Hasrat Wanita Bayaran

Lucifer yang berubah?



Lucifer yang berubah?

0(Queen POV)     

Aku menatap buah yang saat ini aku kupas, Suasana di ruangan ini sangat hening, ya karena disini hanya ada aku dan Lucifer saja. ibuku Dan kedua anaknya yang lain memilih pergi ke air terjun untuk mandi dan akan kembali lagi nanti sore. Entahlah kenapa ibuku itu suka sekali bermain air.     

Sebenarnya ada ibu Nyonya Christhopher, namun dia sedang tidur dan belum bangun sejak tadi. Jadilah aku disini di tatap oleh Lucifer dengan sangat intens, entah kenapa mata lelaki ini tak ada lelahnya menatap diriku terus menerus. apakah dia sedang mencari sesuatu di wajahku saat ini?     

"Kau cantik sekali, apalagi sedang mengupas buah dan akan di berikan padaku." Katanya tanpa basa-basi, Aku yang mendengar itu sedikit kesal. dengan segala kekesalan itu aku menatap wajahnya dan memakan buah yang aku kupas itu di depan wajahnya     

Memangnya siapa yang mengupas buah untuknya? aku mengupas untuk diriku sendiri, terlalu besar rasa percaya dirinya.     

"Kamu lucu saat sedang Mengunyah seperti itu, aku semakin merasa kau wanita berbeda." Katanya lagi, Dia tersenyum manis ke arahku. entah kenapa aku sebal sendiri mendengar suara dan senyuman di wajahnya, seperti senyum mengejek yang membuatku ingin membungkam mulutnya.     

"Apalagi dengan bibir yang seksi seperti itu, membuatku ingin mencium dirimu dengan sangat kasar." Lagi lagi dia berkata hal mesum, aku menutup mataku perlahan dan menghembuskan nafas dengan lembut.     

Tenang Queen. Tenang, disini ada Nyonya Christhopher yang sedang tidur, kau tidak mungkin membunuh Anak laki lakinya disini kan? Tidak!!!! [Aku ingin sekali membunuh Lucifer, mulai dari mulutnya saja! sialan mulutnya begitu banyak omong!]     

"Berhentilah! apakah kepalamu terkena tembakan? hingga kau jadi sangat aneh? kau berisik sekali." Aku masih berkata sangat pelan, namun di dalam hatiku sudah memberontak untuk berteriak.     

"Memangnya kenapa aku harus berhenti bicara? Aku hanya ingin mengajak Ngobrol calon istriku saja." dia cengengesan tak jelas, aku menatapnya dan memasukan satu buah apel ke dalam mulutnya. lalu menaruh pisau di depan wajahnya yang sudah terkejut.     

"Bicara lagi, aku akan potong apel ini bersama mulutmu di dalamnya." aku Mengancam dengan kesal, sewaktu aku sakit kemarin dia mengancam aku dengan cara mesumnya. sekarang aku akan mengancam dia dengan caraku.     

Dia terlihat merajuk, dia menarik buah apel dari tangannya dan mengunyah dengan perlahan. Aku yang melihat itu Langsung menaruh Pisau di atas meja dan Menatapnya dengan wajah datar. memperhatikan saja dia yang sedang mengunyah apel dan sesekali melirik ke arah pisau, dia saat ini benar-benar seperti bocah kecil yang takut di pukul ibunya.. Dia itu kenapa? bukankah yang terkena racun diriku? kenapa otaknya yang miring?. dia yang tadinya sangat dingin dan menyebalkan, sekarang jadi aneh dan Semakin menyebalkan!     

"Kudengar kau mengikuti Musuhmu, apakah kau mendapatkan sesuatu tentang rahasia besar mungkin?." Tanyaku padanya.     

"Tidak, Aku tidak tau apa apa.. aku hanya bertemu seorang dokter dan membahas tentang sperma milikku." Jawaban itu Terdengar aneh di pendengaranku saat ini, kenapa Dengan Sperma? Pikirku bingung..     

"Untuk apa hal seperti itu?." Tanyaku lagi.     

"Mungkin seperti pembuahan di luar rahim, kurasa jika perempuan tak bisa hamil. ada beberapa prosedur yang akan di lakukan agar bisa hamil." Jawabannya terdengar sangat sederhananya, namun aku rasa ini tidak sesederhana kelihatannya. apa maksudnya pembuahan? Berarti? dia mau seseorang hamil?     

siapa yang mau hamil anaknya? aku?     

Astaga!!! kenapa aku jadi memikirkan hal seperti ini.     

"Oh begitu.." Jawabku singkat.     

Aku bingung harus menanggapi apa hal seperti ini, aku takut berharap banyak pada lelaki di depanku ini Sekarang bagaimana? jika Ternyata dia memang lelaki aneh yang menginginkan keturunan dengan cara jahat?     

"Lagipula kau tenang saja, aku tidak akan memaksa dirimu untuk hamil." Kata kata Lucifer tidak aku tanggapi dengan baik, aku hanya bisa diam dan memilih mengunyah Buah Apel yang ada di meja. Aku bingung dan takut, aku takut perasaanku pada Lucifer akan semakin besar karena kami sering bertemu.     

aku takut aku tidak akan sabar Seperti dulu, aku tak akan baik baik saja.. aku juga takut akan bertindak lebih dan memilih jalan kasar untuk mendapatkan Lucifer. Aku tak mau seperti itu, tapi aku juga tak punya pilihan saat ini.     

Jadi sekarang harus apa? diam dan menikmati? atau melakukan sesuatu untuk membuat diriku dalam posisi paling aman.. Ngomong-ngomong posisi, aku melihat ayah dan ibu Lucifer sangat dekat, apakah mereka memang begitu mencintai?     

"Queen? kau memikirkan apa?." Tanyanya dengan suara lembutnya, dia sudah memegang tanganku dan menatap mataku dengan penuh cinta.     

"Tidak, aku hanya mengantuk saja. aku bangun sangat pagi dan sekarang aku sepertinya butuh istirahat." Kataku yang sudah ingin sendiri, aku berusaha bangun dari dudukku. tapi dia lebih dulu menarik tanganku dan membuatku terjatuh ke atas tubuhnya.     

Aku dapat mendengar suara detak jantung Lucifer dan Nafasnya yang ada di atas kepalaku. "Jangan pergi, temani aku disini.. aku membutuhkan dirimu, kita bisa selesaikan semua hal secara bersama-sama." Aku mengangkat wajahku dan menatap wajahnya yang saat ini hanya berjarak beberapa inci saja.     

dia mengelus lembut pipiku, aku menikmati helusan itu dan memejamkan mataku perlahan. aku ingin sebentar saja begini, Menikmati rasa hangat dari pelukan Lucifer dan helusan lembut tangannya.."Jangan takut Queen, dulu aku pernah jahat pada dirimu. sekarang tidak lagi, aku akan bersumpah untuk memberikan perhatian pada dirimu dan membuatmu menjadi istriku. Tanpa ada siapapun, tanpa ada wanita lain." dia berkata di samping telingaku, Aku merasa tubuhku meremang karena hembusan nafas Lucifer yang sangat hangat.     

Aku membuka mataku lagi, lalu menatap Bibir Lucifer yang terlihat pucat. entah keberanian darimana, aku mendekatkan bibirku ke bibirnya dan mengecupnya perlahan. aku mengecup bibir itu berulang kali, diwsemakin mengencangkan pegangannya di pinggangku saat ini. kami akhirnya berciuman dengan aku yang memulainya.     

dia sangat ahli dalam membuatku tersipu malu, Apalagi gigitan bibirnya yang sangat sensual dan hati hati. aku sangat di manjakan olehnya, menikmati setiap gigitan pelan dan juga kehangatan dari rasa manis dan sedikit kering di bibirnya     

Rasanya nikmat, ini adalah pertama kali mereka berciuman. Lucifer memang selalu seperti ini, memperlakukan dirinya seolah-olah tidak layak, lalu tak lama dia akan dengan sangat baik dan menjadikan aku wanita berharga dalam hidupnya. aku merasakan semua itu, dari bagaimana dia memeluk diriku dan dari dia mencium diriku dengan sangat luar biasa.     

Aku sedikit tersenyum saat tangan nakalnya yang meremas pelan payudaraku, aku membiarkan saja. Toh kami akan melakukan ini kan setelah menikah kan? aku harus terbiasa dengan sikap Nakalnya. Aku hanya ingin hidup dengannya, Mungkin...     

itupun jika tuhan mengijinkan, jika tidak..     

maka biarkanlah aku menikmati setiap sentuhan ini dan rasa manis dari bibirnya, biarkan aku menyimpan semua memori indah ini dan akan aku dekap sangat erat mungkin. walaupun kami tak akan bersama dalam waktu yang lama, setidaknya aku tak menyesal menyia-nyiakan dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.