Hasrat Wanita Bayaran

Obrolan Sam dan Choon-Hee



Obrolan Sam dan Choon-Hee

0Di tempat lain...     

Choon-hee sedang bermalas-malasan di dalam rumah kecil yang membuatnya sedikit sesak. sesak karena apa? karena merindukan suaminya Edwards.     

"jadi apa yang akan kita lakukan selama beberapa hari ini?". Choon-hee tau dirinya akan mati bosan, karena beberapa hari ini akan menjadi hari hari terburuk baginya.     

"Aku punya kebun mawar di belakang rumah ini, kau suka berkebun? mungkin untuk beberapa hari kau bisa membantuku berkebun". Kata Sam tanpa merasa bersalah sama sekali.     

"ide yang kau ajukan sangat bagus, apa kita bisa melihat taman bungamu sekarang?". Sam mengangguk, dirinya bangun dan membuka pintu kamar. Choon-hee mengikuti dari belakang. saat sudah keluar kamar dia dapat melihat ruang tamu sederhana namun terasa nyaman, rumahnya terawat walaupun terasa sepi. mereka berjalan ke arah dapur, dan Sam membuka pintu belakang.     

angin pagi yang sejuk dan dingin membuat Reista merasa menggigil. namun matanya bersinar saat hamparan mawar terlihat oleh matanya. indah sekali, harum mawar yang bermekaran membuat hatinya terasa nyaman.     

"Kau suka?" Sam bertanya hanya untuk memastikan bahwa tamunya menyukai taman bunga mawar yang dirinya miliki.     

"Tentu aku suka, aku sangat menyukai bunga. apalagi mawar, aku selalu memimpikan mempunyai taman bunga mawar yang bisa bermekaran dengan tanganku sendiri". Choon-hee berdiri di tengah tengah mawar yang bermekaran. bunga bunga itu masih basah karena embun akibat semalam.     

"Mari, aku akan ajarkan cara memetik bunga mawar". Sam memberikan gunting rumput kepada Choon-hee dan sarung tangan. wanita itu memakai sarung tangan dengan semangat. Sam juga memakai sarung tangan dan juga mempunyai gunting rumput satunya lagi.     

"ajarkan aku". ucap Choon-hee pelan.     

"teknik pemotongan diperlukan agar tanaman mawar bisa rajin berbunga, terutama batang atau bunga yang sudah mulai mengering wajib untuk dipotong agar tunas baru muncul dan segera menghasilkan bunga yang baru. Adapun teknik pemotongan pada mawar hias ada dua macam dengan hasil yang akan berbeda.     

Yang pertama adalah memotong tangkai (batang) dengan menghitung jumlah rumpun daun dari paling atas sebanyak 2-4 rumpun daun. Sedangkan yang kedua adalah kebalikannya, yakni memotong batang dari bawah dengan menghitung jumlah rumpun daun dari bawah ke atas sebanyak 2-4 rumpun. Nah, tujuan pemotongan dari atas untuk menghasilkan tunas-tunas baru sehingga bunga baru akan tumbuh namun tangkainya tidak akan terlalu tinggi.     

Sedangkan pemotongan yang dilakukan dari bawah bertujuan sama yakni untuk menghasilkan tunas serta bunga baru, namun tangkainya akan lebih tinggi daripada pemotongan yang dilakukan dari atas. Walaupun begitu tinggi batang tidak akan tinggi sekali seperti pada jenis mawar semi holland. Cara memotong batang bunga mawar pada jenis lokal seperti mawar punyaku seperti ini dapat juga diterapkan pada jenis semi holland, menginginkan tanaman mawar jenis semi holland tidak tumbuh terlalu tinggi.     

Dengan mengetahui cara memotong batang bunga mawar di atas, kau juga dapat memilih ingin seperti apa tanaman mawarnya tumbuh. Namun disamping itu, ternyata ada tunas mawar yang wajib dipotong, karena jika tidak, mawarnya nanti bisa mati. kau mengerti dengan penjelasan dariku?." Tanya Sam pada wanita hang sejak tadi hanya melamun.     

"Sebenarnya aku tidak terlalu mengerti, tapi aku akan mencoba mengerti. kau duluan yang memotong batang, akan kuperhatikan dan akan kulakukan seperti yang kau lakukan". Sam hanya tertawa melihat wajah polos Choon-hee, dengan gerakan spontan dirinya mengacak rambut wanita itu, Choon-hee hanya tersenyum simpul dan membiarkan hal itu.     

"Baiklah perhatikan ya". Sam memotong bunga mawar sesuai apa yang dia katakan pada Choon-hee tadi, Choon-hee melihat dan mempraktekkan di batang mawar sebelahnya.     

"Bisa kan? hal ini sangat mudah". Kata Sam sekali lagi.     

"Ya, aku mendapatkan satu batang mawar." Choon-Hee melihat mawar merah di tanganya, mencium harumnya dalam dalam. sangat menenangkan dan Choon-hee suka hal itu.     

"Mawarnya cantik seperti wajahmu". Ucapan Sam memang terdengar sangat memalukan, tapi Choon-Hee berusaha biasa saja.     

"Aku memang terlahir cantik, kau harus tau itu". Choon-hee tersenyum saat memandang wajah Sam, dia laki laki yang baru dikenalnya. namun perlakuannya berbeda dan sangat menghargai dirinya lebih dari apa yang dirinya terima selama ini.     

"Kau baru pertama kali memotong batang mawar seperti ini?". tanya Sam yang memalingkan wajahnya dari wajah cantik Choon-hee.     

"Ya, aku baru pertama kali, dan aku sangat menyukainya". Choon-hee Kembali memotong bunga mawar yang lainya, menaruhnya di keranjang bunga.     

"Aku sudah melakukan ini sejak kecil, dulu di suatu tempat yang jauh dari sini. aku dan keluargaku mempunyai taman bunga mawar yang lebih besar dari ini, sebenarnya keluarga kami adalah peng-ekspor bunga mawar dulunya". Sam mulai bercerita.     

"Keluargamu itu siapa?" tanya Choon-hee penasaran.     

"Keluarga istriku". jawab Sam pelan.     

"Kau sudah pernah punya istri?". Choon-hee memberhentikan gerakannya, memperhatikan Sam yang sibuk memotong bunga mawar lainya.     

"Ya dulu 4 tahun yang lalu, aku pernah mempunyai istri dan seorang anak perempuan. anakku masih balita saat istriku pergi membawanya". terdengar suara nafas yang panjang, Choon-hee memperhatikan dari samping.     

"Mengapa istrimu pergi?". Choon-hee menyentuh pundak Sam memberikan semangat.     

"Entahlah aku tak tau mengapa dia pergi, tapi yang aku tau. istriku mengatakan bahwa dirinya harus membantu kakaknya, lalu setelah itu istriku menghilang tanpa kabar sampai sekarang". Katanya lagi.     

"Kehidupanmu ternyata sangat kelam, tapi kau bisa bertahan sampai sejauh ini. kau hebat Sam." Choon-Hee menatap lekat dan menepuk-nepuk pelan pundak lelaki yang terlihat pura-pura kuat di sampingnya.     

"Itu karena aku percaya suatu hari nanti istriku akan kembali bersama anak kami, walaupun aku tau hal itu membutuhkan banyak waktu". Dia menatap langit sebentar, lalu melihat bunga mawar di depannya lagi     

"Aku berdoa agar kau bisa bertemu lagi istri dan anakmu, mereka pasti bangga mempunyai suami dan ayah sepertimu. kau masih setia menunggu mereka, kau masih mencintai mereka walaupun kau tidak tau dimana mereka sekarang. aku pernah ada di posisi yang tidak baik, saat Suamiku dan aku hanya berjalan karena sebuah perjanjian. Tapi sekarang tidak lagi, aku dan Suamiku sudah saling mencintai." Kata Choon-hee, mengingat momen dimana dia dan Edwards dulu toska memiliki hubungan yang baik.     

"aku juga berdoa agar kau bisa mendapatkan cinta yang lebih besar dari suamimu, kau terlalu cantik dan baik untuk disia-siakan. kau sangat baik dan terlihat jelas dari raut wajahmu, itu adalah hal terbaik yang tidak bisa di miliki oleh perempuan lain di dunia ini, aku tau bahwa kau wanita berbeda saat pertama kali melihatmu. memang harus ada yang di korbankan saat kita mencintai orang lain, salah satunya adalah berkorban untuk disakiti terus menerus. percayalah semua akan berlalu selama kita bersabar." Ucapan Sam memang disetujui oleh Choon-Hee saat ini     

"Terimakasih, karena kau sudah menjadi inspirasiku". ucap Choon-hee sangat jujur.     

"Hanya kebetulan saja masalahku sama seperti masalahmu." Sam tertawa lalu melanjutkan lagi memotong bunga mawar, Choon-hee mengangguk dan tersenyum. kembali mengikuti Sam memotong bunga mawar lagi. benar kata Sam semua akan berlalu selama Dirinya sabar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.