Hasrat Wanita Bayaran

Pertengkaran dengan orangtua



Pertengkaran dengan orangtua

0Berhari-hari berlalu tanpa kenikmatan, aku menatap kembali wajah kedua orangtuaku yang saat ini sedang menatap mataku balik. Benar-benar Seperti berada di situasi peperangan yang tak akan pernah berhenti. Aku menghela nafas sekali lagi, lalu memejamkan mata sejenak.     

"Queen? Bisakah menerima permintaan Daddy dan Mommy sekali saja?." Tuan besar Edwards sudah berkata dengan suara yang sangat pelan, tapi aku tau dengan pasti bahwa dia memaksa. Ya.. dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, bahkan bisa menghidupkan Mommy kembali. Apakah itu tidak bisa di sebut memaksa? pada Tuhan saja dia bisa Memaksa, apalagi padaku yang hanya Anaknya saja.     

"Daddy? Bolehkah aku bertanya? Apakah Daddy bisa hidup dengan seseorang yang tidak kau cintai? menjalani hidup dengan seseorang yang bahkan tidak bisa berbagi kebahagiaan! Bagaimana kau bisa memaksa aku untuk melakukan hal itu? Bagaimana bisa kau membuatku Terpuruk pada keadaan yang tidak pernah aku inginkan? Jelaskan padaku Dad? Mom? Bagaimana bisa kalian menginginkan sesuatu yang tidak aku inginkan!.     

apakah di hati kalian masih ada rasa sayang untukku? Jika kalian benar-benar sayang padaku, kalian tidak Mungkin memintaku untuk menikah dengan lelaki yang begitu jahat! dia tidak pantas untukku Dad!!! Dia tidak pantas untukku, aku hanya ingin lelaki yang bisa mencintai aku! apakah itu salah? Aku ingin lelaki yang sama seperti Daddy! Yang mencintai Mommy saja, bahkan saat Mommy pergi dulu. Daddy hanya ingin Mommy! Bahkan Kau, Kau selalu mengacuhkan kami! Aku hanya lelaki yang hanya memandang aku saja, Sebagai mataharinya. Aku hanya ingin lelaki yang menjadikan aku Ratunya! Karena aku pantas mendapatkan lelaki seperti itu!." Aku berkata sambil mengeluarkan air mata, aku benar-benar merasa tidak dicintai jika sudah di paksa-paksa seperti ini.     

"Nak? Cinta di dapatkan saat kau sudah terbiasa. Kau akan jatuh cinta dan mencintai saat kau bersama lelaki itu, membagi banyak waktu, saling terbuka satu sama lain, Menjadi satu kesatuan yang di sebut keluarga. Maka cinta yang tulus akan benar-benar datang. Percaya pada Mommy." Ibuku itu memilih duduk di sampingku, Mengelus pelan Kedua tanganku. Tapi aku langsung melepaskan genggaman tangan darinya..     

"Cinta karena terbiasa? Bagaimana jika aku sudah menikah dan aku di telantarkan? Bagaimana jika Lucifer hanya bermain-main dengan diriku? Bagaimana jika dia hanya ingin sesuatu saja dariku dan keluarga ini? Bagaimana jika dia menyiksa aku dengan sikapnya yang acuh dan begitu dingin? Bagaimana jika cinta yang kalian sebutkan itu tidak akan pernah aku dapatkan!!? bagaimana jika ternyata aku hanya akan hancur pada kegelapan saja? bagaimana jika ternyata hatiku Benar-benar akan Mati dan tenggelam pada keinginan kalian ini?     

Apakah kalian bisa menjanjikan aku kehidupan itu? tentang cinta! tentang Kebahagiaan setelah menikah? Tidak Kan Mom? Tidak Kan Dad?. kalian tidak bisa pastikan aku dapatkan semua itu! Jadi kenapa kalian kau menjebak diriku pada pernikahan yang rumit ini! aku hanya ingin hidup pada kebahagiaan! Mom... Hanya itu yang aku inginkan." selagi aku menangis, kini air mataku Benar-benar tumpah tidak karuan.     

Aku bahkan sudah merasa tanganku yang sangat dingin dan tubuhku gemetar, aku takut! Ya.. Aku ketakutan dan aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain menangis. Bahkan Jika mereka masih memaksa, aku akan pergi dari rumah ini dan pergi menjauh. Aku akan pergi tanpa mau Menengok lagi ke belakang, aku akan meninggalkan semuanya. Aku akan memilih Egois pada keinginanku sendiri!.     

"Nak, Kau harus tau Bahwa Membangun sebuah rumah tangga bukan hanya sekedar bermain peran ataupun terikat antar dua individu. Namun sebuah pernikahan memiliki arti lebih mendalam daripada itu. Ya, karena sebuah pernikahan menyangkut suatu kesatuan yang luhur dalam berumah tangga. Bukan hanya sekedar menyatukan dua hati, dua individu, akan tetapi tujuan pernikahan ini yang harus dipahami oleh semua orang. Pernikahan bukan sebuah hal yang dianggap sepele, karena dalam sebuah pernikahan terdapat makna pernikahan serta tujuan pernikahan itu sendiri.     

Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain juga dapat berarti (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan, sesuai peraturan yang diwajibkan. Dan itu juga bentuk perjanjian pada Tuhan, Mommy dan Daddy hanya ingin kau mendapatkan Tujuan yang baik dalam hidup ini. Kau terlalu lama berbuat Dosa Nak, Berganti-ganti Pasangan dan Melakukan banyak hubungan yang tidak baik. Nak.. Dosa itu akan menyesatkan diriku dalam menjalani hidup, Bukan kehidupan saat ini, Tapi kehidupan selanjutan. Dimana? di suatu Tempat nanti, apakah kau mau tersiksa karena semua dosa-dosa itu?.     

Kau tau Nak.. Pernikahan adalah menyelamatkan dirimu pada dosa yang terlalu banyak lagi. Mommy dan Daddy percaya Bahwa semua hal yang kita lakukan di dunia ini, akan mendapatkan balasan di akhirat nanti. jadi? Bagaimana Mommy dan Daddy bisa hadapi Tuhan saat Mati nanti? Saat kami tidak bisa membimbing anak-anak kami ke jalan yang lebih baik? Apakah kau tau, Tidak ada orangtua yang mau anaknya melakukan hal buruk. Kami selama ini sudah berusaha yang terbaik, kami tidak mau kau menderita sayang. Kau juga harus tau, Bahwa Tuhan tidak pernah tidur dan jodoh ada di tangan Tuhan. Saat kau dan Lucifer Benar-benar berjodoh, maka hati kalian, cinta kalian, semua keinginan kalian akan saling bergantung. Kalian akan hidup dengan baik-baik saja.." katanya dengan lembut     

"Mom..Dosa itu adalah dosa milikku! Jadi jangan bertindak seolah-olah dosa itu akan kalian tanggung!." Kau berteriak kencang di depan wajahnya, semua kemarahan dan kekesalan hatiku yang sudah lama terpendam. aku menatap matanya dan mengeluarkan semua emosi tersebut.     

"Nak.. Tidak baik berteriak di depan Ibumu sendiri, kau tau bagaimana derajat seorang ibu itu sangat tinggi." Ayahku menimpali apa yang aku ucapkan, aku yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum sinis.     

"Kalian hanya membahas tentang hal seperti ini terus selama kalian bersama! Tapi kalian tidak bisa melihat hati Anak-anak Kalian dengan baik! Apakah kalian pikir selama ini aku bahagia!? Tidak!! semenjak aku lahir ke dunia ini hingga aku berada di depan kalian saat ini. aku tidak benar-benar merasakan kebahagiaan! Kalian semua hanya memikirkan hati masing-masing! Kalian hanya berpikir bahwa cinta satu sama lain adalah hal yang paling utama! Kalian tidak benar-benar tau apa yang aku inginkan! Kalian tidak tau apa yang terjadi padaku dan kehidupanku!" aku masih saja berteriak di depan mereka, Aku mendengar helaan nafas dari bibir Mommy dan Daddy.     

Mereka berdua menatap mataku dan memilih untuk bangun, lalu meninggalkan aku begitu saja.     

Lihat?     

Mereka pergi begitu saja..!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.