Hasrat Wanita Bayaran

Qabel



Qabel

0"Bagaimana?." Tanya Edwards, saat dia sudah berada di depan Lita dan Zurich.     

"Keadaannya sudah baik-baik saja saat dokter melakukan penanganan, kita hanya perlu menunggu hasil laboratorium saja." Lita berkata sambil menundukkan kepalanya.     

"Dimana Choon-hee?." Tanya Zurich.     

"Dia menunggu di rumah, aku merasa tidak perlu memberitahunya sementara waktu. Nanti saja, saat semuanya terkendali." Edwards berkata seperti itu sambil melihat Anak perempuannya yang tertidur di dalam gendongan Lita.     

"aku boleh masuk?." Tanya Edwards.     

"Sudah boleh, ayo kita masuk." Ujar Zurich yang sudah lebih dulu berjalan beriringan ke dalam ruangan.     

Edwards hanya menatap anaknya dengan pandangan datar, dia menghela nafas dan memilih mengelus pelan kepala Anaknya. "Sehat ya Nak, Agar kita bisa bertemu ibumu." Setelah mengatakan itu Edwards mengecup pelan kening Qabel.     

"Memangnya Dia punya alergi Susu?." Tanya Lita yang masih menggendong Queen     

"Aku tidak yakin, aku rasa bukan karena susu." Ujar Edwards yang memang tidak pernah merasa anaknya alergi susu.     

"Mungkin bakteri dalam ice cream itu." Zurich mencoba untuk sedikit menengahi pembicaraan, karena Dia merasa Lita sedikit kesal pada jawaban Edwards.     

"Mungkin.." Kata Edwards yang hanya bisa menghela nafas pelan.     

"Kau akan menginap? jika kau menginap disini, aku dan Queen akan pergi ke hotel saja. kasihan Queen sudah sangat lelah." Ujar Lita yang memang cukup kasihan pada anak perempuan di dalam gendongannya.     

"Aku akan pulang, Choon-hee sendirian. Bagaimana jika Zurich saja yang menjaga Qabel, kau menjaga Queen." Sekali lagi, ucapan Edwards Membuat Lita Menghela nafas kasar.     

"Kau terlalu Terobsesi pada Choon-hee, hingga kau lupa pada anak-anakmu sendiri? Sudah sejak awal kau melakukan hal itu, dan kau masih Belum sadar? Apakah kau sudah melihat email yang aku kirim? tentang kondisi psikis anakmu Qabel?." Pertanyaan itu memang sangat pelan, Lita hanya tidak mau membangunkan Queen saja.     

"Lita, kau kembali saja Ke hotel. Aku akan mengurus Qabel." Zurich mencoba menenangkan Lita sekali lagi.     

"Aku akan mengurus kedua anakku setelahnya, aku harus memastikan Choon-hee baik-baik saja." Hanya itu yang bisa di katakan Edwards.     

"Pergilah Edwards, anakmu akan aku jaga." Zurich berkata lagi, yang di perintahkan langsung mengangguk dan berlalu pergi.     

Lita Menghela nafasnya melihat kepergian Edwards.     

"Kau membiarkan begitu saja? kau tidak memikirkan tentang Anak-anaknya? mereka butuh perhatian di saat seperti ini, bagaimana jika Qabel bangun dan bertanya ayahnya?." wanita itu menatap dalam mata Zurich.     

"jangan terlalu masuk dalam kehidupan pribadi Edwards, Kau tidak tau apa yang sedang di rasakan olehnya. jadi jangan terlalu mengusiknya, Tenang saja. dia tau kapan harus mengurus anak-anaknya." Zurich mencoba untuk menenangkan hati Lita.     

Wanita itu hanya bisa mengangguk dan memilih membaringkan Queen di atas sofa. dia tidak bisa meninggalkan Qabel hanya berdua dengan Zurich. Memilih untuk Disini saja, mereka akan menginap satu malam.     

"Kenapa Edwards seperti itu ya? aku tidak pernah sadar bahwa selama ini Edwards memang sangat hancur Dengan pemikiran istrinya saja." Lita berkata dengan Pelan.     

"Kau tau Lita, mengalami perpisahan dengan orang yang berarti, setiap orang akan mengalami rasa sakit atau luka yang bersifat psikologis. Saat mengalami perpisahan, ada berbagai reaksi yang bisa muncul. Mulai dari rasa tidak percaya, sedih, menangis, hingga perasaan marah dan kesepian.     

Selain merasakan kesedihan, patah hati dan perpisahan juga dapat menimbulkan beberapa keluhan fisik. Tapi disini Edwards sudah mengalami Kesepian, dia terlalu hancur dan dan tidak bisa baik-baik saja.     

Perasaan sedih dan kehilangan dapat mengaktifkan beberapa bagian pada otak manusia. Ketika Anda merasa sedih dan patah hati, maka aktivitas pada bagian otak kita yang disebut dengan anterior cingulate cortex – disingkat ACC – akan meningkat. Perasaan tersingkir dari lingkungan sosial, kepercayaan diri yang rendah, dan penolakan juga akan memicu aktivitas ACC, terutama pada bagian belakang ACC. ACC terletak pada dinding bagian tengah otak dan merupakan suatu bagian yang sangat unik. Hal ini disebabkan karena ACC memiliki fungsi emosional (kemampuan mengelola perasaan) sekaligus fungsi kognitif (kemampuan berpikir). Hal-hal seperti ini seharusnya mudah kau pahami, aku pernah merasakan di posisi Edwards. aku tau bagaimana perasaannya.     

Mungkin benar, meninggalkan anaknya di saat seperti ini salah. Tapi dia tidak akan paham kalau ini salah, kenapa? karena hatinya sedang merasakan takut yang mendalam, dia takut Choon-hee pergi lagi. Itu kenapa dia seperti itu." Ucapan Zurich memang sangat masuk akal, Lita hanya bisa mengangguk dan mulai memahami apa yang terjadi.     

"Edwards akan kembali kan? menemui anaknya?." Tanya Lita yang Berusaha untuk tenang, dia hanya takut dengan semua ini. dia mengkhawatirkan Qabel.     

"Dia akan kembali, kau tenang saja." Kata Zurich lagi.     

Mereka akhirnya hanya saling terdiam, beberapa saat terjadi keheningan.     

Lita menyelimuti tubuh Queen, lalu dia berjalan ke arah Sisi ranjang milik Qabel. Zurich hanya memandangi saja apa yang di lakukan oleh Lita. Lelaki itu tau bahwa perasaan wanita lebih perasa, itu kenapa Lita Mudah sekali sedih.     

"Tante..." Suara Qabel mulai terdengar, anak laki-laki itu membuka matanya dan melihat wajah Lita yang ada di sisinya saat ini.     

"Qabel? kau sudah bangun Nak, apa yang sakit? mau sesuatu?." Tanya Lita yang sudah begitu senang     

"Tidak, aku kenapa?." Tanya Qabel lagi.     

"Kau hanya sakit perut karena makan Ice cream, maafkan Tante ya.. Karena membuatmu seperti ini." Kata Lita yang Berusaha tersenyum.     

"Tidak apa-apa Tante." Saat mengatakan hal tersebut, bola mata Qabel Bergerak-gerak seperti mencari sesuatu. Lita tau apa yang di cari oleh anak itu, Edwards. Pastinya anak itu mencari keberadaan Ayahnya saat ini.     

"Qabel? kenapa?." Lita berpura-pura bertanya.     

"Tidak Tante, kepalaku sedikit sakit." Ujarnya berbohong, dan Lita hanya bisa tersenyum kecil.     

"Istirahat lagi Nak, kau baru saja sembuh." wanita itu mencoba menjadi ibu yang baik untuk Qabel, Karena tau saat ini anak itu membutuhkan kasih sayang seorang ibu.     

"Dimana Queen, Tante?." Dia menanyakan adiknya, benar-benar Kakak yang baik.     

"Queen sedang tidur, lihat? disana.. di sofa." Lita berkata sambil menunjuk ke arah Queen, Melihat hal itu Qabel langsung Mendesah pelan.     

Anak laki-laki yang saat ini masih sakit, harus memikirkan adiknya juga. Kakak yang baik, Tapi Lita malah khawatir tentang hal tersebut.     

Menjadi seorang kakak tentu bukan suatu hal yang mudah. Apalagi jika jadi kakak laki-laki yang memiliki adik perempuan, sebab cara memperlakukan dan menunjukkan kasih sayangnya jelas memiliki cara tersendiri. Qabel adalah sosok kakak laki-laki yang aktif memperhatikan adiknya, dia jarang sekali bertanya sesuatu yang serius pada adiknya, tapi dia selalu memperhatikan adiknya dengan baik. sosok kakak yang menunjukkan perasaan sayangnya pada adik dengan menjadi sangat protektif, rela melakukan apapun dan total dalam menjaga. Tipe kakak yang seperti ini selayaknya bodyguard, dan sering kali dianggap menyebalkan meski sebenarnya itu cara dia dalam menyayangi.     

Tapi Lita tidak pernah benar-benar melihat Qabel yang menyebalkan, dia malah terlihat sangat dewasa dalam menjaga Queen     

"Apakah Queen sakit perut juga?." Tanyanya yang sedikit khawatir.     

"Tidak, dia baik-baik saja. Dia sedih saat kau sakit. Katanya dia begitu menyayangi dirimu, kau segala-galanya baginya." Lita berkata jujur, sebab sebelum Queen tidur tadi. Dia memang mengatakan hal seperti itu, dia bahkan berdoa agar kakaknya kembali Sembuh dan bisa bermain bersama, Queen juga berkata bahwa dia tidak bisa jauh-jauh dari kakaknya. Jika kakaknya pergi, dia tidak ada teman yang menjaga.     

"Aku Senang adikku baik-baik saja, aku merasa beruntung memiliki adik sepertinya. Terimakasih ya Tante, sudah menjaga Queen saat aku pingsan tadi." Ucapan terimakasih Qabel membuat Lita sudah mau menangis haru.     

"Jangan berkata seperti itu Nak, Jangan berterimakasih. Kau adalah kakak laki-laki yang sangat baik, menjaga Queen juga kewajiban Tante. Kau sekarang beristirahat saja dan jangan pikirkan apapun lagi oke? Queen akan Tante jaga dengan baik selama kau beristirahat." Lita mengatakan hal tersebut sambil mencium kening anak itu, Qabel langsung mengangguk dan tersenyum senang.     

dia sudah memejamkan matanya, Aku hanya bisa menghela nafas panjang karena sudah melihatnya yang beristirahat lagi.     

******     

Author punya cerita baru! Tapi masih bingung mau author taruh dimana cerita ini, hehehehe. Jadi Akan author beritahu sedikit cuplikan ceritanya!!     

Jin-Ae adalah Wanita Keturunan jepang-korea, dia sudah melewati banyaknya kehidupan yang rumit, penyakit yang di derita oleh ibunya hanya bisa sembuh dengan salah satu obat, yang telah di ciptakan oleh Laboratorium khusus, dari Sebuah Perusahaan Milik keluarga Hideyoshi.     

Ya.. salah satu perusahaan di bidang Farmasi dan kecanggihan teknologi mutakhir.     

Keluarga Hideyoshi mempunyai sebuah tradisi Keluarga yang begitu kompleks, sebab setiap tahunnya. Tuan muda mereka, atau pewaris utama. harus mendapatkan satu wanita cantik dalam sebuah kompetisi.     

kompetisi ini biasa di sebut "Wanita Pilihan Tuan Muda." karena setiap wanita yang menang, dia berkesempatan mendapatkan Kehidupan yang lebih baik, atau hal besar lainnya adalah menjadi seorang Nona Muda Hideyoshi, yang akan melahirkan garis keturunan selanjutan dan menjadi Istri sang Tuan muda.     

Jin-Ae mengikuti kompetisi tersebut, di awal kompetisi dia sudah melewati banyak hal sulit. Dia harus di keluarkan dari kompetisi hanya karena dia tidak bisa bercinta. Namun satu kesempatan berhasil dia dapatkan, dia masuk ke dalam sepuluh besar wanita pilihan.     

Kesibukannya semakin banyak, apalagi dia juga harus belajar bercinta dan memuaskan hasrat seorang laki-laki. sedikit mengeluh namun dia tidak benar-benar putus asa, dia hanya ingin memenangkan kompetisi itu agar kondisi keluarganya bisa membaik.     

Berkah dari perjuangannya, Kompetisi Tersebut Berhasil di menenangkan olehnya. Dia berhasil menang sekaligus menikahi Sang Tuan muda yang ternyata selama ini Merupakan Mr.Zhou. Salah satu pria yang berkata bahwa Jin-Ae tidak cukup pantas untuk menang.     

pernikahan telah terjadi, Mr.Zhou yang awalnya sudah tidak percaya dengan kemampuan Jin-Ae, memilih untuk tidak pernah menyentuh wanita itu selama pernikahan mereka. Zhou selalu bersikap dingin pada Jin-Ae, menganggap wanita itu hanya sebuah hama saja.     

hingga berbulan-bulan kemudian, Zhou yang selalu mendapatkan perhatian khusus dari Jin-Ae, membuat hubungan keduanya perlahan-lahan membaik. Zhou mulai merasakan kesukaannya pada gadis manis yang memang selalu terlihat polos. kecantikan dan kebaikan hati Jin-Ae yang membuat suaminya jadi jatuh cinta.     

hubungan mereka layaknya kupu-kupu yang baru menetas dan terbang di hamparan bunga-bunga.     

Jadi bagaimana kelanjutan ceritanya? Tunggu dan akan Author beritahu judulnya nanti!!!     

****     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.