Hasrat Wanita Bayaran

Jangan percaya pada siapapun.



Jangan percaya pada siapapun.

0"Kalau begitu kita sama, aku juga suka semua jenis Teh. tapi ada beberapa teh yang sangat aku sukai sepanjang hidupku, Yaitu black Tea. salah satu teh yang cukup unik dari proses pembuatan saja. Dibandingkan dengan green tea, black tea harus melalui proses yang lebih panjang sebelum akhirnya bisa dinikmati. Daun teh hitam biasanya akan dipanen, dibiarkan layu, digiling, dioksidasi, dan dikeringkan. Proses oksidasi lah yang membedakannya dari jenis teh lainnya. Saat melalui proses ini, daun teh bereaksi dengan oksigen, sehingga warna daun berubah menjadi cokelat tua atau kehitaman.     

Uniknya, teh terbaik di dunia ini dikenal sebagai teh merah di China. Tak hanya ditemukan di China, black tea juga diproduksi di India dan Sri Lanka. Assam, Darjeeling, dan Caylon Tea merupakan beberapa nama produsen black tea terbaik yang berasal dari negara-negara tersebut     

Saat kaumencicipinya, rasa teh hitam cukup kuat dan berani, sedikit mirip dengan kopi. Wajar saja jika jenis teh hitam dianggap memiliki kandungan kafein terbanyak.     

Tapi aku tidak terlalu sering meminum black Tea, sebab teh jenis itu mengingatkan diriku pada suamiku. sampai hari ini aku selalu mengingat apa saja yang dia katakan tentang jenis-jenis teh. kau paham apa maksudku?." Pernyataan dari Nenek Lecy membuatku tersenyum saja.     

Sebab pada dasarnya aku Tidak mengerti kenapa dia menjelaskan tentang proses pembuatan teh. Salah satu pelayan mulai menuangkan teh ke salah satu Gelas kami, Aku hanya diam saja dan melihat semua gerakan pelayan tersebut Dengan tatapan datar.     

"Ayo di minum." Nenek Lecy menyuruhku meminum lebih dulu, aku memperhatikan gelasnya yang belum dia angkat. apakah aku harus minum duluan?     

Aku mengangkat gelas di Tanganku, lalu melihat sebentar ke arah teh yang masih mengepul hangat. aku mendekatkan bibirku ke ujung gelas dan mulai menyesap tehnya secara perlahan-lahan.     

kemudian aku melirik ke arah Nenek Lecy dan mulai menurunkan gelasnya lagi dari tanganku, barulah saat itu Nenek Lecy Mengangkat gelasnya dan Meminum dengan gerakan anggun.     

Aku hanya diam saja, aku bingung ingin mengatakan apa sekarang. menurutku semua ini terasa aneh dan tidak menyenangkan, aku dan Nenek Lecy tidak dekat. dia juga terlihat sangat galak dan misterius, aku takut membuat kesalahan padanya. Bisa habis hidupku Jika sampai melakukan kesalahan-kesalahan kecil saja.     

"Kau tidak takut aku racun?." Satu pertanyaan yang cukup aneh kudengar dari bibirnya.     

"Tidak, Kenapa aku harus takut? bukankah kalian menginginkan aku melahirkan penerus? Apalagi saat ini aku sedang di tunggu untuk hamil." Kataku pelan, aku Berkata dengan sedikit berani. Mungkin..     

"Kau pintar, Kau tau bahwa kami tidak mungkin membunuh dirimu sekarang. Tapi nanti." Nenek Lecy jujur sekali, aku menganggukkan kepala saja dan menatap ke arah danau.     

Beberapa pelayan sudah pergi, dan pengawal sudah berdiri sedikit jauh dari kami. Tatapan nenek Lecy terasa tajam sekali ke arahku, aku bingung kenapa dia terus menatap diriku tanpa henti?     

"Jika kau benar-benar hamil, Lahirkan anak laki-laki dan pergilah sejauh-jauhnya dari tempat ini. Aku akan memastikan kau hidup nyaman di luar sana, Setelah cucuku lahir nanti. Jika kau keras kepala untuk bertahan di Mansion ini. Mungkin saja kau akan mati tanpa di ketahui oleh siapapun, mayatmu mungkin akan di buang ke laut dan di makan hewan-hewan laut." Sekali lagi Nenek Lecy berkata jujur, tapi aku tidak tau atau Menatap seram ke arahnya.     

Walaupun dia sudah berkata hal-hal yang cukup menyeramkan.     

"Tapi aku tidak berniat pergi jauh, aku sudah sejak kecil berada di negara ini dan aku sudah sangat mencintai negara yang aku tempati. kenapa aku harus pergi? Hanya karena takut mati? Semua orang akan mati pada waktunya, bisa jadi aku hidup abadi hingga tua dan pikun. Kita tidak ada yang tau kan?." Aku menyesap kembali teh yang masih hangat, meminumnya hingga hampir habis. Tanganku juga dengan santai mengambil salah satu camilan, Kue coklat yang di potong kotak-kotak kecil. aku mengambilnya dengan salah satu garpu kecil, mengunyahnya perlahan saat sudah masuk ke dalam mulut.     

Manis sekali, rasanya cukup enak tapi...     

Aku tersedak ketika ada kacang almond di dalam kue tersebut. aku buru-buru menuang teh dan meminumnya lagi. tapi sialnya bibirku malah terbakar Karena panas.     

"Shit!!." Tanpa sengaja aku mengumpat pelan, aku menepuk-nepuk dadaku dan mengeluarkan kacang almond kecil dan mengunyahnya untuk di telan kembali. karena tidak mungkin aku mengeluarkan makanan yang ada di dalam mulut, di depan Nenek Lecy.     

Aku menghela nafas pelan, hampir saja aku mati karena tersedak kacang almond.     

Aku menatap Nenek Lecy yang hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya heran. Dia ikut memakan kue coklat di depannya dengan mulut yang mengunyah pelan.     

"Kau lihat? Aku baik-baik saja saat memakan kue coklat ini, kau tau kenapa? Karena aku tau bahwa di dalamnya terdapat kacang yang bersembunyi. Jadi aku sudah paham betul ketika harus memakannya, jadi aku tidak akan tersedak seperti dirimu. dari sini saja kau sudah berbeda, kau mungkin bisa berkata Bahwa kematian tidak ada yang tau. Tapi kau lupa, kau lupa bahwa kau Sedang berada di mana. kau lupa Bahwa Di mansion ini adalah tempat yang tidak pernah kau ketahui, kau tidak tau dimana saja jebakan yang akan membuatmu kesakitan dan bahkan bisa membuatmu terbunuh dengan sadis. Kau lupa bahwa Mansion ini berbeda dari tempat manapun yang sering kau kunjungi.     

Orang-orang di dalam sini punya tujuan dan maksud sendiri-sendiri, kau tidak akan paham jika aku jelaskan. aku hanya mau kau waspada dan jangan sampai masuk ke dalam jebakan Tersebut. Kau paham?." Tanya Nenek Lecy, aku yang mendengar hal tersebut Akhirnya mengangguk saja.     

"Dan satu lagi, jangan pernah percaya pada siapapun. sekalipun aku menawarkan Teh hangat padamu. bukan berarti kita dekat, lihat saja bagaimana Teh pemberian dariku sekarang membakar lidahmu dan meninggalkan rasa panas dan melepuh." Ucapan Nenek Lecy cukup menyeramkan. aku hanya bisa Terdiam mendengar semua hal yang dia katakan.     

Apapun yang dia katakan memang cukup masuk akal dan misterius. ah.. otakku yang kecil ini saja Tidak bisa berpikir sampai seserius itu.     

"Terimakasih sudah mengingatkan diriku, setidaknya sekarang aku akan lebih berhati-hati." Ujarku pelan.     

"Kau memang harus lebih berhati-hati sejak kau datang dan menginjakkan kakimu disini. dimanapun kau bersembunyi, tempat Ini akan selalu melihatmu. apapun yang kau katakan, tempat ini akan mendengarnya. Kau tidak bisa bergerak atau berbicara secara rahasia. Sebab semuanya akan benar-benar terlihat dan terdengar dengan jelas." Ujarnya, Dan kali ini wajahnya berubah lebih serius.     

Aku tidak tau apakah yang Nenek Lecy katakan adalah bentuk peringatan? atau bentuk ancaman? Keduanya terasa sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.