Hasrat Wanita Bayaran

Diperkosa suami sendiri



Diperkosa suami sendiri

0(Edwards POV)     

Aku datang ke Mansion keluarga Berenice setelah mengetahui titik yang tepat, Karena tadi berhasil mendapatkan lokasi setelah mendapatkan Telepon dari Nyonya Berenice. aku benar-benar tidak sabar bertemu dengan Choon-hee, melihat ke arah layar monitor yang ada di handphone. lalu mulai berlari dan menaiki lantai paling atas, aku berhasil mengecoh sistem pertahanan di Mansion ini.     

Mataku melihat salah satu pintu, lalu mulai membuka pintunya dan melihat ke dalam, aku tersenyum senang. Sebab dapat melihat tubuh Choon-hee yang malam ini sedang tertidur dengan Nyaman, Tubuhnya hanya memakai Pakaian tidur tipis. bahkan lengkukan badannya tercetak dengan jelas, aku menutup pintu di belakang tubuhku dan berjalan perlahan-lahan ke arah Istriku itu. dengan cepat aku memeluk tubuhnya dan menutup mulutnya yang terlihat kaget dan hampir berteriak.     

"Tenang sayang.. Ini aku." aku berbisik sangat sensual. dia terlihat Menghela nafas dan aku Langsung melepaskan Tanganku di balik mulutnya. dia menengok kearah ku, wajah cantiknya membuatku langsung Tersenyum kecil.     

"Kau? bagaimana bisa kemari?." Tanyanya dengan wajah bingung.     

"Apakah penting kenapa aku kemari? Aku merindukan Dirimu, jadi aku kemari.. Kenapa? tidak boleh?." Tanyaku lagi, aku mengelus pelan pipinya dan tanpa meminta izin langsung mencium bibirnya dengan lembut. tidak ada perlawanan yang dia berikan padaku, aku tau dia pasti sangat merindukan aku juga.     

"Biarkan aku merasakan tubuh istriku ini lebih jauh, aku benar-benar sedang kehilangan akal dan ingin langsung membunuh seluruh kesadaranmu." Kataku lagi, setelah itu aku merobek cepat pakaian tidurnya. dia hanya tersenyum kecil, lalu dia menarik Leherku dan kami berciuman Seperti dua insan yang sangat haus akan Sex.     

Aku dengan sengaja langsung membongkar seluruh pertahanan dirinya, masuk dengan cepat dan menerobos miliknya yang benar-benar sangat sempit. Ini hebat! Aku sudah lama tidak merasakan milik Choon-Hee. Ahhh lebih tepatnya, aku memang terlaku merindukan dia.     

Dia begitu terlihat kesakitan, namun aku sudah menenangkannya dan mulai menggerakkan tubuhku maju mundur, aku melihat tubuhnya yang semakin memerah, dia meremas lenganku dengan begitu kencang..     

aku terus memompa inti tubuhnya dan merasakan bagaimana rasa sempit ini membuat aliran darahku semakin naik dengan cepat, aku terus menerus membuat tempo lambat, aku ingin menikmati setiap titik sensitif di tubuh Choon-hee. aku ingin merasakan lebih dan lebih lagi, aku ingin memuaskannya dan kami bisa mendesah bersamaan.     

Semakin dalam dan semakin menuntut, aku dapat merasakan nikmat dan panas bersatu menjadi sebuah kenyataan yang dinamakan hasrat! Sebuah Keinginan untuk membuat percintaan ini semakin luar biasa.     

Tempo semakin aku buat cepat, Choon-hee semakin resah dan aku tau dia menginginkan semua ini semakin membuatnya terbang, aku dapat melihat wajah cantiknya dan tubuhnya yang seksi dengan sangat jelas, aku begitu bahagia, bahagia karena semua ini akhirnya kami lakukan setelah sekian lama.     

"Edwards! Sialan! kau membuatku gila!!, Katanya yang sudah menginginkan sesuatu, aku tau apa yang akan dia rasakan.     

aku mempercepat gerakan tubuhku dan membiarkan seluruh kesadaranku terambil alih dan membuat seluruh aliran darahku semakin naik dan terus naik. aku menikmati tempo yabg cepat ini, aku mengangkat kaki Choon-hee semakin ke atas, agar aku bisa semakin masuk dan merasakan kehangatan itu...     

"Lebih cepat Edwards! ." Katanya sekali lagi, aku tidak mau menjawab apa apa. aku terus memainkan tempo yang cepat, membuatnya mengeluarkan air mata perlahan.     

Melihat bagaimana Choon-hee yang begitu pasrah dan menikmati saja rasa sakit dan nikmat itu dengan Pasrah, aku tersenyum kecil saat dia sudah ingin melebur.     

"Tahan sayang.. kita keluar sama sama." Kataku padanya, tapi dia menggelengkan Kepalanya. aku yakin dia tidak mengerti apa apa.     

"Edwards!." Teriaknya sekali lagi, aku sengaja mempermainkan inti tubuhnya. aku tidak mau membiarkan dia keluar duluan, aku ingin kehangatan dan rasa basah itu bercampur bersamaan.     

sedikit lagi, aku memompa dengan semakin cepat.. ketika aku merasakan sesuatu siap meledak, aku juga sudah merasakan Tarikan dan kedutan di balik rongga terdalam yang Choon-hee miliki. aku menikmatinya, Menikmati setiap tarikan tersebut...     

Sekali gerakan lagi aku menebus tubuhnya dan membuang segala perasaan dan rasa terbakar itu. aku melihat Choon-hee yang terkejut dan menggelinjang hebat, Juniorku terus di tarik oleh setiap otot-otot di dalam kewanitaan Choon-hee, aku diam saja. membiarkan semburan cinta itu memenuhi liang Miliknya.     

Aku diam dan mengatur nafasku sedemikian rupa, aku menatap tubuhnya yang sudah banjir keringat. aku tetap berada di atas tubuhnya, aku memegang pelan pipinya yang begitu merah. dia kelelahan, tentu saja.. ini hal baru yang dia rasakan, ini pasti menjadi kejutan tak terduga yang membuatnya Seperti bayi kecil yang lucu.     

Aku bahagia, aku ingin memuji bagaimana rasa tubuhnya yang begitu nikmat. aku ingin memuji bagaimana rasa hangat dan cairan kental ini membuatku ingin melakukan lagi, tapi aku yakin dia tidak akan bisa..     

aku juga tidak mau memaksa dia yang saat ini seperti kehilangan kesadarannya, aku tersenyum dan mengecup lembut keningnya.     

"Terimakasih sayang, kau nikmat sekali..", Kataku jujur.     

Aku bangun dari tempat tidur dan Mengambil tissue, mengelap keringat yang ada di dahinya. Choon-hee masih diam saja dan tak lama dia memeluk aku dengan begitu erat, aku menikmati pelukan kami.     

dia terlihat malu dan semakin memasukan wajahnya ke dalam dadaku, aku Tertawa kecil. Melihat bagaimana dia sudah mulai sadar bahwa saat ini kami sudah melakukan apa yang dia inginkan. walaupun kenyataannya aku yang lebih ingin!.     

"Kenapa sayang? kau malu?.", Tanyaku lembut.     

"Edwards!. bagaimana bisa kau datang lalu memperkosa diriku!? dasar jahat!." Dia memukul lenganku, aku semakin tertawa karena tingkah lucunya ini membuatku semakin ingin.     

"Tapi kau sudah di perkosa kan? Kau cantik sekali tadi, aku dapat melihat bagaimana wajahmu yang memerah dan nafasmu yang begitu hangat." Aku terus memujinya, namun dia malah semakin memeluk tubuhku.     

"Terimakasih." katanya pelan, aku yang mendengar kata-kata itu jadi bingung sendiri.     

"Terimakasih untuk apa sayang?." Tanyaku.     

"Terimakasih saja.. jangan banyak tanya!." sekali lagi dia memukul lenganku, aku akhirnya mengangguk dan balik memeluknya. aku mengecup keningnya berkali-kali.     

"Nanti mau lagi?." aku sengaja menggodanya, menunggu reaksinya yang tiba-tiba terdiam, kemudian dia mengangkat wajahnya dan menatap mataku.     

aku melihat saja bagaimana mata indah milik Choon-hee menatap mataku. "memangnya kau mau lagi?." tanyanya polos, aku yang mendengar itu hanya bisa Tertawa. kenapa gadis ini sangat menggemaskan? rasanya aku ingin mencubit pipinya.     

"Tentu saja! memangnya kenapa aku tidak mau? kau nikmat sekali sayang, kau indah, kau begitu berbeda, bukan karena kau punya sesuatu yang sempit. tapi karena kau adalah orang yang sangat aku cintai, aku Begitu bersyukur karena bisa memiliki dirimu. jadi kenapa aku tidak mau?." Tanyaku padanya, dia hanya diam saja dan tak lama dia mencium bibirku. hanya sebentar kemudian Choon-hee Tersenyum menampilkan seluruh giginya yang putih bersih.     

"Kita lanjutkan nanti saja, sekarang ceritakan bagaimana bisa kau datang kemari?." Dia bertanya dengan nada serius, aku yang di tanya seperti itu hanya menghela nafas lelah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.