Hasrat Wanita Bayaran

Dijodohkan



Dijodohkan

0aku sudah kembali ke Mansion, setelah seharian Pergi ke supermarket dan membeli banyak barang. Yang aku tidak tau untuk apa, biarlah para pelayan saja yang mengatur semuanya.     

Langkah kakiku sampai di depan Pintu mansion, saat aku lihat Lucifer sang Iblis dingin sudah kembali.     

"Hai Lucifer." Kataku berpura-pura santai, aku melihatnya yang sudah melirik sekilas lalu dia sibuk bertelponan lagi. sialan!     

aku berlalu masuk ke dalam dan bertemu dengan ayah dan ibuku, aku hanya bisa menghela nafas sejenak lalu duduk bersama mereka. Ya.. Hanya untuk berbasa-basi saja.     

"Mom.. Dad.. sepertinya banyak pembicaraan serius, tidak biasanya berada di ruangan keluarga bersama-sama gini? atau aku yang lupa?." Tanyaku pelan, aku melihat Kedua adikku yang sudah duduk di sofa menatap mataku dan Qabel yang Serius dengan gadgetnya. Tak lama Lucifer datang dan Ikut duduk juga, aku merasa pengap saat tiba-tiba semuanya menatap mataku.     

"Ada sesuatu?." Tanyaku sedikit risih karena tatapan mata mereka yang cukup aneh.     

"Kau punya kekasih Nak?." Tanya Mommy.     

"Tidak.. Tapi? kenapa? tidak biasanya Mommy tanya-tanya." Kataku pelan, aku sekali lagi menatap ke arah Qabel yang sepertinya mau berpura-pura tidak melihatku.     

"Apakah kau bersedia jika kami jodohkan?." Pertanyaan yang tidak pernah ingin aku dengar, saat ini terdengar nyaring di telingaku. aku menahan nafas, lalu berusaha untuk terlihat baik-baik saja. aku tidak tau harus berkata apa dengan semua pertanyaan ini.     

"jodohkan? tidak Mom, aku tidak suka Seperti itu. Mommy tau sendiri bahwa aku bukan orang yang bisa menjalani hubungan seperti itu. Lagipula kenapa harus di jodohkan? aku masih bisa cari lelaki lain Mom." Kataku berusaha semaksimal Mungkin untuk menolak dengan halus.     

"Nak? apakah kau berencana punya suami? Mommy dan Daddy ingin sekali melihat dirimu menikah dan memiliki keluarga, tidak hanya bermain-main dengan semua hal yang tidak penting. Dengan banyak lelaki yang mungkin hanya memanfaatkan dirimu saja. Jadi Nak? Mau ya.." Mommy sedikit memaksa, aku menghela nafas panjang dan menggelengkan kepala dengan pelan.     

"Mom.. Dengar, aku akan cari suami. Aku sudah bermimpi bertemu dengan Seorang lelaki yang akan jadi suamiku. aku berjanji akan mendapatkan suami yang tepat, tapi aku tidak suka di jodohkan." aku menatap dengan lekat mata ibuku dan Ayahku dengan keyakinan yang bahkan aku tidak tau apakah Benar-benar sebutan keyakinan atau bukan.     

"Mommy tidak pernah melarang apapun yang kau inginkan, jika Lelaki itu memang cocok untukmu. Maka carilah dia, tapi apakah kau yakin bisa mencarinya? bisa menikahinya? apakah kau yakin lelaki itu sama manisnya seperti mimpi-mimpi yang telah kau lalui? apakah lelaki itu sama tampannya? apakah dia dari keluarga yang pantas? kau tau Nak.. dunia ini tidak sama dengan mimpi, Mimpi hanya sebuah bunga tidur yang tidak bisa kau samakan dengan dunia saat ini. Nak? Kau ingat, tentang bagaimana Mimpi bisa menghancurkan hidup seseorang?     

Mimpi adalah salah satu aspek penuh misteri dalam kehidupan manusia, juga bukti betapa kuatnya pikiran kita. Saat tidur, pikiranmu mampu menciptakan berbagai sosok, perasaan, dan situasi rumit, yang terkadang membuatmu menganggap kalau semuanya terasa nyata. Sampai merasa sulit untuk bangun dari mimpi itu. Namun, bukankah itu benar-benar bisa terjadi?Sebagian orang pernah mengalami kesulitan untuk bangun dari mimpinya. Itu terasa membingungkan, bahkan menakutkan karena tidak bisa kembali ke dunia nyata." Wanita bernama Choon-hee Itu berkata dengan sangat hati-hati pada anak perempuannya ini.     

"Mom? Aku serius, aku tidak sekedar bermimpi. lelaki itu ada! dia ada di dekatku dan aku akan mencarinya, dia tidak akan sekedar menjadi bunga tidur. Tapi dia akan menjadi suamiku! pendamping hidupku di dunia ini." aku masih bersikeras berkata pada ibu, dia hanya tersenyum lalu memegang lembut sisi wajahku.     

"Kau tau tentang istilah, Sleep paralysis? adalah kondisi umum yang terjadi antara sepenuhnya tidur dan terbangun. Selama mengalami kondisi ini, seseorang merasa sadar sepenuhnya namun sama sekali tidak dapat bergerak maupun berbicara. Ini terjadi karena tubuh masih merasa lumpuh dari tidur, namun pikirannya sadar sebelum siklus rapid eye movement (REM) selesai sehingga kau mengalami fenomena aneh ini.  Sebagai tambahan informasi, banyak orang mengaku merasa atau melihat bayangan hitam atau halusinasi aneh lainnya ketika berada dalam kondisi ini. Sebagian lainnya merasa seperti dicekik atau sesak nafas." Sekali lagi ibuku mencoba untuk mengatakan hal-hal tentang mimpi padaku.     

"Mom? Ini bukan sekedar mimpi! Aku benar-benar merasa Bahwa ini adalah petunjuk. petunjuk dari dewa bahwa aku akan mendapatkan suami yang cocok, tidak ada perjodohan! aku Berharap bahwa lelaki yang tepat itu Adalah jodohku, Mom? kau harus percaya. Mimpiku terasa begitu nyata, aku merasa bahwa aku benar-benar ada di kehidupan itu. Itu Seperti bagian dari masa lalu Mom." aku mencoba untuk tidak kesal pada Ibuku itu.     

"Pernah mendengar istilah lucid dream? yang artinya mimpi yang nyata, itu dapat tercapai ketika seseorang sepenuhnya sadar dengan kenyataan kalau ia bermimpi saat itu terjadi. Sebagian orang bahkan melatih kemampuan ini agar dapat mengendalikan mimpinya. Namun, ada risiko yang harus ditanggung ketika memiliki kemampuan lucid dream, salah satunya adalah mengalami dream claustrophobia. Itu adalah kondisi seseorang menjadi nyata dalam skenario mimpinya sehingga mereka Tidak mampu memanipulasi atau bangun dari itu.     

Jika sadar sedang bermimpi namun tidak bisa bangun dari situasi itu, boleh jadi kau mengalami dream claustrophobia. Jadi Anakku yang cantik, semua yang kau katakan itu adalah bagian dari mimpi. Kau tidak bisa menyamaratakan Semuanya, kau sudah besar.. Bukan lagi saatnya kau bermimpi tentang lelaki yang kau sukai, lalu kau berharap lelaki itu ada di Dunia nyata. Tidak. Tidak bisa kau lakukan semuanya seperti itu. Kau harus ingat satu hal anakku. Dunia tidak semudah itu." Ibuku langsung memegang tanganku dengan erat.     

aku langsung melepaskan genggaman tangan dari ibuku dan menatap arah lain. "Mommy sudah tidak percaya lagi padaku? Mom? sedikit lagi, sedikit lagi aku akan menemukannya!." aku masih bersikeras, sifat egoisnya membuat suasana di ruangan itu terasa pengap dan aneh.     

"Queen? Apakah selama ini Mommy pernah Tidak percaya? semua yang kau ceritakan selalu Mommy dengarkan dengan baik, apakah selama ini kau merasa Mommy tidak paham? bahwa kau hanya selaku berhalusinasi dengan semua mimpi-mimpi itu, kau hanya butuh lelaki yang tepat. kau hanya butuh lelaki yang menyayangi dirimu dan setelah itu kau akan baik-baik saja sayang. percaya pada Mommy, kau hanya butuh seorang suami dan menikah layaknya negeri dongeng yang kau inginkan. Pernikahan seperti apa? katakan saja pada kami, maka akan kami kabulkan, Nak." Mommy berkata dengan sangat baik.     

Aku saat ini sudah menangis, aku tidak habis pikir dengan apa yang ibunya katakan. aku merasa sudah tidak ada yang mau mendengarkan semua keinginannya.     

"Mom? Bagaimana jika aku menikah dengan lelaki lain, maka saat itu juga aku akan mati? bagaimana, jika ternyata aku hanya bisa hidup hanya pada lelaki yang tepat? hanya pada lelaki yang memang sudah di takdirkan oleh Dewa padaku? bagaimana, apakah Mommy akan tetap tidak percaya padaku?." Tanyaku, yang masih menatap sedih pada ibuku.     

"Kalau begitu, katakan pada Dewa yang kau percayai itu. Katakan padanya siapa jodohmu sebenarnya, Kita lihat apakah kau akan benar-benar mati jika menikah dengan lelaki lain? katakan pada dewa yang kau percayai itu, Apakah dia bisa membatalkan Pernikahan yang akan terjadi seminggu lagi! Jika memang Kau punya jodoh dari dewa, minta padanya untuk menghalangi jalan pernikahan yang telah Daddy rencanakan!." suara ayahku terdengar sangat tinggi, aku tidak pernah mendengar suaranya yang benar-benar tinggi seperti itu.     

"Seminggu lagi, aku akan menikahi dirimu dengan Tuan Muda Christopher ." Sekali lagi ucapan sang ayah membuatku terdiam.     

aku memandang satu persatu orang-orang yang ada di ruangan itu dan berjalan perlahan ke arah ayahnya. "Dad? Christopher? siapa? aku tidak tau soal ini, kenapa? harusnya Daddy katakan padaku lebih dulu jika mau menjodohkan aku dengan seorang lelaki, Tidak begini caranya! aku tidak kenal pria itu dan aku tidak mau menikah dengannya!." aku langsung membentak ayahku sendiri, dia kesal dan saat ini dia benar-benar tidak sanggup untuk memikirkan tentang pernikahan atas sejenisnya.     

"Tuan Edwards, sepertinya Nona Queen memang tidak mau menikahi saya. Jadi sudahi saja semua drama ini dan biarkan dia memilih apa yang dia inginkan, lagipula pernikahan yang di paksa tidak akan membuat semuanya jadi baik-baik saja." Ujar Lucifer dengan suara pelan.     

aku yang mendengar hal itu langsung menatap bingung ke arah Lucifer. "Kau? Lucifer Christopher?." Tanyaku yang langsung bisa menebak siapa lelaki yang akan ayahku nikahi dengan diriku.     

"Ya, Nona Queen, Jadi jika kau menolak menikah dengan diriku, aku akan cukup berterimakasih. Jadi kita tidak perlu repot-repot beradu argumen sama sekali." Setelah mengatakan hal tersebut, dia pergi dari ruangan itu.     

dia adalah lelaki yang tidak mau repot-repot melakukan semua hal yang menurutnya tidak penting, aku yang melihat kepergian Lucifer sedikit merasa sakit hati. kenapa terlihat sekali bahwa dia juga tidak suka dengan pernikahan yang akan di laksanakan? kenapa rasa-rasanya dia sangat jijik padaku?.     

"Dad? apakah itu Lucifer?." Tanyaki, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.     

"Ya.. dia adalah anak bungsu dari keluarga Christopher. Kau tau kan? perusahaan besar di bidang penyediaan senjata api? Yang sedang sangat pesat perkembangannya. Dia adalah salah satu pemegang saham perusahaan itu, Walaupun dia Anak bungsu. yang mungkin tidak akan mendapatkan kekayaan apapun, nyatanya dia akan mewarisi semua harta kekayaan ayahnya. kau tau Kenapa? hanya karena Lucifer lahir dari seorang wanita yang dicintai oleh Tuan besar Christopher. Dan kau tau kenapa aku mau menikahi dirimu dengannya? Karena hanya dia yang aku anggap pantas untukmu. Itu kenapa aku bersikeras menikahi kalian! itu kenapa kakakmu Qabel sengaja mendekatkan kalian berdua!." Setelah mengatakan hal tersebut, ayahku langsung menatap mataku dengan lekat.     

"Nak? Mommy tinggal ya.. aku mau menyiapkan makan siang untuk kalian semua." Mommy pergi dari hadapanku, aku hanya bisa mengangguk dan sekarang memilih untuk Merebahkan tubuhku di sisi sofa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.