Hasrat Wanita Bayaran

memangnya kau tidak rindu padaku?



memangnya kau tidak rindu padaku?

0Kedatangan diriku ke rumah sakit benar-benar bukanlah hal yang baik, sekarang aku hanya bisa duduk diam dan menikmati minuman dingin yang di sediakan.     

Perjanjian yang telah di sepakati dan juga keinginan diriku untuk cepat-cepat bertemu dengan ibuku sendiri, siapa yang bisa menolak semua ini? saat hal yang sejak dulu aku inginkan akan segera tercapai hanya dengan bantuan keluarga Douglas.     

Mataku menatap Interaksi antara Tuan Douglas dan istrinya, mereka sepertinya sedang sangat senang Karena sejak tadi bercanda bersama.     

Sedangkan Azzhura dan juga Daniel, mereka sibuk bermain game online lalu sesekali mereka akan berteriak secara bersamaan. Kehidupan sederhana sebenarnya, tapi aku tidak tau apakah ini hal yang benar-benar sederhana bagi mereka atau tidak.     

Ketika aku mulai menghabiskan minuman di gelasku, Edwards datang dengan membuka pintu. aku tau dia akan datang, karena Daniel sudah mengatakan semuanya padaku. itu kenapa aku disini, karena aku Menunggunya.     

Mereka berkata Bahwa aku harus selalu ada di sekitar Edwards, membuatnya selalu dekat dengan diriku dan buat Edwards melupakan Violet dengan cepat. walaupun aku sebenarnya tidak tau apakah bisa membuat Edwards melupakan Violet secepat itu?     

Ketika aku pikir hanya Edwards saja yang datang kemari, ternyata aku salah. Violet mengikuti beberapa saat dari belakang. Membuatku harus menahan diri lagi untuk tidak terbawa emosi.     

"Hai Mom, Dad.. Choon-hee? Kau disini juga?." Edwards tanpa sengaja menyapa diriku, dia sudah menampilkan senyum manis. aku membalasnya dengan sebuah senyuman tidak kalah manis.     

"Hai, Daniel mengajakku kemari untuk menemui Keluargamu." Kataku santai, aku sudah melihat kedatangan Violet yang di acuhkan Oleh Keluarga Douglas. Melihatnya yang hanya diam saja dan terus berada di belakang tubuh Edwards, membuatku sedikit tersenyum penuh kemenangan.     

setidaknya aku punya poin lebih disini, Keluarga Douglas mendukung diriku!     

"Kau kemari Nak, Hari ini Daddy sudah bisa pulang. Kesehatannya membaik dan dokter bilang bahwa untuk sementara waktu Daddy tidak boleh di picu Hal-hal yang menyulitkan. Jadi? bisakah Kau menyuruh istrimu itu untuk menunggu di luar?." Nyonya Douglas tidak berbasa-basi lagi mengusir Violet, Karena memang sejak Violet datang. Tuan Douglas tidak menengok ke arah Violet sama sekali.     

aku memperhatikan wajah Edwards yang kelihatan sedih, tak lama dia berbisik pelan di telinga Violet dan membuat wanita ular itu mengangguk lalu meninggalkan ruangan ini.     

Ckckckck.. Kasihan sekali dia, Sudah benar-benar tidak di hargai sama sekali oleh keluarga suaminya. Tentu saja begitu, dia saja tidak pernah menghargai keluarga Douglas ataupun Edwards sendiri.     

Edwards berjalan ke arah ayahnya, dia memegang tangan Tuan Douglas dan Mengelusnya Dengan lembut. "Apakah Violet tidak bisa tinggal di rumah kita lagi Dad?." Tanya Edwards pelan.     

"Jika kau mau melihat Daddy gila atau mati dengan cepat, Silahkan saja." Tuan Douglas berkata dengan nada santai, hal itulah yang langsung di sambut gelak tawa oleh Daniel.     

aku tidak tau apa yang membuatnya tertawa, saat aku menengok dia masih asik dengan game online yang dia mainkan.     

"Baiklah Dad, mungkin kamu bisa tinggal di Apartemen saja." Kata Edwards lagi.     

"Tidak bisa begitu sayang, Kau harus pulang ke Mansion setiap hari. Dokter berkata padaku tadi Bahwa Choon-hee mempunyai sel telur yang subur dan Kau juga cukup subur untuk memiliki anak. Mungkin seminggu atau dua Minggu lagi kau bisa mendengar kabar kehamilan dari Choon-hee. sebagai seorang lelaki yang bertanggungjawab, kau tau kan apa yang harus kau lakukan? menjaga ibu dari anakmu adalah sebuah keharusan." Nyonya Douglas berkata dengan tegas, Edwards sempat menengok ke arahku dan dia lagi-lagi Tersenyum.     

Aku tidak tau apa yang sebenarnya membuat dia tersenyum selalu, mungkin dia bingung dengan apa yang harus di lakukan saat ini     

"Ya kak, lagipula kau kan bertemu dengan Violet di tempat kerja. jadi kau bisa membagi waktumu, di tempat kerja dengan violet dan di rumah dengan Choon-hee. bukankah menyenangkan mempunyai dua wanita sekaligus? Kau pasti harus bekerja ekstra." Daniel mengejek kakaknya secara terang-terangan. lalu dia menyudahi acara bermain gamenya, begitu pula dengan Azzhura.     

"Tapi..." Kata Edwards merasa tidak setuju.     

"Kau masih berkata Tapi? Saat kau sendiri yang membuat Choon-hee disini? Jangan pernah bermain-main jika kau tidak bisa bertanggungjawab Edwards. kau tau sendiri Bahwa di Keluarga kita, jika kau sudah menghamili seorang perempuan. maka Perempuan itu harus mendapatkan tanggungjawab penuh dan melahirkan anak yang sehat untuk penerus Keluarga! Apakah kau mau Nenekmu datang dan mengomentari semua yang kau lakukan sekarang? masih untung dia sedang sibuk dengan acara reuni bersama teman-temannya. jadi dia tidak terlalu memikirkan apa yang sedang terjadi saat ini." Sekali lagi Nyonya Douglas berkata begitu tegas pada anaknya sendiri.     

aku yang mendengar hal itu hanya sibuk memakan buah yang telah di potong-potong di depanku.     

"Ya Mom, tapi jika Choon-hee memang hamil. Tapi jika tidak?." Tanya Edwards sedikit kesal.     

"Dia pasti hamil, aku yakin sekali bahwa akan ada suara tangis bayi dalam Beberapa bulan ke depan. Dan aku juga yakin sekali bahwa itu akan datang dari Rahim Choon-hee. bukan dari rahim Istrimu." Mata Nyonya Douglas terlihat berkaca-kaca, sepertinya tingkat emosinya sudah sampai ambang batas. Jika seorang perempuan kesal, pastilah dia akan menangis akhirnya..     

"Mom? kenapa kau selalu menyalahkan..."     

"Edwards, bisakah kita mengobrol empat mata?." aku mematahkan omongan Edwards, bangun dari tempat duduk dan memilih untuk memegang tangan Edwards dengan lembut.     

"Ayo, di ruangan sebelah kosong. Kita bisa mengobrol dengan baik disana." sekali lagi aku mencoba untuk menarik perhatian Edwards, dia sempat mau menolak. tapi aku sudah tersenyum dan mengelus punggung tangannya sekali lagi.     

"Baiklah." Kata Edwards, dia menyerah dan mulai mengikuti diriku menuju salah satu ruangan yang ada di sebelah.     

membuka pintu penghubung, aku dan Edwards masuk ke dalam sana. tidak lupa aku mengunci pintunya dan memastikan Edwards tidak akan bisa pergi sebelum aku mengijinkannya pergi.     

sebab ini memang rencana aku dan keluarga Douglas, membuat Violet di luar sana menunggu dengan cemas.     

"Ada apa?." Edwards sudah mengeluarkan suara lembutnya, aku langsung memeluknya dengan erat. beberapa saat tidak asa suara darinya, dia terlihat bingung dengan apa yang aku lakukan sekarang.     

"Aku merindukan dirimu, aku rasa.. aku rasa diriku tidak bisa jauh dari dirimu, bisakah aku memiliki dirimu walaupun hanya sebentar saja?." suaraku sudah kubuat sedikit serak dan berpura-pura sedih, pelukan yang aku berikan pada Edwards juga sudah begitu erat sekali.     

"Kau kenapa? Bukankah kau bilang Bahwa kau bekerja secara profesional? Kenapa sekarang kau berkata rindu padaku?." Tanya Edwards.     

"Memangnya kau tidak rindu padaku? Benar-benar tidak rindu sama sekali?." Tanyaku balik, dan Edwards langsung terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.