Hasrat Wanita Bayaran

Kesabaran Anne



Kesabaran Anne

0Annelise menatap sinis ke arah Layar monitor yang menampilkan Edwards dan Choon-hee yang sedang mengobrol dan saling melemparkan senyum manis. sedikit resah di hati Anne saat ini, karena Takut bahwa Edwards benar-benar akan jatuh cinta pada wanita bayaran yang tidak punya harga diri itu.     

Anne memilih untuk keluar dari ruangan rahasia dan berjalan santai untuk menemui suaminya, Ada beberapa hal yang memang Anne inginkan saat ini. mengetahui tentang keadaan Edwards yang sesungguhnya dan mengetahui apakah Choon-hee sudah hamil atau belum. tapi sialnya kedua hal itu tidak bisa di dapatkan oleh Anne dengan cepat.     

Langkah kakinya sudah keluar dari ruangan, dia berjalan perlahan-lahan menuruni satu persatu anak tangga. Melihat Beberapa pelayan yang sibuk membersihkan rumah dan yang lainnya sibuk menata makanan di atas meja makan. Ini sudah hampir jam makan malam, mungkin sekitar setengah jam..     

Anne memilih untuk melangkah ke arah ruangan kerja Suaminya, Karena disanalah biasanya Brandon sedang sibuk rapat dengan para pemegang saham dan mengurus perusahaan dari balik layar, dia selalu mengambil alih kerjaan Edwards di tanggal-tanggal segini. Karena Brandon tau bahwa penyakit Edwards akan kambuh, Mereka semua sudah terlalu terbiasa dengan apa yang terjadi. Hingga membuat mereka muak dan lelah menghadapi situasi yang sama berulang kali.     

Anne mengetuk pintu terlebih dahulu, lalu membukanya dengan perlahan. Melihat suaminya yang masih sibuk mengetik sesuatu di laptop, Anne masuk ke dalam dan menutup kembali pintu di belakangnya.     

"Kau belum selesai? apakah masih banyak pekerjaan yang sedang kau lakukan saat ini? jangan terlalu di paksa suamiku, kau butuh istirahat. bagaimana jika kau memberikan tanggungjawab itu pada Daniel saja? menjadi Direktur utama di perusahaan Douglas, tentu saja anak kita bisa melakukan hal tersebut. daripada harus memberikan tanggungjawab itu pada Edwards, dia selalu sakit-sakitan." Anne memang selalu memanas-manasi keadaan yang sedang terjadi, selama ini suaminya tidak mau memberikan hak penuh pada Daniel. Entah apa alasannya, Anne memang jarang mengetahui keinginan suaminya itu.     

selama 20 tahun ini juga Suaminya selalu mengelak, ketika membicarakan tentang almarhum istri pertamanya yang sudah meninggal dunia, dia terlihat sedih sewaktu-waktu. Membuat Anne Semakin resah bahwa selama ini Brandon masih menyimpan perasaan cinta pada istri pertamanya itu.     

Namun Anne berusaha untuk baik-baik saja dan tidak membahas secara detail, karena Anne masih mau hidup tenang menjadi Nyonya Douglas. Takutnya, jika Anne membahas hal yang Tidak penting seperti itu. Membuat Brandon jadi Semakin Stres dan keadaan menjadi tambah buruk. Brandon tidak boleh mati dulu, dia harus tetap hidup sampai memberikan sebagian hartanya kepada Daniel dan Azzhura. dan sebagian lagi tentu saja pada Anne, itu kenapa Anne masih bisa bersikap sangat baik dan manis sekali pada Edwards. Padahal sebenarnya Anne sudah begitu muak, pada dua lelaki GILA yang sialnya adalah sumber kekayaan di keluarga Douglas.     

"Suamiku, kau dengar apa yang aku katakan? kau sudah sangat lelah. sini biar aku pijat lehermu." Anne berjalan santai mendekati suaminya, memegang pundak suaminya dan Mengelusnya dengan lembut. Memainkan sedikit leher Brandon, agar suaminya ini bisa terusik dan menjawab pertanyaan dari Anne.     

"Apakah Choon-hee sudah hamil?." Brandon malah bertanya hal lain, Pertanyaan yang membuat Anne hampir berdecak kesal. untuk saja bibirnya masih bisa terkatup dan tidak kebablasan untuk mengomel.     

"Akan di beritahu besok, tadi kami sudah melakukan pemeriksaan. Walaupun memang tidak terlalu jelas apakah Choon-hee bisa hamil atau tidak." Ungkapan Anne membuat Brandon Menghentikan gerakan tangannya dan langsung menengok ke arah Anne dengan cepat.     

"Apa maksudmu?." Tanya Brandon bingung.     

"Choon-hee punya hormon yang tidak stabil, dia sudah beberapa bulan tidak menstruasi. jadi ya... Mungkin bisa di katakan bahwa dia susah hamil, atau mungkin bisa. Tapi kita tunggu saja Hasil dari dokter Lita." Anne mencoba menenangkan suaminya.     

"Kau ini bagaimana? Bagaimana kau tidak mencari tau dulu apakah Choon-hee subur atau tidak! Jika sudah begini, sama saja bohong! Kita benar-benar tidak bisa menunggu hal yang tidak pasti! Kau bodoh sekali! bagaimana aku bisa memberikan tanggungjawab sekecil ini padamu! tapi kau tidak bisa melakukan dengan baik!." Brandon terlihat marah, Anne yang mendengar makian dari Suaminya hanya bisa tersenyum saja.     

"Sayang, tenang.. kau bisa marah-marah jika besok hasilnya sudah keluar. jangan langsung berpikir negatif, kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya." Anne berbisik sensual, dia berusaha membuat Suaminya tenang.     

[Pria tua sialan! bisa-bisanya dia membentak diriku dan memaki diriku, padahal selama 20 tahun ini aku menemani dirinya dan selalu ada di sampingnya! jika saja dia bukan Pengusaha kaya raya dari keluarga Douglas. Mana mau aku menikahinya yang Gila ini! Sudah Gila, tidak tau diri juga!.] Anne berkata dalam hatinya.     

Dia sepertinya sangat kesal karena perlakuan Brandon yang selalu saja meremehkan Anne selama ini.     

"Awas saja sampai Choon-hee benar-benar tidak bisa hamil! kau harus bertanggungjawab penuh atas masalah ini. Aku sudah merelakan sedikit Harga Diriku untuk memohon padanya agar mau hamil anak Edwards. Jika Ternyata dia mandul, lebih baik cari wanita lain! kau benar-benar membuatku tambah pusing. Pergi sana! Tidak berguna!." kata-kata Brandon cukup kencang terdengar di dalam ruangan.     

Anne masih saja Tersenyum, dia menampilkan wajah yang begitu sabar dan manis sekali. "Baiklah sayang, jika kau mau sendirian saja. Ingat setengah jam lagi makan malam, aku mau kau makan tepat waktu dan jangan sibuk bekerja terus. aku tunggu di ruangan makan ya." Anne mencium pipi suaminya dan menepuk-nepuk pelan pundak suaminya itu.     

dia berjalan santai ke arah pintu, Berusaha untuk tetap tenang dan Tersenyum. Semua itu telah dia lakukan selama 20 tahun ini, jadi tidak ada salahnya tetap bersabar dan terus bersabar.     

[Lihat saja kau nanti Brandon! Aku sudah bersabar selama ini dan memberikan banyak cinta untukmu! tapi kau dengan mudahnya memaki diriku, Kau juga seenaknya menganggap aku ini hanya pelayan di rumah ini! Ckckckck.. Hidupmu tidak akan lama lagi, setelah Choon-hee hamil nanti dan melahirkan anaknya. Kau dan Lecy ibumu akan aku bunuh! Mati di tanganku!.]     

Anne membuka pintu dan matanya langsung sedikit terkejut melihat kedatangan Nenek Lecy, yang sedang berjalan menggunakan tongkat ke arahnya. "Mom, Kau mau bertemu Brandon?." Tanya Anne     

"Ya, dia di dalam?." Tanya Lecy.     

"Ya Mom, silahkan masuk ke dalam." Anne sedikit bergeser tubuhnya, dia melihat Nenek Lecy yang sudah masuk. Buru-buru Anne berjalan pergi dari sana, dia harus mengetahui apa saja yang di katakan Nenek Lecy pada Brandon. Anne kembali berjalan ke arah ruangan rahasia Miliknya, dimana disana dia bisa melihat dan mendengar semuanya dengan jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.