Hasrat Wanita Bayaran

Aku akan Menceraikan Dirimu Violet.



Aku akan Menceraikan Dirimu Violet.

0(Author POV)     

Edwards sudah sampai di Mansion besar milik Keluarga Douglas, dia melangkahkan kakinya perlahan-lahan dan memilih untuk langsung ke arah ruang keluarga.     

Disana dia sudah melihat kedua orangtuanya yang sedang duduk meminum teh, ini sudah sore hari. Biasanya mereka akan minum teh bersama dengan Nenek, tapi Mungkin sore ini Nenek sedang Pergi ke tempat lain.     

"Selamat Sore Dad.. Mom. Bagaimana kabar kalian?." Edwards berjalan dengan santai, duduk di dekat kedua orangtuanya dan Memandang ke arah mereka dengan pandangan penuh hormat.     

"Edwards, kau pulang Nak.. Astaga, Mommy senang melihatmu pulang ke rumah. Bagaimana pekerjaanmu? Baik-baik saja kan?." Anne berjalan untuk duduk di samping anaknya.     

Edwards hanya mengangguk saja dan menyambut pelukan hangat dari ibu tersebut.     

"Aku baik-baik saja Mom, pekerjaan juga masih berjalan dengan baik. Bagaimana kabar Mommy dan Daddy? Maafkan aku karena sudah beberapa hari ini memilih untuk tidak pulang, ada beberapa hal yang mau aku kerjakan Mom. Dad.." Kata Edwards dengan suara pelan, Anne mengangguk paham dengan apa yang di katakan anaknya.     

"Tidak masalah Nak, Kau memang terbiasa berada di dekat kami. tidak ada salahnya kau sesekali Liburan sendiri di luar pekerjaan, atau menikmati masa muda. Jangan terlalu sibuk dengan Pekerjaan dan pekerjaan terus, masih ada kedua adikmu yang bisa menggantikan dirimu Sebentar. Daddy juga masih bisa menghandle, jika lelah bisa beristirahat." Brandon berkata dengan lembut pada anaknya, setelah itu dia menuangkan teh hangat ke gelas milik Edwards.     

Edwards menerima teh hangat itu dengan baik, dia menyesapnya perlahan-lahan. di balik wajahnya yang begitu datar, Anne dan Brandon tau. Bahwa Edwards ingin mengatakan sesuatu yang serius, jika tidak. Tidak mungkin Edwards langsung duduk di ruang tamu dan menyapa mereka berdua. sebab selama ini, Edwards akan langsung masuk ke kamar dan akan keluar setelah jam makan malam.     

"Iya Dad, aku berniat liburan ke suatu tempat. Mungkin sebulan atau dua bulan, ingin mendapatkan sensasi baru dalam hidup. Itu juga yang mau aku bicarakan Dengan Daddy dan Mommy, Maaf membuat kalian Khawatir." Edwards sekali menghela nafas, matanya memandang ke arah cangkir Teh di Tangannya. cukup sulit mengatakan tujuan Edwards duduk di dekat kedua orangtuanya.     

"Ya, bagus begitu. Mommy dan Daddy senang mendengarnya. Kau memang butuh berlibur." Kata Anne, dia masih memeluk anaknya dengan lembut. Berusaha tersenyum dan bersikap dengan baik.     

Padahal dalam hatinya sudah ingin tau apa yang sebenarnya ingin di bicarakan oleh Edwards.     

"Dimana Violet Mom?." Sekarang Edwards bertanya tentang keberadaan istrinya itu.     

"Mommy tidak tau, dia pergi sejak pagi dan belum kembali." Kata Anne pelan.     

"Dia belum kembali? Padahal aku sudah bilang akan membicarakan beberapa hal dengannya. dia selalu saja meremehkan ucapan dariku." Edwards berkata dengan nada datar, tapi terdengar sekali Bahwa dia sedang kesal. Anne dan Brandon sama-sama berpadangan, mereka tidak tau apa yang membuat anak laki-lakinya ini terlihat begitu kesal dan jengkel.     

"Dia memang selalu seenaknya, karena merasa kau begitu mencintainya." Ungkap Brandon dengan jujur.     

"Mungkin sebentar lagi, dia pasti sibuk dengan teman-temannya." Anne berusaha membuat anaknya tenang. Tapi tentu itu tidak cukup, Edwards sudah meminum tehnya sampai habis. dia menghela nafas panjang, banyak sekali beban di dalam otaknya saat ini.     

"Dad. Mom.. Bolehkah aku berkata sesuatu? lebih tepatnya meminta sesuatu pada kalian?." Tanya Edwards pelan, mata Edwards memandang ke arah meja di depannya. tidak berani memandang kedua orangtuanya, yang sekarang sudah memandang Edwards harap-harap cemas.     

"Apa itu Nak?." Tanya Anne.     

"Aku ingin bercerai dari Violet." Edwards berkata dengan sekali tarikan nafas. Belum Anne dan Brandon menimpali ucapan Edwards, Violet lebih dulu datang dan membanting tas yang ia pegang di atas meja.     

Membuat teh yang ada di dekat meja langsung berhamburan dan menciptakan suara bising yang menegangkan.     

"Cerai katamu! apa-apaan kau Edwards!." Violet berteriak marah, Edwards dan kedua orangtuanya langsung menengok dengan terkejut.     

"Lancang!." Anne menimpali tidak kalah kesal, Anne memang cukup angkuh. dia tidak suka di rendahkan oleh orang lain, Apalagi disini Violet berteriak marah dan menghancurkan gelas teh. Membuat keributan yang cukup berarti.     

Anne dan Brandon merasa Violet sudah kelewatan, dia bertindak semena-mena di dalam keluarganya Besar Douglas.     

"Apakah kau memang tidak punya tata Krama? Kau datang membanting Tas dan Membuat gelas hancur, Cukup tidak tau diri untuk seorang menantu!." Brandon bangun dari duduknya dan menyingkirkan pecahan gelas yang mengenai kakinya.     

Violet masih saja menatap Edwards dengan pandangan marah, matanya memerah dan Melotot dengan lebar. tidak memperdulikan tatapan mata Anne dan Brandon yang sudah ingin sekali menampar pipi Violet.     

"Katakan Edwards! katakan kau sedang melantur! jangan pernah membuatku melakukan cara kotor untuk mempertahankan dirimu! katakan Edwards!!!." Violet berjalan cepat dan menarik kerah kemeja Edwards, namun Edwards tetap diam saja di sofa.     

Anne lebih dulu menarik tangan violet dan mendorongnya jatuh ke sofa lain, yang ada di depan mereka. Violet terhempas dan memekik pelan, dia merasakan punggungnya yang menabrak pegangan sofa, cukup keras dan rasanya memang sedikit sakit.     

"Jauhkan tanganmu dari anakku! kau ku biarkan selama ini, karena aku tau bagaimana cintanya Edwards padamu! tapi jika kau menginjak-injak harga diri anakku, aku tidak akan tinggal diam lagi! Beruntung sekali Edwards mau menceraikan dirimu. sudah sejak dulu aku dan suamiku memang tidak pernah setuju pernikahan kalian! jadi sekarang, saat Edwards meminta cerai darimu. aku sangat beruntung, aku akan membawa banyak pengacara. agar pernikahan ini bisa benar-benar selesai! dan Edwards bisa lepas dari jeratan wanita seperti dirimu!." Anne benar-benar marah, di depan matanya sendiri. Violet berani menarik kerah baju Edwards.     

Tentu itu adalah sebuah penghinaan, violet tidak bisa memperlakukan penerus tahta Keluarga Douglas seperti sampah. Anne dan Brandon begitu menyayangi anaknya, dan jika ada seseorang yang berani-beraninya melakukan hal seperti tadi, maka hancurlah mereka..     

"Tidak!! Tidak aku mohon, aku mohon Mom! Dad! Edwards! jangan buang aku! aku minta maaf. aku mohon, aku mohon.. aku akan memberikan keturunan untuk kalian! aku akan memberikan apapun! aku mohon! Tolong...." Violet sudah sadar pada kebodohannya tadi, dia keburu emosi karena Perkataan Choon-hee. dan saat sampai di rumah mendengar Edwards mau menceraikan dirinya, tentu saja Violet langsung naik darah dan kehilangan kendali atas akal sehatnya.     

"Aku akan memberikan surat cerai secepatnya, ini yang kau inginkan sejak dulu kan? bercerai dariku dan Menjauh dari hidupku. aku akan berikan apa yang kau mau, jadi jangan ganggu hidupku lagi dan jangan campuri urusanku." Edwards berkata dengan nada datar, dia bangun dari tempat duduknya dan melangkah pergi Dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.