Hasrat Wanita Bayaran

Tanggal 13 setiap bulan



Tanggal 13 setiap bulan

0Aku ikut tersenyum senang ketika mendengar apa yang dia katakan, melihat tatapan matanya yang berbinar itu. tentu adalah hal yang langka, Cintanya yang begitu besar dan kasih sayangnya yang begitu luar biasa. adakah yang lebih baik dari hal tersebut? dunia memang terkadang suka tidak adil, mengambil apa yang paling kita butuhkan untuk saat ini.     

Memandang Edwards yang begitu manis saat Tersenyum, membuatku sadar bahwa dia memang mempunyai sifat yang baik. Hanya saja, Keadaan membuatnya jadi tidak berguna. Membuatnya jadi merasa kehilangan arah, Aku mau membuatnya punya tujuan kembali. Tapi bagaimana caranya? Dia terlalu jauh untuk aku jangkau, Ada sekat yang cukup tinggi dan tebal antara aku dan Edwards.     

"Ibumu pasti bahagia melihat dirimu saat ini, Kau tumbuh dengan baik dan menjadi lelaki yang baik. Kau anak yang dia banggakan." Ujarku pelan, Edwards hanya menghela nafasnya. Dia menggelengkan kepalanya dan memilih untuk menyandarkan punggungnya ke pinggiran sofa.     

"Aku rasa ibuku sedih saat ini, melihatku yang berbeda dari waktu ke waktu. aku hanya bisa terdiam dalam keheningan dan terperangkap dalam kegelapan. Menangis di setiap malam dan hanya mampu mengingat kenangan bersamanya di setiap mimpiku. aku ingin kembali, kembali saat aku kecil dulu. Ketika ibuku ada disini dan selalu memeluk diriku dengan erat, tidak kutemukan kehangatan Pelukannya lagi." Edwards memandang ke arahku, dia seperti memberitahu bahwa dia memang butuh kehangatan yang sama. Kehangatan yang ibunya berikan sewaktu dulu.     

Aku jadi bertanya-tanya, sejak kapan dia di tinggalkan ibunya? apakah saat kasus penculikan itu?.     

"Edwards, Apakah ibumu pergi saat kau kecil dulu?." Tanyaku Hati-hati, aku sempat melihat ketakutan di matanya. walaupun hanya sekilas namun terlihat jelas.     

"Ya, saat aku di culik. saat itulah ibuku di bunuh dan meninggalkan diriku, kau tau Choon-hee? Sebenarnya pada hari penculikan itu aku dan ibuku sedang liburan bersama. Daddy berkata akan menyusul kami, tapi nyatanya dia tidak menyusul kami. Tapi dia menikah dengan Mommy Anne, Dan meninggalkan aku serta ibuku. Mereka kira aku sudah mati bersama ibuku, Sampai pada akhirnya kau yang menyelamatkan diriku." aku langsung terdiam mendengar apa yang di katakan Edwards saat ini.     

Sejahat itu Tuan dan Nyonya Douglas? Tapi kenapa Edwards masih terlihat baik-baik saja untuk saat ini? Kenapa dia terlihat masih tenang dan bersikap sayang pada kedua orang tuanya yang sekarang?.     

Aku masih mau bertanya hal lain, tapi mulutku sengaja aku kunci dengan rapat. aku tidak mau mempertanyakan hal-hal yang tidak bisa aku tanyakan. apalagi Soal masa lalunya yang pastinya sangat rumit.     

"Oh begitu, kau merasa sakit hati tidak? saat membicarakan tentang ibumu? tentang hari dimana kau mengetahui kenyataan pahit tersebut?." Ucapku pelan, Edwards hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi. Senyum yang terasa sangat menyakitkan.     

"Aku cukup baik-baik saja, Mencoba untuk menutup Kenangan masa lalu. Tapi memang, efek samping dari apa yang aku lakukan, Membuatku mempunyai trauma akut. aku hidup pada kenyataan yang pahit, membuat semuanya seolah-olah terjebak pada keadaan masa lalu. Itulah kenapa kau melihat sisi lain dari Diriku, iyakan? bagaimana menurutmu? tentang aku yang memang tidak Sesempurna yang kau bayangkan?." Pertanyaan Edwards masih sama, dia mau mendengarkan kejuruan dari mulutku.     

Tapi aku tidak punya kata-kata yang tepat untuk membuat suasana hatinya membaik.     

"Apakah kau bisa sembuh?." Dari banyangkan Pertanyaan, aku menanyakan hal yang mungkin saja tidak akan pernah Edwards ketahui. aku ini bodoh ya?.     

"Entahlah, aku sering ke dokter dan mengecek semua kondisi yang aku rasakan. Tapi semua itu kembali pada diriku sendiri, aku masih belum mau melupakan masa laluku. Itu kenapa aku masih terjebak pada trauma Tersebut dan sewaktu-waktu bisa kambuh." Katanya jujur.     

"Sewaktu-waktu? apakah di tanggal tertentu? sebab tadi pagi aku mendengar perkataan Tuan Douglas yang mengatakan, Bahwa memang sudah waktunya kau bersikap seperti tadi pagi. Maksudku.." Aku jadi bingung sendiri mau mengatakan apa, Edwards yang tau apa Pertanyaan dariku hanya bisa tersenyum dan Memegang tanganku dengan baik.     

"Ya, di setiap tanggal 13. dimana tanggal inilah aku di culik dan kehilangan ibuku, di setiap tanggal ini juga aku akan bersikap aneh dan tidak bisa mengontrol diri. Tapi, ada yang aneh dengan hari ini. sebab biasanya aku akan sakit selama seharian penuh. Tapi hari ini?." Edwards menggantung ucapannya, membuatku semakin penasaran saja.     

"Tapi hari ini kenapa? Apakah terjadi sesuatu?." Tanyaku sedikit menuntut.     

"Hari ini aku tidak benar-benar sakit, Aku merasakan kehangatan yang kau Berikan. Membuatku sadar pada waktu yang tepat, Aku ingat semua yang aku lakukan padamu. aku ingat saat kau mengelus lembut kepalaku dan berkata Bahwa aku anak yang baik, Kau bertindak seperti ibuku." Ungkapan yang Edwards katakan tentu saja membuatku semakin bingung.     

"Apakah kau mau berada di sisiku setiap bulan? di tanggal 13? aku bisa selalu mengelus rambutmu dan berkata bahwa kau anak yang baik, aku bisa memeluk dirimu dengan erat dan Memberikan kehangatan yang biasa ibumu berikan." aku bangun dari tempat duduk dan berjalan ke arah Edwards, aku memeluk leher Edwards dari belakang tubuhnya dan Mencium pipinya dengan lembut.     

Edwards terlihat tertawa pelan lalu mencium balik pipiku, aku hanya bisa tersenyum geli karena basah dari bibirnya. "Bagaimana jika ternyata kau meninggalkan diriku?." Tanya Edwards.     

"Kenapa aku harus meninggalkan dirimu? bukankah sebelumnya kau yang menyuruh aku pergi? bisa jadi setelah ini kau lagi yang menyuruh aku pergi." Kataku santai, aku hanya ingin tau bagaimana reaksi Edwards dengan Pertanyaan yang aku ajukan.     

"Soal kemarin? aku malah merasa kau sedikit terganggu dengan sikapku yang terlalu mengejar-ngejar dirimu, itu kenapa aku memutuskan untuk menyudahi saja hubungan pekerjaan kita. Tapi aku tidak tau bahwa Mommy Anne malah membawa dirimu kemari, maafkan aku soal yang itu ya. aku benar-benar tidak bermaksud melakukan hal bodoh padamu, aku hanya berpikir bahwa kau sama saja seperti yang lainnya. akan pergi saat melihat semua kekurangan di diriku." Ungkapan yang sangat menyedihkan, aku sampai hampir meneteskan air mata mendengar apa yang di katakan oleh Edwards.     

"Aku paham, Sekarang bagaimana jika kita berjalan-jalan keluar? kau sudah mandi? mandi lebih dulu, aku mau makan makanan berat setelah ini. Rasanya makan puding coklat saja tidak bisa membuat perutku kenyang. Bagaimana?." Aku menghapus setitik air mata yang mengalir, mendengar ucapan dariku Edwards langsung mengangguk dan bangun dengan cepat.     

Dia menggendong tubuhku seperti bayi, lalu membawa diriku ke Arah kamar mandi. "Kita akan mandi dan bercinta! aku merindukan dirimu." Edwards berkata dengan sangat lantang, membuatku langsung tertawa kencang dan kami benar-benar melakukan percintaan panas di dalam kamar mandi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.