Hasrat Wanita Bayaran

Bagaimana bisa?



Bagaimana bisa?

0aku langsung menghela nafas dan bangun dengan perlahan, mengambil gelas plastik yang dia maksud dan mulai berjalan ke arah kamar mandi. walaupun saat berjalan kepalaku seakan-akan sedang berputar. Untungnya Mommy membantuku untuk berjalan, aku masuk ke dalam kamar mandi dan mulai.. ya kalian taulah apa yang aku lakukan. setelah selesai, aku membawa gelas plastik itu dan mulai memberikan padanya. entah mau di apakan.     

Di dalam kamar mandi aku hanya bisa melamun dan mengeluarkan air seni, sebenarnya sedikit jijik. kenapa juga dokter sepertinya menyuruh diriku dengan hal-hal seperti ini? disaat sedang ada banyak masalah, selalu saja ada masalah lain yang menghampiri. rasa-rasanya dunia ini tidak senang aku baik-baik saja sebentar.     

Aku mematut sebentar wajahku di depan cermin, lalu Menghela nafas panjang dan keluar dari kamar mandi.     

Setelah melakukan apa yang dokter itu perintahkan, aku memberikan air seni milikku padanya. dia Menerima dan aku langsung duduk kembali ke atas tempat tidur, Mommy memegang kedua Pundakku sambil mengelusnya dengan lembut.     

Beberapa menit berlalu, hanya keheningan yang terjadi di dalam ruangan tersebut.     

"Kau hamil." dua kata yang keluar dari mulut dokter wanita itu membuatku menaikan sebelah alis bingung.     

"Apa?." Tanyaku memastikan sekali lagi, saat melihat dokter itu memperlihatkan garis dua dari alat yang dia tunjukkan padaku.     

"Kau hamil, Sepertinya kau akan mendapatkan bayi." katanya sekali lagi.     

"Benarkah? bagaimana bisa?." Tanyaku tidak percaya, aku lupa bahwa sudah melakukan hubungan intim dengan Edwards, dan sekarang aku hamil? Hebat! Saat suamiku sedang sibuk dan keadaan sedang tidak baik-baik saja. aku hamil lagi? bagaimana bisa setelah keguguran aku hamil kembali? apakah ini akan baik-baik saja? astaga! Semakin sakit kepalaku memikirkan semua masalah ini.     

"Tentu bisa, kau melakukan hubungan intim dengan lawan jenis kan? tentu bisa hamil, kenapa kau terlihat kaget. apakah kehamilan ini tidak kau inginkan?." Tanya Dokter itu dengan wajah bingung.     

"Tidak, bukan begitu dokter. aku rasa dia hanya sedikit syok, terimakasih untuk informasi yang kau berikan. aku sangat senang mendengarnya." Mommy lebih dulu berkata terimakasih, dan aku yang mendengar hal tersebut hanya bisa menghela nafas kasar dan duduk di atas tempat tidur dengan pikiran yang sangat resah.     

Aku hamil? Anak Edwards? Sekarang bagaimana?     

"Ya, seminggu lagi pastikan periksa kandungan ke rumah sakit untuk pengecekan lebih lanjut, Untuk sementara ini minum dan makan yang sehat-sehat saja, jangan terlalu kelelahan dan jangan banyak pikiran. kalau begitu aku permisi dulu." Dokter wanita tadi sudah melangkah pergi dari hadapanku.     

aku menghela nafas sekali lagi dan menatap kakiku dengan pandangan kosong. Apakah Edwards akan baik-baik saja jika dia tau aku hamil? apakah anakku akan menjadi anak yang malang, karena saat dia datang ke dunia ini nanti. ayah dan ibunya mungkin sedang menyelesaikan banyak masalah.     

Aku tidak mau percaya akan hal itu, tapi gelagat dan sikap Edwards terasa aneh. kenapa dia menyembunyikan semua hal padaku dan bertindak seakan-akan semuanya Tidak Benar-benar akan terjadi?.     

"Nak? anak siapa itu?." tanya Mommy dengan nada pelan, aku menengok perlahan ke arahnya dan tersenyum kecil.     

"Sejak kapan kau berhubungan badan lagi dengan Edwards?." Tanya Mommy lagi.     

"Dan sejak kapan lelaki itu bisa masuk kemari?." Sekali lagi Mommy bertanya, aku menelan ludah susah payah memdengar pertanyaan dari Mommy.     

"Apakah Edwards akan menerima bayi ini?." Tanyaku perlahan, aku tidak berbicara hal lain. aku tidak menjawab pertanyaan Mommy, namun aku hanya bertanya balik. kepalaku sakit, aku ingin mati rasa rasanya..     

Seharusnya aku tidak menerima begitu saja saat Edwards meminta percintaan panas malam itu, dan aku pasti tidak akan hamil. Aku terlalu subur? bagaimana bisa sekali bermain langsung hamil!!!! seperti kucing saja! main sekali langsung hamil! Astaga! aku mau gila rasanya!     

"Tentu! aku yakin Edwards akan sangat senang mendengar kabar kehamilan ini. kau harus percaya bahwa semua yang terjadi sudah menjadi takdir Tuhan. Semuanya akan baik-baik saja, jangan pikirkan hal yang tidak perlu, itu bisa mengganggu kondisi kehamilanmu" Mommy mengelus lembut lengan tanganku, aku hanya bisa terdiam dan menganggap Bahwa semuanya tidak akan pernah baik-baik saja.     

"Itu yang mau kau dengar dari Mulut Mommy!!? Jangan harap kau bisa mendapatkan semua kata-kata manis itu! kau sudah akan Bercerai dari Edwards! bagaimana bisa kau memberikan lagi tubuhmu padanya!? kau gila atau bagaimana? kau tidak memikirkan masa depanmu ya? kau akan Mommy jodohkan dengan seorang pangeran! bagaimana bisa Mommy menjodohkan Dirimu dengan Pangeran, jika kau saja hamil anak lelaki lain!." Mommy berteriak Histeris, aku cukup terkejut mendengar teriakan Mommy yang memang membuat hatiku mendadak semakin sakit.     

"Mom? Tenanglah, kenapa Mommy seperti ini? Sudah terjadi, aku sudah bercinta dengan Edwards dan aku hamil anaknya. Lagi! Lagi!. Mommy Pikir aku mau mendengar kabar kehamilan disaat situasi seperti ini? aku tidak pernah berharap Tuhan memberikan lagi berkahnya ke dalam perutku! aku hanya berharap Bahwa Mungkin Tuhan salah. Tapi nyatanya bayi ini benar-benar ada di dalam perutku. aku tidak tau apakah dia akan di ambil lagi atau tidak! mengingat aku baru saja keguguran dan hamil lagi! bagaimana bisa Seperti ini, jika Mommy menyalahkan aku. Aku harus bagaimana sekarang?." Tanyaku dengan nada Frustasi, aku sudah Merebahkan tubuhku di atas tempat tidur dan menghela nafas lelah.     

"Gugurkan kandungan itu." tiga kata yang aku dengar dari mulut Mommy membuatku membuka mata dengan lebar dan bangun dari tempat tidur. aku menatap mata Mommy yang benar-benar menginginkan anak ini mati.     

"Mom? Mommy gila? Ini cucu Mommy!." Kataku berteriak pada akhirnya, disaat aku sedang Frustasi seperti ini, kenapa Mommy malah mau bayi ini di gugurkan? apa sebenarnya yang ibuku ini Pikirkan.     

"Lalu apa? kau saja Tidak yakin Edwards akan menerima Bayimu! Lalu kenapa kau mau susah payah menjaga bayi itu? Apakah kau pikir Semuanya akan terasa baik-baik saja. jika bayi itu lahir? apakah kau pikir Edwards akan menerima dirimu seperti sebelumnya? kau lihat, dia datang hanya untuk bercinta dengan dirimu dan dia pergi. dia tidak Pernah datang untuk meminta dirimu kembali padanya secara baik-baik! bahkan dia tidak berani datang ke hadapan Mommy untuk meminta dirimu! Apakah laki-laki seperti itu yang kau harapkan? ada banyak lelaki di dunia ini. mereka semua berlomba-lomba untuk menjadikan Dirimu istrinya! kau bukan perempuan murahan lagi Choon-hee! nama baikmu sudah di bersihkan oleh nama belakang keluarga Berenice! jadi kau bisa melakukan apapun untuk mendapatkan kembali semua yang kau mau! Bukan mengharapkan lelaki yang pengecut seperti Edwards!." Aku hancur, kata-kata ibuku cukup dalam menusuk Dadaku     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.