Hasrat Wanita Bayaran

Percakapan sore itu



Percakapan sore itu

0(Choon-Hee POV)     

aku dan Ibu sudah berada di dalam kamar, kami berdua duduk di balkon kamar untuk melihat pemandangan di sekitar. Mataku menatap wajah ibu sesekali, sepertinya dia sedang sedih dan bingung ingin memikirkan apa.     

"Ayo Mom, di makan.. Ini aku buatkan daging yang di cincang lalu di panggang. Aku rasa ini enak, walaupun aku tidak yakin Mommy akan suka." Kataku pelan, Ibuku langsung menengok dan Tersenyum manis. Dia mengambil sendok dan menyuap daging tersebut ke dalam Mulutnya.     

"Bagaimana rasanya?." Tanyaku pada ibu, dia langsung mengangguk perlahan.     

"Enak, kau pintar memasak. Kau sering masak ini saat hidup sendirian?." Pertanyaan dari ibu membuatku sedikit bingung, kenapa intonasi Suaranya terdengar sedih.     

"Tidak juga Mom, Zaman makin canggih dan aku rasa tidak setiap hari harus memasak. Aku terlalu sibuk, jadi terkadang memasak saat aku sedang ingin saja. Makan yang banyak, Jika Mommy suka." aku tidak berani menatap mata ibuku, rasanya sedih saat di tanya apakah aku memasak saat hidup Sendirian.     

Selama bertahun-tahun hidupku memang sendirian, aku merasa tidak berarti lagi di dunia ini. Apalagi saat dunia terkadang mencampakkan wanita murahan Seperti diriku, memang benar.. Harga diri seorang wanita saat bisa Menjaga dirinya, tapi bagaimana saat harga diri itu sudah aku jual? apakah aku akan baik-baik saja?     

"Maafkan Mommy ya.." Tiga kata yang aku dengar mampu membuatku menengok ke arah ibu dan menatap matanya yang sudah berlinang sedih. Maaf? Apakah itu sebuah kata yang pantas di ucapkan seorang Ibu pada anaknya?.     

"Mom? kenapa? Jangan berkata seperti itu, tidak pantas rasanya seorang ibu mengatakan kata maaf pada anaknya. Dengarkan aku, dunia kita memang pernah tidak baik-baik saja. Tapi aku mencoba untuk melupakan semua itu, Aku disini dengan dunia baru yang lebih baik. jadi jangan Mengatakan hal yang membuatku sedih." Aku memegang tangan ibu, dia sudah benar-benar menangis sekarang. Aku sampai menahan nafas merasakan rasa aneh di dadaku.     

Ibuku menangis?     

"Meninggalkan dirimu untuk mengejar sebuah dendam adalan kesalahan yang fatal, Mommy terlalu membenci masa lalu Nak. dulu sekali hidup kita berantakan karena Kakekmu, Dia sengaja menghancurkan rumah tangga Mommy dan Daddymu. karena apa? Karena dia pikir Mommy tidak pantas untuk anaknya. Bertahun-tahun Mommy menjalankan dunia yang buruk, menjual diri dan harus menghidupi dirimu. Terkadang Mommy membenci wajahmu yang terlalu mirip dengan Daddymu, terkadang Mommy juga harus menangis sendirian Karena merindukan cinta dari suami. Semuanya berjalan sangat buruk, hingga dendam itu merontokkan sisi kemanusiaan dan membuat Mommy Buta pada dunia ini.     

Mommy mencampakkan dirimu, Mengajarkan hak buruk padamu, membuatmu menjual diri juga, dan tidak memberikan kasih sayang yang utuh. Hal itu Mommy lakukan hanya semata-mata untuk membuat Daddymu murka dan Melihat bahwa anaknya sudah aku hancurkan!!! Kebencian dan dendam itu melekat erat di dalam dada. Terkadang Mommy ingin membunuh dirimu, agar apa? agar Daddymu menangis dan merasakan kesedihan itu juga.     

Sampai pada saat dimana Mommy berhasil membuat Daddymu Murka, Dia menculik Mommy. Tapi sebelum itu terjadi Mommy lebih dulu mengganti namamu dan menyuruh salah satu teman Mommy membawa dirimu Ke Korea untuk di jual ke Pasar gelap. Dengan di gantinya Identitas milikmu, mereka tidak bisa menemukan Dirimu. Hal itu adalah hal yang tidak pernah aku lupakan sebagai seorang ibu...     

Bertahun-tahun berlalu, Siksaan demi siksaan aku rasakan. Kakekmu menanyakan tentangmu dan aku tetap bungkam, Wajahku selalu di pukul dan membuat beberapa tulang di wajahku Hancur, itu kenapa Mommy melakukan operasi plastik. Saat itu, Ada seseorang yang membantu Mommy untuk membalaskan dendam pada Tuan Besar Berenice, dia adalah pelayan utama di Keluarga Berenice, dia membenci Tuan besarnya karena pernah memperkosa anaknya dan membunuh anak itu. karena hal itu kami menjadi teman. Kami mencelakai Tuan Besar Berenice, memberikan obat anjing gila. membuat otaknya stress dan tidak bisa kembali seperti semula, dendam Itu Membuat Mommy bisa menguasai Keluarga ini.     

Perjuangan itu memang tidak pernah berakhir sampai sekarang, ada rasa menyesal dan sedih. karena memilih untuk membenci dan mendendam. Tapi itu sudah berlalu, tidak ada yang bisa membuatku mengubah masa lalu." Penjelasan panjang itu membuatku paham, bahwa dendam memang bisa membutakan semua isi hati dan pikiran.     

"Mom? Aku paham.. walaupun aku tidak tau apa itu dendam, Tapi aku dapat melihat banyak kesedihan dan sakit hati di Wajah Mommy. di dalam sini, di hati Mommy.. Mungkin telah berakar sebuah benci dan dendam yang tidak akan pernah berakhir, aku akan membantu Mommy menyelesaikan semua perasaan itu. Jangan terlalu jauh melangkah lagi Mom, berhenti sampai disini oke? Aku sudah disini dan aku baik-baik saja. Daddy juga sudah lebih baik, hanya perlu beberapa pengobatan dan semuanya akan kembali seperti semula. aku tau, tahun-tahun yang telah berlalu tidak dapat di kembalikan. Tapi aku berharap tahun-tahun yang akan datang bisa kita buat sebagai kenangan yang indah, yang akan menutup tahun-tahun sebelumnya. Mom? mau tidak, berjalan bersama diriku dan kita sudahi semua ini?." aku memegang sangat erat tangan ibuku, melihatnya yang mengangguk perlahan sambil mengusap air matanya yang masih saja jatuh..     

"Kita berjalan bersama-sama Ya Nak.. apakah ada yang kau inginkan dariku?." Pertanyaan itu membuatku terdiam beberapa saat, ingin rasanya aku berkata Bahwa aku ingin bertemu suamiku. Tapi aku tau bahwa keadaan sedang tidak memungkinkan aku dan suamiku bisa bertemu. aku tidak tau perdebatan seperti apa yang sedang terjadi antara ibuku dan Edwards.     

"tidak ada, aku sedang tidak ingin apa-apa. aku hanya ingin Mommy dan Daddy sehat selalu dan bahagia, apa yang di inginkan seorang anak selain itu?." Aku menghapus air mata di wajah ibuku, dia tersenyum dan mengecup punggung tanganku. kami mengalami banyak hal sulit, tapi sekarang dan seterusnya. semoga saja hal sulit itu bisa meninggalkan kehidupan kami..     

walaupun aku tidak yakin.     

"Oh ya, Mom.. Apakah Zurich dan Bella sudah kembali?." Tanyaku, karena sejak siang tadi aku belum melihat kedua orang itu.     

"Zurich masih di rumah sakit, Pengecekan Daddy cukup lama. jadi dia disana Menunggu Daddy, kalau soal Bella. Mommy tidak tau, bukankah dia di Mansion ini? aku menyuruhnya menjaga dirimu selama kami pergi." Mommy kembali memakan makanan yang ada di depan matanya, aku melihat ada keanehan lagi di situasi saat ini. kemana Bella? mungkin aku akan Tanyakan pada Zurich, jika memang Bella benar-benar tidak ke rumah sakit, Berarti benar. ada yang di sembunyikan oleh wanita itu.     

"Choon-Hee? ayo makan.. kau melamun." Kata Ibu menegur diriku, aku langsung mengangguk dan Mulai makan bersamanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.