Hasrat Wanita Bayaran

Wanita pilihan



Wanita pilihan

(Wanita Pilihan Tuan Muda)     

Cuplikan cerita:.     

****     

Madam Mei-Mei masuk ke dalam Ruangan besar itu dengan hati bertanya-tanya, tentu saja dia Bertanya-tanya. karena dia merasa bingung dengan kesalahan apa yang telah dia lakukan? hingga dia di panggil Oleh Mr.Zhou.     

"Maaf Tuan, Apakah saya melakukan kesalahan? Karena saya di panggil oleh anda." Ujar Madam Mei-Mei pada Tuan Zhou yang sudah menatap dengan lekat.     

"Tentang wanita yang sudah aku suruh kau keluarkan dari kompetisi ini, kenapa kau masih memasukan dia kedalam Pilihan!?." Tanya Zhou yang sedikit kesal, mendengar pertanyaan itu tentu saja Madam langsung merasa takut.     

"Maafkan saja Tuan, tapi.. ini adalah permintaan Tuan muda Hideyoshi, dia Bahkan berkata padaku untuk memberikan pelajaran terbaik pada wanita bernama Jin-Ae itu, Tuan muda ingin aku membuat wanita tersebut bisa Bercinta dan bisa memuaskan hasrat laki-laki, aku hanya menjalankan perintah saja." Mendengar kata-kata dari Madam Mei-Mei, Zhou langsung memejamkan matanya sebentar dan membukanya lagi.     

Dia mengutuk ayahnya sendiri yang telah melakukan sebuah tindakan paling naif, Zhou tau bahwa ayahnya penasaran tentang sikap Zhou yang mengeluarkan wanita perawan itu begitu saja, ayahnya memang suka sekali ikut campur dan suka sekali berperilaku aneh, ketika dia merasa ada sesuatu yang terjadi pada anak-anaknya.     

"Baiklah, kau boleh pergi." Kata Zhou pada Madam Mei-Mei.     

Pintu ruangan kembali tertutup, ini sudah sore dan memang waktunya Zhou pulang ke mansion keluarganya. walaupun sebenarnya, Zhou jarang sekali pulang. dia lebih suka tinggal di apartemen dan melakukan banyak aktivitas yang lebih berguna, ketimbang melihat beberapa adiknya yang sibuk menunjukkan kemewahan dan Hal yang tidak penting lainnya.     

Kepala keluarga Hideyoshi saat ini memang memiliki 7 orang anak, Dua diantaranya masih berusia sepuluh tahun. Lalu dua lainnya wanita dewasa Sepertinya, lalu tiga lainnya lelaki termasuk Zhou. Mereka memang cukup akur, hanya saja Zhou malas melihat bagaimana sikap adik-adiknya yang terlalu berisik baginya.     

Walaupun sejak dulu keluarganya terkenal mencari wanita pilihan setiap setahun sekali, sebenarnya wanita-wanita itu hanya untuk kepentingan seksual saja, jarang sekali Membiarkan wanita tersebut di jadikan seorang ibu bagi sang penerus. Hanya wanita yang cocok saja yang boleh melahirkan penerus Keluarga.     

Saat ini, ibu kandung Zhou yang merupakan Nyonya besar keluarga Hideyoshi, yang menjadi satu-satunya wanita terhormat. Karena hanya dia yang melahirkan 7 anak, yang Zhou sebutkan tadi.     

Wanita pilihan lainnya? Tidak ada yang diberikan rasa hormat itu oleh Ayahnya, Karena Memang ayahnya itu hanya bersenang-senang saja pada wanita-wanita itu, ayahnya melakukan hal tersebut hanya untuk melakukan tradisi keluarga saja, Yang mengharuskan tidur dengan banyak wanita selama hidupnya, Tradisi ini di percaya bisa membawa Kekuatan bagi perusahaan dan keluarga mereka, agar lebih kokoh dan tidak mudah runtuh.     

Sebenarnya Zhou tidak terlalu percaya dengan hal semacam itu, Selama ini perusahaan Mereka tetap berdiri dengan baik, karena memang sistem dan prosedur yang di jalankan sudah benar-benar sempurna. Dan tentang keluarga? Keluarga mereka baik-baik saja selama yang Zhou tau. Tapi entahlah.. ayahnya itu memang terlalu kolot baginya, lebih tepatnya. Di keluarga besar mereka, pikiran tentang Tradisi dan hal-hal unik lainnya, masih di jaga dengan baik. Memang, terkadang juga Zhou Melakukan dan memikirkan hal yang sama. Tapi hanya terkadang, tidak setiap saat dan di setiap waktu.     

Dia mengendari mobilnya dengan kecepatan sedang, dia akan benar-benar pulang ke Mansion keluarganya. setidaknya dia harus tau apa yang di inginkan oleh ayahnya, kenapa ayahnya memanggil lagi wanita perawan itu? Padahal Zhou sudah kasihan dan menyuruhnya pergi.     

walaupun memang, Zhou sedikit tertarik. Tapi hanya sedikit, dia tidak mau memilih wanita itu sebagai istrinya, karena apa? karena bagi Zhou. dia harus berdampingan Dengan wanita yang punya kekuatan, Pintar, berpendidikan, dari keluarga kaya raya, dan juga Punya talenta. Ya.. mencari wanita seperti itu mudah saja, jika memang semua orang tau bahwa saat Ini Tuan muda Hideyoshi sudah berubah kepemilikannya.     

Zhou tau, sepuluh tahun terakhir ini. Wanita-wanita pilihan yang mendaftarkan diri, hanya wanita-wanita dari kelas menengah atau kelas rendah. Jarang ada wanita bangsawan yang mau mendaftar, Karena wanita bangsawan tau. Masa kejayaan ayahnya telah berakhir saat dia Semakin Tua, Wanita-wanita Bangsawan akan kembali mendaftar saat mereka tau siapa Tuan Muda Hideyoshi yang baru, yang lebih muda dan menjadi pewaris utama. apakah Zhou perlu memberitahu hal tersebut? sebelum ayahnya benar-benar memilihkan Calon istri untuknya? Pikiran Zhou jadi kemana-mana.     

Mobilnya telah masuk ke halaman luas Mansion, dia memberhentikan di depan pintu dan keluar dengan cepat. memberikan kunci mobilnya pada Salah satu pengawal yang ada disana, dia langsung berjalan masuk kedalam Mansion, melihat beberapa pelayan yang langsung menyambutnya dengan baik.     

"Dimana ayahku?." Tanya Zhou pada salah satu Pelayan.     

"Tuan besar Ada di ruangan kerjanya, Tuan.." Pelayan menjawab dengan sopan dan lemah lembut.     

Zhou langsung berjalan ke arah ruangan kerja ayahnya, dia akan Bertanya langsung apa saja yang Ayahnya inginkan.     

Langkah kakinya telah sampai di depan pintu ruangan, mengetuk pintu itu sebentar. lalu memutar kenop pintunya dengan perlahan-lahan, pintu sudah terbuka. memperlihatkan ruangan luas yang terdapat banyak tumpukan buku-buku, warna coklat tua membuat ruangan kerja itu terkesan lebih klasik dan unik.     

"Zhou? kau datang kemari, tidak biasanya." Ujar sang ayah, yang hanya membenarkan kacamatanya sebentar lalu sibuk membaca lagi.     

"Tentang wanita perawan itu, kenapa ayah memasukkan lagi dia ke dalam kompetisi?." Zhou Langsung bertanya tanpa basa-basi, dia melihat sekilas wajah ayahnya yang tersenyum penuh arti. dia tau bahwa ayahnya memang sengaja melakukan hal tersebut, tapi tetap saja dia merasa perlu mencari tau alasan ayahnya.     

"Hanya ingin saja, aku sedikit tertarik dengan wajahnya yang cantik. Tidak ada salahnya kan dia masuk lagi? Lagipula, jika kau tidak menyukainya. kedua Adikmu yang lainnya bisa mencoba wanita itu, kata adik-adikmu. Wanita itu sangat cantik dan polos, jadi saat kau tidak tertarik. maka wanita tersebut bisa menjadi salah satu selir bagi adikmu, tidak masalah bukan?." Ayahnya berkata sangat santai, Zhou langsung Mendesah nafas panjang.     

Benar, tidak ada salahnya.. lalu kenapa Zhou malah merasa kesal? dia jadi bingung sendiri Dengan hatinya.     

"Ya.. ayah benar, kalau begitu aku pergi saja. aku hanya penasaran tentang hal tersebut, aku sudah tau jawabannya dan aku akan kembali ke kamar." Zhou berkata dengan sedikit bernada tinggi, meninggalkan Ayahnya yang saat ini sudah tersenyum penuh arti.     

"Dasar anak muda! dia tidak paham Bahwa sudah mulai tertarik pada wanita." Tuan besar itu hanya tertawa kecil dan kembali melanjutkan bacaan di dalam bukunya.     

****     

Zhou membuka lemari penyimpanan di dalam Kamarnya, dengan menempelkan Ibu jarinya di salah satu alat pendeteksi sidik jari. Pintu kecil di depannya telah Terbuka, berisi segala macam barang pribadi yang selalu dia simpan untuk kesenangan.     

Matanya menatap tembakau kering yang memiliki kualitas sangat baik, Tembakau merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman yang memiliki nama latin Nicotiana tabacum L merupakan tanaman paling di incar oleh semua Perusahaan Rokok.     

Tembakau biasa dibungkus menggunakan keranjang yang terbuat dari anyaman bambu, dengan pelepah pisang sebagai penutupnya. Satu keranjang Setelah semua rangkaian proses dilakukan, tembakau akan dikirimkan ke beberapa orang yang telah memesannya. Zhou sendiri suka sekali tembakau yang tidak terlalu kering, dia suka aroma dari tembakau itu.     

Mencium perlahan di sisi bagian keranjang, dia memejamkan matanya untuk menenangkan pikiran. Selama berabad-abad, segudang kegunaan tembakau sudah diketahui, begitu pun untuk obat medis. Sayangnya pengetahuan masyarakat yang minim tentang manfaatnya, membuat reputasi tembakau di era modern ini memburuk. Padahal, daun tembakau dianggap sebagai tanaman yang ideal untuk praktik homeopati dan pengobatan alternatif.     

Efek menenangkan inilah yang membuatnya jadi sangat menyukai aroma tembakau, Dia membuka matanya kembali. saat mendengar suara pintu yang terbuka, dari aroma tubuh seseorang itu, Zhou dapat menebak Bahwa Adiknya Bernama Ahn telah masuk tanpa menimbulkan suara.     

"Apakah kau tidak pernah di ajarkan sopan santun?." Tanya Zhou pada Ahn.     

adik laki-laki yang langsung ketahuan saat masuk itu, hanya bisa tertawa kecil.     

"Kakak! bagaimana bisa kau selalu tau aku datang? sialan! aku rasa kau punya mata Di belakang rambutmu itu." Ahn langsung duduk di atas ranjang, dia melihat kakaknya mengambil beberapa gram tembakau dan memasukkan ke dalam kertas sigaret atau yang dikenal sebagai papir adalah bahan baku rokok yang vital bagi industri rokok. Industri kertas papir ini di dalam negeri cukup jarang menjadi bahasan di kalangan perokok. Citarasa sebatang rokok jelas ditentukan pula oleh kertas yang digunakan.     

"Kau itu terlalu bodoh, Aku saja sudah mendengar langkah kakimu." Zhou menaruh tembakaunya ke dalam Kertas tersebut, setelah memastikan dengan benar. Barulah dia menyalakan rokoknya dan menghisap dengan pelan, Rasanya menenangkan. Dia suka semua aktifitas sederhana itu, membuatnya lebih menikmati keindahan dan cita rasa.     

"Aku tidak pernah mendengar kau masuk ke dalam kamarku, padahal tiba-tiba saja satu atau dua berlian langka di kamarku pasti hilang, aku yakin kau yang mencurinya kan?." Ahn berkata dengan nada sebal, Zhou hanya terkekeh pelan dan menghisap lagi rokoknya, dia membuka pintu balkon. Melihat hamparan hutan lebat di depan sana, Suasana gelap dan sangat hening. Tapi dia suka dengan semua keheningan tersebut, seperti ada rasa nikmat dari setiap perasaan yang hangat.     

"Kau itu bodoh, Ahn.. Kau saja bisa mengeluarkan banyak uang hanya untuk satu wanita yang jelas-jelas memanfaatkan dirimu, kenapa kau selalu melakukan hal itu? kenapa kau selalu jatuh pada wanita-wanita yang hanya mau uangmu saja?." Zhou membahas hal yang membuat Ahn langsung berdecak sebal.     

"Ya!!! kenapa kau membahas hal yang tidak mau aku dengar sekarang? kau ini benar-benar tidak menyenangkan, Kau selalu saja mencari-cari kesalahan diriku. Ah! Kakak kurangajar!. Aku kemari mau bertanya tentang Jin-Ae." Kata Ahn, setelah dia mengeluarkan semua kekesalan itu pada Zhou.     

"Siapa Jin-Ae?." Tanya Zhou berpura-pura tidak tau.     

"Kau tidak tau? wanita Perawan yang kau keluarkan dari kompetisi itu, Wanita cantik dan polos itu. Kau yakin tidak ingat? berarti benar kata Ayah? Kau melupakannya dan kau tidak suka, bagaimana jika wanita itu untukku saja?." Pertanyaan pertanyaan yang di ajukan Ahn Membuat Zhou tiba-tiba saja kalut, dia menghisap kembali Rokoknya dengan sedikit kasar. Menghembuskan kepulan asap ke langit-langit ruangan.     

"Jangan sentuh dia." Hanya itu yang Zhou katakan.     

"Kenapa memangnya?." Kata Ahn bingung.     

"Apakah aku perlu memberikan alasan? untuk hal yang jelas-jelas sudah akan menjadi milikku?." Zhou melirik sinis ke arah adiknya, Ahn yang memang tidak pernah berani melawan kakaknya. Hanya bisa menelan ludah susah payah dan menatap ke arah lain.     

"Tapi Ayah berkata padaku, Aku bisa memiliki Jin-Ae. Jika kau memang tidak suka." Ahn masih sedikit bersikeras, walaupun sejujurnya dia sudah takut akan kemarahan kakaknya.     

"Dia belum tentu kalah, Bukan? Jadi kenapa kau berharap? Ayah memasukkan dia ke kompetisi lagi, itu tandanya dia milikku. Kau tentu tau, apa yang menjadi Milikku tidak akan menjadi milik orang lain. Lalu apapun yang menjadi milik orang lain, Bisa menjadi milikku. Aku yang Memegang kendali, Bukan ayah lagi." Kata Zhou, dia sudah benar-benar tegas memperingatkan Adiknya itu.     

"Ya, Maafkan aku. aku tidak akan bertanya lagi, tapi bagaimana jika ayah yang memutuskan?." Sekali lagi, lelaki itu masih bertanya. Terkadang Zhou sedikit Frustasi dengan adiknya ini, Lelaki tapi Bibirnya sangat lancang sekali. Dia takut, Iya. Tapi setelahnya dia akan semakin bersemangat menyingkirkan rasa takutnya itu.     

Zhou memang tidak pernah bertengkar dengan adik-adiknya, dia hanya bisa bersabar dan memasang wajah yang paling tegas. Agar adiknya tau bahwa Zhou sedang tidak bercanda, atau saat dia sedang tidak mau di ganggu. Dan dari ke empat adiknya yang lain, Ahn adalah orang yang paling menyebalkan menurut Zhou.     

"Ayah tidak akan bisa melakukan apapun, Jika aku sudah memilih." Hanya itu yang Zhou katakan, dia membuang sedikit Rokok yang hampir habis. Memilih meminum Air putih dan membuka kemeja kerjanya yang sangat menyesakkan Dada.     

"Ahhh begitu, Baiklah.. Aku akan pergi kalau begitu, Makan malam nanti. Kau harus ikut, Ibu membuat makanan kesukaanmu." Ahn bangun dari ranjang yang dia duduki tadi, dia berjalan ke luar pintu dan memilih menutup pintu itu dengan pelan.     

Meninggalkan Zhou yang hanya memakai celana kerja dan memilih duduk di bangku dekat balkon, dia membiarkan setengah tubuh telanjangnya diterpa angin dingin, Matanya hanya bisa menatap dengan pandangan datar. dia bingung, bagaimana otaknya jadi sedikit berantakan saat Mendengar satu nama. Zhou jadi menerka-nerka, apakah Wanita bernama Jin-Ae itu memakai ilmu sihir? karena wanita itu berhasil membuat dia tidak tenang, Ya.. Zhou merasa itu adalah hal yang tepat. Jin-Ae adalah penyihir, atau dia wanita yang bisa mempraktekkan ilmu sihir!.     

Lihat saja ayahnya yang juga tertarik, Kedua adiknya? Jika wanita itu tidak memakai Ilmu Sihir, Tidak mungkin mereka bisa merasa tertarik. sepertinya Zhou harus menyingkirkan wanita itu, apapun caranya. wanita itu harus pergi sejauh-jauhnya dari kompetisi ini.     

Di dalam otaknya saat ini, dia sudah membuat beberapa rencana yang mungkin saja berhasil menyingkirkan wanita itu, tanpa di kembalikan lagi oleh ayahnya.     

****     

Cerita ini ada di aplikasi Novel Life     

****     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.