Hasrat Wanita Bayaran

Letupan-letupan yang kau buat



Letupan-letupan yang kau buat

(Edwards POV)     

Aku terbangun karena matahari yang cukup menyinari mataku, ketika melihat di samping sudah ada wanita cantik yang mendengkur Dengan pelan. Bulu matanya yang lentik dan bibirnya yang seksi, tentu membuatku ingin selalu melihatnya terus menerus.     

Aku mencoba untuk menggeser sedikit, agar bisa lebih leluasa menatap wajahnya. Namun ternyata Wanita ini malah semakin memeluk diriku dengan erat. aku dapat merasakan tubuhnya yang halus dan lembut, menyentuh kulitku yang berada di dekatnya. ketika aroma rambutnya membuatku tenang dan bibir seksinya membuatku langsung mengecup pelan.     

Choon-Hee adalah sebuah kelemahan, aku merasa dia akan menjadi Boomerang yang tidak baik dalam hidupku ke depannya. aku sudah Berusaha untuk tidak terlalu Merasa nyaman, tapi sayangnya aku sudah jatuh dalam kenyamanan itu. Berada disisinya adalah hal yang sangat indah, aku tidak pernah merasakan keindahan ini selama 3 tahun menikah dengan Violet.     

Aku mengatakan bahwa aku begitu jatuh cinta pada Violet, tapi rasa nyaman dan rasa ini selalu dekat. tidak benar-benar aku dapatkan, mungkin karena Violet jarang menganggap diriku ada, dan Dia tidak benar-benar selalu berada di sampingku.     

Berbeda dengan Choon-hee, dia selalu tau apa yang aku butuhkan. walaupun aku tidak memintanya, dia memberiku sarapan, makan malam, membantuku Memakai dasi dan memastikan aku rapih untuk berangkat kerja. Hal-hal kecil yang Tidak pernah aku dapatkan dari perempuan lain, semua perilaku Choon-hee memang sangat tulus. Dia tau cara membuatku nyaman, dan aku takut.. takut rasa nyaman ini akan membuatku membutuhkannya dari apa yang aku inginkan.     

Aku mengelus lembut Rambutnya, lalu mencium lagi Bibirnya, bibir yang terasa manis dan sangat luar biasa. aku ingin mencicipi tubuhnya, tapi aku tidak benar-benar ingin. Aku hanya merasa jika aku mencicipi tubuhnya, maka dia akan berpikir bahwa pekerjaannya untukku sudah selesai. aku tidak mau dia selesai, aku masih mau merasakan semua kenyamanan itu. aku masih ingin di peluk saat sedang tertidur dan di buatkan sarapan saat berangkat kerja.     

Aku ingin semua perhatian yang belum pernah aku dapatkan, katakan bahwa aku sangat haus akan perhatian. katakan bahwa aku memang kekurangan kasih sayang, tapi itulah kenyataan yang ada. Violet tidak bisa memenuhi semua yang aku inginkan, dia hanya ingin aku memenuhi kebutuhan hidupnya saja. Dan aku cukup sedih Dengan apa yang aku dapatkan selama ini.     

Hanya kehampaan dan juga kekecewaan.     

"Hei.. Pagi Edwards." Suara serak itu membuatku tersadar, aku melihat ke arah Choon-hee yang sudah membuka matanya dan tiba-tiba mencium bibirku dengan lembut. aku diam saja, menerima perlakuan manis darinya.     

"Kau lapar? Aku akan buatkan sarapan, Tidurmu nyenyak? Apa aku mengganggu dirimu? hingga membuatku sudah bangun lebih dulu." Pertanyaan itu membuatku langsung menggelengkan kepala pelan.     

"Tidak, aku hanya senang melihat wajahmu saat bangun tidur. aku tidur dengan nyenyak dan itu berkat dirimu." Ujarku sangat jujur, dia kemudian Tertawa. gigi putihnya dan suara khasnya membuatku tanpa sadar Tersenyum.     

"Aku senang jika memang begitu, Aku juga tidur dengan nyenyak.. Jam berapa kau akan berangkat kerja?." Dia bertanya sambil ingin melepaskan pelukan dariku, tapi aku menahan pinggangnya dan Membuatnya langsung menatap mataku.     

"Aku bisa bekerja jam berapa saja, Bagaimana jika kita sedikit pemanasan di pagi hari? Aku sangat bersemangat mendapatkan desahan nafas panas dari bibirmu." kataku lagi, dia hanya diam saja. Entah apa yang dia perbuat, tapi dia Sudah mengelus pelan Dadaku dan mengecupnya Dengan lembut.     

"Jangan memancing diriku yang sudah sangat menginginkan dirimu, apakah kau tidak merasa bagaimana aku begitu memujamu? berada di dekatmu dan merasakan setiap kehangatan ini, seperti neraka yang membuatku sengsara." Katanya sedikit kesal, aku yang mendengar kekesalannya hanya bisa Tertawa saja. Jadi dia sebenarnya sudah sangat menginginkan diriku? Tapi aku yang selalu membuatnya meremang tanpa bisa benar-benar mengejang.     

"Oh ya? Jangan salahkan aku, salahkan saja bagaimana tubuhku bisa membuatmu terangsang, padahal aku hanya diam saja." Ujarku mengejek, dan dia malah memukul lenganku.     

"Jangan jahat padaku, Aku kesal padamu.. sudahlah, ayo kita buat sarapan. kau harus bekerja." Katanya Lagi, tapi aku tetap tidak mau melepaskan pelukan kami. aku ingin dia tetap di dekatku dan membuatku sedikit berolahraga pagi. Mungkin..     

"Apa lagi?." tanyanya, Dia menatap mataku dan tanpa aba-aba malah mencubit hidungku dengan Gemas.     

Aku menahan kedua tangannya dan langsung menindih tubuhnya dengan gerakan cepat, aku membuatnya terdiam. Nafas hangatnya sudah bersahutan dan mungkin dia ingin aku memberikan sesuatu untuk menuntaskan hasratnya itu.     

Aku mencium bibirnya, melumat dan memberikan rasa basah yang membuatnya langsung memejamkan mata. Rasa aneh yang menggeleyar di setiap inci kulit membuatku tanpa bersabar langsung mengigit bibirnya dan memasukan lidahku ke sela-sela mulutnya. Hangat, basah, dan memerah adalah kesatuan yang membuat suasana pagi ini lebih dominan.     

Tangannya yang kecil sudah meraba-raba dadaku, lalu Dengan sangat lancang dia malah meremas juniorku yang memang menegang dengan kuat. Rasanya luar biasa hebat, aliran darahku langsung bergerak cepat dan hal itu membuatku Semakin kasar mencium Bibirnya.     

Dia tidak kalah kasar, bibirku bahkan di tarik dan di lumat dengan gerakan lihai. Jari-jari lentiknya membuatku terhempas pada ketidaksadaran dan hal itu tentu saja hal yang paling menakjubkan.     

Choon-Hee mengambil alih peperangan pagi ini, dia membalik tubuhku dan sekarang sudah berada di atas diriku. dia melepaskan ciuman kami, lalu membuka baju tipis yang menutupi tubuh moleknya. Boxer yang aku pakai sudah di tarik paksa olehnya, dia tidak berbasa-basi lagi dalam memuaskan diriku pagi ini.     

"Jangan membuatku kehilangan kesabaran, dan ini yang akan kau terima Tuan Besar Edwards!." Setelah dia mengatakan hal itu, mulutnya yang panas dan kecil memaksa diriku mendesah kuat. Mulutnya itu sudah menjilat juniorku yang memang sudah lama tidak merasakan rasa hangat seperti ini.     

permainan lidahnya yang luar biasa dan terburu-buru, menciptakan sensasi menggelitik dan juga rangsangan hebat dalam diriku. pikiranku kacau, aku hanya ingin kepuasan dan kepuasan saja. Ketika tangan dan lidahnya bergantian untuk bermain-main. ketika satu kesatuan itu menjadi sebuah rasa yang tercipta dengan penuh penghayatan. dan aku melebur pada letupan-letupan kecil yang Choon-hee buat..     

Ya.. Permainan kasarnya itu membuatku benar-benar hanyut dalam kebahagiaan yang tidak terduga. Apalagi ketika matanya menatap mataku dan dengan sengaja membuatku langsung meremas kedua payudaranya, yang terjatuh di sela-sela pahaku.     

kedua payudara itu sangat kenyal dan tentunya asli, cukup sekal dan besar.. Membuatku meremas dengan rasa nikmat dan desahan panjang sekali lagi. dia bermain, terus bermain tanpa henti.. Bibirnya, lidahnya, tangannya, dan Saliva yang cukup basah membuatku memejamkan mata beberapa kali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.