Hasrat Wanita Bayaran

Apakah semuanya akan baik-baik saja?



Apakah semuanya akan baik-baik saja?

0Edwards menatap wajah Choon-hee yang saat ini sudah tersenyum lebih baik, Choon-Hee bahkan sudah bisa di bawa keluar ruangan dengan menggunakan kursi roda.     

Kalian tau mimpi? Edwards merasa sedang bermimpi sangat bahagia, iya.. karena istrinya sudah terlihat baik-baik saja.     

Dia membawa istrinya dengan perlahan, mendorong kursi roda itu sambil mengajaknya ke taman belakang rumah, mereka saling Terdiam beberapa saat. Edwards lalu menempatkan kursi roda itu di dekat pohon, lalu di duduk di bangku yang ada di sana. Menatap istrinya dari depan, wajah Choon-hee memang sangat pucat dan terkesan kurus. Tapi kecantikan dari wajah Tersebut membuat Edwards langsung tersenyum kecil.     

"Kenapa?." Tanya Choon-hee yang bingung saat Edwards menatap matanya dengan begitu lekat.     

"Cantik sekali, aku merasa kau adalah Dewi paling indah. aku juga merasa bahwa sekarang sedang ada di surga, Karena aku bisa melihatmu terbangun dan membuka mata indah itu lagi." Perkataan Edwards sedikit membuat senang, tapi banyak membuat sedih.     

"Apa yang kau lakukan selama 10 tahun ini?." Tanya Choon-hee dengan nada pelan.     

"Banyak hal, Aku bingung mau menjawabnya seperti apa." lelaki itu Menghela nafas panjang.     

"Kau sedih.. Iyakan? maafkan aku, Karena meninggalkan dirimu dengan cara yang buruk." Ujarnya, wanita itu memegang tangan Suaminya dan mengecup dengan lembut.     

"Tidak masalah, kenapa harus minta maaf? ini bukan kesalahanmu. Ini takdir, yang memang berjalan dengan tidak tau diri." Edwards melihat tangan istrinya yang sedikit aneh, Dingin dan terlalu putih. sepertinya ini karena istrinya tidak terkena sinar matahari dalam waktu yang lama.     

"Apakah aku akan baik-baik Saja? aku melawan Takdir tuhan, harusnya aku sudah lama Mati." perkataan Choon-hee membuat Edwards terdiam.     

"Pembahasan masalah takdir atau ketentuan Tuhan yang sudah menjadi kepercayaan umat manusia masih saja menjadi biang kerok yang menghalangi untuk merubah keadaan dalam perjalanan hidup manusia. Namun pembahasan semacam ini bukanlah sesuatu yang baru. Kenapa kau harus mempertanyakan hal seperti ini?." Tanya Edwards yang berusaha untuk tidak terlalu Khawatir dengan Pertanyaan Istrinya itu.     

Karena Edwards percaya, Aliran satu, percaya bahwa ketentuan, sikap dan nasib kita adalah Tuhan yang menentukan dengan tanpa sangkut paut tangan manusia. Disini, Tuhan ibaratkan sebagai dalang yang memainkan wayang. Aliran satunya lagi percaya, bahwa semua sikap dan ketentuan manusia yang dilakukan merupakan kehendak manusia itu sendiri.Tanpa tangan panjang dari Tuhan.     

Persoalan atas keyakinan terhadap kedua pandangan tersebut sampai saat ini, masih menjalar dalam kehidupan masyarakat kita. Utamanya pada masyarakat yang menganut paham bahwa semua ketentuan hidup baik di dunia ataupun akhirat sudah ditakdirkan oleh Tuhan, Dengan tanpa berbuat sesuatu bagaimana menghilangkan persoalan yang dihadapi dengan usahanya sendiri. kadang-kadang kita sulit menerima takdir yang menimpa diri kita, apalagi jika takdir itu berupa kesulitan atau kegagalan… sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi pada diri kita, sesuatu yang menurut pemahaman kita tidak baik buat kita.     

Tapi kenapa Choon-Hee harus memikirkan Seperti itu? bahkan Edwards saja menyingkirkan Pertanyaan seperti itu dari otak kecilnya.     

Kau tau Edwards? Saat berada dalam kegelapan yang tidak berujung, aku mengalami banyak mimpi buruk. Aku takut, aku resah dan dalam kehidupan tidak nyata itu aku Bertanya-tanya. dimana aku? kenapa Tuhan perlakukan aku seperti ini? Aku hanya bisa berdoa, Kehendak Tuhan kepada kita merupakan kejadian yang telah berlangsung, tidak dapat dihindarkan, dan tidak diketahui sebelumnya. Semua dan tak mendukung dari apa yang menimpa kita, semua dari sisi kita, ada seorangpun yang dapat menghindari dari rahmatNya dan kecelakaan yang ditimpakanNya kepada seseorang.     

Setelah membuat seorang manusia dalam rahim ibunya selama 120 hari, Tuhan mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan menyampaikan 4 perkara: rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan akan menjadi sengsara atau bahagia. Tuhan mengingatkan bahwa amal perbuatan seseorang selama hidupnya tidak menjamin keadaannya di akhir hidupnya. Semua tergantung kehendak Tuhan itu sendiri.      

Ada seseorang yang selalu hidup namun tetap beramal baik dengan amalan penghuni surga, hingga jaraknya tinggal sehasta, takdir Tuhan menyediakannya, lalu ia melakukan amalan penghuni neraka, hingga masuklah ia ke dalam neraka. Sebaliknya ada seseorang yang selamanya hidup beramal dengan amalan neraka, hingga jaraknya tinggal sehasta, namun takdir Tuhan, lalu ia melakukan amalan penghuni surga, hingga ia masuk ke dalamnya. Apakah saat ini? Takdir Tuhan memang seperti ini? apakah Tuhan Senang aku hidup kembali? ataukah kehidupan diriku yang sekarang adalah Neraka?." Edwards kembali terdiam, dia tidak mampu mengeluarkan suara apapun untuk membalas ucapan istrinya.     

setiap orang yang kembali dari kematian pastilah akan membahas tentang Tuhan, dia akan kembali membawa banyak perubahan dan kata-kata yang sulit di mengerti oleh akal sehat. lalu apa yang harus di lakukan Edwards sekarang? dia tidak mungkin membantah ucapan istrinya.     

Sekarang istrinya bisa hidup kembali setelah Kematian, salah satu Takdir yang telah di ubah dengan cara yang aneh.     

Sejak dulu keabadian itu memang menarik. Apalagi keabadian akan kekuasaan terhadap harta dan takhta. Mungkin juga wanita. Pertarungan berdarah-darah pun tak pelak kita saksikan atau dengarkan dari dongeng-dongeng sebelum tidur, tentu saja demi keabadian dua hal itu.     

Dahulu orang-orang mesti melakukan pertempuran yang hebat dan mematikan. Belakangan pendidikan datang dan menawarkan jalan lain, tanpa pertarungan yang habis-habisan dan berdarah-darah.     

Ilmu pengetahuan bagaimanapun menawari kita jalan untuk menggapai itu, terlepas dari benar atau salah dalam meraihnya. Lagi pula pengetahuan bukan soal benar atau salah, melainkan bermanfaatkah untuk sesama, atau untuk diri sendiri.     

Tapi apa yang terjadi jika yang dipertarungkan adalah usia yang abadi, a-mortalitas? Atau, katakanlah, melawan takdir kematian? Dapatkah ilmu pengetahuan, sekali lagi menyediakan jalan itu?. jawabannya sekarang adalah Iya..     

Kebanyakan ajaran dalam agama tidak begitu menarik untuk disimak, kecuali menawarkan satu angan-angan bahwa ada kehidupan setelah kematian. Dan itulah satu-satunya esensi dari kehidupan. Demikianlah, katanya. Dan Edward paham sekali atas semua hal itu.     

"Edwards?." Tanya Choon-hee     

"Ya.. Ya.. aku hanya bingung saja mau mengatakan apa. kau tidak senang ya hidup kembali?." Tanya Edwards dengan suara yang sedikit lebih serak.     

"Aku senang, hanya saja aku merasa aneh. Bagaimana bisa aku melewati sepuluh tahun tanpa merasakan apa-apa, tapi semuanya akan baik-baik saja bukan? selama ada kau dan Anak-anak kita." Choon-Hee memegang tanganku lebih erat lagi, aku langsung mengangguk paham.     

"Kau akan baik-baik saja, semuanya akan kembali normal dan kita bisa bahagia.. ingatlah satu hal, Bahwa dunia ini akan tetap berjalan dan kita hanya harus mengikuti semuanya dengan baik. Jangan takut, aku akan selalu ada disisimu. aku janji." Edwards mengecup bibir istrinya, melumatnya sebentar lalu dia melepaskan. memberikan senyum seindah Mungkin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.