Hasrat Wanita Bayaran

Queen dan Lucifer



Queen dan Lucifer

0Dua hari yang lalu, sebelum bertemu Lucifer..     

"Ya, ada apa kakakku sayang? apakah kau akan menyuruhku melakukan hal-hal yang konyol lagi?." Aku bertanya saat sedang berada di dalam pesawat pribadi, Saat ini aku di haruskan pergi ke salah satu anak perusahaan di Jerman.     

"Jangan terlalu lama disana, setelah semuanya selesai. kembalilah pulang, Mommy menunggu dirimu. Mommy berkata bahwa sudah sebulan ini kau berganti sepuluh lelaki sekaligus? ayolah Queen, bagaimana bisa kau berganti-ganti Lelaki Seperti pakaian? Mommy marah besar, sebaiknya kau pulang dan mengakui kesalahan yang kau perbuat. sebelum Mommy menyeret dirimu dan berakhir kau di jodohkan lelaki Tua. kau mau?." Ucapan kakaknya Qabel, Membuat diriku berdecak sebal.     

"Ya!!! Ck! Bagaimana bisa kau berkata seperti itu? Seharusnya kau membantuku untuk meyakinkan Mommy, bahwa aku tidak pernah berkencan dengan Pria-pria itu. kakak? kau tau, aku hanya suka bermain-main saja, menyenangkan rasanya di puja-puji oleh banyaknya lelaki bodoh. Dan ya.. kau juga harus ingat bahwa aku melakukan ini karena aku cantik, aku ini Ratu.. ingat! namaku saja sudah melambangkan bagaimana aku begitu sempurna." aku melihat kuku-kuku jarinya yang berwana merah muda. aku masih menelpon kakaknya yang saat ini sudah menghela nafas panjang.     

"Kembali Ke Mansion Douglas seminggu lagi, Kakak akan memperkenalkan wanita pilihan yang sudah berhasil mengambil hati Mommy. Mommy dan Daddy juga akan merayakan hari pernikahan, jangan terlalu lama berkelana di dunia lain Queen, ingat. kau punya dua adik yang saat ini akan bertanya banyak hal tentang apa saja yang kau lakukan, ayolah.. jangan membuatku semakin pusing." ucapan Qabel membuat aku terdiam lagi.     

"Kakak? kau berhasil mendapatkan wanita pilihan? apakah itu Lily?." Tanyaku.     

"Tidak, aku tidak bisa menemukan dia. Aku rasa dia memang menghindar dariku. Sudahlah, jangan bahas wanita yang tidak mau di temukan. ini sudah lima belas tahun, Kita sudah sama-sama dewasa dan bukan anak kecil lagi. Kita sudah punya dua adik kembar yang menggemaskan, mereka selalu Bertanya tentang dirimu. Mommy juga sangat sedih saat kau suka sekali berpergian dan tidak mengabarinya, kenapa? kenapa kau lakukan itu Queen?." Tanya Qabel lagi     

"Aku hanya belum bisa menerima kenyataan saja, Ibu kita.. mengambil Daddy, Memberikan Daddy Anak-anak baru yang menggemaskan, Lalu kita? kita harus di tuntut dewasa sepanjang hidup kita. Apalagi setelah kita punya dua adik baru, ahhh.. aku rindu kasih sayang, aku rindu di puja-puji. aku rindu Mendapatkan banyak perhatian. walaupun aku tau semuanya terasa Sebentar, tapi.. ahh! kenapa juga aku Harus ceritakan semuanya pada dirimu? yasudah kakakku sayang! aku akan pulang seminggu lagi! Bye!!." aku mematikan sambungan secara sepihak, lalu menatap hamparan awan yang terasa indah di mataku.     

"Ibu? Apakah dia benar-benar mencintaiku selama ini?." Aku menghela nafas lagi, memilih untuk memejamkan mata dan menikmati perjalanan dalam keheningan.     

***     

-Bandara Internasional Berlin-Brandenburg.-     

Queen memakai lagi kacamata hitam dari merk {G*C*I}. Terik matahari yang tidak terlalu menyengat tetap mengganggu pandangan matanya, dirinya memang tidak terlalu menyukai hawa panas. Namun tidak juga menyukai hawa yang terlalu dingin, suhu harus stabil, untuk menjaga kulitnya yang sudah melakukan banyak perawatan ini.     

Beberapa Pengawal bersiap di sekitarnya, salah satu petinggi perusahaan (Jerman) milik keluarga besar Douglas datang menghampiri dirinya. Senyumnya yang sopan menyambutnya dengan penuh hormat.     

QUEEN memperhatikan sebentar pakaian pria itu dari atas sampai bawah, Pria tampan dengan tinggi sekitar 180cm dan kulit coklat yang eksotis. Alis matanya begitu tebal dan rahangnya yang terbentuk tajam, hidung mancungnya sangat sesuai dengan bentuk wajah tampannya itu, Dia baru tau ada salah satu petinggi yang mempunyai wajah seperti Dewa. belum lagi tatapan matanya, yang bisa menjerumuskan banyak pasang mata, ke lubang khayalan terdalam.     

dia Melipat tangannya di depan dada, memperhatikan bola mata Pria itu yang berwarna hijau seperti tumbuhan.. Pria itu masih berdiri di depannya, tanpa berani menatap mata Queen Sama sekali.     

"Siapa Namamu?." Tanya Queen pelan.     

"Namaku Lucifer, Nona." Jawabnya dengan suara serak yang tegas dan begitu berat.     

"Waw! Pria neraka? aku jadi penasaran bagaimana tubuhmu saat sedang berkeringat dan mendesah." Queen sengaja menggoda pria itu, tapi pria tersebut hanya menatap datar dan menyuruhnya untuk langsung menaiki mobil.     

Queen mengangguk sebentar, lalu mulai melangkahkan kakinya lagi untuk menaiki mobil yang sudah di siapkan.     

Satu pelayan membuka pintu mobil, dia masuk dengan gerakan anggun. tak lama, pintu mobil yang ada di depan juga terbuka dan duduklah Pria bernama Lucifer tadi. Dia duduk di samping supir dengan tenang tanpa menimbulkan gerakan yang berarti.     

Queen diam saja, Mobil mulai meninggalkan lapangan bandara dengan kecepatan sedang. Matanya biru Ocean miliknya sudah memperhatikan setiap jalanan yang di lewati, dia memang jarang sekali pergi ke Jerman. Dirinya di sibukkan dengan Perusahaan utama yang berada di London.     

Perjalanan tidak terlalu lama, Sekitar 15 menit. dia sudah sampai di depan Hotel mewah dekat pusat kota. Pintu di sampingnya terbuka, Dirinya mulai melangkah keluar dengan pelan. Beberapa petugas dan pelayan sudah menyambut dengan hormat.     

Queen hanya tersenyum kecil, Di sampingnya Lucifer sudah berdiri dengan tubuh tegak. membantunya untuk menaiki tangga menuju lobby Hotel, QUEEN memegang erat tangan besar yang terasa kasar sekali. dia tidak mengerti apakah tangan Lelaki akan terasa sangat kasar begini? setau Queen, Pria yang sering ditemuinya tidak pernah mempunyai telapak tangan yang sangat kasar.     

Namun Queen tetap diam saja, mereka menaiki tangga dengan perlahan dan hati-hati. wanita itu memang sedang memakai High Hells yang sangat tinggi, itu kenapa dirinya cukup kuat memegang tangan Lucifer.     

"Selamat Datang Nona Queen Berenice Douglas. Mari saya antarkan anda ke Kamar yang sudah di siapkan." Salah satu manager hotel menyambutnya dengan sopan, Queen hanya mengangguk dan mengikuti saja. Tangannya sudah terlepas dari genggaman Lucifer.     

Lucifer kini ada di belakangnya, Mereka mulai Menaiki Lift, yang akan mengantarkan sang Ratu ke lantai kamarnya paling atas.     

Mereka hanya bertiga, keheningan mulai tercipta. dua pria berada di depan Queen. Perbedaan tinggi mereka cukup signifikan, Manager ini juga sudah berumur sekitar lima puluh tahunan.     

Sedangkan Lucifer, sepertinya masih berumur Tiga puluh tahunan. Wajahnya yang datar itu, tidak bisa membuat Queen menebak berapa umur sebenarnya.     

Lift berdenting, pintu terbuka dan Manager hotel berjalan lebih dulu. Pintu besar di depannya langsung terbuka, ketika kartu emas di tempelkan ke arah gagang pintu.     

Kamar besar yang mewah langsung terlihat, Gorden Otomasi Langsung terbuka. memperlihatkan langit sore yang sangat indah, pemandangan yang langsung menghadap ke arah gedung-gedung tinggi lainnya. membuat kesan mewah tersendiri.     

"Apakah ada yang bisa saya bantu lagi Nona?." Tanah Manager hotel dengan sopan.     

"Bawakan aku Jus buah Persik, Dan Beberapa Kue coklat." kata Queen lagi.     

"Baik Nona, mohon di tunggu. Saya Pamit keluar, jika anda membutuhkan hal lainnya, langsung beritahu saya." Mendengar hal itu, wanita itu hanya mengangguk dan mulai berjalan ke arah jendela besar di depannya.     

Pintu sudah Terdengar tertutup, Tidak ada suara lagi yang terdengar oleh pendengaran Queen, Tapi dia tau bahwa sekarang Lucifer tetap berdiri didepan Pintu, menunggu perintah Nonanya.     

Queen Membiarkan saja, matanya tetap memandang langit. dirinya memang sangat menyukai, jika ada jendela besar dan menampilkan keseluruhan pemandangan yang ada.     

Matanya tampak berbinar dan menikmati setiap detik yang berlalu, tangan kecilnya menyentuh setiap rasa dingin yang di ciptakan dari kaca bening itu.     

"Lucifer." Panggil QUEEN pelan.     

"Iya Nona." Jawabnya.     

"Apakah kau merangkap menjadi pengawalku?." Tanya Queen bingung.     

"Ya Nona." Jawaban Lucifer membuat Queen tanpa sadar tertawa.     

"Kukira aku salah menebak, kenapa kau harus menjadi pengawalku juga? apakah kakakku yang menyuruh dirimu?." Tanya Queen Lagi.     

"Ya. Nona.." Jawab Lucifer sekali lagi.     

"Oh begitu.." Queen mengangguk pelan, kemudian mulai duduk di atas sofa berwarna abu abu dan merebahkan punggungnya dengan nyaman.     

"Carilah tempat duduk, jangan berdiri terus.. aku jadi merasa tidak nyaman melihat orang berdiri terlalu lama. Lebih tepatnya, aku tidak suka di pandangi terus menerus seperti barang yang pecah." Queen mengatakan semua itu sambil tersenyum kecil, dirinya memang tidak terlalu suka di perhatikan begini. Kakaknya pasti menyuruh banyak hal pada Lucifer.     

"Maaf Nyonya.." Kata lelaki itu dengan suara pelan, membuat Queen Menengok dan mengangkat sebelah alisnya menunggu apa yang akan dikatakan oleh Lelaki di depannya.     

"Kenapa?." Tanya Queen pada akhirnya.     

"Aku tidak bisa duduk, Bukan tugasku untuk berleha-leha." Jawaban yang terkesan datar tanpa ekspresi itu, membuat Si wanita mengangguk mengerti.     

"Kalau begitu, bisakah kau menceritakan Beberapa hal? sesuatu yang menyenangkan mungkin, aku bosan berdiam-diam saja. Sekretarisku tidak bisa ikut, karena dia harus menggantikan aku memimpin beberapa Rapat, jadi sekarang aku tidak punya teman mengobrol." Queen berkata panjang lebar, Menunggu Lucifer menceritakan sesuatu yang bisa membuat mereka berdua saling mengobrol.     

"Maaf Nona, Tapi perintah dari Tuan Muda Douglas adalah tidak menerima obrolan apapun, jika itu tidak menyangkut pekerjaan dengan Nona QUEEN Berenice Douglas." Ucapan Lucifer membuat Queen hampir tersedak ludahnya sendiri, Apa!? kakaknya bahkan memberi peringatan seperti itu?     

"Memangnya kenapa kita tidak boleh mengobrol hal lain?." Tanya Queen tak terima.     

"Tuan muda berkata bahwa adiknya suka meminta kencan, pada setiap lelaki yang dirasa menarik perhatiannya, dan Tuan Muda Douglas juga berpesan padaku, untuk tidak menerima tawaran apapun dari Nona." Lucifer Berkata dengan tegas, tatapan matanya mengarah ke depan dan tidak menatap mata Queen sama sekali.     

[Ckckckck Kakaknya sialan! Dan Lucifer yang terlalu kaku! padahal semua lelaki yang bertemu denganku, selalu meminta obrolan panjang, ya walaupun Queen akan mencampakkan laki-laki itu, jika dia merasa sudah tidak tertarik].     

"Ish! kau terlalu Penurut! Kau sangat seksi, ya... aku akui, Namamu apalagi. astaga! aku hampir panas dingin hanya mendengar suaramu dan Namamu yang indah. jadi tidak ada salahnya jika kau melihat aku dengan mata terbuka kan? kau tidak lihat? bagaimana aku begitu indah? seksi? cantik, mempesona? astaga.. ayolah, aku tau kau pasti sangat menyukai wanita seperti diriku, jangan berpura-pura begitu." Kata Queen yang susah berjalan perlahan ke hadapan Lucifer.     

"Tidak, aku tidak tertarik sama sekali dengan wanita Yang terlalu murah." Jawabnya tanpa takut sama Sekali.     

"Apa!? murah? kau? kau berani berkata begitu padaku? kau tidak takut aku pecat?." Tanya Queen lagi.     

"Tidak." Jawabnya.     

"Kenapa?." Ujar Queen.     

"Karena yang memperkerjakan aku adalah Tuan Muda Douglas. Bukan anda." Ujarnya yang sangat tidak takut sama sekali.     

"Kau memang pantas di panggil Lucifer, dingin, kejam, tidak takut, dan seksi." Queen tertawa kecil saat mengatakan hal tersebut.     

Lucifer adalah nama yang sering kali diberikan kepada Iblis dalam keyakinan Kristen karena penafsiran tertentu atas sebuah ayat dalam Kitab Yesaya. Secara lebih khusus, diyakini bahwa inilah nama Iblis sebelum ia diusir dari surga. sedangkan, Dalam bahasa Latin, kata "Lucifer" yang berarti "Pembawa Cahaya" (dari kata lux, lucis yang artinya "cahaya" dan ferre artinya "membawa"), adalah sebuah nama untuk "Bintang Fajar" (planet Venus ketika muncul pada dini hari).     

"Kau? seorang malaikat, merupakan malaikat pertama yang melayani Tuhan. Kelak ketika Tuhan menciptakan manusia (Adam), Lucifer di perintahkan untuk sujud kepada Adam namun karena kesombongannya merasa dirinya lebih tinggi derajadnya dari pada Adam ia pun enggan dan menolak untuk mematuhi perintah Tuhannya, maka Lucifer di usir dari surga ke bumi. Membantahnya Lucifer menjadi asal usul terjadinya Dosa pertama kali.     

Setelah Lucifer dibuang dari surga maka namanya berubah menjadi Satan. Satan merupakan iblis neraka yang memiliki kekuatan sangat kuat. Lebih kuat dari semua iblis yang ada di neraka. Ia pun menaruh dendam kepada manusia dan memutuskan untuk menjerumuskan manusia untuk melakukan dosa agar masuk ke dalam neraka. Dari 7 dosa mematikan (7 Deadly Sins), Lucifer mewakili dosa "kebanggaan". Hal ini karena dia sangat mencintai dirinya sendiri, diberikan tahta tertinggi selama menjadi malaikat, dan semenjak menjadi iblis Lucifer menjadi penguasa atas bumi dan isinya.     

Lalu? Dalam literatur agama Samawi, Lucifer (Azazil) merupakan "iblis paling terkenal di dunia" memiliki pangkat tertinggi sebagai Satan (Rajanya Raja Iblis) dalam dunia iblis atau hantu per hantuan. Ia di juluki sebagai bapak segala pendusta, bintang timur, pembawa cahaya, putra fajar yang terjatuh ke bumi yang diusir dari Surga karena telah menentang Tuhan dan menjadi malaikat yang jatuh (fallen archangel).     

Di dalam Film yang berjudul Constantine, Lucifer membunuh Mammon anaknya sendiri, karena ia sangat bangga akan dirinya dan tidak memperbolehkan anaknya sendiri untuk melebihi kepopuleran dirinya. Lucifer meiliki beberapa pengikut yang mendukungnya hingga akhirnya ia menciptakan kerajaan iblis yang di pimpin dirinya sendiri dan beranggotakan para pengikutnya.. Apakah semua yang aku katakan menjurus padamu? astaga.. Bagaimana dengan Lucifer yang ada di depan mataku saat ini? apakah akan Sama kejamnya dengan semua iblis yang ada dalam cerita buku?." Pertanyaan Queen hanya mendapat tatapan datar dari Lucifer.     

lelaki itu tidak tertarik, lebih tepatnya lelaki itu hanya menganggap omongan wanita di depannya sebagai dongeng yang tidak pantas untuk di dengar.     

"Terserah apa katamu saja." Ujar Lucifer dengan suara pelan.     

Dan ya.. itulah Cerita pertemuan Queen dan Lucifer, sang Ratu dan Iblis..     

Queen berpikir, semua ini memang ulah kakaknya. Qabel sengaja membuat Queen Frustasi dan pulang ke Mansion Douglas secepat yang dia bisa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.