Hasrat Wanita Bayaran

Pertanyaan Lita untuk Edwards



Pertanyaan Lita untuk Edwards

0"Bagaimana keadaannya hari ini?." Edwards bertanya, Setelah hampir empat Minggu dia sibuk mengurusi ini dan itu hanya untuk istrinya.     

"Dia akan bangun hari ini, Kita hanya perlu menunggu saja. semuanya sudah stabil dan tidak ada kekurangan sama sekali." Ujar sang dokter yang saat ini memang di percayai menangani Choon-hee.     

"Aku lega mendengarnya." Setelah mengatakan hal tersebut Edwards memilih untuk makan siang lebih dulu, baru dia bisa bertemu dengan Choon-hee.     

Langkah kakinya sedikit terhenti, karena mendengar suara telepon di balik celana. dia mengangkat telepon itu, ternyata dari Lita.     

"Hai Lita.. apakah kalian Bersenang-senang?." Tanya Edwards, saat ini dia hanya bisa bertanya hal itu untuk sementara waktu.     

"Hari ini aku dan kedua anakmu akan kembali Ke mansion, Apakah kau sudah tidak sibuk?." Tanya Lita tanpa basa-basi.     

"Ya, aku rasa.. Dokter berkata bahwa Choon-hee akan bangun hari ini, ada apa? apakah kalian sudah bosan berlibur?." Tanya Edwards balik.     

"Kami cukup banyak berlibur, aku rasa kedua anakmu butuh perhatianmu lagi." Perkataan Lita membuat Edwards terdiam, dia memilih untuk duduk di meja makan sambil menyuruh beberapa pelayan membawakan makan siang.     

"Ada apa? apakah mereka merasa tidak baik saat Tidak ada aku? apakah Mereka berbuat sesuatu yang tidak baik?." Tanya Edwards yang sedikit khawatir.     

"Tidak.. Tidak.. Mereka berperilaku baik, Mereka bahkan tidak Bertanya apa-apa tentang Dimana kau dan sibuk apa. apakah menurutmu ini hal yang baik? Mereka terlalu biasa saja saat kau tidak ada, aku rasa ini bukan hal yang bisa di katakan baik." Lita terdengar sedikit memberikan kode-kode pada Edwards. Sayangnya Edwards tidak tau apa maksud Lita, dan hanya menganggap bahwa kedua anaknya sudah cukup dewasa untuk Mengerti bahwa ayahnya sibuk     

"Aku rasa mereka seperti itu karena sudah paham bahwa aku sibuk, apa yang salah? lagipula mereka itu anak-anak yang pintar, jadi wajar saja mereka melakukan hal seperti itu. Mereka paham apa yang terjadi dan tau bahwa Semuanya memang ada alasannya. apakah kau mau menanyakan sesuatu padaku? aku rasa kau sedikit panik." Ujar Edwards pelan, beberapa pelayan datang membawakan makanan.     

Edwards menatap sebentar makanan di depannya dan mulai menunggu Ucapan Lita selanjutan.     

"Mereka berdua kau tuntut untuk selalu mengerti dan dewasa ya?." Tanya Lita lagi, Edwards yang mendengar hal tersebut langsung mengangguk.     

"Iya, karena memang itu adalah tanggungjawab mereka. sebab di dunia ini tidak akan ada yang bisa menolong mereka, selain diri mereka sendiri. itu kenapa aku menyuruh mereka untuk mandiri dan bisa mengerti apapun situasinya." Ujar Edwards pelan, dia mengambil piring dan mulai mengambil beberapa makanan yang sekiranya dia inginkan.     

Di seberang telepon sana, Lita menghela nafasnya pelan.     

"Mereka butuh dari sekedar seorang ayah, mereka butuh ibu yang bisa mengerti perasaan mereka. apakah kau tidak sadar akan hal itu? sosok ibu yang mengerti, Bahwa anak seumuran mereka sebenarnya butuh kasih sayang dan pelukan hangat, bukan hal-hal yang di tuntut untuk dewasa selalu. Edwards? anak-anakmu masih 10 tahun, bahkan belum benar-benar genap sepuluh tahun. apakah kau tidak merasa bahwa anak seumuran mereka harusnya sibuk bermain dengan ibu mereka? ayah mereka? teman-teman seusia mereka? tertawa kesana kemari dan melakukan banyak hal Seperti anak seumuran mereka pada umumnya?." Semua pertanyaan Lita Membuat Edward menghentikan gerakan tangannya.     

Pembicaraan Lita yang mulai serius tentu saja membuat Edwards bertanya-tanya.     

"Apa maksudmu? katakan dengan jelas, aku tidak paham." ujar Edwards sedikit tersinggung dengan ungkapan Lita.     

"Meraka butuh perhatian, lebih dari sekedar waktu bersama-sama dengan dirimu. mereka butuh kau Edwards, butuh sebagai seorang ayah yang mendengar semua keluh kesah mereka, bukan sekedar ada tapi tidak terasa. apakah kau paham maksudku?." Tanya Lita sekali lagi.     

"Aku sudah berjuang dengan baik untuk menjaga dan merawat mereka, sekarang apa yang sedang kau bicarakan. aku benar-benar tidak mengerti." Edwards jadi tidak berselera makan.     

"Kau tau Rasanya kesepian? saat di tinggalkan ibumu? lalu ayahmu yang menikah lagi, kau sendirian kan?." Pertanyaan Lita lagi-lagi membuat Edwards bingung.     

"Ya.. lalu kenapa? apakah kau mau berkata anak-anakku saat ini kesepian? kesepian dalam hal apa? aku selalu ada di sisi mereka selama hampir 24 jam penuh, aku selalu memberikan yang terbaik, menjadi ayah sekaligus ibu. Apakah itu masih kurang?." Edwards berkata sedikit emosi, dia merasa tidak terima dengan ucapan Lita sejak tadi.     

"Kau ada Disisi mereka, tapi kau sibuk berpikir tentang Choon-hee! kau sibuk melamun! kau sibuk dengan pemikiranmu sendiri! kau sibuk dengan hatimu Sendiri! kau sibuk dengan kesedihanmu sendiri! hingga kau lupa.. Kau lupa bahwa Anak-anakmu adalah Manusia yang memiliki perasaan, mereka resah dan gelisah setiap kali ada di dekatmu. kenapa? karena mereka di tuntut dewasa saat belum Waktunya, mereka di tuntut mengerti bahwa kau bersedih dan mereka harus paham. Mereka harus selalu mengerti dan mengiyakan. Hingga kau tidak pernah bertanya, bagaimana perasaan mereka? apakah mereka baik-baik saja? apakah mereka juga merasa sedih? Bukankah begitu..?     

Edwards, setiap waktumu bersama mereka. Kau sibuk melampiaskan kesedihan dan kesendirian. apakah kau tidak pernah merasakan hal tersebut? atau kau memang cukup egois untuk tidak mau mengerti. anak-anakmu memang tidak pernah bertanya kenapa kau sibuk? kenapa kau bersedih, kenapa kau diam. Tapi semua pertanyaan itu terpantri di dalam otak mereka, merusak kepercayaan diri mereka, merusak mental mereka! mental!! kau dengar Edwards! anak-anakmu bisa saja terkena penyakit mental karena dirimu, sore ini aku akan bawa mereka ke psikiater, aku ingin tau apa saja yang Mereka simpan di dalam Hatinya yang paling dalam!." Ujar Lita yang sudah emosi saat berbicara dengan Edwards.     

Edwards yang mendengar semua itu langsung terdiam, dia tau bahwa dirinya memang melakukan kesalahan fatal yang tidak pernah dia ketahui, Ya.. Edwards memang selalu sibuk sendiri Dengan dunia kesedihannya, saat dia bermain dengan kedua anaknya. Bahkan disaat mereka berlibur Bersama, Edwards hanya mengajari tentang beberapa hal, lalu anaknya di tuntut untuk bisa melakukan hal itu. Lalu..? Edwards meninggalkan mereka untuk melakukan semuanya sendiri.     

kenapa? kenapa Edwards tidak sadar dengan semua hal yang telah dia lakukan?     

"Lita... aku?." Edwards bingung mau menjawab apa, dia terdiam cukup lama. Ada suara helaan nafas panjang dari seberang telepon sana.     

"Aku akan langsung mengabari dirimu, jika memang terjadi sesuatu pada mental kedua anakmu. aku akan matikan teleponnya Edwards." Setelah mengatakan hal tersebut, Lita memutuskan sambungan telepon dan berakhir dengan Edwards yang berdiam diri.     

"Kesalahan apa yang telah aku lakukan selama ini?." Ujar Edwards pada dirinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.