Hasrat Wanita Bayaran

Wajah asli Keluarga Douglas?



Wajah asli Keluarga Douglas?

0"Bagaimana Choon-hee? Kau suka atau tidak dengan apa yang di katakan oleh Edwards? kau mau menikahinya? atau kau mau keluar saja dari rumah ini? semua ada di tanganmu, nyatanya aku bukanlah orang yang suka memohon." Nyonya Besar Douglas menginterupsi keterdiaman diriku, aku sempat menengok ke arah Edwards. dia hanya diam dan menatap piring di depannya dengan Pandangan aneh.     

Kenapa aku tidak dia bela sama sekali?     

"Aku.. Aku..." Aku bingung harus menjawab apa, ini bukanlah keadaan yang mau aku Rasakan. maksudku, aku sedang ingin baik-baik saja tanpa pembicaraan yang terlalu monoton dan juga rumit seperti sekarang. Bagaimana bisa Nenek Lecy berkata Bahwa dia tidak suka memohon? padahal Keluarga Douglas yang lain sudah memohon padaku sejak tadi, Ahh.. mereka memang sombong sekali, aku jadi kesal sekarang!     

"Kau tidak mau menikah denganku? aku kau membalas semua kebaikan yang kau lakukan di masa lalu, bukankah kita akan sama-sama di untungkan dengan pernikahan ini? aku membalas kebaikan dirimu dengan membuat citra baik dan juga Status yang jelas padamu. Kau menjadi Nyonya Douglas jika bisa melahirkan seorang anak laki-laki, kau juga akan di hargai serta mendapatkan banyak pengakuan dari Semua orang. Lalu aku? Aku mendapatkan anak darimu dan melunasi hutang janjiku di masa lalu. Bagaimana? mau ya? ini hanya berlaku sebentar saja, Sampai anak kita nanti berumur tiga tahun atau empat tahun." Ujar Edwards padaku.     

Apakah ini sebuah lamaran yang manis? atau ini hanya sekedar lamaran yang memang akan berakhir dengan tragis?     

Siapa yang membuat Banyak drama serta cerita manis tentang Wanita miskin menikah dengan Pria kaya dia akan menjadi seorang Ratu? Siapa yang membuat cerita semanis itu?     

Apakah kalian tidak tau! Bahwa yang miskin akan tetap di pandang sangat miskin! yang kaya akan mengontrol kita kayaknya Boneka! ckckck.. tidak bisa di Percaya, dunia memang tidak pernah adil bagi kita yang tidak punya apa-apa ini..     

Keluarga ini memintaku menjadi bagian dari keluarga mereka, Dengan paksaan dan hinaan yang begitu Kurangajar. lalu aku bisa apa? menolak? nyatanya aku sudah masuk ke dalam jebakan mereka lebih dulu, aku tidak bisa bergerak bebas. kaki dan tanganku di rantai besi, mulutku memang masih bisa berkata tidak atau mungkin menolak semuanya.     

Tapi tubuhku? tubuhku sudah berada di bawah kendali mereka. aku mungkin masih Bisa melangkahkan kaki keluar dari pintu besar di ujung sana. Tapi apakah kalian tau bahwa setelah pintu itu terbuka, maka aku akan menjadi se-ogok mayat tidak berguna? Namaku hanya akan menjadi nama yang buruk, mayatku akan di buang ke pembuangan sampah dan tidak di temukan oleh orang lain.     

Aku tertawa kecil tentang semua yang baru aku sadari sekarang, kenapa aku bisa sangat bodoh selama ini? Aku hanya memikirkan uang saja, aku hanya memikirkan Bahwa aku bisa menemukan ibu dan ayahku. tapi sepertinya mereka tidak benar-benar akan membuatku mendapatkan apa yang aku inginkan.     

Mereka memberikan kata-kata manis di awal, lalu memasang perangkap dan membuatku terpenjara di dalam sangkar emas. Seperti tikus yang kelaparan, mereka tau kelemahan yang aku punya.     

"Baiklah, kita akan menikah. sesuai apa yang memang kalian inginkan, tapi jangan lupa bahwa aku meminta beberapa hak yang memang akan menjadi milikku." Ujarku pelan, aku tersenyum manis sekali. mengikuti permainan yang di tentukan oleh Keluarga Douglas saat ini.     

Mataku sudah menatap makanan di depanku lagi, lalu aku menyuap potongan bebek panggang. ahh.. rasanya sudah tidak seenak tadi, kenapa? karena memang suasana hatiku langsung memburuk sekarang.     

"Bagus! Kau anak yang pintar Choon-hee, Edwards.. Kita bisa melaksanakan pernikahan setelah mengetahui kehamilannya sebentar lagi. Jangan pernah membatah ucapan Nenek lagi, Jika memang kau masih mau mencintai Violet secara utuh. Ini peringatan terakhir." Ada Sebuah ancaman nyata dari suara yang di keluarkan oleh Nenek Lecy. aku hanya memasang baik telingaku saat ini.     

apa sebenarnya Maksud dari ancaman itu? bukankah katanya Keluarga Douglas tidak bisa menyentuh Violet sama sekali, tapi kenapa Ancaman Nenek Lecy terdengar seperti ingin membunuh Violet?     

aku mendengar suara Nafas Edwards yang sudah naik turun, aku tau bahwa dia merasa ketakutan saat ini.     

Aku berpura-pura tidak mengetahui apapun, sekarang aku harus bisa waspada pada keluarga ini. aku jadi merasa bahwa isi dari seluruh keluarga Douglas adalah Psikopat. Wajah mereka tampak lembut, baik hati dan tidak sombong. Tapi jika di rasakan lebih dalam lagi, mereka itu seperti menggunakan topeng di kehidupan sehari-hari.     

karena kenyataanya wajah asli mereka sangat lebih Buruk dari ini, aku memegang tangan Edwards dengan lembut. dan tangan itu benar-benar terasa dingin saat ini, Edwards takut? dia takut pada kata-kata neneknya saja?     

"Aku sudah selesai makan, Edwards? Apakah kau mau ke kamar? mungkin kita bisa melakukan sesuatu yang manis." Kataku pada Edwards, dia sempat Tersenyum kecil ke arahku. lalu dia mengangguk dan aku langsung bangun dari tempat duduk dengan perlahan.     

"Terimakasih Makan malamnya, aku akan kembali ke kamar." Kataku pada mereka, mereka hanya mengangguk dan Mengacuhkan saja diriku.     

Tangan Edwards benar-benar aku pegang dengan erat, aku menariknya lembut. aku mau dia tau bahwa aku selalu ada untuknya, aku membantunya untuk berjalan dengan baik.     

Masih terdengar suara nafas Edwards yang begitu kasar, Nafasnya seperti orang yang selesai berlarian dengan kencang.     

Kami masuk ke dalam lift, kemudian lift itu tertutup membuat suasana menjadi sangat canggung. "Maafkan aku, tidak bisa menyelamatkan dirimu dari semua ini." Ucapan Edwards membuatku menengok ke arahnya.     

"Apa?." Tanyaku, memastikan bahwa dia sedang berbicara dengan diriku.     

"Ah.. tidak." Kata Edwards lagi, aku menatap lekat ke arahnya. jadi bertanya-tanya kenapa dia seperti mengelak pada apa yang dia katakan sendiri?     

Denting lift terbuka, kami keluar dari sana. aku masih saja memegang tangan Edwards dengan erat, ketika baru saja membuka pintu. Edwards menahan tanganku, dia menatap mataku sebentar. ada berjuta perasaan dari tatapan matanya. tapi aku tidak bisa menebak apa maksud semua ini?     

"Apa?." Tanyaku, Dan dia hanya menggelengkan kepalanya pelan.     

"Ayo masuk, Jangan katakan apapun." hanya itu yang aku dengar dari suara Edwards. Kami akhirnya masuk ke dalam kamar.     

Pintu sudah tertutup lagi, aku mencoba untuk memperhatikan keadaan sekitar. Ruangan kamar ini memang terlihat biasa saja dan tidak ada yang berubah, tapi entah mengapa aku merasa bahwa semuanya terasa aneh. apakah ada yang berbeda? Tidak..     

Aku mencoba duduk di salah satu sofa, mengambil handphone milikku yang tergeletak di atas meja. Aku memilih untuk melihat-lihat sosial media, membiarkan saja Edwards yang sekarang sedang membuka laptopnya dan sibuk dengan pekerjaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.