Hasrat Wanita Bayaran

Rencana yang di ketahui Bella



Rencana yang di ketahui Bella

0(Author POV)     

Bella sudah masuk ke dalam kamarnya, ketika Pintu ruangannya terbuka, dia melihat Nyonya Anne yang sudah ada di atas tempat tidurnya. Dia datang tanpa di sangka-sangka, hal itu membuat Bella cukup kaget..     

"apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau datang tiba-tiba? Kau pikir ini tempat bermain, yang bisa kau datangi sesuka hatimu?." tanya Bella dengan suara pelan, dia mengunci pintu dan Berjalan pelan.     

Sebenarnya Bella malas meladeni wanita Seperti Anne, tapi mau tidak mau dia harus melakukan banyak cara agar bisa selalu mendapatkan Informasi. namun yang jadi pertanyaan Bella sekarang, apa yang di lakukan Wanita sialan itu di kamarnya?.     

"apa yang kau inginkan." tanya Bella lagi, karena melihat nyonya Anne yang hanya diam saja dan malah tertawa kecil.     

"Kau cukup sombong, untuk seorang wanita yang sebentar lagi akan Mati." Anne mengambil kursi dan duduk dengan baik. Menatap punggung Bella yang masih saja tidak mau Menengok ke arahnya.     

"Karena aku mau Mati, itu sebabnya aku sangat sombong sekarang." Bella berkata sambil membalik badanya, kemudian menatap ke arah Anne yang terlihat santai duduk di kursinya. Anne mengatakan hal itu karena tau posisi Bella sebentar lagi akan sangat buruk. Apalagi jika sampai Choon-Hee tau siapa Bella sebenarnya.     

"Baguslah jika kau sadar, bahwa kau akan mati." Anne berkata lagi, Bella mengangguk dan ikut duduk.     

Bella melihat makanan yang di taruh di meja depan, dia mengambilnya dengan kedua tangan. lalu menempatkan di atas kedua pahanya.     

"Kau sedang tidak berusaha meracuni diriku kan?." Tanya Bella, karena tidak mungkin Seorang Anne jauh-jauh kemari hanya mau mengantarkan makanan.     

"Untuk apa? terlalu repot meracuni dirimu bella, kau tau bahwa aku adalah perempuan yang lebih suka membunuh secara langsung, Lebih tepatnya menusuk Perut musuhku dengan pisau yang selalu aku asah setiap hari. Bukan begitu?." Anne menatap jelas ke arah Bella, Tatapan mata yang sebenarnya mau mencari Sesuatu.     

walaupun mereka ini sering bekerjasama, tapi sejatinya mereka bukan partner sesungguhnya. Mereka hanya bekerja saat merasa di untungkan satu sama lain. Itu saja.     

Anne kemari memang mau menanyakan beberapa hal dan juga mau mengetahui apa saja yang bisa Bella katakan. Karena Anne sudah cukup sabar menunggu kelanjutan dari masalah Edwards, dan Keluarga Berenice yang berlaku semena-mena. apalagi dengan dendam yang di rasakan olehnya saat ini.     

"Apa yang membuatmu kemari? ku yakin Nyonya Anne punya banyak pertanyaan untukku. itu kenapa kau belum membunuh diriku." Bella menyuap makanan yang di sediakan, dia memang mudah lapar akhir-akhir ini. mungkin karena efek kehamilan yang sekarang sudah semakin bertambah. oh ya, dia memang sedang hamil. Anak Zurich, tapi tidak ada yang tau tentang hal ini. bahkan Zurich sekalipun, dia hanya akan memakai anak ini sebagai tameng saja.     

"Kau pintar Bella, aku memang aku biarkan hidup. karena aku yakin kau cukup penting untuk di jadikan senjata. apakah kau tau apa yang bisa membunuh Edwards?." Anne bertanya tanpa basa-basi lagi, dan Pertanyaan Anne benar-benar sangat to the Point.     

Dimana Anne langsung bertanya hal yang bisa langsung membunuh Edwards, Pertanyaan tepat sasaran.     

"Kau hanya perlu memotong lehernya, bukankah itu yang selalu kau lakukan untuk membunuh seseorang?." Tanya Bella, dia sedikit mencemooh Pertanyaan Anne sebelumnya.     

"Jika memang semudah itu, aku tidak perlu melihatmu masih bernafas saat ini Bella, Aku perlu sesuatu yang bisa membawaku pada Edwards, dia tidak pernah kembali ke Mansion saat ini. Terlalu jauh untuk di gapai, dia mulai melakukan banyak pergerakan yang mungkin akan merugikan diriku di kemudian hari." Kata Anne lagi, dia masih sangat sabar menunggu penjelasan dari Bella.     

Bella terlihat tertawa dan mengangguk paham, Kemudian dia menatap kearah Anne dengan serius.     

"Jika kau mau membunuh Edwards, maka kau harus mengikuti Choon-hee. karena saat ini Choon-hee adalah alat yang di pakai oleh Edward. Otomatis Edwards akan selalu bertemu dengan Choon-hee. ku rasa mereka selalu bertemu. lalu Edwards tidak berada jauh dari sekitar Choon-hee. Kau tau kenapa? Karena lelaki itu diam-diam selalu mengawasi Choon-hee, terkadang dia akan datang ke kamar istrinya itu dan menjaganya dari kejauhan. Edwards memang sedang ingin membunuh dua nyamuk sekaligus. keluarganya Sendiri dan juga musuh yang sedang mengancam Choon-hee, yaitu aku. Tapi aku rasa Edwards belum menemukan diriku ." Kata Bella dengan sangat santai.     

"Tapi aku rasa, itu memang sangat beresiko." Bella melanjutkan perkataannya, Masih menatap ke arah Anne. Dia memakan makanannya Dengan tenang namun lahap.     

"Kau sepertinya sangat berani sekarang ya, Tapi aku senang mendengar apa yang kau katakan saat ini. Aku akan melakukan apa yang di katakan olehmu. Tapi aku perlu beberapa informasi lainnya, tentang rencana yang sebenarnya akan di lakukan Edwards." Anne Masih setia duduk, masih setia menunggu jawaban yang sangat ingin ia dengar.     

"Soal itu, kau Hanya perlu membeli saham keluarga Berenice saja. Kurasa Edwards diam-diam mengincar harta dan kekuasaan Keluarga Berenice. Dia sudah tau Bahwa keseluruhan saham di pegang oleh Choon-hee saat ini. Dia sedang menarik ulur istrinya sendiri. Itu kenapa dia mengendalikan Choon-hee dengan baik, membuat istrinya merasa kesal dan mencintai secara bersamaan. Wanita mudah di permainkan, dia tau kelemahan Choon-Hee." Bella langsung merasa kesal, ketika mengingat apa yang sebenarnya Edwards rencanakan selama ini.     

"Kau gila? bagaimana bisa aku membeli saham keluarga Berenice, itu sangat mahal dan membutuhkan banyak uang. lagipula jika aku mau membelinya, paling hanya beberapa persen saja. Jika Edwards benar-benar menggunakan Choon-hee untuk hal itu, Bisa habis satu negara ini oleh Edward. Bahkan bukan hanya satu negara, tapi perekonomian seluruh dunia." Anne berkata dengan sedikit bingung.     

"Ya, karena itu tujuannya. Memangnya apa lagi? kekuasaan adalah hal yang sangat ingin Edwards dapatkan. dia terobsesi menjatuhkan orang-orang yang mau menghalangi jalannya. Jika dia dapatkan semua hal yang dia mau, maka kau akan di tendang dari mansion besar itu Dia juga berniat akan menyebar banyak kejahatan yang akan mencemarkan nama baikmu dan kedua anakmu. Edwards ingin sekali menaklukan dunia ini, Tapi dia mau memakai cara instan." kata Bella lagi, dia memang sudah melihat bagaimana pergerakan Edwards selama ini. Dan Bella sangat tau bahwa Edwards memang punya pikiran yang sangat licik.     

tapi yang jadi pertanyaan Bella hanya satu, apakah dia benar-benar mencintai Choon-hee? Atau dia sebatas memanfaatkan saja?. Ahh.. entahlah, yang tidak pernah bisa di mengerti oleh Bella adalah hati manusia.     

"Aku akan membuat Edwards membayar semau penghinaan ini, tapi kau jangan senang dulu. setelah aku mengurus Edwards, maka aku akan mengurus dirimu. kau juga perlu di berikan beberapa pelajar berharga. jangan pernah lari dari semua ini Bella, kau masih bisa tertawa karena aku sibuk. Jika aku tidak sibuk, mungkin ia perutmu sudah aku keluarkan." Kata Anne dengan kesal, sebenarnya Bella Pernah melakukan banyak kesalahan pada Anne. Lebih tepatnya, Anne dan Bella berkenalan karena sebuah masalah serius.     

"Hahahahahah, Ya.. ya.. ya.. Aku percaya padamu Nyonya Anne, Aku menunggu saat itu tiba. jadi sekarang kau bisa mengurus Edwards lebih dulu, lalu kau Bisa kembali padaku lagi nanti. aku akan sangat menantikan masa-masa itu." Bella berkata dengan sangat santai     

"ck! aku tidak tau apa yang membuatmu sangat percaya diri seperti ini, tapi apapun itu. aku yakin itu adalah hal yang besar. aku menunggu saat itu tiba, seperti kau menunggunya." Anne bangun dari duduknya, lalu mulai melangkah perlahan keluar dari pintu.     

Bella yang melihat itu masih tetap terlihat Tenang, walaupun sebenarnya hatinya sudah sangat takut sejak tadi. Bella sangat tau bahwa Anne bukanlah orang yang akan membiarkan musuhnya hidup lebih lama. dia mudah sekali mengeksekusi, Daripada mencari tau. Dan sekarang? keberuntungan bagi Bella. karena Anne lebih memilih mencari tau.     

****     

setelah kepergian Anne, Zurich masuk ke dalam kamar Bella. dia Terlihat senang melihat kekasihnya yang sedang duduk di atas kasur. mendekati kekasihnya dan mengecup dengan gerakan-gerakan sensual.     

Lalu dengan sekali gerakan dia mengecup Bibir Kekasihnya, kemudian mengangkat lagi wajahnya dan memeluk Bella dengan erat.     

"Kau mau bercinta dengan diriku?." Tanya Zurich dengan suara serak.     

"Jangan bercanda, aku sedang tidak ingin melakukan aktifitas yang membuatku kelelahan. Aku banyak pekerjaan hari ini, dan lagipula aku sedang banyak pikiran. Kita belum pernah periksa kesehatan, karena aktifitas yang dulu kita lakukan sangat buruk, hal itu merobek dinding rahimku. aku juga tidak tau Apakah sudah boleh melakukan hubungan sex." Kata Bella panjang lebar, Zurich mengelus lembut punggung kekasihnya dan mencium kepalanya beberapa kali dan menikmati aroma harum dari Rambutnya.     

Bella sengaja mengatakan hal itu karena dia memang sedang tidak ingin bercinta, Sejatinya saat Bella dan Zurich bercinta. Mereka akan bergerak seperti orang gila, kehilangan akal dan terlalu menggebu-gebu. itu kenapa Terkadang milik Bella selalu terluka dan perih di akhirnya. walaupun sebenarnya, itu tidak menyurutkan sifat alami Bella yang memang senang sekali bercinta' sampai puas.     

"Ternyata bangun dan sebelum tidur melihatmu seperti ini, membuat kesadaranku lebih baik. Kau memang obat terbaik dalam hidupku. Aku mencintaimu." Kata Zurich, dia terlihat sangat aneh, Bella yang mendengar hal itu hanya mengangguk saja di dalam pelukan Zurich.     

"Aku juga mencintai dirimu, Kau segalanya bagiku. Kita bisa melewati semua ini, kita kan pasangan yang kuat. jika kita sudah ke dokter dan memeriksa apa yang terjadi padaku, kau baru boleh menyentuh tubuhku lagi. sekarang kau hanya perlu tidur dan menyelesaikan istirahatmu, aku tau kau bekerja sangat banyak kan semalaman? aku mau ke butik setelah ini, aku akan katakan pada pelayan untuk membawakan makanan untuk dirimu." Ujar Bella dengan kata-katanya yang selalu membuat Zurich jatuh cinta. lelaki itu mencium lagi kepala Bella. Merasakan kehangatan di pagi hari bersama sang kekasih.     

"Terimakasih ya sayang.. kau sangat sempurna." Kata Zurich, dia Perlahan-lahan tertidur di dalam pelukan Bella.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.