Hasrat Wanita Bayaran

Kedatangan Douglas yang lain



Kedatangan Douglas yang lain

0Keesokan harinya, Choon-hee hanya berleha-leha di tempat tidurnya. sejak Semalaman dia tidak bisa Tidur entah karena apa, matanya hanya susah sekali untuk terpejam. akhirnya dia hanya bisa duduk di balkon kamar, memandangi langit dan meminum kopi. pada akhirnya dia tertidur sebentar di atas kursi dan terbangun dua jam kemudian, hanya begitu saja hidupnya sejak kemarin malam.     

Pagi ini saja dia belum sarapan apapun, memilih untuk minum susu dan menonton film yang tidak terlalu menarik perhatian.     

Matanya memang sangat mengantuk, tapi tetap tidak mau terpejam sama sekali. di otaknya saat ini hanya berpikir tentang bagaimana pekerjaan dengan Edwards? apakah sudah selesai? Tentu saja sudah selesai, Edwards benar-benar mengirimkan uang pembayaran terakhir, di tambah dengan bonus yang cukup besar. Choon-hee rasa ini cukup untuk bekerja selama sebulan, Berniat untuk pergi berlibur ke suatu tempat. tapi rasanya akan sangat membosankan jika pergi tidak punya teman sama sekali.     

"kenapa sekarang aku seperti remaja aneh?." Choon-hee berkata sendiri pada dirinya, matanya Sudah memilih untuk terpejam dan terbuka lagi. dengan kesal Akhirnya Choon-hee membuka lebar-lebar pintu Balkon dan membiarkan udara pagi itu masuk lewat celah-celah jendela.     

Udaranya memang tidak terlalu dingin, tapi setidaknya cukup mendinginkan pikiran Choon-hee yang sangat berantakan hari ini.     

Ketika Choon-hee sedang terbengong Beberapa saat, Bel di apartemen miliknya berbunyi. membuatnya menghela nafas Sebentar, siapa lagi sekarang?     

Dia berjalan dengan malas ke arah Pintu, membukanya dan melihat seorang Pria yang sudah tersenyum manis ke arah Choon-hee.     

"Hai? apakah aku mengganggu dirimu?." Melihat wajah pria yang cukup familiar dan senyumnya yang memang rupawan. Choon-hee langsung memasang wajah yang baik.     

"Hai Daniel, senang melihatmu. bagaimana bisa kau tau alamat apartemen milikku?." Tanya Choon-hee, Pria itu adalah Daniel. Adik dari Edwards.     

Choon-hee tau betul karena memang pertama kali waktu itu bertemu dengan Daniel, barulah bisa bertemu dengan Edwards.     

"Aku bisa mengetahui apapun di Dunia ini, kau tau dengan jelas. apakah kau punya waktu siang ini? aku cukup bosan sendirian, aku mau mengajak dirimu makan bersama lalu jalan-jalan sebentar di pantai. bagaimana?." Ajakan itu sempat di pikirkan matang oleh Choon-hee. mood nya yang saat ini Sedang tidak Baik-baik saja, Membuatnya jadi malas kemana-mana.     

"Tenang saja, aku akan bayar sesuai harga." ujar Daniel masih sambil menampilkan senyum yang manis.     

Choon-hee bukan memikirkan Soal pembayaran, dia hanya sedang tidak baik saat ini. Takut mengecewakan Daniel yang sepertinya benar-benar butuh teman untuk mengobrol.     

Tapi.. jika menolak ajakan Daniel, apakah Choon-hee akan baik-baik saja? mengingat bagaimana kekuasaan yang di milikinya. Tentu bukan hal yang baik jika menolak ajakannya.     

"Baiklah, aku akan mengganti baju sebentar. kau mau tunggu di dalam?." ujar Choon-hee.     

"Tentu saja, aku ingin melihat-lihat tempatmu." Daniel langsung berjalan masuk, padahal dia belum di ijinkan sama sekali.     

Choon-hee hanya diam saja melihat sikapnya, memilih untuk menutup pintu dan berjalan ke arah kulkas. "Kau mau minum sesuatu? Hanya asa jus apel dan teh hangat saja. kau mau apa?.", Tanya Choon-hee.     

"Air putih dingin saja, aku sedang tidak minum manis." Kata Daniel Dengan suara santai.     

Choon-hee memberikan apa yang di inginkan oleh Daniel, Mengambilkan air putih dingin lalu menaruhnya di depan Daniel. lelaki itu sedang duduk di salah satu Sofa, Menatap ruangan Choon-hee dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.     

setelah memberikan minum pada Daniel, Choon-hee berjalan ke salah satu lemari dan mulai mengeluarkan celana jeans lalu kaus abu-abu. dia hanya ingin bergerak bebas dan memakai pakaian yang santai.     

Berjalan kembali ke kamar mandi dan mengganti dengan cepat, menggosok giginya dan mencuci muka. setidaknya dia harus terlihat lebih segar saat jalan dengan anak orang kaya seperti Daniel. walaupun sebenarnya bisa saja orang mengira Choon-hee adalah orang kaya juga, karena saat berdekatan dengan orang kaya seperti Daniel. aura yang di keluarkan oleh pria itu mampu membuat mata semua orang terbuka jelas. Bau uang akan terhirup dengan kencang di sekitar Daniel nantinya.     

Dan pastinya Choon-hee akan terkena imbas dari aroma Tersebut, semua orang akan memandang santun. ya, itulah yang di rasakan Choon-hee saat berjalan dengan Edwards. Ahh.. lagi-lagi otaknya memikirkan Edwards.     

mencoba untuk berfokus pada apa yang terjadi saat ini, Choon-hee sudah memakai beberapa skincare wajah dan Memoles sedikit bedak dan juga lipstik. kemudian keluar dari kamar mandi dan berjalan santai ke arah Daniel.     

Ternyata Daniel sudah melihat-lihat buku yang di panjang oleh Choon-hee, hanya beberapa buku bacaan yang memang cukup nyaman di baca ketika sedang bosan saja     

"ayo, aku sudah selesai." Kata Choon-hee, dia mengambil sepatu dan juga tas kecil untuk menaruh dompet serta handphone miliknya.     

"Sudah? cepat sekali, biasanya wanita membutuhkan waktu sekitar sejam untuk berdandan." kata Daniel, yang sudah membalik badannya dan melihat gaya Choon-hee saat ini.     

walaupun berpakaian sederhana dan polesan make up yang tipis. tapi Choon-hee tetap terlihat cantik untuk di pandang.     

"Itu wanita lain, bukan aku." Kata Choon-hee santai.     

"Wajahmu jauh lebih muda saat berpakaian begini, aku mengira kau anak remaja sekarang. apakah aku cukup pantas di sampingmu? aku terlihat tua dan seperti pamanmu." Kata Daniel, dia menyesal memakai pakaian kantor saat berkunjung kemari. sekarang gayanya benar-benar berbanding terbalik dengan gaya Choon-hee.     

"Tapi kau tetap terlihat kaya, mau kau pakai pakaian apapun. Gelar nama di belakang namamu, sudah menyelamatkan dengan baik. tenang saja." Choon-hee sedikit bercanda Dengan Daniel, membuat Daniel tertawa kencang mendengar hal itu.     

"Kau pandai membuat suasana menjadi lebih baik, ayo kita berangkat. aku sudah sangat lapar, ingin cepat-cepat makan dan mengobrol banyak hal denganmu." Daniel menggandeng tangan Choon-hee, membuat Choon-hee terdiam sebentar. namun karena hal ini adalah hal yang wajar, pada akhirnya Choon-hee menurut saja dan mereka berjalan' bersama untuk pergi keluar.     

Menutup pintu apartemen dan memastikan terkunci dengan baik, Choon-hee tidak tau apakah hatinya akan benar-benar baik setelah merasakan udara di luar sana.     

"Apakah kau sempat ke Mansion kami? Mommy bilang bahwa kau kemarin disana, kenapa Pulang?. padahal akan sangat menyenangkan jika aku bisa melihatmu disana." Ucapan Daniel saat kami akan memasuki lift, membuat Choon-hee jadi mengingat kejadian malam itu.     

Saat Edwards dengan mudahnya menyuruh Choon-hee pulang, dan mengatakan akan membayar semua pekerjaan yang telah di lakukan.     

"Ya, Pekerjaanku sudah selesai. memangnya untuk apa lagi aku berlama-lama? aku cukup profesional dalam pekerjaan, kau tau itu." Ada kebohongan besar di balik pernyataan yang Choon-hee ucapkan, kebohongan itu membuat suasana tiba-tiba terasa hening. apalagi saat lift tertutup dan hanya terdengar suara nafas yang saling bersahutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.