitu erat     

"Mommy baik-baik saja?." Tanyaku pelan, aku yakin dia akan menjawab ya. Karena aku merasa dia akan berbohong banyak hal padaku. aku kira dia sedang pergi, sebab aku memang jarang bertemu dengannya selama ini, dia hanya sibuk mengurus hidupnya Sendiri saja.     

"Nak, Terkadang balas dendam seorang wanita yang tersakiti adalah menyakiti orang tersebut lebih dalam lagi. Kita akan berpura-pura sangat baik, memberikan banyak cinta dan memastikan orang tersebut terlena. Lalu saat semuanya bergerak dengan baik, maka dendam yang telah menumpuk ini akan menjadi mata pisau yang paling tajam. Dendam ini akan membunuh dan menyakiti orang tersebut hingga menebus jantungnya. Itu adalah cara yang paling sempurna untuk menyakiti balik." Tiba-tiba ibu mengatakan sesuatu yang cukup aku mengerti.     

"Dengan menyakiti hati kita juga? Dendam itu seperti dua mata pisau yang saling berhubungan. Jika kita menyakiti orang tersebut, maka kita menyakiti diri sendiri. Mommy merasa baik-baik saja dengan hal seperti itu?." Aku bertanya dengan suara pelan, aku cukup sedih dengan sikap ibuku yang sangat tidak baik seperti ini.     

"Jika aku harus karena dendam pada orang lain, maka aku akan hancur bersama orang tersebut! Benci dan dendam ini cukup mendarah daging di hati Mommy Nak! Sudah membentuk dan menutupi hatiku yang pernah percaya. sangat percaya!." Katanya lagi, dia menangis dengan perlahan, aku yang melihat air mata itu hanya bisa diam seribu bahasa.     

aku tidak tau harus mengatakan apa? aku tau bagaimana perasaan Mommy, selama bertahun-tahun di sakiti oleh keluarga Berenice, dia ingin sekali membalaskan dendam ini dan membuat keluarga Berenice hancur. aku tau dia akan melakukan hal ini apapun caranya, hingga dia mendapatkan apa yang dia inginkan.     

"Jadi, Saat kau mau membalas dendam pada orang yang telah menyakiti hatimu. Jangan pernah pergi meninggalkannya, jangan berpaling darinya. Tapi kau harus berjalan semakin dekat dengannya, Memeluknya dengan erat, lalu kau bisa menyakitinya lebih mudah, Kau bisa membunuhnya dengan rasa sakit yang lebih besar, Menusuk lebih dalam hingga mengenai jantungnya!. Itulah cara untuk balas dendam yang paling Tepat!." Ibu menatap mataku dan tersenyum sangat misterius.     

"Mom? Sudahlah.. istirahat lebih dulu ya." Aku mencoba untuk membuatnya tenang. mengelus pelan pundaknya dan memegang tangannya. agar dia tau bahwa aku disini untuknya.     

baru saja aku ingin membuat ibu tertidur di kasur, suara ketukan pintu membuatku menengok ke arah pintu. ada satu dokter yang datang ke dalam, dokter itu tersenyum manis ke arahku.     

"Bagaimana keadaan Nyonya Berenice? apakah dia masih suka berteriak?." Dokter itu Bertanya seakan-akan sangat dekat dengan ibuku.     

"hanya sedikit Dok, tolong di periksa lagi." Kataku padanya, dia mengangguk dan mulai mengeluarkan banyak alat. aku tidak tau apa saja yang dia pakai, Yang aku lihat dia hanya menyuntik semacam cairan ke dalam tubuh ibuku, dan tidak berapa lama ibu langsung tertidur pulas.     

"Apakah ibuku sakit parah?." Tanyaku pelan, dan dokter itu hanya mengangguk saja.     

"Semua orang pernah disakiti dan menyakiti orang lain. Dan terkadang sulit rasanya untuk berdamai dengan emosi yang berkecamuk dan mencoba memaafkan mereka. Pada akhirnya, kemarahan yang selama ini terpendam membuat kita menyimpan dendam. Tak banyak yang tahu bahwa menyimpan dendam tak hanya bikin kita kesal sendiri dan merusak hubungan dengan orang-orang sekitar, tapi juga menyebabkan gangguan emosi yang dapat berdampak terhadap kesehatan jika terjadi dalam waktu yang lama.     

Rasa dendam merupakan suatu kondisi dimana kita menginginkan orang lain yang melakukan kesalahan terhadap diri kita menerima balasan atau konsekuensi dari kesalahannya. Dibandingkan berusaha untuk mengelola emosi lebih baik dengan cara mengungkapkan kemarahan sewajarnya dan kemudian memaafkan, menyimpan dendam membuat kita menganggap orang tersebut sebagai suatu ancaman yang menimbulkan perasaan stress atau trauma berulang meskipun kejadian yang sesungguhnya sudah lama berlalu.     

Hal pertama yang terjadi adalah, Mengubah susunan hormon otak. Otak merupakan organ yang bekerja saat kita berpikir, berkomunikasi, dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain. Fungsi tersebut dipengaruhi oleh dua hormon yang saling berkaitan namun dapat bekerja berlawanan yaitu hormon kortisol dan hormon oksitosin. Hormon kortisol biasanya dilepaskan saat kita berada di bawah tekanan mental besar, seperti saat menyimpan dendam. Sebaliknya, hormon oksitosin diproduksi ketika kita memaafkan dan saat berdamai dengan diri kita maupun orang lain.     

Kedua hormon tersebut diperlukan dan keseimbangan antara keduanya menciptakan stress baik (eustress) seperti saat bekerja untuk mencapai tujuan, serta mengendalikan stress buruk (distress). Hormon kortisol dikenal sebagai hormon yang berbahaya jika diproduksi terus menerus dalam waktu yang lama, karena tidak hanya memengaruhi kerja sistem saraf pusat namun juga kerja organ lainnya. Sekresi kortisol berlebih juga menekan kadar hormon oksitosin yang justru diperlukan untuk kesehatan emosi dan sosial, seperti kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan pasangan atau orang lain.     

Hormon kortisol yang berlebihan Membuat psikis Nyonya Berenice cukup parah, hal ini membuatnya jadi kurang bisa mengendalikan emosi pada keadaan sekitar, jika ini terus menerus dia lakukan. maka kehidupannya akan sangat buruk. dia akan kehilangan kendali pada tubuhnya sendiri, aku rasa dia harus perlahan-lahan menyembuhkan luka hatinya dan melepaskan dendam yang ada di dalam otaknya saat ini. Namun, Semakin aku meminta untuk melupakan dendam itu. dia malah Semakin menjadi-jadi, aku rasa kau harus membantu ibumu untuk belajar lebih ikhlas. walaupun aku tau itu sangat sulit." Ucapan panjang lebar dari dokter wanita itu membuatku menghela nafas panjang.     

"Begitukah, aku juga sudah merasa ada yang aneh dari ibuku. aku akan mencoba untuk membantunya bangkit perlahan-lahan, terimakasih atas apa yang telah kau beritahu, aku akan ingat Saran darimu." Ujarku pelan, dokter itu lagi-lagi tersenyum dan dia mulai membersihkan peralatan yang tadi dia keluarkan.     

"Terkadang dendam memang membuat kita kehilangan arah tujuan, tapi terkadang jika kita tidak membalasnya. Hati kita juga merasa sakit, dunia ini memang lucu." Ucapan dokter tersebut sedikit membuatku bingung, namun aku tidak menganggapi apa-apa tentang hal yang dia ucapkan. aku hanya diam saja, membiarkan dia menyelesaikan urusannya.     

"Aku pamit ya, Jika terjadi apa-apa. Beritahu aku saja." Setelah mengatakan hal itu dia berlalu pergi, meninggalkan aku dan ibuku di dalam kamar berdua saja.     

Dendam? memang membuat banyak rasa sakit yang cukup dalam, Tapi semua orang pasti memiliki rasa dendam. Terkadang itu yang membuat mereka mau hidup lebih kuat lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.