Hasrat Wanita Bayaran

Kedatangan Choon-hee ke Mansion Douglas



Kedatangan Choon-hee ke Mansion Douglas

0Edwards sudah berlari masuk ke dalam rumahnya, di belakangnya Choon-hee mengikuti. Sebab Edwards memang sengaja mengajak Choon-hee, agar ada seseorang yang menemaninya ibunya     

Kedua adiknya saat ini sedang ada di negara lain, mengurus banyak hal yang memang adalah tanggungjawab mereka. Hanya Edwards saja yang bisa mengurus masalah ayahnya tersebut.     

Edwards sudah masuk ke dalam rumah, di antar oleh salah satu pelayan yang memang cukup sigap dalam masalah di Keluarga ini. pelayan terpercaya di Keluarga Douglas.     

"Mari Tuan, Tuan Besar Douglas ada di penjara bawah tanah." Ujar pelayan Briana pada Tuannya, Edwards langsung mengangguk dan menarik tangan Choon-hee dengan erat.     

Choon-hee hanya bisa diam saja sejak tadi, dia tidak tau kenapa dan mengapa Ada kata-kata penjara bawah tanah?     

Mereka berlari ke salah satu lift, lalu masuk ke dalam lift Tersebut. Mereka turun ke lantai bawah, Dimana Penjara bawah tanah memang ada di Mansion besar tersebut.     

Setelah pintu lift terbuka, Choon-hee dan Edwards langsung keluar secara bersamaan. di ikuti Briana dari belakang.     

Mereka masuk ke salah satu pintu berwarna merah, saat pintu terbuka itulah Choon-hee dapat mendengar suara orang berteriak sangat kencang, serta suara-suara rantai yang saling bertabrakan.     

Choon-hee menelan ludahnya susah payah, matanya melihat seorang lelaki yang memang cukup terkenal. siapa lagi kalau bukan Tuan Besar Douglas? Brandon.     

"Edwards, kau datang Nak.. astaga Nak, Daddy kambuh lagi. ini semua gara-gara Violet!!." Anne sudah menangis dan memeluk anaknya, Edwards yang melihat tangisan ibunya tentu saja langsung merasa sangat sedih. dia balik memeluk erat dan memastikan ibunya tenang lebih dulu.     

Edwards menengok ke arah Choon-hee, wanita itu hanya diam saja dan tidak memandangi Brandon yang sedang di rantai. Tubuhnya tergeletak di atas ranjang dan kaki tangannya di ikat dengan rantai besi yang cukup besar.     

Ada banyak Pengawal yang berjaga di sana, Choon-hee tidak tau ada apa sebenarnya. dia juga tidak punya keinginan untuk bertanya. karena baginya, itu bukan masalah yang bisa di ikut campurkan.     

"Mom, tenanglah. Apakah Dokter Lee sudah datang? Sudah di periksa Daddy?." Tanya Edwards dengan suara pelan.     

"Sudah, sudah di berikan obat juga. Tapi Daddy masih saja berteriak dan memanggil nama Violet dengan sangat kasar. wanita itu! Dia benar-benar membuat banyak masalah! Ceraikan saja dia! Mommy muak melihatnya! dia hampir mati di bunuh oleh Daddy. rambutnya Rontok dan kulit Kepalanya terlepas. Mommy tidak tau bagaimana kondisinya saat ini, Tapi salah satu pelayan sudah Mommy suruh menjaganya." Anne berkata dengan sangat terburu-buru dan masih juga menangis. dia belum melihat kedatangan Choon-hee disini.     

"Tenang Mom.. Tenang.. Ada aku disini, aku akan menelpon Azzura dan juga Daniel untuk segera pulang. Mommy istirahat di kamar saja ya? Biar masalah Daddy Aku yang urus. Bagaimana? Ada teman wanitaku disini. Namanya Choon-hee, Dia akan menemani Mommy." Edwards menghapus air mata Ibunya, mendengar kata Choon-hee. Anne langsung menengok dan melihat jelas wajah wanita yang sudah tersenyum semanis mungkin pada Anne.     

Seperti melihat bunga yang bermekaran di musim panas, wajah Anne langsung Tersenyum kecil. "Hai.. Siapa namamu?." Tanya Anne berbasa-basi.     

"Choon-hee, Nyonya.. senang bertemu denganmu." Kata Choon-hee berpura-pura tidak saling mengenal.     

"Dia adalah wanita yang selama ini menemani aku Mom, dia wanita yang baik. Walaupun bukan dari keluarga yang cukup terpandang. Tapi setidaknya dia baik padaku, dan aku yakin dia akan sangat baik pada Mommy. Mommy mau kan? Istirahat di kamar, Nanti Choon-hee yang akan menjaga Mommy." Kata Edwards sekali lagi, sedikit menjelaskan siapa Choon-hee disini.     

"Baiklah, Terimakasih kau sudah mau memperhatikan Mommy. Mommy harap kau bisa menenangkan Daddy Ya.. Ayo Choon-hee, Maaf kau harus melihat hal yang tidak baik ini ya." suasana hati Anne langsung berubah, dia merasa cukup senang melihat wanita yang selama ini di harapkan. Ternyata di bawa oleh Edwards ke Mansion keluarga Douglas.     

dalam Pikiran Anne sudah bertanya-tanya apa saja yang di lakukan Edwards dan Choon-hee. Hingga mereka begitu dekat dan Edwards sangat percaya pada wanita bayaran ini.     

"Mari Nyonya, Edwards.. aku antarkan Nyonya Douglas ke kamar ya." Pamit Choon-hee dengan sopan, Edwards mengangguk. Lalu mengusap lembut kepala Choon-hee.     

Anne Tersenyum kecil melihat hal yang sangat manis ini, Choon-hee sudah menggandeng tangan Anne dan mereka pergi dari ruang bawah tanah.     

Tidak ada pembicaraan dalam beberapa saat, sampai Anne dan Choon-hee sampai di depan pintu kamar utama.     

Anne masuk lebih dahulu, di susul oleh Choon-hee. Lalu Anne langsung menutup pintunya dan mengunci dari dalam. wajahnya yang tadi sangat suntuk, sekarang benar-benar segar sekali.     

"Bagaimana? Kau berhasil?." Tanya Anne sangat bersemangat.     

"Ya Nyonya, sudah berhasil. Edwards selalu membuang benihnya di rahimku. aku rasa sebentar lagi aku akan benar-benar mengandung anak Edwards." Choon-hee menunduk hormat sambil berkata apa yang terjadi.     

"Bagus!!! Kau luar biasa! Kau mampu membuat Edwards tidur denganmu dan benar-benar membuang benih ke rahimmu. Mulai sekarang kau harus jaga kesehatan dan jangan pernah min alkohol. Aku akan memberikan satu pelayan untuk membantu dirimu di apartemen, membuatkan makan makanan sehat dan selalu memperhatikan kesehatanmu. seminggu lagi kita akan ke dokter kandungan, lalu melihat apakah kau sudah hamil atau belum. kalau bisa selama seminggu ini juga kau memastikan Edwards tidur denganmu. Kau boleh menginap disini, kapanpun kau mau." Anne memegang tangan Choon-hee sangat antusias.     

Choon-hee hanya bisa mengangguk sekali lagi.     

"Baik Nyonya." Ujar Choon-hee patuh.     

"Oh ya, masalah Violet. apakah dia sering menemui dirimu?." Anne mengajak Choon-hee untuk duduk di salah satu sofa.     

Mereka duduk sedikit berjauhan, Anne sudah membuka gorden Kamarnya dan membiarkan langit sore ini terlihat terang dari balik kamar. Pemandangannya langsung mengarah ke lapangan Golf, begitu besar dan terlihat danau di tengah-tengahnya.     

"Dia sering bertemu denganku dan mengancam diriku, tapi aku cukup bisa mengendalikan apa yang dia lakukan. Aku sebenarnya tidak tau rencana apa yang akan dia lakukan, tapi aku harap dia tidak membunuhku." Choon-hee berkata sangat jujur, Anne yang mendengar hal itu hanya bisa menggigit bibirnya pelan.     

"Kau tenang saja soal wanita sialan itu, aku akan melakukan apapun agar kau bisa baik-baik saja. Kalau begini, aku akan memberikan beberapa pengawal pribadi untukmu. mereka akan Memantau dirimu dari kejauhan saja, agar Edwards juga tidak curiga. Jika ada hal-hal yang mencelakai dirimu, aku yakin para pengawal akan lebih dulu tau." Semua ucapan Anne benar-benar di patuhi oleh Choon-hee. Karena baginya saat ini, keamanan adalah yang paling utama.     

tidak di pungkiri bahwa Choon-hee memang cukup takut pada ancaman Violet. Apalagi Violet adalah orang yang berpengaruh, pastilah dia punya banyak cara untuk membunuh Choon-hee.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.