Hasrat Wanita Bayaran

Pembicaraan di meja makan



Pembicaraan di meja makan

0Aku sudah berjalan ke arah ruangan makan, di salah satu kursi Edwards sudah duduk dengan tenang. aku memilih untuk duduk di samping Edwards.     

Lalu aku melihat wajah Tuan Douglas yang cukup pucat dan berkeringat dingin, dia tersenyum padaku. aku membalas senyumannya dengan sangat sopan.     

"Ini Choon-hee?." tanyanya padaku.     

"Ya Tuan, perkenalkan namaku Choon-hee. Maafkan aku karena datang di waktu yang tidak tepat." Ujarku sedikit merasa bersalah.     

"Tidak masalah, hanya keadaan saja yang tidak tepat. aku cukup senang melihat anak laki-lakiku membawa seorang perempuan lain ke Mansion ini. Itu tandanya kalian cukup dekat, jadi aku sangat menghargai kedatangan dirimu." Tuan Douglas berkata dengan begitu lembut, aku tidak tau apakah keluarga Douglas memang baik seperti ini, atau hanya basa-basi saja?     

"Terimakasih sebelumnya." Kataku lagi.     

"Hari ini Nenek Edwards dan kedua adiknya tidak datang, mereka sedang ada urusan di luar negeri. Mungkin kapan-kapan lagi kita bisa mengobrol bersama-sama." Tuan Douglas memberitahu tentang keberadaan keluarga Douglas yang lainnya, aku tentu saja paham.     

"Ya, semoga saja." Kataku sekali lagi, mereka bertiga Tersenyum ke arahku. tak lama beberapa pelayan datang membawakan makan malam untuk kami.     

Aku melihat banyak sekali menu makanan di meja ini, tentu hal itu membuat selera Makanku langsung melonjak. Ahhh.. seandainya ini di rumahku sendiri, mungkin aku akan habiskan semua makanannya.     

"Silahkan dimakan Choon-hee, jangan sungkan." Nyonya Douglas membuatku langsung mengangguk, aku mengambil beberapa makanan dan menawarkan pada Edwards. dia langsung mengangguk mau, membuatku harus memberikan pada Edwards lebih dulu baru setelahnya aku mengambil untuk diriku sendiri.     

Edwards terlihat butuh sekali banyak perhatian, dia selalu ingin di layani. aku tidak masalah dengan hal itu, hanya Hal-hal kecil seperti ini tentu saja masih bisa aku lakukan dengan baik.     

Kami makan dalam diam, aku menyuap salad sayur yang terasa menyegarkan di lidahku. rasanya cukup berbeda, mungkin karena bahan-bahan yang di pakai juga bahan yang segar.     

"Choon-hee kesibukannya apa selama ini?." Pertanyaan Tuan Douglas membuatku langsung menelan ludah susah payah, Aku menengok ke arah Nyonya Douglas dan juga Edwards. mereka sudah melihat diriku dengan tatapan terkejut.     

"Choon-hee kulihat di salah satu universitas Dad, Tapi dia belum mendapatkan kerja. Itu kenapa dia aku kerjakan di perusahaan untuk menjadi asisten sekretaris." Edwards menyela lebih dulu, aku yang mendengar hal itu tau bahwa Edwards mau menutupi kenyataan tentangku di depan Tuan Douglas. sebenarnya aku tidak masalah, setidaknya ini lebih baik daripada aku harus berbicara di meja maka ini Bahwa aku adalah wanita bayaran.     

Padahal Nyonya Douglas tau bahwa aku adalah wanita bayaran, tapi kenapa Tuan Douglas tidak tau? apakah di antara suami istri itu menyimpan rahasia? Mungkin saja, tapi aku tidak mau terlalu banyak bicara.     

"Oh begitu, bagus kalau memang mau bekerja keras. Walaupun kau sebagai wanita, sudah sepantasnya kau berpendidikan dan mengubah nasibmu. Aku suka wanita yang mau terus belajar dan bersikap sopan, karena kepintaran wanita di lihat dari cara berpikir, sudut pandang, pendidikan, dan sikapnya dalam berbicara dengan orang lain. Jika kau mempunya semua hal itu, aku yakin kau akan di terima baik di manapun." Tuan Douglas berkata lagi, membuatku jadi bingung sendiri menganggapi ucapannya.     

Dia katanya baru sembuh, karena tadi aku melihatnya yang seperti orang kerasukan, berteriak-teriak di ruangan bawah tanah. Dia yang baru sembuh saja sudah sangat detail seperti ini ketika bertanya, apalagi dia benar-benar sehat? apa yang akan dia tanyakan padaku lebih lanjut? Astaga.. otak kecilku tidak akan mampu berpikir dan membuka banyak pembicaraan, dengan orang yang sangat pintar seperti Tuan Douglas begini.     

"Sayang, Choon-hee baru datang. Jangan membicarakan hal yang sulit untuk di pahami, kita sudah melihat dengan jelas bahwa dia cukup berpendidikan. Tidak mungkin Edwards membawa wanita tidak jelas ke Mansion ini, walaupun mungkin Choon-hee bukan dari Keluarga terpandang. tapi aku yakin dia punya kepribadian yang baik." nyonya Douglas berkata dengan nada pelan, memegang lengan suaminya agar bisa lebih tenang saat mengobrol.     

"Ahhh Maafkan aku Nona Choon-hee, aku terlalu sering mengobrol dengan banyak orang. Membahas bisnis dan kemajuan dunia ini, jadi pembicaraanku selalu sangat dramatis." Tuan Douglas tertawa pelan, dia mengunyah makanan di depannya dengan tenang.     

aku yang mendengar hal itu tentu saja ikut tertawa juga, walaupun sebenarnya tawaku tidak menyenangkan sama sekali. Jadi begini rasanya berkumpul di tengah-tengah keluarga terpandang? ini baru kedua orangtua Edwards saja. Bagaimana dengan kedua adiknya? Neneknya? Apakah aku akan di Tanyakan pernah mendapatkan perhargaan apa saja? berapa penghasilan perbulan? ah.. Pertanyaan-pertanyaaan yang aku tidak punya jawaban sama sekali.     

Aku saja tidak tau berapa penghasilan perbulanku sendiri, Karena aku bekerja di bayar secara harian. ada penyewa maka aku akan bekerja, jika tidak ada? ya aku tidak mendapatkan uang.     

"Ayo makan lagi." Edwards berbisik pelan di telingaku, aku merasa bahwa dia tau aku merasa tidak nyaman dengan suasana seperti ini. tentu saja aku tidak nyaman, aku terbiasa makan sendirian dan tidak pernah mengobrol banyak dengan orang lain.     

sekarang aku harus Mengobrol dengan Tuan besar Keluarga Douglas, yang sangat di hargai dan di Hormati oleh banyak orang di luar sana. Mungkin orang-orang di luar sudah mempersiapkan diri mereka dengan baik, sebelum mengobrol dengan Tuan Douglas. sedangkan aku? jangankan Mempersiapkan diri, aku saja mendadak di ajak ke Mansion besar ini oleh Edwards.     

ini seperti ujian yang sangat berat bagiku, aku harus tau bagaimana cara menjawabnya. walaupun aku tidak belajar sama sekali..     

"Oh ya Edwards, Katanya Ada berita tidak baik yang memberitakan dirimu dan Choon-hee sore ini. tapi Daddy tidak tau berita apa itu, apakah berita besar?." Pertanyaan Tuan Douglas membuat Edwards tersedak makanannya, aku mencoba untuk membantu Edwards meminum segelas air dan menepuk-nepuk pelan punggungnya.     

"Maaf Dad, aku tersedak karena terburu-buru makan. soal itu Dad, itu rencana Violet. dia sengaja mencari-cari masalah untuk menjelek-jelekkan Choon-hee. Dia menyebar video percintaan yang aku lakukan dengan Choon-hee dan berkata bahwa wanitaku ini adalah Perebut suami orang dan wanita bayaran." Edwards sedikit berbohong pada ayahnya sendiri, dia tau betul bahwa aku memang wanita bayaran. kenapa dia tidak katakan saja dengan jelas? Lagipula aku dan Edwards kan tidak punya Hubungan spesial sama sekali.     

Dan apa katanya tadi? Wanitaku? Memangnya aku wanitanya?     

"Violet memang sudah tidak bisa di kasih hati lagi, dia harus di berikan pelajaran. Mungkin besok Daddy akan bertanya langsung pada ayahnya." Tuan Douglas berkata sedikit marah     

"Sayang, jangan dulu. Kau harus banyak berisitirahat, aku tidak mau melihatmu seperti tadi lagi." Nyonya Douglas menatap mata suaminya dengan lekat, membuat Tuan Douglas akhirnya menghela nafas dan mengangguk menurut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.