Hasrat Wanita Bayaran

peringatan



peringatan

0"kau sedang menantang suamimu sendiri?." Tanya Edwards, aku yang mendengar hal tersebut hanya bisa tertawa saja.     

"Menantang? kau tidak bisa bedakan mana menantang dan hanya ingin berpegang pada pendirian saja?." Tanyaku, Aku tidak tau apa yang ada di dalam pikiran Edwards saat ini.     

"Sudahlah, Jangan di bahas lagi. Choon-hee, Ayo kita pulang. Biarkan Edwards bersama dengan Violet sementara waktu, besok kau akan sibuk mengurus pernikahan. Edwards, jangan lupa juga bahwa kau besok harus segera pulang." Nenek Lecy berjalan ke arahku dan memegang lenganku dengan lembut. dia menariknya dan membuat diriku mau tidak mau ikut dengannya.     

Aku memilih mengalah dan mengikuti langkahnya, meninggalkan ruangan Violet dengan sedikit kesal. Kami berjalan bersama-sama dengan gerakan yang cukup cepat. aku tidak tau kenapa Nenek Lecy begitu cepat mau meninggalkan tempat ini.     

Kami masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan, Ada satu supir di depan kami. Duduk secara bersamaan di bangku belakang, Nenek Lecy masih diam. dia menyuruh sang supir pergi menuju Mansion.     

Setelah kami keluar dari rumah sakit, barulah Nenek Lecy bernafas dengan lega. "Kau harus pergi, tidak lebih tepatnya setelah anakmu lahir kau harus pergi meninggalkan Mansion keluarga douglas." kata Kata Nenek Lecy membuatku menaikan sebelah alis bingung.     

"Kenapa? Apakah ada yang salah?." Tanyaku bingung.     

"Violet hamil, sudah jelas ini masalah. Anne dan Keluarga Violet akan saling bekerjasama menjatuhkan Edwards dan Brandon. Mereka akan menggunakan cara apapun untuk mendapatkan kekuasaan yang di inginkan. Ini bukan berita baik, tapi juga tidak bisa di katakan sebagai berita buruk." Aku melirik ke arahnya dan menatap Nenek Lecy yang hanya memandang ke arah jalanan disampingnya.     

"Tidak, aku tidak mau pergi setelah anak ini lahir. kenapa aku harus pergi? aku tidak takut akan mati." Ungkapku pelan.     

"Mati? apakah kesakitan dan rasa penyiksaan hanya di simbolkan dengan kematian. Tidak! Pada akhirnya kau akan memilih untuk pergi atau mengorbankan orang yang kau sayangi. Apakah kau tidak pernah tau bagaimana rasanya menderita karena melihat orang yang kau sayang mati?." Tanyanya sedikit kencang.     

"Tidak, lagipula siapa yang aku sayangi?." Tanyaku balik.     

"Anakmu." Ujar Nenek Lecy.     

"Anakku? Cucumu, Penerus Keluarga Douglas. Apakah Mereka akan membunuh cucu yang sangat mereka harapkan?." Aku berkata dengan nada sinis, Bingung dengan semua jalan pikiran Nenek Lecy sekarang.     

"Kau tidak tau betapa kejamnya dunia ini, Saat kau mendapatkan sesuatu yang berharga. Maka kau harus membayar mahal atas semua itu." Sekali lagi aku tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Nenek Lecy.     

"Apa? apa yang sebenernya aku dapatkan? aku Bahkan tidak mendapatkan apa-apa disini." Aku tertawa kecil, lalu ikut memandang ke arah jalanan luar yang terlihat cukup ramai. ada banyak motor dan mobil yang melaju cukup kencang di sana-sini.     

"Lalu kenapa kau bertahan? Jika kau memang tidak mendapatkan apa-apa." Pertanyaan yang tepat dari Lecy.     

"Hanya ingin saja, memang awalnya Karena ibu dan ayahku. Tapi perlahan-lahan aku merasa bahwa kedekatan diriku dan Edwards adalah sebuah takdir. Kami memang di pertemukan untuk saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Itu kenapa aku masih mau disini dan berada di sampingnya." Kataku jujur.     

"Berada di sampingnya? kau tau bahwa Edwards belum benar-benar melupakan Violet sebagai seorang wanita yang di cintai dan sebagai istri pertamanya, di tambah lagi Violet sedang mengandung anaknya Edwards. Seorang anak yang telah lama di tunggu-tunggu. Kau yakin masih mau mendampinginnya? walaupun kau tau bahwa pada akhirnya kau akan tetap kalah dan di buang begitu saja.     

Ini bukan banyak sekedar masalah kecil, Kau tidak tau apa saja yang akan di lakukan Anne ataupun Violet. mereka adalah dua ular berbisa yang paling memastikan dan memiliki habitat masing-masing. Jika mereka bersatu lalu membentuk habitat yang lebih besar, maka semua yang ada di sekitarnya akan mati secara Perlahan-lahan. Kau yakin bisa berada di sekitar mereka? sedangkan kau hanya seekor kelinci yang sangat polos dan tidak mengerti apa-apa. Kau terlalu kecil untuk melawan mereka, Kau juga terlalu bodoh untuk mengerti apa yang akan mereka lakukan.     

Kau? Akan hancur dan Mati secara mengenaskan jika terlalu lama di sekitar mereka. Yang tidak berguna akan di hancurkan cepat atau lambat. Sekalipun kau mengandung Keturunan Edwards, tapi apa yang kau harapkan? Cintanya? perhatiannya? Bahkan hati Edwards itu seperti angin yang berhembus, akan bergerak dimana saja di tempat yang memang dia inginkan.     

Jangan terlalu berharap pada orang lain Choon-hee, berharap saja pada Dirimu sendiri dan menjauhlah dari Habibat yang bukan tempatmu tunggal. 9 Bulan bukanlah waktu yang lama, mulai dari sekarang kau harus memikirkan tempat apa yang semestinya kau tuju." Ujar Nenek Lecy panjang lebar, semua yang dia katakan membuat bulu tanganku merinding. aku hanya bisa terdiam dan menghela nafas panjang.     

Kenapa? Kenapa semuanya terasa aneh di sekitarku, aku merasa bahwa dimanapun aku berada. semuanya akan tetap menyakiti aku.     

"Lalu bagaimana Dengan dirimu? di Habibat mana kau berada? Kulihat-lihat kau selalu memperingatkan diriku akan banyak hal, tapi kau tidak memikirkan dirimu sendiri. Kenapa? apakah kau punya banyak rencana untuk bertahan hidup?." Tanyaku penasaran.     

"Tidak, aku tidak punya rencana apapun. Untuk apa aku bertahan hidup lagi? Saat semua manusia akan mati, Kenapa aku harus bertahan? Untuk apa? aku sudah mendapatkan semua yang aku inginkan. aku tidak mau berlama-lama hidup di dunia yang kejam ini, aku hanya ingin hidup damai dan pergi dengan tenang. aku selalu memperingatkan dirimu, karena aku yakin kau mampu bertahan. walaupun pada akhirnya akan mati juga." terdengar seperti ejekan dan cemooh. itu yang aku rasakan saat Nenek Lecy mengatakan semuanya padaku.     

"Seperti apa katamu, semua manusia akan mati. Termasuk aku, Violet, Nyonya Anne.. Bukan begitu? yang membedakan hanya kapan dan siapa yang lebih dulu." kataku sambil memberikan senyum semanis mungkin.     

"Kau memang cukup pintar Choon-hee, kita akan lihat seberapa lama kau bertahan. Tapi aku peringatkan sekali lagi, sekali lagi Bahwa kau harus pergi jika memang bisa pergi. Jangan bertahan pada apa yang tidak bisa kau percayai, apakah kau paham?." Nenek Lecy sekali lagi mengatakan semuanya dengan tegas.     

"Aku akan paham, setelah aku merasakan semuanya. Terimakasih atas semua peringatan ini." Ujarku setulus hati.     

"Baiklah." Setelah pembicaraan panjang itu, kami sudah sampai di depan Mansion. Mobil sudah berhenti dan aku sudah ingin keluar. "Masuklah lebih dulu, aku mau ke suatu tempat. Langsung masuk kamar dan kunci pintu ya." Ujarnya, Aku hanya mengangguk dan berjalan keluar dari pintu mobil. Tak lama Mobil itu berlalu pergi     

"kenapa aku harus kunci pintu? memangnya siapa yang akan membunuh diriku di saat aku sedang hamil begini? ada-ada saja." Kataku sambil menggelengkan kepala pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.