Hasrat Wanita Bayaran

Gara gara kotak bekal



Gara gara kotak bekal

0(Author POV)     

Edwards berjalan keluar dari mobilnya, di depan loby perusahaan ternyata Violet sudah setia menunggu. dengan senyum manis yang begitu menawan, Edwards belum ingin berbasa-basi. Tapi Violet lebih dulu menggandeng tangan Suaminya dan tanpa tau malu mencium bibir Edwards di depan semua orang.     

Edwards terkesiap kaget, dia mau mendorong tubuh Violet. Namun dia sadar bahwa saat ini semua mata tertuju pada mereka berdua.     

"Pagi sayang, kau sudah makan? aku buatkan sesuatu untukmu. ayo kita makan bersama ya." Violet berkata dengan manja, Edwards baru sadar bahwa dia mendapatkan bekal yang di bawakan oleh Choon-hee.     

"Aku memang belum sarapan, tapi tadi pagi Mommy Anne membawakan makanan untukku. kita makan di kantor saja ya." Edwards berkata bohong, karena tidak mau sampai violet membuang makanan yang di berikan Choon-hee tadi. Edwards tau betul watak Violet, jika dia tidak suka maka dia akan sangat jahat.     

"Oh ya? tidak biasanya. apa yang terjadi hingga Mommy Anne membawakan makanan untukmu? apakah ada kabar bahagia?." Violet bertanya sedikit berbisik, mereka berjalan masuk kedalam lift khusus para petinggi perusahaan. ketika lift tertutup, Edwards sedikit menarik tangannya yang di gandeng oleh Violet.     

"Choon-hee hamil, sebentar lagi keluarga Douglas akan mendapatkan keturunan lagi." Edwards berkata pelan, mendengar apa yang di katakan oleh Edwards. tentu saja Violet langsung memerah marah, dia sudah tidak lagi mendekati dirinya di samping Edwards. Karena rasa amarah di hatinya membuat Suasana menjadi sangat aneh.     

Edwards melirik sedikit ke arah wajah Violet, Sudah terlihat perubahan wajah yang tidak sedap di pandang. namun Edwards tidak bisa mengatakan apa-apa. "14 hari lagi aku dan Choon-hee akan menikah." Bukannya meredakan amarah yang ada di hati Violet, Edwards malah menambahkan kesakitan lainnya yang membuat violet langsung memegang dadanya dengan cepat.     

Ada rasa sesak dan nafasnya langsung tidak beraturan, apa yang di katakan Edwards? apa yang masuk ke dalam pendengaran Violet saat ini? seperti sebuah anak panah yang menebus hingga ke relung jiwa. Violet merasakan hatinya perlahan hancur dan hampir melebur, tapi Violet tetap diam. dia diam tanpa mau mengucapkan satu katapun.     

Karena Violet merasa, jika dia berbicara dan mengeluarkan sebuah kata. Maka yang ada hanya kata-kata makian dan emosional yang membuncah tinggi. Pintu lift terbuka, Mereka keluar secara bersamaan, Edwards yang biasanya sangat manis saja sekarang bersikap dingin. dia terlihat biasa saja saat berdampingan dengan violet begini. padahal di setiap Edwards bertemu dengan Violet, maka Edwards akan sangat bersemangat dan tersenyum. tapi tidak untuk saat ini, Violet tidak bisa melihat senyum dan semangat Edwards sama sekali.     

Violet merasa sebagian diri Edwards yang lain, tertinggal di Samping Choon-hee. sebagian Edwards yang lainnya tidak benar-benar berada di sini.     

Mereka masuk kedalam ruangan kerja Edwards, lalu mereka duduk bersama di atas sofa. di depan meja sudah ada bekal yang di bawakan oleh Violet. sedangkan di sampingnya Edwards baru saja menaruh paper bag berisi bekal yang di berikan oleh Choon-hee.     

"Ayo makan." Kata Edwards, dia sudah sangat lapar dan ingin sekali bisa cepat-cepat merasakan makanan di depannya.     

Namun tangan Violet menahan gerakan tangan Edwards yang sudah mau membuka isi paper bag.     

"Maka punyaku saja, Punyamu bis di berikan pada Office Boy di kantor ini. Tidak apa-apa kan? Lagipula kau tidak pernah memakan bekal dari rumah." Violet mencoba untuk menarik perhatian Edwards, dengan menyingkirkan makanan yang Edwards bawa sendiri dari rumah.     

"Tidak boleh begitu, Orang rumah sudah membawakan dan meluangkan waktunya untuk makanan ini. seharusnya kita makan kan? kau makan punyamu dan aku makan punyaku." Edwards masih tetap serius pada apa yang dia katakan, dan violet sudah benar-benar terlihat kesal sekarang.     

"Aku juga sudah membuatkan makanan untukmu, membagi sebagian waktuku di pagi hari. Jadi bagaimana kalau kita bertukar makanan saja? aku makan bekal milikmu dan kamu makan bekal milikku. Adil kan? tidak ada yang terbuang sama sekali." Violet mengambil bekal milik Edwards dan langsung Membukanya.     

sedikit meringis kecil Karena bentuk dan tampilan dari bekal itu terasa cantik sekali, sepertinya tidak benar-benar di buat oleh nyonya Anne.     

"Kau berbohong padaku ya? Mana Pernah Mommy Anne membuat Bekal secantik ini? bahkan selama aku kenal dengan dirimu, dia tidak pernah mau menghabiskan waktunya untuk membawakan bekal, aku yakin ini buatan Choon-hee. jadi kau memilih untuk memakannya kan? sebenarnya aku cinta Padaku atau tidak Edwards? kenapa sekarang bisa berbohong? hanya hal sederhana hanya saja kau berbohong? ckckckck.. kau banyak berubah semenjak mengenal Choon-hee." Akhirnya violet bersuara lantang, dia menjelaskan pada Edwards bahwa dia tidak suka dengan apa yang Edwards lakukan saat ini.     

"Aku hanya tidak mau kau sakit hati, itu saja. Mau Bagaimanapun ini hanya soal bekal. Kenapa harus di perdebatkan. ayo makan, aku makan bekal darimu saja." Edwards terlihat Lelah dengan sikap Violet, namun dia tetap sabar dan sudah membuka Makanan yang di bawakan oleh Violet.     

walaupun sebenarnya Edwards sangat ingin makan makanan dari Choon-hee, namun dirinya menahan agar tidak terjadi perdebatan dan masalah lain setelah ini.     

"Sekarang kau Mengacuhkan pembicaraan dariku!!? jawab Edwards! kenapa!?." violet membanting makanan yang ada di dalam kotak bekal. membuat seluruh makanan di dalamnya sudah tumpah ruah ke bawah lantai, Edwards memandang nanar kotak bekal yang sangat cantik itu.     

Helaan nafas Edwards terdengar panjang, dia berusaha untuk bersikap adil dan memastikan semuanya baik-baik saja. tapi kenapa Violet masih saja ingin bertengkar?     

"apakah kau tidak lelah? aku lelah Violet! sumpah! aku lelah!." Edwards menyandarkan punggungnya ke pinggiran sofa, rasa laparnya mendadak Sirna karena mendengar apa yang Violet katakan dan apa yang sudah dia lakukan pada makanan milik Choon-hee.     

"Aku lelah!!! aku benar-benar lelah Dengan semua ini! tapi kau, kau Tidak bisa menjadi Edwards seperti sebelumnya. kau berubah semenjak kedatangan Choon-hee. aku merindukan dirimu yang dulu, aku mau melihatmu yang hanya menatap wajahku dengan penuh cinta, hanya wajahku! bukan wajah perempuan lain! bukan siapapun! bahkan Choon-hee Sekalipun!." kata violet, dia benar-benar muak dengan semua yang terjadi.     

Kedua pasangan itu benar-benar muak dan lelah, violet yang sangat egois dan mau menang sendiri. serta Edwards yang hatinya mulai goyah dan merasa bahwa hubungan ini sudah tidak lagi sehat. Hubungannya dengan violet sudah terasa begitu hambar dan aneh.     

"Kau mau aku hanya melihatmu saja? sudah aku lakukan Violet, memangnya selama aku di kantor ini aku tidak melihat dirimu dan berusaha melakukan yang terbaik? kau hanya ingin kesempurnaan saja, kau hanya ingin di mengerti tanpa mau mengerti diriku. lalu aku harus apa jika semua yang aku lakukan selalu salah di matamu?.", tanya Edwards sedikit Frustasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.