Hasrat Wanita Bayaran

Membawa ke rumah sakit!



Membawa ke rumah sakit!

0Lita mengajak kedua anak kembar itu untuk makan ice cream di pinggir jalan. Karena Edwards tadi berkata untuk tidak langsung pulang kerumah, karena Edwards mau membuat Kejutan untuk kedua anaknya itu. jadilah Saat turun dari Pesawat mereka menaiki mobil untuk berkeliling sebentar, Queen dan Qabel cukup senang dengan apa yang Lita sarankan.     

mereka makan ice cream bersama dan duduk di pinggir jalan kota. bercampur baur bersama warga lainnya dan menikmati indahnya malam. kedua anak itu tidak merasa aneh saat dirinya dipaksa duduk bersama Tante Lita di pinggiran jalan, mereka selalu suka hal seperti ini. apalagi jika bisa mendengar suara orang-orang di sekitar.     

Mereka memakan ice cream dalam diam, menikmati sensasi rasa manis dan rasa ice cream yang unik. Qabel dan Queen tidak pernah makan ice cream sembarangan di pinggir jalan seperti ini. ayahnya selalu mengajaknya ke suatu tempat yang bagus dan dipastikan kebersihannya.     

Sudah selesai memakan ice cream, Lita mengeluarkan tissue basah dari tasnya dan mengelap tangan Qabel dan Queen secara bergantian dengan lembut, dua anak itu lagi-lagi hanya diam diperlakukan manis. Setelah itu Lita membersihkan tanganya sendiri, dan memberikan Zurich satu lembar tissue basah lainya.     

Qabel menatap langit malam, namun dia merasa tiba tiba merasa perutnya seperti ditusuk tusuk, ada rasa nyeri yang berlebihan didalam perutnya. namun semaksimal mungkin dia tahan agar tidak ada yang merasa khawatir, Namun rasa nyeri itu semakin menjadi-jadi, tubuhnya seakan mati rasa dan hanya merasakan satu sisi rasa sakit yaitu didalam perutnya. apa ini pengaruh ice cream yang tadi? apa ice cream itu tidak cocok bagi perutnya? tapi Queen, Tante Lita dan Paman Zurich, mereka baik-baik saja tanpa merasakan sakit. bahkan mereka sedang bercanda seperti biasa, Qabel sekali lagi memegangi perutnya dan menepuk nepuk pelan. berusaha untuk tidak terpengaruh dengan rasa sakit.     

"Aku akan membuat pabrik ice cream yang besar dan memakan ice cream setiap hari". Qabel masih dapat mendengar celoteh Tante Lita, dan suara tawa Paman Zurich "Jika perusahaanku sudah besar akan aku traktir seluruh anak anak yang belum pernah makan ice cream dan mereka bisa memakan sepuasanya agar mereka bahagia". Qabel tersenyum di atas rasa sakitnya mendengar Tante Lita yang begitu antusias dalam menyampaikan keinginannya. dia memang sangat baik, Qabel sedikit bangga berada di tengah-tengah orang baik.     

dia selalu ingin berada di samping Mereka, menikmati masa masa itu sampai dirinya besar. karena kasih sayang orang-orang terdekat adalah hal yang akan selalu dia inginkan. Kepalanya tiba-tiba terasa berputar dan pandangannya tak jelas. dia tetap duduk tenang dan mencoba untuk mengatur nafasnya semaksimal mungkin. ini terlalu sakit untuk anak seusia dirinya, namun mau bagaimana lagi? dia tidak ingin yang lainnya bersedih jika melihat dirinya yang kesakitan. Kumohon, kumohon redakan rasa sakit ini untuk sang pencipta. Ujar Qabel dalam hati.     

"Qabel? hidungmu berdarah? Qabel kau baik baik saja?" Itu suara Paman Zurich. dia masih bisa mendengar namun sudah tidak bisa melihat dengan jelas apa yang dikatakannya.     

"Astaga Qabel!! kau baik baik saja Nak!?. Zurich! angkat dia kita bawa ke dokter sekarang!". Ucap Lita dengan suara panik, Qabel sudah tidak bisa melihat apa apa dan telinganya lama lama berdengung dan semuanya terasa gelap.     

"Kakak!!!." QUEEN juga berteriak panik.     

bahkan Lita sudah hampir menangis melihat anak laki laki itu mengeluarkan darah dari hidung dan pingsan di dalam gendongan Zurich. mereka berlari dan menaiki taksi, membuat sang supir agar bisa mengantarkan mereka kerumah sakit tepat waktu. Lita menggandeng tangan Queen dan memastikan anak perempuan itu berada di dekatnya.     

"Bertahanlah Nak, kami disini. kau harus baik baik saja, jika tidak aku akan merasa bersalah seumur hidup." Lita memegang sebelah tangan Qabel dan mengecupnya perlahan. Zurich yang masih menggendong Qabel hanya bisa mengelus pelan pundak Lita agar tetap kuat.     

"Dia akan baik baik saja, mungkin dia hanya kecapean atau tak kuat udara dingin". kata Zurich mencoba memberikan spekulasi yang masuk akal.     

"Ya ya semoga saja, semoga saja dia baik baik saja". Lita merasa tubuhnya seolah keluar dari raga karena baru pertama kali melihat Qabel pingsan seperti ini. dia sudah tidak ingin lagi disalahkan atas apapun, dia tidak akan mampu menjalani hari harinya lagi jika sampai Qabel kenapa-kenapa, hidupnya tidak akan berarti lagi dan dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.     

Taksi berhenti didepan rumah sakit, Lita langsung keluar dan berlari membukakan pintu untuk Zurich sambil menggandeng tangan Queen. Zurich berteriak memanggil dokter dan suster. lalu beberapa orang membawa ranjang rumah sakit dan meletakan Qabel di atasnya. Mereka mendorong dengan secepat mungkin namun tetap hati hati, ruangan UGD terlihat, Qabel dimasukan ke dalam ruangan dan mereka menunggu didepan pintu.     

Lita duduk dengan resah sambil sesekali mengelus pelan Rambut Queen, Zurich hanya bisa menenangkan sesekali mengelus pelan pundaknya.     

"Aku takut Zurich, aku takut terjadi sesuatu terhadap Qabel, apa yang harus aku katakan pada Edwards dan Choon-hee?". ucap Lita yang sudah menangis dan wajahnya ditutupi dengan kedua tangan.     

"Tidak akan terjadi apa apa, kau sebagai pengurusnya harus kuat dan berpikir positif. karena itu sudah menjadi tugasmu, kau kuat maka Qabel akan kuat. aku yakin Edwards akan mengerti, ini keadaan di luar kendali kita." ucapan Zurich seperti menghipnotis Lita, Wanita itu langsung mengangguk cepat dan menghapus air matanya dengan kasar. memanjatkan doa-doa kepada sang pencipta agar anaknya baik baik saja.     

"Ya kau benar, aku harus kuat. karena memang itu yang aku butuhkan sekarang." dia bangun dari duduknya saat pintu ruangan UGD terbuka. satu dokter keluar dengan wajah panik. "Apa yang terjadi?" tanya Lita pada sang dokter.     

"Pasien mengalami koma, ada sesuatu yang salah didalam perutnya. sepertinya dia mengalami alergi, apa yang dia makan terakhir kali? karena saat ini Tim laboratorium sedang menguji sampel darahnya. Karena jika tidak di tangani dengan cepat, maka akan sangat berbahay. Alergi merupakan reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap sesuatu yang masuk ke dalam tubuh, atau sesuatu yang bersentuhan dengan kulit tubuh. Kamu sadar tentang rasa sakit yang harus dilalui saat alergi datang. Kadang-kadang bukan lagi tentang waktu, beberapa orang harus melalui beberapa masalah fisik secara tiba-tiba.". Ucapan sang dokter membuat Lita mendesah pelan.     

"Kami baru saja makan ice cream di pinggir Jalan Dokter, lalu tiba-tiba saja perutnya Qabel sakit dan jatuh pingsan. apakah karena ice cream?." Tanya Lita hati-hati.     

"bisa jadi karena ice Cream atau Karena ada banyak bakteri di ice cream Tersebut. Sebab ada beberapa hal yang memang bisa membuat seseorang alergi pada Ice Cream, salah satunya karena Produk susu. Alergi susu adalah suatu kondisi akibat respons tidak normal dari sistem kekebalan tubuh setelah mengonsumi susu atau produk-produk olahan susu. Kondisi ini biasanya sering dialami anak-anak saat mulai mengonsumsi susu sapi. Namun, bukan berarti orang dewasa tidak bisa memiliki alergi terhadap susu. Orang dewasa bisa menderita alergi ini, yang umumnya dibawa sejak kecil, hanya saja presentase kejadiannya tergolong rendah.     

Kejadian alergi susu terjadi sebelum usia 16 tahun, dengan gejala yang bervariasi berdasarkan waktu terjadi dan intensitas kemunculannya. Gejala dapat muncul dalam hitungan menit, jam, bahkan dapat muncul setelah berhari-hari mengonsumsi susu. Tingkat keparahan dari gejala yang dialami sangatlah beragam, tergantung dari jumlah kadar susu yang diminum dan kondisi kesehatan yang dimiliki oleh pasien.     

Reaksi alergi susu terjadi secara berbeda-beda bagi tiap orang. Namun, umumnya reaksi alergi dapat muncul dalam hitungan menit hingga jam setelah mengonsumsi susu. Dan mungkin saja dari apa yang terjadi pada Pasien saat ini, merupakan reaksi seperti itu. Kami akan melakukan pengecekan lebih lanjut, Untuk keluarga di mohon mengisi formulir administrasi untuk bisa melakukan tahap selanjutnya." Dokter itu berlalu pergi untuk melakukan sesuatu, Lita dan Zurich hanya bisa menahan sesak di dada mereka.     

"Bagaimana bisa Qabel mengalami alergi susu?." Tanya Lita yang merasa tidak yakin.     

"Tenanglah, kau duduk Disini bersama dengan Queen. aku akan mengurus administrasi dan akan mencoba menghubungi Edwards, aku akan bicarakan Semuanya dengan pelan. Agar dia mengerti apa yang terjadi. sepertinya ada sesuatu yang salah disini, Takut dokter butuh bantuan lainnya yang di butuhkan". mendengar ucapan Zurich, Lita mengangguk mengerti, dia sudah tidak bisa berpikir apa apa. membiarkan Zurich melakukan apa yang dia inginkan.     

Zurich mengeluarkan handphonenya dan menelpon Edwards yang mungkin saat ini sedang sibuk bersama Choon-Hee. Tapi Zurich tetap menghubungi dan menjelaskan Semuanya, setelah beberapa saat menjelaskan apa yang terjadi dengan tenang, lalu menutup telepon dan mencoba untuk melakukan beberapa hal, yaitu mengisi Formulir dan membayar biaya administrasi. Ya.. Lebih cepat membayar maka Qabel akan lebih cepat di tangani dengan baik.     

Setelah selesai menelpon dan melakukan administrasi, Zurich memasukan kembali handphone kedalam kantung celananya, berjalan ke arah ruangan dimana Lita Dan Queen berasa, dia sempat mengelus pundak Lita dan dapat melihat wanita itu sekuat tenaga menahan diri untuk tidak menangis histeris.     

"Apa kata mereka?" tanya Lita yang hanya memandang ujung kakinya dengan pandangan kosong.     

"Edwards akan langsung datang kemari secepatnya, dia berkata bahwa akan Langsung datang bersama Choon-hee. dia tidak mau terjadi hal-hal buruk, jadi dia mau langsung memperkenalkan Choon-Hee pada kedua Anaknya langsung." Zurich berkata pelan sambil melihat ke arah Queen, anak itu diam saja tanpa mau mengatakan apapun. Zurich jadi merasa aneh, apakah anak itu memang punya sifat seperti itu?     

"Terimakasih sudah membantuku Zurich, jika tidak ada kau mungkin sekarang aku hanya bisa menangis dan hilang arah. aku memang butuh sebuah dukungan untuk bisa menjadi seseorang yang bisa kuat untuk saat ini." Kata Lita tiba-tiba.     

"Kau sudah sangat kuat, kita akan berdoa yang terbaik." Zurich sekali lagi menenangkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.