Hasrat Wanita Bayaran

Berlibur di Pulau Labengki



Berlibur di Pulau Labengki

0Aku dan Edwards benar-benar pergi berlibur malam ini juga, kami bahkan sudah turun di Bandara Haluoleo di Kota Kendari. Indonesia. kami sampai di pagi hari, sekitar pukul 6 pagi waktu setempat, karena jika ke tempat ini kita harus pagi-pagi sekali datangnya. salah satu guide yang di pesan oleh Edwards juga sudah menyambut kami dengan baik.     

Beberapa pengawal yang ikut dengan Edwards saat ini juga sudah menyamar sebagai wisatawan. Aku merasa lebih nyaman berlibur Seperti sekarang, Karena katanya menuju pulau yang kau kita datangi nanti. Kita akan melakukan perjalanan yang cukup panjang, karena Pulau Labengki belum benar-benar dikelola sebagai sebuah tujuan wisata, sehingga jika kita ingin kesana butuh persiapan khusus. Misalnya menyiapkan persewaan perahu. Kalau tidak ingin repot, kita juga bisa menggunakan jasa operator wisata sebagai guide ke Pulau Labengki.     

Untungnya Edwards banyak uang, jadi kami langsung menyewa hal-hal yang di perlukan.     

Perjalanan dilanjutkan ke Desa Toli-toli sekitar dua jam dengan menggunakan kendaraan bermotor. aku sudah naik ke atas motor yang di Kendarai oleh penduduk setempat, aku memberikan senyum manis untuk menyapa mereka. Karena katanya penduduk Indonesia sangat baik dan paham bahwa jika kita tersenyum, maka mereka akan tersenyum balik dan Menerima kita sebagai tamu yang sopan.     

Beberapa hal juga yang harus aku pahami saat ada di tempat ini, aku tidak boleh berbicara kasar, memakai baju yang sopan, tidak semena-mena pada orang lain dan selalu bersikap dengan baik. Adat istiadat yang ada di Indonesia memang kental akan budaya, dan aku sangat menghargai semua hal itu.     

Perjalanan memang cukup jauh, walaupun ini pertama kalinya aku menaiki motor dan harus menahan bokong agar merasa nyaman, tapi aku tetap senang. karena udara pedesaan dan pohon-pohon yang tinggi membuatku jadi bisa melihat pemandangan alami.     

Sesekali Edwards melambaikan tangannya ke arahku, dia tadi sempat berkata bahwa aku akan benar-benar melakukan liburan. Karena Edwards Tidak mau menyewa helikopter untuk lebih cepat sampai ke pulau yang akan kita kunjungi, dia mau menikmati udara dan alam sekitar. ya salah satunya dengan melakukan perjalanan darat yang memang cukup ekstrim. Tapi Edwards berkata bahwa semua ini akan baik-baik saja, kita sudah punya Tour Guide yang baik dan dapat dipercaya.     

Menebus waktu yang cukup lama, tibalah kami di pesisir pantai. kita akan melanjutkan perjalanan menyeberang ke pulau Labengki menggunakan speedboat. Edwards memegang tanganku, kami naik ke atas speedboat yang sudah di sediakan.     

"Kau lelah? ini minum lebih dulu." Edwards memberikan air minum padaku, aku menerimanya dengan baik. Mata Edwards terus saja menatap mataku. cahaya pagi di tempat ini memang sempurna, membuat wajah Edwards terlihat jelas.     

"Kau juga minum, Ternyata menyenangkan ya naik sepeda motor. Kau sering berlibur Seperti ini?." tanyaku, sambil memberikan botol minum pada Edwards.     

"Aku sering melakukan Traveling, Sendirian. Beberapa kali di temani oleh Pengawal. Rasanya begitu berbeda ketika aku bisa Traveling dengan cara sederhana seperti ini. Membuatku merasa lebih menikmati pemandangan dan mengenal banyak hal yang tidak aku ketahui. Kau tidak apa-apa kan aku ajak seperti ini?." Edwards berkata setelah dia meminum airnya, aku yang mendengar pertanyaan di Kalimat terakhir hanya tersenyum saja.     

"Aku malah mendambakan Liburan seperti ini sejak lama. ketika aku kecil dulu, aku tidak pernah ikut Liburan yang di adakan oleh Pihak sekolah. Padahal saat itu aku ingin sekali Camping bersama Mereka di pulau atau di hutan. jadi saat kau ajak seperti ini, aku jadi bisa merasakan hal yang sangat aku inginkan dulu." Kataku jujur.     

"Ini baru permulaan, setelah ini kau akan merasakan alam dengan cara berbeda lagi. Kita akan camping dan tidur di bawah langit malam, Melihat bintang-bintang dengan bentuk yang sempurna. aku yakin kau akan suka, dan aku akan memastikan kau mendapatkan Liburan yang sangat kau impikan sejak lama." Edwards mengelus kepalaku dengan lembut, aku merasa tersentuh dengan semua perlakuan dan kata-kata manisnya.     

"Terimakasih Edwards." Ucapku.     

"Tidak usah berterimakasih sekarang, katakan itu saat kita pulang nanti. Ayo pakai Rompi pelampungnya, agar kita bisa meminimalisir keadaan di luar kendali kita. Kalau berlibur Seperti ini, kita harus selalu mentaati peraturan yang ada." Edwards berkata sambil membantuku Memakai rompi pelampung. aku dapat merasakan kebahagiaan Edwards yang begitu lepas saat liburan seperti ini.     

Dia begitu perhatian dan penuh kasih sayang, Rasanya menyenangkan jika aku benar-benar di cintai oleh Edwards seperti sekarang ini. Apakah Violet merasakan semua cinta Edwards? apakah dia tau bagaimana rasa nyaman yang begitu menghangatkan hati, ketika seluruh perhatian Edwards hanya tertuju padanya?     

Entahlah, aku malah merasa bahwa Violet Tidak pernah benar-benar melihat semua cinta di mata Edwards.     

"Apakah Violet pernah kau ajak Liburan seperti ini?." Tanyaku, saat Edwards sudah selesai membantuku memakai rompi pelampung.     

"Ya, Tapi dia minta pulang. Katanya Liburan Seperti ini hanya membuat lelah badan saja dan membuang waktu. Jadi aku tidak pernah mengajaknya lagi." Edwards berkata pelan, dia memakai Rompi pelampung untuk dirinya sendiri.     

"Terlihat jelas jika violet bukanlah orang yang mau di ajak Liburan seperti ini. dia lebih senang ke Mall dan Liburan ke luar negeri serta menikmati semuanya dengan fasilitas yang memadai." Kataku, dan Edwards langsung mengangguk setuju dengan apa yang aku katakan barusan.     

"Aku pikir kau juga sama seperti itu, jika saja tadi kau menolak untuk naik motor. kita bisa langsung menyewa helikopter dan langsung sampai saja di pulau yang akan kita tuju. Tapi Nyatanya kau mau dan malah terlihat senang." Sekali lagi aku mendengar ucapan Edwards yang sangat jujur. aku yang mendengar hal tersebut memukul lengannya dan kami tertawa bersama.     

"Sudah siap semua ya? kita akan berangkat sekarang." Tour guide sudah menanyakan tentang kesiapan kami, Salah satu dari pengawal mengangguk dan mengiyakan bahwa kami memang siap berangkat.     

Setelah memastikan kami semua siap untuk berangkat, Pengemudi Speedboat menyuruh kami berdoa dengan kepercayaan masing-masing. aku melihat bagaimana Edwards benar-benar menurut saat di suruh dan dia berdoa dengan sangat serius. Kalian bisa bayangkan, bagaimana seorang Pria kaya raya yang menggerakkan perekonomian dunia, sekarang menerima saja saat di perintahkan oleh orang lain, bahkan untuk pertama Kalinya aku melihat Edwards berdoa pada Tuhan.     

Benar, Edwards sangat berbeda di tempat seperti ini. aku merasa bahwa ini adalah Edwards yang asli. Edwards Yang sangat luar biasa indah..     

"Pegang tanganku, jika kau mual atau pusing. Bersandar di Pundakku, perjalanan akan cukup lama. Tapi kita bisa melihat pemandangan lautan dengan baik." Edwards berbisik pelan di samping telingaku, aku yang mendengar hal tersebut langsung mengangguk dan memegang tangannya dengan baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.