Hasrat Wanita Bayaran

Datang ke Mansion



Datang ke Mansion

0Aku terbangun dengan kepala yang cukup pusing, minum bersama Lucifer sedikit membuatku lemah. aku melihat ke sekeliling, saat aku merasa bahwa sekarang sudah berada di kamar mewahku? Ya.. kamar mewah di Mansion keluarga Douglas.     

Sial! Lucifer sengaja membawa diriku kemari?     

aku memilih untuk bangun dari kasur dan mengambil segelas air di meja samping tempat tidur, lalu meminumnya hingga habis. Menghela nafas panjang, saat matahari sudah Terlihat jelas oleh mataku.     

Aku menengok ke arah pintu, kenapa? Karena aku tau pintu itu terbuka dan ibuku datang. aroma parfum miliknya sangat aku kenali, bahkan dalam jarak beberapa meter. Ya.. mungkin karena aku sudah terbiasa hidup beberapa tahun dengannya.     

"Sayang.. Bagaimana keadaanmu? sepertinya kau mabuk berat saat Lucifer membawa dirimu kemari, kau mau sesuatu?." Mommy datang dengan senyum yang sangat manis, memeluk diriku dengan begitu hangat. aku tidak tau kenapa, tapi selama 15 tahun ini aku tidak benar-benar bisa menerima Semuanya. Ya.. walaupun sejatinya aku tidak pernah berkata membencinya, aku selalu berusaha mencintainya. Tidak Berusaha, aku memang mencintainya sebagai ibuku. Hanya saja.. aku masih merasa asing.     

apakah ada cinta Seperti itu? Entahlah..     

"Bagaimana kabar Mommy? aku baik-baik saja, ya.. sedikit Pengkhianatan sepertinya disini. Karena aku datang dengan di culik? sebut saja begitu." Ujarku santai, aku melepaskan pelukan darinya.     

Mata mommy yang sangat indah, membuatku selalu lemah di depannya. entahlah, aku tidak benar-benar bisa membencinya, walaupun aku tidak tau. kenapa aku harus membencinya? mungkin karena semua perhatian Daddy dan Kakakku Qabel terpusat padanya saja. Ya.. selama 15 tahun ini.     

"Hei sayang, jangan begitu. Daddy yang meminta Lucifer membawa dirimu langsung kemari. Jadi dia tidak punya pilihan, ayo turun ke bawah. Mommy buatkan sarapan pagi untuk kita semua." dia menggandeng tanganku, berharap aku tidak menolak. dan sialnya, aku memang tidak bisa menolak. walaupun aku mau..     

Kami keluar dari pintu dan mulai menuruni satu persatu anak tangga.     

"Nak? Bagaimana dengan kekasihmu? kau sudah punya kekasih baru yang lebih baik? maksud Mommy, yang serius dan benar-benar akan menikahi dirimu." Ucapan wanita tercantik di mata Daddy ini membuatku sedikit menelan ludah susah payah.     

Membicarakan tentang pernikahan, Entah kenapa aku merasa kaku. Lebih tepatnya, tidak nyaman.     

Jadi kenapa Pernikahan itu penting? kata beberapa temanku, dan Mommy pastinya. Menikah menjadi sebuah fase kehidupan baru yang dinanti banyak orang. Menikah seakan menjadi sebuah keharusan bagi semua orang. Namun apa yang membuat menikah menjadi begitu penting?     

Pernikahan sendiri menjadi ikatan dua orang untuk hidup bersama selamanya. Ada proses koneksi dari dua jiwa untuk membentuk keluarga baru. Sayangnya, banyak orang yang menganggap menikah merupakan pengaturan yang sangat rumit. Hingga membuat orang enggan untuk menikah. Padahal, ada beberapa alasan mengapa menikah itu penting.     

Tentang, Kesatuan. Menikah menjadi wujud nyata dari kesatuan dua manusia. Ini menjadi pertemuan dua jiwa yang menjadi satu. Tidak hanya sekadar memberikan hidup kita pada pasangan, namun juga keluarga kita. Lalu, Belajar tentang saling mengasihi. Menikah menjadi saat di mana kita berbelas kasih satu sama lain. Tak hanya itu, pernikahan adalah tentang memiliki dukungan satu sama lain dalam semua yang kita dan pasangan kita lakukan nantinya.     

Ahh ya, Mommy juga Berkata bahwa saat menikah kita akan Punya seseorang yang bisa diajak bicara, Menikah menjadi penting karena mengikat dua jiwa yang di dalamnya bisa saling berbagi. kita tidak perlu ragu dan takut karena kita memiliki seseorang bisa diajak bicara tanpa takut dihakimi.     

Kita juga akan punya teman untuk di ajak melakukan segala hal, Menikah akan memberikan kita seseorang yang bisa diajak untuk melakukan apapun. kita tidak akan merasa sendiri ketika melakukan kegiatan apapun.     

Terkadang aku mau menyimpulkan bahwa hal-hal seperti itu bisa di gantikan dengan kekasih? iyakan? tidak harus benar-benar menikah, walaupun sejujurnya aku mau menikah. Jika? Jika mendapatkan lelaki super manis, lembut, penuh kasih sayang seperti Daddy pastinya!.     

Kami sudah sampai di lantai bawah dan berada di meja makan, aku melihat wajah Lucifer yang sangat serius berbicara dengan Daddy? Siapa dia? bisa berbicara dengan ayahku sangat serius.     

"Ya.. Selamat pagi penculik!." Kataku dengan santai, membuat beberapa orang disana langsung menengok ke arahku. sedangkan Mommy mencubit pelan lengan tanganku, aku mau mengaduh sakit, tapi sedikit malu.     

"Sayang? Kau sudah bangun, ayo duduk bersama dan kita Sarapan. jangan Berkata seperti itu pada Lucifer, dia hanya menjalankan tugasnya." ucapan Daddy membuatku terdiam, ya.. sekarang sudah ada satu orang lain di rumah ini yang di bela? Setelah kedua adik kembar yang aku Miliki pastinya.     

"Terimakasih sudah mendatangkan aku jauh-jauh kemari Daddy. Sempurna sekali, bangun pagi dan melihat kedua adik kembar yang aku miliki? sudah besar?." Aku sedikit kagum saat melihat wajah adik-adikku yang lucu, cantik dan tampan. lebih tepatnya mereka Terlihat berkelas, tidak seperti dulu. Nakal dan berisik. Hai adik?." Aku sampai tidak yakin menyapa mereka, aku malah berpikir mereka itu hanya dua spesies yang mirip saja.     

"Hai kakak, senang melihatmu lagi. apa kabar? kakak sudah lama tidak pulang." Itu adalah suara Adik perempuannya bersama Leony Berenice Douglas. Anak perempuan yang telah beranjak remaja dan sialnya terlihat hampir mirip dengan diriku.. ya tentu saja, karena dia adalah adikku.     

"Hei.. Kau tampak cantik? atau kau lebih tampak berkelas seperti diriku." Ujarku padanya, dia menampilkan senyum manisnya. aku juga ikut tersenyum dan sekarang menengok ke arah adik laki-laki yang sepertinya tidak menyambut baik kedatangan diriku.     

"Leonardo? Kau kah itu? astaga! kau tampan sekali! tapi tidak lebih tampan dari Daddy." Kataku padanya, dia hanya menaikan sebelah alisnya dan Tersenyum kecil.     

"Hai kak, kau masih sama. Masih tetap cantik." Katanya memuji, entah pujian itu layak aku terima atau tidak. karena sepertinya dia tidak benar-benar memuji.     

"Ya.. Tentu saja, aku memang Terlahir cantik sejak dulu." ucapku dengan sangat bangga.     

"Kau lihat sayangku, kau lama tidak pulang dan sekarang kau melihat kedua adikmu yang tumbuh menjadi lebih sempurna." Mommy masih memeluk Diriku, kami duduk dengan nyaman. Tapi tangan Mommy Benar-benar tidak mau di lepaskan dari lenganku saat ini.     

"Mommy? aku mau makan, Bisakah Tanganku bergerak bebas?." Tanyaku, sambil memberikan senyum semanis mungkin.     

"Ohhh oke Darling." dia melepaskan tangannya dariku dan kami bersiap untuk sarapan.     

"Oke, sebelum makan ayo kita Berdoa menurut kepercayaan masing-masing." Ujar Daddy, kami mulai berdoa dengan khusyuk di meja makan..     

Semuanya terasa baik-baik saja di hari pertama, makan bersama-sama dan sedikit mengobrol hal-hal yang aku rasa tidak terlalu penting.     

***     

Bab selanjutnya disertai Promosi buku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.